Egoisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membuang kategori Filosofi; Menambahkan kategori Filsafat sosial (HotCat)
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 12: Baris 12:
== Pranala Luar ==
== Pranala Luar ==


*[http://commons.wikimedia.org/w/index.php?title=File:Egotism_in_German_Philosophy_(1916).djvu&page=2 Egoisme menurut Psikolog Jerman (1916)]
* [http://commons.wikimedia.org/w/index.php?title=File:Egotism_in_German_Philosophy_(1916).djvu&page=2 Egoisme menurut Psikolog Jerman (1916)]


{{Portal|Psikologi}}
{{Portal|Psikologi}}
{{Wikiquote}}
{{Wikiquote}}

[[Kategori:Filsafat sosial]]


[[ar:أنانية]]
[[ar:أنانية]]
[[de:Egotismus]]
[[de:Egotismus]]
[[en:Egotism]]
[[es:Egotismo]]
[[es:Egotismo]]
[[en:Egotism]]
[[fa:خودپرستی افراطی]]
[[fa:خودپرستی افراطی]]
[[it:Egotismo]]
[[it:Egotismo]]
[[ms:Egoisme]]
[[ms:Egoisme]]
[[pl:Egotyzm]]
[[pl:Egotyzm]]
[[sh:Egotizam]]
[[sk:Egotizmus]]
[[sk:Egotizmus]]
[[sr:Egoizam]]
[[sr:Egoizam]]
[[sh:Egotizam]]


[[Kategori:Filsafat sosial]]

Revisi per 25 Oktober 2010 00.38

Dalam rangka untuk membunuh iblis penyebab egoisme (Mamāsura) yang menyerangnya. Gaṇeśa Vighnarāja melemparnya dengan bunga lotus kepadanya. Karena tidak dapat menahan wangi ilahi bunga, iblis pun menyerah kepada Gaṇeśa."

Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois".

Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.

Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk "egoisme empiris" bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri sendirinya masih dianggap sempurna.

Etimologi

Istilah "egoisme" berasal dari bahasa Yunani yakni ego yang berarti "Diri" atau "Saya", dan -isme, yang digunakan untuk menunjukkan filsafat. Dengan demikian, istilah ini etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme.

Pranala Luar