Legitimasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Prass (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
k kateg
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[ilmu politik]], '''legitimasi''' diartikan seberapa jauh masyarakat mau menerima dan mengakui [[kewenangan]], [[keputusan]] atau [[kebijakan]] yang diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin.
==Legitimasi==
Dalam Ilmu Politik, legitimasi diartikan seberapa jauh masyarakat mau menerima dan mengakui [[kewenangan]], [[keputusan]] atau [[kebijakan]] yang diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin.


Legitimasi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau material(Ramlan Surbakti, 1992), sedangkan [[Max Weber]] mendefinisikan tiga sumber untu memperoleh legitimasi adalah tradisional, karisma dan legal/rasional.
Legitimasi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau material (Ramlan Surbakti, 1992), sedangkan [[Max Weber]] mendefinisikan tiga sumber untu memperoleh legitimasi adalah tradisional, karisma dan legal/rasional.


Dari cara dan sumber perolehan tersebut lahirlah beberapa tipe legitimasi yaitu: [[legitimasi tradisional]], [[legitimasi ideologi]], [[legitimasi kualitas pribadi]], [[legitimasi prosedural]] dan [[legitimasi instrumental]].
Dari cara dan sumber perolehan tersebut lahirlah beberapa tipe legitimasi yaitu: [[legitimasi tradisional]], [[legitimasi ideologi]], [[legitimasi kualitas pribadi]], [[legitimasi prosedural]] dan [[legitimasi instrumental]].

[[Kategori:Ilmu sosial]]

Revisi per 8 September 2006 09.54

Dalam ilmu politik, legitimasi diartikan seberapa jauh masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin.

Legitimasi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau material (Ramlan Surbakti, 1992), sedangkan Max Weber mendefinisikan tiga sumber untu memperoleh legitimasi adalah tradisional, karisma dan legal/rasional.

Dari cara dan sumber perolehan tersebut lahirlah beberapa tipe legitimasi yaitu: legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas pribadi, legitimasi prosedural dan legitimasi instrumental.