Titanomakhia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Alagos (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Titanomakhia''', atau '''Perang Titan''' ([[Bahasa Yunani]]: Τιτανομαχία), adalah serangkaian pertempuran yang terjadi selama sepuluh tahun antara para [[Titan (mitologi)|Titan]] melawan dewa-dewa [[Olympus]] jauh sebelum keberadaan manusia. Para Titan, berjuang dari Gunung Othrys, atau Gunung Etna dan para Olympian, berjuang dari Gunung Olympus. Perang ini terjadi karena [[Zeus]] dan saudara-saudaranya melakukan perlawanan terhadap [[Kronos]], ayah mereka yang telah menelan mereka.
'''Titanomakhia''', atau '''Perang Titan''' ([[Bahasa Yunani]]: Τιτανομαχία), adalah serangkaian pertempuran yang terjadi selama sepuluh tahun antara para [[Titan (mitologi)|Titan]] melawan dewa-dewa [[Olympus]] jauh sebelum keberadaan manusia. Para Titan, berjuang dari Gunung Othrys, atau Gunung Etna dan para Olympian, berjuang dari Gunung Olympus. Perang ini terjadi karena [[Zeus]] dan saudara-saudaranya melakukan perlawanan terhadap [[Kronos]], ayah mereka yang telah menelan mereka.


Tidak semua Titan memihak kelompok Titan dalam perang ini. Semua Titan wanita memilih tidak terlibat perang, [[Oceanus]] mmemilih tetap netral, sedangkan [[Prometheus]], [[Epimetheus]], dan [[Styx]] beserta anak-anaknya berpihak pada Zeus. Tapi Zeus tetap butuh bantuan dalam melawan para Titan. Karena itu, setelah diberi saran oleh [[Gaia]], Zeus membebaskan [[Hecatonchires]] dan para [[Siklop]] yang dikurung di [[Tartarus]]. keterlibatan para raksasa itu terbukti berperan banyak dalam perang tersebut. Para Siklop membuatkan senjata-senjata hebat untuk Zeus dan saudaranya-saudaranya, sedangkan tiga Hecatonchires mampu melemparkan 300 batu besar pada para Titan dalam sekali lempar.
Tidak semua Titan memihak kelompok Titan dalam perang ini. Semua Titan wanita memilih tidak terlibat perang, [[Oceanus]] mmemilih tetap netral, sedangkan [[Prometheus]], [[Epimetheus]], dan [[Styx]] beserta anak-anaknya berpihak pada Zeus. Tapi Zeus tetap butuh bantuan dalam melawan para Titan. Karena itu, setelah diberi saran oleh [[Gaia]], Zeus membebaskan [[Hecatonchires]] dan para [[Kiklops]] yang dikurung di [[Tartarus]]. keterlibatan para raksasa itu terbukti berperan banyak dalam perang tersebut. Para Kiklops membuatkan senjata-senjata hebat untuk Zeus dan saudaranya-saudaranya, sedangkan tiga Hecatonchires mampu melemparkan 300 batu besar pada para Titan dalam sekali lempar.


Setelah berlangsung selama sepuluh tahun, pihak Zeus akhirnya meraih kemenangan. Zeus kemudian mengurung para Titan yang melawannya di Tartarus. Sedangkan [[Atlas (mitologi)|Atlas]] harus memikul langit di pundaknya.
Setelah berlangsung selama sepuluh tahun, pihak Zeus akhirnya meraih kemenangan. Zeus kemudian mengurung para Titan yang melawannya di Tartarus. Sedangkan [[Atlas (mitologi)|Atlas]] harus memikul langit di pundaknya.

Revisi per 22 Juni 2010 05.41

Titanomakhia, atau Perang Titan (Bahasa Yunani: Τιτανομαχία), adalah serangkaian pertempuran yang terjadi selama sepuluh tahun antara para Titan melawan dewa-dewa Olympus jauh sebelum keberadaan manusia. Para Titan, berjuang dari Gunung Othrys, atau Gunung Etna dan para Olympian, berjuang dari Gunung Olympus. Perang ini terjadi karena Zeus dan saudara-saudaranya melakukan perlawanan terhadap Kronos, ayah mereka yang telah menelan mereka.

Tidak semua Titan memihak kelompok Titan dalam perang ini. Semua Titan wanita memilih tidak terlibat perang, Oceanus mmemilih tetap netral, sedangkan Prometheus, Epimetheus, dan Styx beserta anak-anaknya berpihak pada Zeus. Tapi Zeus tetap butuh bantuan dalam melawan para Titan. Karena itu, setelah diberi saran oleh Gaia, Zeus membebaskan Hecatonchires dan para Kiklops yang dikurung di Tartarus. keterlibatan para raksasa itu terbukti berperan banyak dalam perang tersebut. Para Kiklops membuatkan senjata-senjata hebat untuk Zeus dan saudaranya-saudaranya, sedangkan tiga Hecatonchires mampu melemparkan 300 batu besar pada para Titan dalam sekali lempar.

Setelah berlangsung selama sepuluh tahun, pihak Zeus akhirnya meraih kemenangan. Zeus kemudian mengurung para Titan yang melawannya di Tartarus. Sedangkan Atlas harus memikul langit di pundaknya.

Sumber literatur

Orang-orang Yunani kuno membuat beberapa puisi mengenai perang ini. Yang paling dominan dan satu-satunya yang masih ada adalah Theogonía karya Hesiod. Sebuah puisi yang hilang, Titanomakhia, dibuat oleh penyair buta dari Thracia bernama Thamyris. Para Titan juga berperang penting dalam puisi-puisi karya Orpheus. Dan meskipun hanya potongan-potongan kecil dari narasi Orphik yang masih tersisa, naskah tersebut menunjukan perbedaan dengan Hesiod.

Pranala Luar