Jamur kuping: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
20Lukianto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
20Lukianto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39: Baris 39:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar==
* {{en}} [http://www.first-nature.com/fungi/id_guide/heterobasidiomycetes/auricularia_auricula-judae.htm Photographs & details]
* {{en}} [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1996/V3-464.html#Auricularia%20spp. Speciality Mushrooms]
* {{en}} [http://www.micoterapia.it Società di Micoterapia]
* {{en}} [http://vitalpilze.de/Auricularia+auricularia-judae_15_13.html Medicinal Mushroom Society]
* {{en}} [http://www.funghi-vitalia.it/index.php?cat=c2_Auricularia.html Funghi Vitalia - Auricularia]


{{Commons|Auricularia auricula-judae}}
{{Commons|Auricularia auricula-judae}}

Revisi per 16 Juni 2010 00.58

Jamur kuping
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. auricula-judae
Nama binomial
Auricularia auricula-judae

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik.[1] Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.[2] Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora).[2] Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping.[3] Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).[3]

Karakteristik

Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua.[2] Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.[4] Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.[4]

Reproduksi

Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.[5]

Kandungan gizi

Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu dan nilai energi sebesar 351 kal.[6] Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72% lemak dalam jamur ini termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. Vitamin di dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin, biotin, vitamin C, dan sebagainya.[6] Sedangkan, kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya. Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%.[6]

Manfaat

Jamur kuping juga telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan kering.[3]

Jamur kuping sering digunakan sebagai campuran sup ini memiliki rasa yang cukup lezat.[7] Tak heran menjadi jenis makanan yang digemari semua usia. Terlepas dari itu, jamur kuping sudah dikenal secara luas sebagai bahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.[7] Manfaat jamur kuping ini telah diketahui sejak ratusan tahun lalu oleh bangsa Tionghoa.[7] Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental.[7] Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol.[7]

Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya.[8] Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda, dan rasanya sesuai dengan selera.[9] Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak.[9] Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan yaitu untuk mengurangi panas dalam, dan juga mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.[9][8]

Sedangkan, jika jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkan memiliki khasiat antara lain[6] :

  • Penangkal / penonaktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
  • Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan.
  • Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
  • Dapat menormalkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, menguatkan syaraf, dapat mengurangi stress, berfungsi sebagai antioksidan, dan juga antitumor.

Referensi

  1. ^ (Inggris) Tom Volk. 2009. Auricularia auricula-judae, wood ear or cloud ear mushroom a.k.a. Judas' ear fungus, in honor of Easter. [terhubung berkala]. http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/apr2004.html [13 Mei 2009].
  2. ^ a b c (Inggris) Phillips, Roger. 2006. Mushrooms. Pub. McMilan. Hal. 317.
  3. ^ a b c (Inggris) Thefreedictionary. 2009. Auricularia auricula. [terhubung berkala]. http://www.thefreedictionary.com/Auricularia+auricula [13 Mei 2009].
  4. ^ a b Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 3-19.
  5. ^ Hastiono S. 2004. Hikmah hidup bersama cendawan. J Warta 14 : 4.
  6. ^ a b c d Darma, I. G. K. T. 2002. Diktat: Budidaya Jamur Pangan. Laboratorium Pathology Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor. Hal 44-58.
  7. ^ a b c d e (Inggris) Conectique. 2008. Jamur kuping melancarkan peredaran darah. [terhubung berkala]. http://www.conectique.com/tips_solution/diet_nutrition/nutrition/article.php?article_id=2787&_page=0 [13 Mei 2009].
  8. ^ a b Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal. 77-83.
  9. ^ a b c Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. Jakarta: PT. Grasindo. Hal. 17-21.

Pranala luar