Matteo Ricci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
61Yesie (bicara | kontrib)
Baris 6: Baris 6:
Ricci lahir di [[Macareta]], [[Itali]] pada tanggal [[16 Oktober]] [[1552]].<ref name="Sunquist"/> Ia meninggal di [[Beijing]], pada tanggal [[11 Mei]] [[1610]].<ref name="Sunquist"/> Matteo Ricci adalah anak sulung dari keluarga [[Ser Giovanni Battista Ricci]] dengan [[Giovanna Angiolelli]].<ref name="Wahana"/> Atah Ricci adalah seorang ahli farmasi dan juga pernah menjadi camat.<ref name="Wahana"/> Ayahnya berharap suatu saat Ricci akan menjadi ahli hukum atau pemerintahan.<ref name="Wahana"/> Di masa kecilnya, Ricci tinggal bersama neneknya yang bernama [[Laria]].<ref name="Wahana"/>
Ricci lahir di [[Macareta]], [[Itali]] pada tanggal [[16 Oktober]] [[1552]].<ref name="Sunquist"/> Ia meninggal di [[Beijing]], pada tanggal [[11 Mei]] [[1610]].<ref name="Sunquist"/> Matteo Ricci adalah anak sulung dari keluarga [[Ser Giovanni Battista Ricci]] dengan [[Giovanna Angiolelli]].<ref name="Wahana"/> Atah Ricci adalah seorang ahli farmasi dan juga pernah menjadi camat.<ref name="Wahana"/> Ayahnya berharap suatu saat Ricci akan menjadi ahli hukum atau pemerintahan.<ref name="Wahana"/> Di masa kecilnya, Ricci tinggal bersama neneknya yang bernama [[Laria]].<ref name="Wahana"/>


=== pendidikan ===
=== Pendidikan ===
Ricci belajar [[bahasa Latin]] di bawah bimbingan [[Nicolo Bencivegni]], seorang imam Diosesan, hingga usia 7 tahun.<ref name="Wahana"/> Ketika berusia 16 tahun, setelah lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya untuk menempuh pendidikan hukum di [[Roma]].<ref name="ijo"/><ref name="Sunquist"/><ref name="Wahana"/> Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci bergabung dalam [[Konggregasi Maria]].<ref name="Sunquist"/> Namun, ia tidak menjadi ahli hukum seperti yang diharapkan oleh ayahnya.<ref name="ijo"/><ref name="Wahana"/> Ricci memilih untuk masuk ke [[Sarikat Yesus]] pada tanggal [[15 Agustus]] [[1571]].<ref name="Wahana"/> Ricci mengikuti pelatihan bagi para calon biarawan di [[Sant' Andrea]].<ref name="ijo"/><ref name="Sunquist"/> Pada tahun [[1852]], Ricci mempelajari peradaban [[skolastik]] di Universitas Roma (''[[Roman College]]'').<ref name="Sunquist"/> Tidak hanya itu, di sana, Ricci juga belajar [[matematika]], [[ilmu pengetahuan alam]], [[humaniora]], dan [[etika]]<ref name="Sunquist"/> Guru matematika Ricci adalah [[Christopher Clavius]].<ref name="ijo"/>
Ricci belajar [[bahasa Latin]] di bawah bimbingan [[Nicolo Bencivegni]], seorang imam Diosesan, hingga usia 7 tahun.<ref name="Wahana"/> Ketika berusia 16 tahun, setelah lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya untuk menempuh pendidikan hukum di [[Roma]].<ref name="ijo"/><ref name="Sunquist"/><ref name="Wahana"/> Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci bergabung dalam [[Konggregasi Maria]].<ref name="Sunquist"/> Namun, ia tidak menjadi ahli hukum seperti yang diharapkan oleh ayahnya.<ref name="ijo"/><ref name="Wahana"/> Ricci memilih untuk masuk ke [[Sarikat Yesus]] pada tanggal [[15 Agustus]] [[1571]].<ref name="Wahana"/> Ricci mengikuti pelatihan bagi para calon biarawan di [[Sant' Andrea]].<ref name="ijo"/><ref name="Sunquist"/> Pada tahun [[1852]], Ricci mempelajari peradaban [[skolastik]] di Universitas Roma (''[[Roman College]]'').<ref name="Sunquist"/> Tidak hanya itu, di sana, Ricci juga belajar [[matematika]], [[ilmu pengetahuan alam]], [[humaniora]], dan [[etika]]<ref name="Sunquist"/> Guru matematika Ricci adalah [[Christopher Clavius]].<ref name="ijo"/>



Revisi per 28 Mei 2010 02.41

Matteo Ricci
Matteo Ricci

Matteo Ricci (6 Oktober 1552 – 1 Mei 1610) (Bahasa Tionghoa: 利瑪竇; pinyin: Lì Mǎdòu) adalah seorang pastur dari Ordo Yesuit Italia yang melakukan aktivitas misionarisnya di Cina selama masa Dinasti Ming.[1] Matteo Ricci masih dikenal sebagai salah seorang misionaris terhebat di Cina.[1] Ricci adalah pioner yang memperkenalkan budaya Barat ke Cina.[2] Gereja yang dia bangun masih menjadi Gereja Katolik terbesar yang selamat dari Revolusi Kebudayaan.[1] Ia yang memperkenalkan metode penginjilan akomodasi.[1]

Riwayat hidup

Ricci lahir di Macareta, Itali pada tanggal 16 Oktober 1552.[1] Ia meninggal di Beijing, pada tanggal 11 Mei 1610.[1] Matteo Ricci adalah anak sulung dari keluarga Ser Giovanni Battista Ricci dengan Giovanna Angiolelli.[3] Atah Ricci adalah seorang ahli farmasi dan juga pernah menjadi camat.[3] Ayahnya berharap suatu saat Ricci akan menjadi ahli hukum atau pemerintahan.[3] Di masa kecilnya, Ricci tinggal bersama neneknya yang bernama Laria.[3]

Pendidikan

Ricci belajar bahasa Latin di bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, seorang imam Diosesan, hingga usia 7 tahun.[3] Ketika berusia 16 tahun, setelah lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.[2][1][3] Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci bergabung dalam Konggregasi Maria.[1] Namun, ia tidak menjadi ahli hukum seperti yang diharapkan oleh ayahnya.[2][3] Ricci memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada tanggal 15 Agustus 1571.[3] Ricci mengikuti pelatihan bagi para calon biarawan di Sant' Andrea.[2][1] Pada tahun 1852, Ricci mempelajari peradaban skolastik di Universitas Roma (Roman College).[1] Tidak hanya itu, di sana, Ricci juga belajar matematika, ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan etika[1] Guru matematika Ricci adalah Christopher Clavius.[2]

Ricci yang memperkenalkan kepada penganut Stoa tentang filosofi moral.[1] Bagi Ricci dan rekan-rekan dari ordo Yesuitnya, sistem pembelajaran yang humanistik adalah fondasi bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu illahi.[1]

Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa Portugis di Universitas Coimbra selama sembilan bulan.[1] Ricci harus mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas Aquinas selama belajar di sana.[1] Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci selama ia menuntut ilmu ini, Ia perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia menjalankan misi di Cina.[1] Pada tanggal 24 Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan tinggal di Goa selama empat tahun.[1] Di Goa, Ricci melanjutkan studi teologinya dan memulihkan kesehatannya yang terganggu.[1] Ia juga ditahbiskan menjadi uskup di Goa pada tanggal 26 Juli 1580.[1]

Matteo Ricci (kiri) dan Xu Guangqi(徐光启) (kanan) dalam Unsur Euclid edisi Cina(《几何原本》)

Misinya di Cina

Pada tahun 1850 Ricci tiba di Macau dan segera belajar bahasa dan tulisan Cina.[1] Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Cina.[3] Pada tahun 1583, Ricci dan Michele Ruggeri memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi Guangdong dan Guangxi.[1] Ricci pun diberi izin tinggal di Kota Zhaoqing yang terletak hanya beberapa mil dari Guangdong.[1] Ricci dan Michele Ruggeri berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.[1][4] Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Ton.[4] Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Cina bersimpati pada Ricci.[1] Ricci menemui Kaisar Wan Li.[4] Ia mengatakan kepada Kaisar Wan Li bahwa ia datang ke Cina untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.[4]

Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602

Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.[4] Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam bahasa Cina untuk terminologi Kristen, agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan T’ien Chu.[4] Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Cina kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.[4] Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Cina dari berbagai golongan yang dibaptis.[3] Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Cina bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini. [5]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x (Inggris) Scott W. Sunquist (ed.). A Dictionary of Asian Christianity. Michigan: William B. Eerdman Publishing Co. 2001. Hal 502.
  2. ^ a b c d e (Inggris) Berard L. Marthaler. New Catholic Encyclopedia, Second Edition vol XII. Washington: Catholic University. 2003. Hal 223-225. ISBN 0-7876-4004-2.
  3. ^ a b c d e f g h i j Wahana Wegig, Pewartaan Iman Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 2001. Hal 37-38. ISBN 979-672-729-3.
  4. ^ a b c d e f g (Inggris) Neil,Stephen. A History of Christian Missions. Australia: Penguin Books. 1964. Hal 162-163.
  5. ^ (Inggris) Samuel Moffet, A History of Christianity in Asia vol 2. New York: Harper Collins Publisher. 1992. Hal, 111-115.

Templat:Link FA Templat:Link FA