Selulase: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
30Ikra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
30Ikra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:


==Ikatan glikosidik beta-1,4==
==Ikatan glikosidik beta-1,4==
Ikatan glikosidik adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi [[dehidrasi]] atau penghilangan gugus air. ]]. <ref name="Campbell NA ''et al.''">Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Ikatan antar [[glukosa]] ini dinamakan glikosidik beta-1,4 karena [[konfigurasi]] glukosa dalam selulosa semuanya berbentuk beta, yakni ketika glukosa membentuk cincin, gugus [[hidroksil]] yang terikat dengan [[karbon]] nomor 1 akan terkunci di bagian atas sumbu cincin. <ref name="Campbell NA ''et al.''"/> Dan anka “-1,4” diperoleh dari [[atom]] karbon yang menghubungkan antar unit glukosa monosakarida terletak pada atom karbon nomor 1 dan nomor 4. <ref name="Campbell NA ''et al.''"/>
Ikatan glikosidik adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi [[dehidrasi]] atau penghilangan gugus air. ]]. <ref name="Campbell NA ''et al.''">Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Ikatan antar [[glukosa]] ini dinamakan glikosidik beta-1,4 karena [[konfigurasi]] glukosa dalam selulosa semuanya berbentuk beta, yakni ketika glukosa membentuk cincin, gugus [[hidroksil]] yang terikat dengan [[karbon]] nomor 1 akan terkunci di bagian atas sumbu cincin. <ref name="Campbell NA ''et al.''"/> Dan angka “-1,4” diperoleh dari [[atom]] karbon yang menghubungkan antar unit glukosa monosakarida terletak pada atom karbon nomor 1 dan nomor 4. <ref name="Campbell NA ''et al.''"/>





Revisi per 26 Mei 2010 22.49

Selulase

Selulase adalah nama bagi semua enzim yang memutuskan ikatan glikosidik beta-1,4 di dalam selulosa, sedodekstrin, selobiosa, dan turunan selulosa lainnya. [1] Selulase tidak dimiliki oleh manusia, karena itu manusia tidak dapat menguraikan selulosa. [2] Tetapi hal ini dapat dilakukan oleh beberapa hewan seperti kambing, sapi, dan insekta seperti rayap karena dalam sistem pencernaannya mengandung bakteri dan protozoa yang menghasilkan enzim selulase yang akan menghidrolisis (mengurai) ikatan glikosidik beta-1,4. Oleh karena reaksi yang ditimbulkan oleh selulase saat mengurai selulosa adalah hidrolisis, maka selulase diklasifikasikan ke dalam jenis enzim hidrolase. [2]

Pada industri pulp dan kertas di mana serat harus terfibrilasi untuk mendapatkan ikatan antar serat yang baik maka pulp yang terdiri dari serat-serat (komponen selulosa dan hemiselulosa) harus terfibrilasi. Fibrilasi dilakukan dengan proses refining (penggilingan). Berdasarkan penelitian dapat dibuktikan bahwa enzim selulase dapat meningkatkan fibrilasi karena fines (serat halus) yang komponen utamanya hemiselulosa dapat terdegradasi sehingga dapat dicapai derajat giling yang dikehendaki dengan waktu giling yang lebih cepat akibat penambahan enzim selulase.


Ikatan glikosidik beta-1,4

Ikatan glikosidik adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi atau penghilangan gugus air. ]]. [3] Ikatan antar glukosa ini dinamakan glikosidik beta-1,4 karena konfigurasi glukosa dalam selulosa semuanya berbentuk beta, yakni ketika glukosa membentuk cincin, gugus hidroksil yang terikat dengan karbon nomor 1 akan terkunci di bagian atas sumbu cincin. [3] Dan angka “-1,4” diperoleh dari atom karbon yang menghubungkan antar unit glukosa monosakarida terletak pada atom karbon nomor 1 dan nomor 4. [3]


Selulosa

Selulosa adalah gabungan glukosa-glukosa yang diikat oleh ikatan yang dinamakan dengan ikatan glikosidik beta-1,4. [2] Glukosa adalah gula sederhana yang disebut dengan monosakarida, sedangkan selulosa adalah polisakarida karena tersusun atas beberapa gula sederhana. Polisakarida jenis selulosa ini adalah bahan struktural utama dari kayu dan tetumbuhan yang tidak larut dalam air. [2] Keberadaan selulosa di bumi sangat melimpah, karena dalam skala global tumbuhan hampir 100 miliar ton selulosa per tahun. [3]

Referensi

  1. ^ Sudaryati Y dan Sastraatmadja DD. 1993. Seleksi strain Aspergillus spp. Untuk menghasilkan enzim selulase dalam media dedak. J. Mikrob Ind. 2: 30-32
  2. ^ a b c d Roswiem AP et al. 2002. Biokimia Umum Jilid 1. Bogor: Departemen Biokimia-FMIPA Institut Pertanian Bogor
  3. ^ a b c d Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga