Tropika: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
SilvonenBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nv:Deesdoigi
Baris 49: Baris 49:
[[nl:Tropen (geografie)]]
[[nl:Tropen (geografie)]]
[[nn:Tropane]]
[[nn:Tropane]]
[[nv:Deesdoigi]]
[[pl:Strefa międzyzwrotnikowa]]
[[pl:Strefa międzyzwrotnikowa]]
[[pt:Trópico]]
[[pt:Trópico]]

Revisi per 25 Februari 2010 06.43

Suasana tengah hari di daerah tropis. Bayang-bayang berada tepat di bawah benda yang disinarinya.

Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan. Tropis adalah bentuk ajektivanya.

Area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan GBS matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala). Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti "berputar", karena posisi matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun.

Tumbuhan dan hewan tropis adalah spesies yang hidup di daerah tropis tersebut. Istilah tropis juga kadangkala digunakan untuk menyebut tempat yang hangat dan lembab sepanjang tahun, walaupun tempat itu tidak terletak di antara dua garis balik. Tumbuhan daerah tropis biasanya berdaun lebar dan hijau abadi (tidak menggugurkan daun), atau jika memiliki perilaku peluruh mereka tidak dipengaruhi oleh suhu atau durasi radiasi matahari melainkan oleh ketersediaan air di tanah. Wilayah tropis di seluruh dunia dikenal dalam biogeografi sebagai wilayah pantropis ("seluruh tropis"), untuk dipertentangkan dengan wilayah per benua, seperti Amerika tropis, atau Asia tropis.

Contoh kota tropis

INDONESIA adalah salah satu Negara yang memiliki hutan tropis yang sangat luas. Namun, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang telah menghancurkan hutan Indonesia. Salah satu yang paling menonjol adalah penebangan liar, hutan Indonesia khususnya yang ada di pulau KALIMANTAN sangat rentan terhadap permasalahan ini. Banyak cukong-cukong kayu biadab yang mencuri hutan demi kepentingan pribadi dan antek-antek mereka. Kebanyakan dari mereka bahkan berasal dari negeri seberang yang merasa cukup leluasa menjarah hutan di daerah perbatasan yang memang kebanyakan masih sangat lebat dan belum di jamah manusia. Hal lain yang juga merupakan penghancur hutan adalah perkebunan yang membuka lahan dari hasil penebangan hutan, hal ini sering terjadi karena tanah di pulau Kalimantan sangatlah subur karena mengandung kandungan humus dan unsur hara yang tinggi yang cocok bagi perkebunan. Tetapi, hutan yang selama ini menyaring siklus kehidupan dihancurkan oleh mesin-mesin dan buldoser-buldoser. Ini mengingatkan saya kembali dengan seorang aktivis lingkungan hidup yang bernama CHICO MENDES yang menentang penghancuran hutan tropis di Amazon sampai akhir hayatnya dua dekade silam.

Lihat pula