Satir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Almabot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: af:Sater
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: hu:Szatírok
Baris 33: Baris 33:
[[he:סאטיר]]
[[he:סאטיר]]
[[hr:Satiri]]
[[hr:Satiri]]
[[hu:Szatírok]]
[[io:Satiruso]]
[[io:Satiruso]]
[[is:Satýr]]
[[is:Satýr]]

Revisi per 26 Januari 2010 09.18

Satyr betina dalam mitologi Yunani

Dalam mitologi Yunani, Satyr (bahasa Yunani:Σάτυροι — Sátyroi) adalah makhluk penghuni hutan-hutan dan pegunungan, dan memiliki hubungan yang dekat dengan Dewa Pan dan Dionyssus dalam mitologi Yunani. Biasanya mereka berjenis kelamin pria.

Pemimpin mereka bernama Silenus, Dewa kecil yang mengatur kesuburan. Karakter Satyr dalam mitologi Yunani sering disamakan dengan Faun dalam mitologi Romawi. Mereka sering dilukiskan sebagai manusia bertanduk dan berkaki kambing, rambutnya keriting, hidungnya pesek, ekornya tebal dan panjang, telinganya meruncing atau kadang-kadang seperti telinga kuda. Satyr yang masih bocah belum memiliki tanduk yang sempurna sedangkan Satyr yang tua sudah memiliki tanduk kambing yang sempurna. Biasanya Satyr yang sering muncul dalam dongeng-dongeng berjenis kelamin pria, namun kadang-kadang ada Satyr betina.

Karakter Satyr muncul dalam beberapa pementasan, seperti: “Cyclops” karya Euripides dan “The Searching Satyr” karya Sophokles.

Satyr biasanya senang minum anggur, sehingga akrab dengan Dewa Dionyssus. Mereka juga senang bermain seruling, castanet, bagpipe, atau simbal dan tergila-gila untuk menari bersama para Nymph yang mereka kagumi dan mereka idolakan. Mereka memiliki tarian khusus yang mereka sebut Sikinis

Satyr tidak hidup abadi sehingga terkena dampak usia tua seperti manusia. Satyr jantan yang sudah tua berjenggot dan kepalanya botak. Prilakunya jelek dan tidak senonoh seperti yang digambarkan dalam mitologi Yunani.