Rangkong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bhaskara (bicara | kontrib)
Enggang = Hornbill
Bhaskara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
}}
}}


'''Burung Enggang''' ([[bahasa Inggeris]]: ''Hornbill'') adalah sejenis [[burung]] yang mempunyai [[paruh]] berbentuk [[tanduk]] [[sapi]] tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk lembu" dalam [[Bahasa Yunani]].
'''Burung Enggang''' ([[bahasa Inggris]]: ''Hornbill'') adalah sejenis [[burung]] yang mempunyai [[paruh]] berbentuk [[tanduk]] [[sapi]] tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam [[Bahasa Yunani]].


Burung Enggang tergolong dalam kelompok ''Bucerotidae'' yang termasuk 57 [[spesies]]. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan [[Afrika]]. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Burung Enggang tergolong dalam kelompok ''Bucerotidae'' yang termasuk 57 [[spesies]]. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan [[Afrika]]. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Revisi per 2 Januari 2010 08.14

Enggang
Malabar Grey Hornbill
Ocyceros griseus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Bucerotiformes (but see text)
Famili:
Bucerotidae

Genera

14, see text

Burung Enggang (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani.

Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Ciri-ciri

Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.

Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

Sebagai Lambang Budaya

Dalam budaya Kalimantan, burung enggang (tingan) merupakan simbol "Alam Atas" yaitu alam kedewataan yang bersifat "maskulin". Di Pulau Kalimantan, burung enggang sakti dipakai sebagai lambang daerah atau simbol organisasi seperti di lambang negeri Sarawak, lambang provinsi Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat dan sebagainya. Burung enggang diwujudkan dalam bentuk ukiran pada budaya Dayak, sedangkan dalam budaya Banjar, burung enggang diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena budaya Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran makhluk bernyawa.

Berkas:Motif Enggang Tatah Hujung Pilis Rumah Banjar.JPG
Burung Enggang yang disamarkan wujudnya dipakai sebagai Tatah Hujung Pilis pada Rumah Banjar.