Stadion Olimpiade (Roma): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rasmuson (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 16: Baris 16:
architect = [[Annibale Vitellozzi]]<ref>[http://www.worldstadiums.com/stadium_menu/architecture/stadium_design/roma_olimpico.shtml worldstadiums.com]</ref>|
architect = [[Annibale Vitellozzi]]<ref>[http://www.worldstadiums.com/stadium_menu/architecture/stadium_design/roma_olimpico.shtml worldstadiums.com]</ref>|
former_names = |
former_names = |
tenants = [[Berkas:600px_Bianco_e_Celeste.png|25px|border]] [[S.S. Lazio|Lazio]]<br/>[[Berkas:600px_Giallo_e_Rosso2.png|25px|border]] [[A.S. Roma|Roma]]|
tenants = [[Berkas:600px_Bianco_e_Celeste.png|25px|border]] [[S.S. Lazio|Lazio]]{{br}}[[Berkas:600px_Giallo_e_Rosso2.png|25px|border]] [[A.S. Roma|Roma]]|
seating_capacity = 82.307|
seating_capacity = 82.307|
dimensions = 105 [[meter|m]] x 68 m
dimensions = 105 [[meter|m]] x 68 m

Revisi per 14 Mei 2009 01.06

Koordinat: 41°56′1.99″N 12°27′17.23″E / 41.9338861°N 12.4547861°E / 41.9338861; 12.4547861

Stadio Olimpiade Roma
Informasi stadion
PemilikPemerintah Kota Roma
Lokasi
LokasiItalia Roma, Italia
Konstruksi
Mulai pembangunan1928
Dibuka1937
ArsitekAnnibale Vitellozzi[1]
Data teknis
PermukaanRumput
Kapasitas82.307
Ukuran lapangan105 m x 68 m
Pemakai
Lazio
Roma
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stadio Olimpico merupakan salah satu stadion yang terletak di Roma, Italia. Stadion ini memiliki kapasitas 82.307 kursi. Klub sepak bola yang punya ialah S.S. Lazio dan AS Roma.

Peristiwa Penting

Olimpiade Musim Panas 1960, Universiade Musim Panas 1975, Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 1987, dan pertandingan final Piala Dunia FIFA 1990 telah diselenggarakan di stadion ini. Stadion ini akan menjadi tempat pertandingan final Liga Champions UEFA 2009.

Stadio Olimpico merupakan salah satu stadion yang terletak di Roma, Italia. Stadion ini memiliki kapasitas 82.307 kursi. Klub sepak bola yang punya ialah S.S. Lazio dan AS Roma.

Olimpiade Musim Panas 1960, Universiade Musim Panas 1975, Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 1987, dan pertandingan final Piala Dunia FIFA 1990 telah diselenggarakan di stadion ini. Stadion ini akan menjadi tempat pertandingan final Liga Champions UEFA 2009.


Lokasi Roma, Italia Pelepasan tanah 1928 Dibuka 1937 Pemilik Pemerintah Kota Roma Permukaan Rumput Arsitek Annibale Vitellozzi[1] Pemakai Lazio Roma Kapasitas 82.307 Ukuran lapangan 105 m x 68 m

Jika Komite Olimpiade Italia (CONI) tetap menolak rencana klub AS Roma dan Lazio untuk membeli stadion Olympiade di Roma, kedua klub tersebut bersiap-siap pindah ke lokasi yang berjarak sekitar 20km dari kota Roma sepakat meninggalkan Stadion Olimpiade yang selama ini menjadi markas mereka.

Dari argumen yang berkembang, jika stadion tersebut tidak segera dikembangkan untuk memacu pemasukan, kedua klub tersebut tidak bakal bisa mendatangkan uang untuk bersaing dengan klub raksasa Eropa seperti Real Madrid dan Manchester United.

 	Stadion Sepak Bola UEFA Berbintang Lima UEFA 	 l • d • s 

Austria Stadion Ernst Happel

Belanda 	Amsterdam ArenA

Stadion Feijenoord Inggris Old Trafford

Italia 	San Siro

Stadion Olimpiade Roma

Jerman 	HSH Nordbank Arena

Stadion Olimpiade Berlin Stadion Olimpiade München Veltins-Arena Westfalenstadion Perancis Stade de France

Portugal 	Stadion da Luz

Stadion do Dragão Stadion José Alvalade

Rusia 	Stadion Luzhniki

Bendera Skotlandia Skotlandia Hampden Park Stadion Ibrox

Spanyol 	Camp Nou

Std. Olimpiade Lluís Companys Stadion Olimpiade Sevilla Stadion Santiago Bernabéu Stadion Vicente Calderón

Turki 	Stadion Olimpiade Atatürk

Stadion Şükrü Saraçoğlu

Wales 	Stadion Millennium
Yunani 	Stadion Olimpiade Athena

Rasmuson (bicara) 04:14, 12 Mei 2009 (UTC) Jika CONI Bersikeras, Roma dan Lazio Pindah [Olah Raga]

Roma, Pelita


Jika Komite Olimpiade Italia (CONI) tetap menolak rencana klub AS Roma dan Lazio untuk membeli stadion Olympiade di Roma, kedua klub tersebut bersiap-siap pindah ke lokasi yang berjarak sekitar 20km dari kota Roma.

Cukup sulit dibayangkan jika ibukota Italia tidak lagi mempunyai satu pun klub Seri A menyusul rencana AS Roma dan Lazio untuk pindah markas.

Di lapangan, kedua klub tersebut memang bersaing ketat, tapi di belakang layar mereka ternyata cukup kompak dan sama-sama sepakat meninggalkan Stadion Olimpiade yang selama ini menjadi markas mereka.

Dari argumen yang berkembang, jika stadion tersebut tidak segera dikembangkan untuk memacu pemasukan, kedua klub tersebut tidak bakal bisa mendatangkan uang untuk bersaing dengan klub raksasa Eropa seperti Real Madrid dan Manchester United.

Keingingan Lazio dan AS Roma untuk membeli Stadion Olimpiade tersebut mendapat dukungan dari presiden Federasi Sepakbola Italia, Franco Carraro.

"Jika klub-klub kita ingin bersaing di Eropa dengan Real Madrid dan Manchester United untuk jangka panjang, mereka memerlukan sumber pendanaan," kata Carraro yang memegang jabatan sejak 11 bulan lalu.

"Disaat penghasilan dari televisi tidak dapat lagi diharapkan, maka sangat penting bagi klub-klub besar untuk memiliki stadion sendiri. Ini adalah untuk keuntungan semua pihak," katanya.

"Pihak klub bisa mendirikan toko-toko, restoran, bioskop, pusat hiburan dan arena pertemuan sehingga masyarkat dapat memanfaatkan stadion multifungsi tersebut," katanya menambahkan.

Menurut Cararro, klub tentu saja tidak mungkin bisa memiliki stadion jika hanya digunakan sekali seminggu.

Baik Lazio dan AS Roma saat ini hanya berstatus sebagai "pemakai" Stadion Olimpiade dan saat ini sedang melakukan negosiasi dengan CONI yang secara penuh memegang kontrol terhadap stadion bersejarah milik negara itu.

Sudah berkali-kali klub AS Roma dan Lazio mengancam bahwa mereka akan menghentikan negosiasi dan membangun stadion secara terpisah.

Lokasi yang diincar adalah daerah Valmontone yang menawarkan tanah mereka secara gratis jika kedua klub tersebut bersedia membangun sarana bisnis di atas sarana yang terletak 20 km di selatan ibukota Roma.

"Kami sudah menawarkan 200,2 juta dolar AS untuk mendapatkan Stadion Olimpiade dan kami masih menunggu tanggapan," kata Franco Sensi, presiden klub AS Roma.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi sebelum kami memulai pembangunan stadion yang baru. Stadion tersebut akan siap dalam waktu dua tahun," katanya.

Warisan Fasis

Benito Mussolini mungkin tidak lagi diingat banyak orang dewasa ini, tapi mantan diktator fasis itu meninggalkan warisan yang bersejarah, yaitu Stadion Olimpiade.

Stadion tersebut sampai saat ini masih berdiri megah di Foro Italico Sport Compleks di kaki bukit Monte Mario.

Pada awalnya, stadion tersebut dibangun atas perintah Mussolini sebagai stadion Partai Fasis Nasional (Stadio dell Partido Nazionale Fascista) untuk menyambut Olimpiade 1944.

Hal yang sama dilakukan oleh Hitler ketika menjadikan Olimpiade Berlin 1936 sebagai propaganda politik.

Pecahnya Perang Dunia Kedua membuyarkan harapan Roma untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1944, namun stadion tersebut akhirnya digunakan pada Olimpiade 1960.

Sejak itu, selain menyelenggarakan kejuaraan dunia atletik 1987, sebagian besar stadion tersebut digunakan untuk pertandingan sepakbola.

Stadion Olimpiade berturut-turut menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 1990, kejuaraan Eropa 1968 dan 1980, serta final kejuaraan antar-klub Eropa 1977, 1984 dan 1996, serta tidak terhitung pertandingan internasional lainnya.

Namun untuk saat sekarang, Roma dan Lazio yang sudah menggunakan stadion tersebut selama setengah abad mulai 1953, terpaksa melupakan nostalgia nilai sejarah.

Keinginan untuk membela stadion tersebut muncul untuk pertama kali pada 2000 lalu.

Tekanan dari presiden klub Lazio Sergio Cragnotti dan presiden AS Roma Franco Sensi akibat kesulitan dana, membuat keinginan untuk memiliki stadion tersebut semakin deras.

Sementara pemerintah Italia menginginkan agar seluruh stadion yang digunakan untuk Piala Dunia 1990 diprivatisasi.

Namun untuk melakukan privatisasi jelas bukan hal yang mudah dan bisa memakan waktu lama karena membutuhkan perangkat hukum.

"Saya dari dulu mendukung konsep privatisasi tersebut. Saya yakin ini hanya masalah waktu," kata Carraro yang menjabat sebagai Presiden Liga Italia selama 10 tahun sebelum kemudian berubah menjadi federasi.

Carraro menyatakan keyakinannya bahwa rencana tersebut akan didukung oleh Presiden CONI Gianni Petruccci dan walikota Roma Walter Veltroni yang semula bersikap skeptis.

Saat ini, tidak ada satu pun ibukota negara Eropa yang tidak mempunyai klub divisi satu dan akan sulit membayangkan jika masyarakat Roma akan mendapatkan Stadion Olimpiade yang kosong jika AS Roma dan Lazio benar-benar hengkang ke luar kota. (vic/rtr)Rasmuson (bicara) 04:14, 12 Mei 2009 (UTC)

Pranala luar

Templat:ListStadionUEFA5
  1. ^ worldstadiums.com