Gumba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: af, de, eo, fa, fi, fr, it, nds, nl, pl, sv
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Gumba'''<ref>[http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ KBBI Daring] memberikan batasan yang sangat berbeda: ''tonjolan pada dahi [[gajah]]''.</ref>, dalam [[Anatomi#Anatomi_hewan|anatomi hewan]], adalah titik tertinggi di bagian punggung dada [[hewan]] yang bergerak dengan empat [[tungkai]], seperti [[kuda]], [[sapi]], atau [[kambing]]. Bagian ini terletak di cekungan antara puncak kedua [[tulang belikat]].
'''Gumba'''<ref>[http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ KBBI Daring] memberikan batasan yang sangat berbeda: ''tonjolan pada dahi [[gajah]]''.</ref>, dalam [[Anatomi#Anatomi_hewan|anatomi hewan]], adalah titik tertinggi di bagian punggung dada [[hewan]] yang bergerak dengan empat [[tungkai]], seperti [[kuda]], [[sapi]], atau [[kambing]]. Bagian ini terletak di cekungan antara puncak kedua [[tulang belikat]].


Pada sapi, gumba terletak pada bagian atas "punuk", meskipun pada sapi sebetulnya istilah "punuk" kurang tepat karena gumba biasanya terletak di antara ruas-ruas [[tulang belakang]] bagian dada, sementara punuk sejati (''hump'', seperti pada [[unta]]) berada pada bagian belakang perut. Pada kuda misalnya, gumba terletak di antara ruas ke-3 hingga ke-11 tulang-[[tulang punggung]].
Pada sapi, gumba terletak pada bagian atas "[[punuk (sapi)|punuk]]", meskipun pada sapi sebetulnya istilah "punuk" kurang tepat karena gumba biasanya terletak di antara ruas-ruas [[tulang belakang]] bagian dada, sementara [[punuk]] sejati (''hump'', seperti pada [[unta]]) berada pada bagian belakang perut. Pada kuda misalnya, gumba terletak di antara ruas ke-3 hingga ke-11 tulang-[[tulang punggung]].


Tinggi gumba seringkali menjadi penciri kualitas suatu hewan peliharaan.<ref>Sebagai contoh adalah penentuan kelas mutu sapi potong berdasarkan gumba. Lihat misalnya [http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/GBP_Sapi.pdf Pedoman pembiakan sapi potong] ini.</ref> Pada anjing, umpamanya, ketinggian gumba menjadi indikator kemampuan melompat. Pada [[kerbau]] pacuan ([[makepung]]) di Bali, gumba berkorelasi positif dengan kecepatan lari.<ref>Sumadi IK 2005. "Hubungan Antara Dimensi Tubuh dengan Prestasi Kerbau Pacuan (Makepung)". ''Jurnal Veteriner'' FKH Univ. Udayana. Vol. 6.</ref>
Tinggi gumba seringkali menjadi penciri kualitas suatu hewan peliharaan.<ref>Sebagai contoh adalah penentuan kelas mutu sapi potong berdasarkan gumba. Lihat misalnya [http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/GBP_Sapi.pdf Pedoman pembiakan sapi potong] ini.</ref> Pada anjing, umpamanya, ketinggian gumba menjadi indikator kemampuan melompat. Pada [[kerbau]] pacuan ([[makepung]]) di Bali, gumba berkorelasi positif dengan kecepatan lari.<ref>Sumadi IK 2005. "Hubungan Antara Dimensi Tubuh dengan Prestasi Kerbau Pacuan (Makepung)". ''Jurnal Veteriner'' FKH Univ. Udayana. Vol. 6.</ref>

Revisi per 8 April 2009 13.08

Lingkaran menunjukkan letak gumba pada kuda.

Gumba[1], dalam anatomi hewan, adalah titik tertinggi di bagian punggung dada hewan yang bergerak dengan empat tungkai, seperti kuda, sapi, atau kambing. Bagian ini terletak di cekungan antara puncak kedua tulang belikat.

Pada sapi, gumba terletak pada bagian atas "punuk", meskipun pada sapi sebetulnya istilah "punuk" kurang tepat karena gumba biasanya terletak di antara ruas-ruas tulang belakang bagian dada, sementara punuk sejati (hump, seperti pada unta) berada pada bagian belakang perut. Pada kuda misalnya, gumba terletak di antara ruas ke-3 hingga ke-11 tulang-tulang punggung.

Tinggi gumba seringkali menjadi penciri kualitas suatu hewan peliharaan.[2] Pada anjing, umpamanya, ketinggian gumba menjadi indikator kemampuan melompat. Pada kerbau pacuan (makepung) di Bali, gumba berkorelasi positif dengan kecepatan lari.[3]

Catatan kaki

  1. ^ KBBI Daring memberikan batasan yang sangat berbeda: tonjolan pada dahi gajah.
  2. ^ Sebagai contoh adalah penentuan kelas mutu sapi potong berdasarkan gumba. Lihat misalnya Pedoman pembiakan sapi potong ini.
  3. ^ Sumadi IK 2005. "Hubungan Antara Dimensi Tubuh dengan Prestasi Kerbau Pacuan (Makepung)". Jurnal Veteriner FKH Univ. Udayana. Vol. 6.