Altar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: el:Βωμός
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: io:Altaro
Baris 33: Baris 33:
[[gl:Altar]]
[[gl:Altar]]
[[he:מזבח]]
[[he:מזבח]]
[[io:Altaro]]
[[is:Altari]]
[[is:Altari]]
[[it:Altare]]
[[it:Altare]]

Revisi per 24 Februari 2009 04.02

Altar adalah bangunan apapun dimana (hewan) kurban atau persembahan lainnya dipersembahkan untuk tujuan religius, atau tempat sakral dimana upacara keagamaan berlangsung. Altar biasanya ditemukan di dalam tempat pemujaan, biara, dan tempat-tempat suci lainnya. Altar ada di berbagai kebudayaan, terutama di dalam agama Katolik Roma, Agama Kristen, Agama Buddha, Hindu, Shinto, Tao dan Neopaganisme. Bangunan ini juga ditemukan di agama-agama kuno lainnya.

Altar dalam Gereja Katolik

Di dalam buku panduan Instruksi Umum mengenai Tata Cara Misa Gereja Katolik Roma di Amerika Serikat (General Instruction of the Roman Missalis) terdapat beberapa aturan mengenai altar. Buku ini merekomendasikan agar ada sebuah altar permanen di dalam setiap gereja, karena alter tersebut menggambarkan secara lebih jelas dan terus-menerus mengenai "Kristus sebagai batu karang yang hidup" (1 Petrus 2:4; Efesus 2:20). Alasan mengapa disebut altar permanen karena altar tersebut dibangun tertanam di atas lantai sehingga tidak bisa dipindah-pindahkan.

Gereja Katolik Roma mengharuskan hanya ada satu altar di dalam sebuah gereja yang baru dibangun, dan altar tersebut harus dibuat dari batu, idealnya batu alam, karena altar merupakan simbol dari Kristus sebagai batu fondasi gereja. Dalam praktek sehari-hari, kayu yang padat dan diukir cantik seringkali digunakan untuk menggantikan bahan batu alam yang lebih mahal. Kebiasaan menaruh relik dari orang-orang suci gereja di bawah altar masih terus dilakukan.

Di dalam bangunan gereja-gereja yang lebih tua dimana altar dibangun berdempetan dengan dinding dan tidak bisa dipindahkan tanpa kerusakan, sebuah meja altar baru biasanya diletakkan di depan dan altar yang lama digunakan baik sebagai tujuan estetika atau sebagai tabernakel.

Karena altar mewakili Kristus, hanya benda-benda yang dibutuhkan untuk perayaan Misa yang boleh diletakkan di atas mensa (bagian atas altar yang datar dan berposisi horisontal), namun hal ini bukanlah sesuatu yang selalu diikuti dengan taat.

Lilin-lilin, yang diperlukan dalam tiap upacara liturgi Katolik Roma, diletakkan di atas atau di samping altar sesuai dengan rancangan dan tata letak altar. Umat Katolik Roma juga meletakkan salib atau crucifix (salib dengan figur Kristus), di atas altar atau dekat dengan altar dimana benda suci tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh umat di dalam gereja.