Stasiun Solo Balapan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 130: Baris 130:
|-
|-
| rowspan="9" style="border-top:solid 1px gray;" |'''Sisi selatan'''
| rowspan="9" style="border-top:solid 1px gray;" |'''Sisi selatan'''
| colspan="2" style="text-align:center;border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur}}
| colspan="2" style="text-align:center;border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah timur}}
|-
|-
|Jalur '''4'''
|Jalur '''4'''
| style="text-align:center" |Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota dari arah timur
| style="text-align:center" | {{Small|([[Stasiun Purwosari|Purwosari]])}} {{Rcb|KRL Yogyakarta|red|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]
|-
|-
|Jalur '''3'''
|Jalur '''3'''
| style="text-align:center" | {{Small|([[Stasiun Purwosari|Purwosari]])}} {{Rcb|KRL Yogyakarta|red|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]
| style="text-align:center" | Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota dari arah timur
|-
|-
| colspan="2" style="text-align:center;border-top:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
| colspan="2" style="text-align:center;border-top:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" |{{Small|Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur}}
|-
|-
| style="border-top:solid 1px gray;" | Jalur '''2'''
| style="border-top:solid 1px gray;" | Jalur '''2'''

Revisi per 22 Januari 2022 04.48

Stasiun Solo Balapan
Kereta Api Indonesia KAI Commuter Kereta Api Indonesia#Kereta api bandara
Y11AS03

Pintu masuk Stasiun Solo Balapan, dilihat dari arah barat daya
Lokasi
Koordinat7°33′24.30″S 110°49′17.04″E / 7.5567500°S 110.8214000°E / -7.5567500; 110.8214000Koordinat: 7°33′24.30″S 110°49′17.04″E / 7.5567500°S 110.8214000°E / -7.5567500; 110.8214000
Ketinggian+93 m
Operator
Letak
Jumlah peron10
  • Emplasemen selatan: 6 (dua peron sisi yang tinggi satu peron pulau tinggi dan 2 peron pulau rendah)
  • Emplasemen utara: 4 (satu peron sisi yang agak tinggi, dua peron pulau yang tinggi,satu peron di antara jalur 8 dan 9 untuk bangunan KA Bandara yang tinggi)
Jumlah jalur10
  • Emplasemen selatan: 4 (jalur 4 dan 5: sepur lurus)
  • Emplasemen utara: 6 (jalur 7: sepur lurus)
LayananArgo Lawu, Argo Dwipangga, Mataram, Senja Utama Solo, Bima, Jayakarta, Gajayana, Sancaka, Lodaya, Argo Wilis, Turangga, Mutiara Selatan, Malabar, Kertanegara, Mutiara Timur, Ranggajati, Wijayakusuma, Joglosemarkerto, KA bandara BIAS, KAI Commuter Yogyakarta–Solo, dan angkutan semen Solusi Bangun Indonesia
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekHerman Thomas Karsten
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka10 Februari 1870
Dibangun kembali1927, 2017-2021
Perusahaan awalNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Commuter Line Bogor
Solo Balapan–Yogyakarta
Purwosari
ke arah
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Purwosari
ke arah Klaten
KA BIAS
Klaten–Solo Balapan–Bandara Adisoemarmo, p.p.
Kadipiro
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Salem
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Purwosari
Searah jarum jam
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Batik Solo Trans Halte berikutnya
Punggawan
ke arah Kerten
Koridor 2
Sub Terminal Kerten–Terminal Palur
transit di Balapan
SPBU
Perjalanan satu arah
Punggawan
Perjalanan satu arah
Proliman
ke arah Palur
RS Triharsi
ke arah Tirtonadi
Koridor 6
Terminal Tirtonadi–Solo Baru
transit di Balapan
Punggawan
ke arah Solo Baru
Dewa Dewi
ke arah Kartasura
Koridor 4
Terminal Kartasura–Terminal Palur
transit di Tirtonadi
Pertigaan Gilingan
ke arah Palur
Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Terminus Koridor 1
Subosukawonosraten
transit di Tirtonadi
Jembatan Tirtonadi
ke arah Sumberlawang
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Tempat naik/turun Cetak tiket mandiri Mesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Tangga naik/turun Lift Eskalator Terminal barang 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Solo Balapan (SLO), lebih dikenal dengan Stasiun Balapan, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara kelurahan Kestalan dan Gilingan, kecamatan Banjarsari, kota Surakarta, Jawa Tengah; pada ketinggian +93 meter; termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta dan menjadi stasiun paling timur dalam pengelolaan KAI Commuter. Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara kawasan stasiun. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api terbesar di kota Surakarta dan sebagian selatan provinsi Jawa Tengah.

Stasiun Solo Balapan merupakan persimpangan antara jalur lintas utara dan lintas selatan Pulau Jawa; melayani kereta api antarkota kelas eksekutif, kelas campuran (eksekutif-bisnis, eksekutif-ekonomi, eksekutif-bisnis-ekonomi), sebagian kecil kelas ekonomi (untuk kereta rangkaian panjang), dan lokal/komuter berada di jalur lintas selatan dan timur Jawa. Sementara itu, KA dari arah timur yang menuju ke jalur lintas utara via Semarang Tawang maupun sebaliknya dilayani di Stasiun Solo Jebres, sedangkan KA kelas ekonomi jalur lintas selatan dan timur via Lempuyangan dilayani di Stasiun Purwosari.

Sejarah

Gubernur Jenderal B.C. de Jonge tiba di Stasiun Solo Balapan disambut oleh Pakubuwana X.

Stasiun Solo Balapan termasuk salah satu stasiun besar berusia tua di Indonesia (setelah Samarang NIS), dibangun oleh perusahaan kereta api pertama Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan Mangkunegara IV dan berada di wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di Surakarta untuk wilayah Kasunanan Surakarta dan Staatsspoorwegen adalah Stasiun Solo Jebres.

Stasiun ini dibangun di lahan pacuan kuda milik Mangkunegaran. Sebagai pengganti, pihak Mangkunegaran mendapat lahan di Manahan dari Kasunanan untuk dibangun sarana pacuan kuda dan aktivitas keolahragaan lainnya.[4]

Peletakan batu pertama berlangsung pada tahun 1864, dimeriahkan dengan upacara yang dihadiri Mangkunegara IV dan mengundang Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van de Beele. Stasiun ini dibuka pada tanggal 10 Februari 1870 bersamaan dengan pembukan jalur ruas Kedungjati–Gundih–Solo, sebelumnya jalur Gundih–Solo direncanakan dibuka pada 1 September 1869. Jalur berikutnya, yakni jalur ruas Ceper–Solo, dibuka pada 27 Maret 1871.[5][6] Pembangunan seluruh jalur kereta api rencana NIS, Samarang–Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa selesai dan diresmikan pada 21 Mei 1873.[7][8][9]

Pada tahun 1927, suatu bangunan di selatan stasiun dibangun dengan arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya Jawa dengan atap tajuk tiga. Hal ini sejalan dengan pembangunan jalur ganda Staatsspoorwegen yang sejajar dengan jalur kereta api NIS Solo–Yogyakarta. Konstruksi bangunan stasiun sisi selatan dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.[10]

Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kedua di Indonesia yang menggunakan sistem persinyalan elektrik setelah Stasiun Bandung tepatnya pada tahun 1972, diproduksi oleh Siemens dan diberi seri DrS60.[3] Persinyalan kemudian digantikan oleh persinyalan terbaru produksi Len Industri pada Oktober 2020.[11][12]

Bangunan dan tata letak

Pintu menuju ruang tunggu kereta api bandara di Stasiun Solo Balapan

Pada awalnya, Stasiun Solo Balapan memiliki dua belas jalur kereta api yang terbagi menjadi dua emplasemen. Emplasemen selatan memiliki lima jalur dengan jalur 4 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Yogyakarta serta jalur 5 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Madiun, sementara emplasemen utara memiliki tujuh jalur dengan jalur 7 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Semarang. Setelah jalur ganda lintas Solo–Yogyakarta dioperasikan pada tahun 2007, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Yogyakarta, sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Yogyakarta dan juga sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Madiun. Kemudian, setelah jalur ganda menuju Solo Jebres dioperasikan per 7 Oktober 2020, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus arah Madiun, sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus arah Yogyakarta.

Emplasemen selatan umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang antarkota, dan KAI Commuter Yogyakarta–Solo, sedangkan emplasemen utara untuk pelayanan kereta api barang serta pemberangkatan dan kereta Bandara Internasional Adisoemarmo dan KA lokal Joglosemarkerto. Ke arah timur, terdapat dua jurusan jalur rel: ke utara menuju Semarang dan rel ke timur menuju Surabaya. Emplasemen utara memiliki fasilitas bongkar muat angkutan semen.

Di sisi timur stasiun terdapat segitiga pembalik yang memungkinkan rangkaian kereta api berbalik arah seluruhnya dengan menggunakan prinsip langsir. Sisi-sisi segitiga pembalik ini juga memungkinkan kereta api dari timur (dari Stasiun Solo Jebres) untuk langsung ke utara (Semarang) tanpa memasuki Stasiun Solo Balapan maupun sebaliknya. Di dekat segitiga pembalik ini dahulu terdapat jalur cabang menuju Depo BBM Pertamina Gilingan yang juga merupakan bagian dari sisi segitiga pembalik ini. Jalur cabang tersebut kini sudah dibongkar total karena terkena dampak pembangunan jalur ganda menuju Stasiun Jebres. Di sisi barat stasiun terdapat depo lokomotif dan kereta.

Jembatan udara yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi

Saat ini, ia juga dilengkapi jembatan penyeberangan penumpang di sebelah timur stasiun yang terhubung langsung di jalan sekitar Terminal Bus Tirtonadi—berfungsi sebagai penghubung antarmoda sehingga penumpang kereta api dapat melanjutkan perjalanan dengan bus ataupun sebaliknya.[13]

Setelah jalur kereta api baru menuju Bandar Udara Internasional Adisoemarmo selesai dibangun,[14] stasiun ini mengalami perombakan di peron utaranya. Oleh karena itu, jalur 9 lama dibongkar dan dibangun bangunan baru di atasnya yang difungsikan sebagai ruang tunggu sekaligus peron. Bangunan baru untuk layanan KA Bandara memiliki luas 200 m² dengan dua lantai; dapat menampung 200 penumpang, serta disinambungkan dengan jembatan penyebarangan yang telah ada sebelumnya. Pada 29 Desember 2019, ruang tunggu KA Bandara resmi beroperasi secara penuh setelah jalur menuju bandara tersebut selesai.[15]

Terkait dengan elektrifikasi dalam proyek KRL Yogyakarta–Solo,terdapat proyek pembangunan Depo stabling krl. selain itu tata letak jalur di stasiun ini sedang dirombak besar.Upaya perombakan tahap awal yang telah dilakukan adalah pembongkaran jalur 3 lama untuk perluasan peron tengah pembangunan jaringan LAA di emplasemen selatan stasiun sehingga kini jumlah jalur di stasiun ini tinggal sepuluh jalur dan proyek stabling krl. proyek elektrifikasi tersebut kini sedang dilanjutkan kembali ke arah timur hingga mencapai Stasiun Palur.[16]

Sisi utara Jalur 10 Parkir kereta
Jalur 9 Langsiran
Jalur 8 (Purwosari)      KA BIAS tujuan Klaten
Bangunan keberangkatan KA Bandara
Jalur 7      KA BIAS tujuan Bandara Internasional Adisoemarmo (Kadipiro)
Peron pulau
Jalur 6 Keberangkatan dan kedatangan KA lokal Jateng-DIY dari arah timur via Gundih
Peron pulau
Jalur 5 Keberangkatan dan kedatangan KA lokal Jateng-DIY dari arah barat via Gundih
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah barat
Bangunan tengah (NIS)
Sisi selatan Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah timur
Jalur 4 (Purwosari)      Commuter Line Bogor tujuan Yogyakarta
Jalur 3 Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota dari arah timur
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur
Jalur 2 Sepur lurus arah Yogyakarta
Jalur 1 Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota dari arah barat
Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota dari terminus
Sepur lurus arah Madiun
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah barat
G Bangunan utama stasiun

Pada budaya populer

Stasiun Solo Balapan menjadi inspirasi bagi salah satu lagu congdut yang sangat populer pada tahun 1990-an dari Didi Kempot, "Stasiun Balapan". Atas hasil karya tersebut, Kereta Api Indonesia menetapkan Didi Kempot sebagai Duta Kereta Api Indonesia setelah grup musik pop Melayu, ST 12.[17]

Ciri khas

Stasiun ini memperdengarkan melodi penyambutan kereta api dengan lagu berjudul "Bengawan Solo" dalam format keroncong instrumental lagu ini buah hasil aransemen lagu ulang oleh YouTuber Keroncong yaitu Ardhieswala Music serta juga setiap kali terjadi kedatangan kereta api penumpang di seluruh stasiun besar wilayah Solo Raya.[18]

Insiden

Pada 11 Januari 2019, dinding kaca panel dan sebagian rangka baja jembatan penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan pecah akibat diterpa hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Solo.[19] Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi jembatan tersebut sempat tidak dapat digunakan untuk berpindah moda para penumpang hingga keesokan harinya.[20]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lokal

KAI Commuter Yogyakarta-Solo

Kereta bandara

Barang

  • Angkutan semen Solusi Bangun Indonesia, tujuan Karangtalun

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Koridor/trayek Tujuan
Batik Solo Trans[21] 2 Kerten–Palur
6 Tirtonadi–Solo Baru
7FS Ngipang–Pasar Klewer
Trans Jateng Koridor 1 Solo Raya Terminal Tirtonadi-Terminal Sumberlawang

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Alfan, Dony (17 Agustus 2012). "Stasiun Balapan, Tempat Pacuan Kuda Pada Masa Mangkunegara VII". Tentang Solo. Diakses tanggal 31 Juli 2017. 
  5. ^ BOW (1898). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. 
  6. ^ de Vereniging voor de Statistiek in Nederland (1872). Staatkundig en staathuishoudkundig jaarboekje voor 1872. Amsterdam: E.S. Witkamp. 
  7. ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869. 
  8. ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser. 
  9. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  10. ^ Media, Kompas Cyber (2010-09-01). "Jejak Karsten di Stasiun Solo..." KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-01-19. 
  11. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2020). "Progress Pembangunan Double Track Lintas Selatan" (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub RI. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-13. Diakses tanggal 2020-06-13. 
  12. ^ "Investasi Elektrifikasi KRL Yogyakarta-Solo Capai Rp 1,2 T". Republika Online. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-04-24. ...dan penggantian persinyalan elektrik di Stasiun Solo Balapan... 
  13. ^ Media, Jafar Sodiq Assegaf - Solopos Digital. "Begini Penampakan Sky Bridge yang Menghubungkan Tirtonadi & Balapan". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  14. ^ "Stasiun Baru Segera Dibangun untuk Kereta Bandara Solo | Republika Online". Republika Online. 2017-09-05. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  15. ^ News, Tagar (2017-12-23). "Tiket KA Bandara Solo Gratis Dua Bulan". TAGAR. Diakses tanggal 2019-12-29. 
  16. ^ Fatimah, Siti (2021-02-19). "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". RRI. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  17. ^ "KAI Tunjuk Didi Kempot Jadi Duta Kereta Api". SindoNews. 10 Maret 2017. 
  18. ^ Dewanto, H. (2010-09-09). "Kisah "Empat Penari" di Tawang". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-10-13. Stasiun Balapan Solo, misalnya, memainkan ”Bengawan Solo” (...) kata Nugroho (Wahyu Utomo). 
  19. ^ "Kaca Skybridge Solo Balapan Pecah". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-29. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  20. ^ Isnanto, Bayu Ardi. "Diterpa Hujan Berangin, Kaca Skybridge Stasiun Balapan Solo Pecah". detiknews. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  21. ^ "Liburan di Solo Naik Bus Batik Solo Trans (BST) Saja. Ini Rute Lengkapnya". Tribun Jateng. 2017-06-28. Diakses tanggal 2019-01-29. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Solo Balapan–Kertosono Solo Jebres
ke arah Kertosono
Kadipiro
ke arah Gundih
Gundih–Solo Balapan Terminus
Purwosari
ke arah Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan
kelanjutan ke Solo Balapan