Dialek Pantai Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10: Baris 10:
** [[File:Coat of arms of Tuban Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Tuban]]
** [[File:Coat of arms of Tuban Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Tuban]]
** [[File:Coat of arms of Lamongan Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Lamongan]] (bagian barat)
** [[File:Coat of arms of Lamongan Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Lamongan]] (bagian barat)
|states=* {{flag|Indonesia}}|familycolor=Austronesian|glotto=muria1493}}
|states={{flag|Indonesia}}|familycolor=Austronesian|glotto=muria1493}}


'''Dialek Pantai Utara''' adalah subdialek dari [[Bahasa Jawa Mataraman|dialek Mataraman]] bagian Pesisir yang sering disebut '''Dialek Muria''' atau Dialek Mataraman Pesisir (Aneman) karena dituturkan di wilayah sekitar kaki [[Gunung Muria]], yang meliputi wilayah [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]] serta [[Kabupaten Tuban]], [[Kabupaten Bojonegoro]] dan bagian barat [[Kabupaten Lamongan]].
'''Dialek Pantai Utara''' adalah subdialek dari [[Bahasa Jawa Mataraman|dialek Mataraman]] bagian Pesisir yang sering disebut '''Dialek Muria''' atau Dialek Mataraman Pesisir (Aneman) karena dituturkan di wilayah sekitar kaki [[Gunung Muria]], yang meliputi wilayah [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]] serta [[Kabupaten Tuban]], [[Kabupaten Bojonegoro]] dan bagian barat [[Kabupaten Lamongan]].

Revisi per 21 Januari 2022 12.53

Bahasa Jawa Pantai Utara
(Mataraman Pesisir)
Dituturkan diIndonesia
Wilayah Jawa Tengah
EtnisJawa
Penutur
Bentuk awal
Abjad Pegon
Aksara Jawa
alfabet Latin
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologmuria1493[1]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dialek Pantai Utara adalah subdialek dari dialek Mataraman bagian Pesisir yang sering disebut Dialek Muria atau Dialek Mataraman Pesisir (Aneman) karena dituturkan di wilayah sekitar kaki Gunung Muria, yang meliputi wilayah Jepara, Kudus, Pati, Blora, Rembang serta Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro dan bagian barat Kabupaten Lamongan.

Ciri khas dialek ini adalah digunakannya akhiran -em atau -nem (dengan e pepet) menggantikan akhiran -mu dalam bahasa Jawa untuk menyatakan kata ganti posesif orang kedua tunggal. Akhiran -em dipakai jika kata berakhiran huruf konsonan, sementara -nem dipakai jika kata berakhiran vokal.[2][3]

Kosakata

Contoh kata yang menggunakan dialek tersebut seperti misalnya kata kathok yang berarti celana menjadi kathok'em serta sikil yang berarti kaki menjadi sikil'em dan sebagainya. Ciri lainnya adalah sering digunakannya partikel “eh”, dengan vokal e diucapkan panjang, dalam percakapan untuk menggantikan partikel bahasa Jawa “ta”. Misalnya, “Aja ngono, eh!” (Jangan begitu, dong!), lebih banyak diucapkan daripada “Aja ngono, ta!”

Beberapa kosakata khas dialek Muria yang tidak dipakai dalam dialek Jawa lain antara lain:

  • lamuk/jengklong artinya nyamuk
  • mbledeh artinya telanjang dada
  • wong bento artinya orang gila

Referensi

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Jawa Pantai Utara
    (Mataraman Pesisir)"
    . Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
     
  2. ^ "DIALEK BAHASA JAWA BAGIAN TENGAH: Kajian Geografis Dialek Dan Budaya". Jingganya Senja. 2010-10-26. Diakses tanggal 2022-01-13. 
  3. ^ Hananto, Akhyari. "Bahasa Jawa, dan Berbagai Variasinya yang Luar Biasa". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-01-13. 

Pranala Luar