Telur sebagai makanan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan
NFarras (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual halaman dengan galat kutipan
Baris 77: Baris 77:


Kandungan nutrisi telur juga dipengaruhi oleh pakan ayam petelur. Sebagai contoh, ayam petelur dapat menghasilkan telur dengan kandungan [[asam lemak]] [[Asam lemak omega-3|omega-3]] tinggi apabila mendapatkan pakan yang mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti [[minyak ikan]], [[biji chia]], atau [[Flaks|biji flaks]].<ref>{{cite journal|year=2015|title=Omega-3 fatty acid profile of eggs from laying hens fed diets supplemented with chia, fish oil, and flaxseed|journal=J Food Sci|volume=80|issue=1|pages=S180–7|doi=10.1111/1750-3841.12735|pmid=25557903|vauthors=Coorey R, Novinda A, Williams H, Jayasena V}}</ref> Ayam yang dibiakkan secara bebas di padang rumput juga menghasilkan telur dengan kandungan asam lemak omega-3 yang relatif lebih tinggi daripada ayam yang dibiakkan di kandang.<ref>{{cite journal|author=Anderson KE|year=2011|title=Comparison of fatty acid, cholesterol, and vitamin A and E composition in eggs from hens housed in conventional cage and range production facilities|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S003257911942052X?via%3Dihub|journal=Poultry Science|volume=90|issue=7|pages=1600–1608|doi=10.3382/ps.2010-01289|pmid=21673178|doi-access=free}}</ref>
Kandungan nutrisi telur juga dipengaruhi oleh pakan ayam petelur. Sebagai contoh, ayam petelur dapat menghasilkan telur dengan kandungan [[asam lemak]] [[Asam lemak omega-3|omega-3]] tinggi apabila mendapatkan pakan yang mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti [[minyak ikan]], [[biji chia]], atau [[Flaks|biji flaks]].<ref>{{cite journal|year=2015|title=Omega-3 fatty acid profile of eggs from laying hens fed diets supplemented with chia, fish oil, and flaxseed|journal=J Food Sci|volume=80|issue=1|pages=S180–7|doi=10.1111/1750-3841.12735|pmid=25557903|vauthors=Coorey R, Novinda A, Williams H, Jayasena V}}</ref> Ayam yang dibiakkan secara bebas di padang rumput juga menghasilkan telur dengan kandungan asam lemak omega-3 yang relatif lebih tinggi daripada ayam yang dibiakkan di kandang.<ref>{{cite journal|author=Anderson KE|year=2011|title=Comparison of fatty acid, cholesterol, and vitamin A and E composition in eggs from hens housed in conventional cage and range production facilities|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S003257911942052X?via%3Dihub|journal=Poultry Science|volume=90|issue=7|pages=1600–1608|doi=10.3382/ps.2010-01289|pmid=21673178|doi-access=free}}</ref>

== Catatan ==
{{notelist}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 7 Januari 2022 15.00

Infotaula de menjarTelur sebagai makanan
Asal
Keahlian memasakShakshouka, gado-gado, Quindim (en), Telur mata sapi dan Telur dadar
Produsenburung, Reptil dan ikan
Rincian
Jenismakanan
Bahan utamakuning telur dan putih telur
Telur mata sapi

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan. Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur.

Hasil olahan

Telur mata sapi dengan di atas roti panggang. Telur yang dimasak dengan teknik ini populer dimakan sebagai sarapan di Amerika

Telur unggas dapat diolah sebagai hidangan tunggal dengan berbagai cara, antara lain:

  • Diawetkan atau diasinkan, misalnya telur bebek,
  • Direbus matang: misalnya telur ayam dan telur penyu,
  • Digoreng (dadar, mata sapi, acak), misalnya telur ayam,
  • Direbus setengah matang, misalnya telur ayam
  • Dimakan mentah (biasanya ditambah madu dan atau bahan-bahan lain), misalnya telur ayam.

Untuk cara mengolah yang terakhir ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang rentan terhadap Bakteri Salmonella, seperti orang tua, orang sakit, ataupun wanita hamil.[butuh rujukan]

Dapat pula telur unggas dicampur dengan bahan-bahan lain dan dimasak sebagai kue atau sejenisnya, misalnya Martabak dan Martabak Manis.

Nutrisi

Telur ayam
utuh, direbus
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi647 kJ (155 kcal)
1.12 g
10.6 g
12.6 g
Tripofan0.153 g
Treonina0.604 g
Isoleusina0.686 g
Leusina1.075 g
Lisina0.904 g
Metionina0.392 g
Sistina0.292 g
Fenilalanina0.668 g
Tirosina0.513 g
Valina0.767 g
Arginina0.755 g
Histidina0.298 g
Alanina0.700 g
Asam aspartat1.264 g
Asam glutamat1.644 g
Glisina0.423 g
Prolina0.501 g
Serina0.936 g
VitaminKuantitas
%DV
Vitamin A equiv.
19%
149 μg
Tiamina (B1)
6%
0.066 mg
Riboflavin (B2)
42%
0.5 mg
Niasin (B3)
0%
0.064 mg
Asam pantotenat (B5)
28%
1.4 mg
Vitamin B6
9%
0.121 mg
Folat (B9)
11%
44 μg
Vitamin B12
46%
1.11 μg
Kolina
60%
294 mg
Vitamin D
15%
87 SI
Vitamin E
7%
1.03 mg
Vitamin K
0%
0.3 μg
MineralKuantitas
%DV
Kalsium
5%
50 mg
Zat besi
9%
1.2 mg
Magnesium
3%
10 mg
Fosfor
25%
172 mg
Potasium
3%
126 mg
Sodium
8%
124 mg
Seng
11%
1.0 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air75 g
Cholesterol373 mg

Hanya mencakup bagian yang dapat dimakan.[a] Berat telur di atas tergolong sebagai telur dengan ukuran besar di Amerika Serikat, tetapi hanya tergolong sebagai ukuran sedang di Eropa dan stardar di Selandia Baru.
Pranala sumber di situs web USDA
Persen DV berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Besar nutrisi

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, telur sedang/besar seberat 50 gram mengandung sekitar 70 kilokalori (290 kJ) energi makanan dan 6 gram protein.[1]

Metode memasak dapat mempengaruhi nutrisi dan dampak kesehatan telur. Sebagai contoh, telur yang direbus cenderung mengandung protein yang lebih sedikit daripada telur yang digoreng.[2] Telur yang direbus dapat mengandung beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin A, riboflavin, asam pantotenat, vitamin B12, fosforus, dan selenium.[3] Telur masak lebih mudah dicerna oleh tubuh[4] serta memiliki risiko penularan salmonellosis daripada telur mentah.[5]

Kandungan nutrisi telur juga dipengaruhi oleh pakan ayam petelur. Sebagai contoh, ayam petelur dapat menghasilkan telur dengan kandungan asam lemak omega-3 tinggi apabila mendapatkan pakan yang mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti minyak ikan, biji chia, atau biji flaks.[6] Ayam yang dibiakkan secara bebas di padang rumput juga menghasilkan telur dengan kandungan asam lemak omega-3 yang relatif lebih tinggi daripada ayam yang dibiakkan di kandang.[7]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Eggs, Grade A, Large, egg whole". U.S. Department of Agriculture: Agricultural Research Service. 2019-12-16. Diakses tanggal 2022-01-17. 
  2. ^ Tang, Dengyu; Wang, Rong; He, Xiaohua; Chen, Xuehan; Huo, Xingyu; Lü, Xin; Shan, Yuanyuan (2021-02-01). "Comparison of the edible quality of liquid egg with different cooking methods and their antioxidant activity after in vitro digestion". Food Research International (dalam bahasa Inggris). 140: 110013. doi:10.1016/j.foodres.2020.110013. ISSN 0963-9969. 
  3. ^ Berkheiser, Kaitlyn (2018-10-09). "Hard-Boiled Egg Nutrition Facts: Calories, Protein and More". Healthline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-07. 
  4. ^ Evenepoel, P; Geypens B; Luypaerts A; et al. (October 1998). "Digestibility of cooked and raw egg protein in humans as assessed by stable isotope techniques". The Journal of Nutrition. 128 (10): 1716–1722. doi:10.1093/jn/128.10.1716alt=Dapat diakses gratis. PMID 9772141. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cspinet
  6. ^ Coorey R, Novinda A, Williams H, Jayasena V (2015). "Omega-3 fatty acid profile of eggs from laying hens fed diets supplemented with chia, fish oil, and flaxseed". J Food Sci. 80 (1): S180–7. doi:10.1111/1750-3841.12735. PMID 25557903. 
  7. ^ Anderson KE (2011). "Comparison of fatty acid, cholesterol, and vitamin A and E composition in eggs from hens housed in conventional cage and range production facilities". Poultry Science. 90 (7): 1600–1608. doi:10.3382/ps.2010-01289alt=Dapat diakses gratis. PMID 21673178. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan