Bangun Pemudi Pemuda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 36.85.223.3 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Labdajiwa
Tag: Pengembalian
Baris 25: Baris 25:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
Cikal-bakal lagu ''Bangun Pemudi Pemuda'' adalah mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang juga diciptakan oleh [[Alfred Simanjuntak]]. Dengan demikian, nadanya telah tercipta sebelum liriknya. Alfred menggubah liriknya supaya semangat yang ia sampaikan tidak hanya dimiliki Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang hanya memiliki enam kelas, melainkan seluruh Indonesia. [[Alfred Simanjuntak]] berpendapat bahwa nasionalisme di kalangan pemuda harus dipupuk. Ia menempatkan ''pemudi'' di depan ''pemuda'' karena pada umumnya penyebutan wanita berada di depan, misalnya ''damen und herren'' di [[Jerman]], ''dames en heren'' di [[Belanda]], dan ''ladies and gentlemen'' di [[Inggris]]. Karena lagu ini, polisi militer [[Jepang]] memasukkan dirinya ke dalam daftar hitam untuk dibunuh, tetapi hal tersebut baru diketahui Alfred setelah Indonesia merdeka.<ref name=tempo>Dody Hidayat, Dian Yuliastuti, dan Cornila. "Tempo", Edisi 5-11 November 2012. "''Alfred Simanjuntak yang Membara''".</ref>
Cikal-bakal lagu ''Bangun Pemudi Pemuda'' adalah mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang juga diciptakan oleh [[Alfred Simanjuntak]]. Dengan demikian, nadanya telah tercipta sebelum liriknya. Alfred menggubah liriknya supaya semangat yang ia sampaikan tidak hanya dimiliki Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang hanya memiliki enam kelas, melainkan seluruh Indonesia. [[Alfred Simanjuntak]] berpendapat bahwa nasionalisme di kalangan pemuda harus dipupuk. Ia menempatkan ''pemudi'' di depan ''pemuda'' karena pada umumnya penyebutan wanita berada di depan, misalnya ''damen und herren'' di [[Jerman]], ''dames en heren'' di [[Belanda]], dan ''ladies and gentlemen'' di [[Inggris]]. Karena lagu ini, polisi militer [[Jepang]] memasukkan dirinya ke dalam daftar hitam untuk dibunuh, tetapi hal tersebut baru diketahui Alfred setelah Indonesia merdeka.<ref name=tempo>Dody Hidayat, Dian Yuliastuti, dan Cornila. "Tempo", Edisi 5-11 November 2012. "''Alfred Simanjuntak yang Membara''".</ref>

== Penggunaan Pada Media ==
* Lagu Bangun Pemudi Pemuda yang dinyanyikan oleh Aktor, Penyanyi dan Atlet Indonesia pada tahun 2016 digunakan sebagai Iklan Layanan Masyarakat ATVSI dan disiarkan oleh TV Swasta Nasional Indonesia ([[RCTI]], [[SCTV]], [[Indosiar]], [[antv]], [[MNCTV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]], [[GTV (Indonesia)|Global TV]] dan [[Metro TV]]


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 30 Oktober 2021 23.00

Bangun Pemudi-Pemuda adalah lagu nasional Indonesia yang diciptakan oleh Alfred Simanjuntak, dan hingga saat ini lagu Bangun Pemudi-Pemuda tetap dikumandangkan, seperti pada setiap perayaan Kemerdekaan RI 17 Agustus dan Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Partitur

Paritur Lagu Bangun Pemudi-Pemuda
Paritur Lagu Bangun Pemudi-Pemuda

Lirik lagu

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

Sejarah

Cikal-bakal lagu Bangun Pemudi Pemuda adalah mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang juga diciptakan oleh Alfred Simanjuntak. Dengan demikian, nadanya telah tercipta sebelum liriknya. Alfred menggubah liriknya supaya semangat yang ia sampaikan tidak hanya dimiliki Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang hanya memiliki enam kelas, melainkan seluruh Indonesia. Alfred Simanjuntak berpendapat bahwa nasionalisme di kalangan pemuda harus dipupuk. Ia menempatkan pemudi di depan pemuda karena pada umumnya penyebutan wanita berada di depan, misalnya damen und herren di Jerman, dames en heren di Belanda, dan ladies and gentlemen di Inggris. Karena lagu ini, polisi militer Jepang memasukkan dirinya ke dalam daftar hitam untuk dibunuh, tetapi hal tersebut baru diketahui Alfred setelah Indonesia merdeka.[1]

Penggunaan Pada Media

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Dody Hidayat, Dian Yuliastuti, dan Cornila. "Tempo", Edisi 5-11 November 2012. "Alfred Simanjuntak yang Membara".

Pranala luar