Firdaus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35: Baris 35:
Apakah firdaus bertembok atau berpagar itu terjadi di pulau yang berbentuk burung Cendrawasih atau daerah dimana burung Cendrawasih berada? Tidak ada ulasan genealogis antara cerita Taman Eden di Alkitab, pairidaeza dari Persia, Paradise dari Inggris dengan burung Cendrawasih yang ada di Papua.
Apakah firdaus bertembok atau berpagar itu terjadi di pulau yang berbentuk burung Cendrawasih atau daerah dimana burung Cendrawasih berada? Tidak ada ulasan genealogis antara cerita Taman Eden di Alkitab, pairidaeza dari Persia, Paradise dari Inggris dengan burung Cendrawasih yang ada di Papua.


[[Kategori:Agama]]
[[Kategori:Al-Qur'an]]
[[Kategori:Alkitab]]
[[Kategori:Alkitab]]



Revisi per 31 Desember 2008 08.03

Firdaus atau فردوس (bahasa Arab) adalah nama surga tertinggi dan mulia di alam baka, berasal dari kata firdaws. Juga kata pinjaman dari bahasa Persia kuno (pairidaeza) yang berarti taman yang dikelilingi tembok.

Kata Yunani paradeisos pertama sekali dipakai oleh Xenofon untuk taman dari raja-raja Persia. LXX menerjemahkan gan ‘eden yang dalam Kej 2:8 dengan paradeisos.

Dalam Islam

Firdaus, disediakan bagi orang-orang yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, menjauhkan diri daripada perbuatan maksiat, tidak membuat kemungkaran serta menjalankan segala yang diperintahkan-Nya. Allah SWT menjadikan penghuni Surga ini sebagai kekasihNya.

Di dalam Surga Firdaus terdapat empat sungai, yaitu sungai:

Di dalamnya juga diperolehi berbagai macam buah-buahan. Ada lagi empat mata air yaitu: Salsabil, Zanjabil, Rohiiq dan Tasniim. Ada lagi dua mata air yang mengalir dan dua mata air yang memancar, yaitu Al-kaafuur dan Al-kautsar.

Di dalamnya juga disediakan segala sesuatu yang tidak pernah dilihat, tidak pernah didengar, tidak pernah terlintas dalam hati manusia.

Dalam Kristen

1. Dalam Perjanjian Lama

Kata Ibrani Pardes diterjemahkan ‘taman’ atau ‘kebun’ dalam tiga ayat Alkitab (Neh 2:8; Pkh 2:5; Kid 4:13), jadi tidak pernah dipakai dimanapun dalam PL dalam pengertian eskatologi, seperti yang lambat laun berkembang dalam dunia Yahudi di kemudian hari. Pikiran-pikiran berikut dapat dilihat. Kata Firdaus (Aram pardesa’) dipakai untuk mengungkapkan pengertian jaman purba (bh Jerman Urzeit), lalu diperluas untuk mengandung khayalan yang tinggi-tinggi mengenai kemuliaan dan berkat dari jaman itu. Hal ini dihubungkan dengan pengharapan akan jaman Mesias di masa datang. Keadaan jaman kemuliaan yang akan datang ini akan sama dengan keadaan taman Eden pada permulaan jaman. Orang Yahudi percaya juga bahwa Firdaus ada pada jaman mereka. Firdaus yang tersembunyi inilah tempat ke mana dibawa jiwa Bapak-bapak leluhur, orang-orang pilihan dan orang-orang benar. Firdaus kuno, firdaus yang akan datang dan firdaus sekarang dipandang sebagai satu.

2. Dalam Perjanjian Baru

Kata Yunani paradeisos terdapat hanya tiga kali dalam Perjanjian Baru (Luk 23:43; 2 Kor 12:4; Why 2:7). Ayat-ayat sekitarnya menunjukan bahwa pengertiannya adalah mengenai perkembangan yang terakhir. Dalam Lukas 23:43 Yesus menggunakan kata ‘firdaus’ untuk menunjukan tempat jiwa segera sesudah seseorang mati; bnd firdaus yang tersembunyi dalam pikiran terakhir masyarakat Yahudi. Pikiran yang sama terdapat juga dalam perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus (Luk 16:19-31). Dalam 2 Kor 12:2-4 Paulus menulis tentang pengalamannya yang diangkat ke Firdaus; disitu didengarnya kata-kata yang tak dapat diucapkan manusia (Yunani arrhêta rhêmata). Dalam hal ini Firdaus sama dengan sorga dengan kemuliannya, mungkin sama seperti dalam Lukas 23. Tempat yang satu-satunya membicarakan Firdaus dalam pengertian eskatologis ialah Why 2:7. Di sini Yesus menjanjikan akan memberikan Firdaus sebagai karunia kepada siapa yang menang. Firdaus yang sekarang akan nyata dalam kemuliannya yang sepenuhnya dengan penggenapan yang terakhir. Pikiran mengenai adanya taman Allah di dunia yang akan datang mendapat tekanan yang kuat dalam pasal-pasal terakhir Why. Lambang dari pohon kehidupan, air kehidupan dan buah yang datang 12 kali setahun merupakan kesaksian tentang kemuliaan Firdaus yang akan datang (Why 22).

3. Dalam Kamus lain

Kamus Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia[2] menulis, firdaus adalah keadaan semula dimana Allah langsung hadir pada manusia (Kej 2-3). Dalam perjanjian baru, firdaus dipakai sebagai nama lain (bahasa Persia) untuk Surga, tempat kemuliaan orang-orang yang telah meninggal (Luk 23:43, II Kor 12:14, Why 2:7). Sedangkan kamus bahasa Inggris Indonesia – Indonesia Inggris[3], Firdaus diartikan paradise (dalam bahasa Inggris), sebaliknya Paradise diartikan Sorga dan Cendrawasih. Sorga adalah tempat kemuliaan orang-orang beriman dan burung Cendrawasih adalah salah satu jenis burung yang hanya terdapat di Papua. Pertanyaannya adalah mengapa kata pairidaeza dari bahasa Persia kuno itu diartikan taman berpagar atau taman yang dikelilingi tembok dan mengapa dari pemakaian ini berasal kata Inggris ‘paradise’ untuk Sorga dan Cendrawasih? Mengapa para ahli tidak pernah meneliti mengapa disebut ‘taman bertembok’ (pairidaeza) dari Persia Kuno dan dimanakah taman bertembok itu? Apakah firdaus bertembok atau berpagar itu terjadi di pulau yang berbentuk burung Cendrawasih atau daerah dimana burung Cendrawasih berada? Tidak ada ulasan genealogis antara cerita Taman Eden di Alkitab, pairidaeza dari Persia, Paradise dari Inggris dengan burung Cendrawasih yang ada di Papua.