Padi (grup musik): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwan97 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3: Baris 3:
{{grup musik Indonesia
{{grup musik Indonesia
|nama = Padi
|nama = Padi
|gambar = [[Media:Padi.jpg|Gambar padi]]
|gambar =
|caption =
|caption = Piyu saat bermain gitar. Di belakangnya ada Rindra dan Yoyo. Dipotret dalam parade obor [[Pesta Olahraga Asia]] di [[Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana]] tanggal 24 Juli 2018
|asal = {{flagicon|Indonesia}} [[Surabaya]], [[Indonesia]]
|asal = {{flagicon|Indonesia}} [[Surabaya]], [[Indonesia]]
|aliran = {{hlist|[[Rock alternatif]]|[[pop rock]]|[[hard rock]]}}
|aliran = {{hlist|[[Rock alternatif]]|[[pop rock]]|[[hard rock]]}}

Revisi per 13 September 2021 15.51

Padi
AsalIndonesia Surabaya, Indonesia
Genre
Tahun aktif1997–2011, 2017–sekarang
Label
Artis terkaitMusikimia
Situs websobatpadi.net
Anggota

Padi Reborn, sebelumnya hanya Padi, adalah grup musik pop rock Indonesia yang anggotanya terdiri dari Ari Tri Sosianto (gitar, backing vocal), Andi Fadly Arifuddin (vokal), Surendro Prasetyo atau Yoyo (drum), Rindra Risyanto Noor (bass), dan Satriyo Yudi Wahono atau Piyu (gitar, backing vocal). Grup musik ini memulai debut mereka di dunia musik Indonesia pada penghujung tahun 1990-an melalui singel Sobat dalam album kompilasi Indie Ten.

Motor utama grup ini adalah Piyu, yang menjalankan fungsi sentral sebagai komposer musik dan lirikus hampir seluruh lagu. Namun kekuatan utama Padi terletak pada penguasaan instrumen para anggotanya yang memiliki karakter. Dalam kondisi vakum, Piyu memilih mengembangkan kreativitas sendiri, sedangkan anggota lainnya membentuk Musikimia yang menjalani proses bermusik secara independen.

Setelah 7 tahun vakum, akhirnya Padi berkumpul lagi, dan berganti nama menjadi Padi Reborn.

Sejarah

Awal terbentuk

Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Semula bernama 'Soda', tetapi kemudian diganti menjadi 'Padi'. Nama ini dipilih juga karena bersifat membumi. Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tetapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan.

Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain, grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman.

Lain Dunia (1999)

Album pertama mereka Lain Dunia dirilis pada 1999. Padi muncul dengan lagu-lagu kompleks yang ditandai dengan aransemen dua gitar yang hampir selalu berbeda dalam tiap frasa dalam tiap lagu. Album ini mendapatkan platinum pada bulan April 2000 dan quadraple platinum pada tahun 2001.

Sesuatu Yang Tertunda (2001)

Pada tahun 2001, Padi mengeluarkan album kedua mereka Sesuatu Yang Tertunda. Album ini mampu terjual sebanyak 1,6 juta kopi dan mendapat 10x Platinum pada tahun 2002.

Save My Soul (2003)

Save My Soul adalah nama album musik ketiga Padi. Album ini diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2003. Dalam lagu Sesuatu Yang Tertunda, Padi berduet dengan musikus Iwan Fals. Selain Iwan Fals, kolaborator lainnya yang terdapat dalam album ini adalah saksofonis Australia Robert Burke dan pianis Kiernan Box, Adjie Rao (perkusi), dan penyanyi Astrid Sartiasari. Nasib album ketiga tersebut, meski tak bisa dibilang gagal, tetapi tak segemerlap dua album sebelumnya.[1] Namun disamping dari angka penjualan yang rendah, album ini mendapatkan pengakuan dari Sobat Padi (fans dari Padi) dan banyak orang sebagai album terbaik yang pernah dibuat Padi.

Padi (2005)

Setelah mengalami kegelisahan dan ketakutan di album 'Save My Soul' sebelumnya, Padi kembali tampil dengan penuh keceriaan dan optimisme di album barunya. Satu lagu berjudul 'Prolog' menjadi pembuka album bertajuk 'Padi' ini. Di album ini Padi mencoba memberi sentuhan lain dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi yang sudah terkenal dijalurnya masing-masing. Abadi Soesman, Bubby Chen, dan Idris Sardi menyumbangkan kemampuan mereka bermusik masing2 di satu lagu dalam album ini. Permainan piano Bubby Chen pada interlude lagu Elok dengan teknik yang rumit, jazzy, khas Bubby Chen. Idris Sardi pada lagu Masih Tetap Tersenyum. Sementara Abadi Soesman menyumbang permainan hammond-nya pada lagu Tak Hanya Diam.

Tak Hanya Diam (2007)

Setelah lebih dari dua tahun vakum dari dapur rekaman, Padi kembali muncul dengan album baru Tak Hanya Diam. Album yang berisi 10 lagu ini tak lagi bertemakan interpersonal (cinta) seperti empat album sebelumnya, tetapi meluas menjadi kepedulian dari reaksi mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Inti pesan dari lirik-lirik di dalam album Tak Hanya Diam terfokus pada soal tidak berfungsinya komunikasi yang berakibat beberapa bencana yang timbul secara beruntun di Indonesia. Seperti tsunami dan gempa bumi. Tak hanya temanya, peluncuran album ini juga cukup unik. Padi meluncurkan album terbaru mereka dengan tampil menyanyi di atas geladak KRI Teluk Mandar 514 yang berlayar perlahan di perairan Teluk Jakarta, Senin 12 November 2007. Selain itu, Padi juga mengenalkan logo baru mereka. Mereka mengaku perubahan logo ini hanya untuk menghindari kesan kultus pada logo Padi yang pertama karena Padi membuat logo bukan untuk membuat laskar.

Cover album Tak Hanya Diam mewakili tema dari album ini, cover yang berbentuk titik-titik yang saling berhubungan mencerminkan adanya saling sinergi satu sama lain didasari saling komunikasi untuk saling mengisi dalam damai. Di album ini juga terlihat keberanian Rindra (bass) dan Piyu (gitar) tampil sebagai vokalis di lagu Belum Terlambat dan Jangan Datang Malam Ini.[2][3][4]

Indera Keenam

Setelah vakum selama hampir 9 tahun dan vakum selama 12 tahun tidak merilis studio album terbaru, Padi yang saat ini berada dibawah nama bendera Padi Reborn, merilis album keenam mereka berjudul Indera Keenam pada 25 Oktober 2019. Album ini juga dirilis bersamaan dengan konser perilisan album mereka yang digelar pada 2 November 2019. Proses pengerjaan album ini dilakukan sejak awal tahun 2018, dan memakan waktu selama hampir satu tahun. Album ini sebagian besar berisi lagu-lagu lama mereka yang telah di aransemen ulang serta beberapa lagu-lagu baru.[5]

Anggota band

  • Piyu – gitar, vokal utama
  • Fadly – vokal utama
  • Ari – gitar, backing vocal
  • Rindra – bass, backing vocal
  • Yoyo – drum, perkusi

Diskografi

Album studio

Kompilasi

Single

  • Tempat Terakhir (2010)
  • Sahabat Selamanya (2011)

Filmografi

  • Menanti Sebuah Jawaban (2017)

Acara televisi

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori
2000
Clear Top Ten Awards Fabulous Album untuk album Lain Dunia
The Matrix Fabulous Album untuk album Lain Dunia
Clear Top Ten Awards The Coolest Duo / Group
Sony Music Indonesia Platinum Award (Lain Dunia), April 2000
AMI Sharp Awards Best Rock Duo / Group
Penghargaan MTV Indonesia Best Director (video klip "Begitu Indah")
2001
Clear Top Ten Awards Viewers Choice Favorite Artist
Clear Top Ten Awards Viewers Favorite Song ("Sesuatu Yang Indah")
AMI Awards Best Group Pop Progressive (Sesuatu Yang Tertunda)
AMI Award Best Album Pop Progressive (Sesuatu Yang Tertunda)
AMI Award Best Artist (Sesuatu Yang Tertunda)
AMI Award Best Cover Album (Sesuatu Yang Tertunda)
AMI Award Best Sound Engineer (Sesuatu Yang Tertunda)
AMI Award Best Producer Album (Sesuatu Yang Tertunda)
Sony Music Indonesia Quadruple Platinum (Lain Dunia)
Sony Music Indonesia Triple Platinum (Sesuatu Yang Tertunda)
2002
Anugerah Planet Muzik Sebagai Kumpulan Terbaik (Best Group)
Clear Top10 Clear Top10 Coolest Band
MTV Asia Awards Favourite Artist Indonesia
SCTV Music Awards Group Band Paling Ngetop
Clear Top Ten Awards Coolest Duo or Group
Sony Music Indonesia 10x Platinum Padi (Sesuatu Yang Tertunda)
Video Musik Indonesia Video Klip Favourite Juli 2002 ("Bayangkanlah")
Video Musik Indonesia Video Klip Favourite Agustus 2002 ("Bayangkanlah")
Penghargaan MTV Indonesia Most Favourite Group/Band or Duo
2003
AMI Awards Best Music Video ("Hitam")
AMI Awards Best Song (Hitam)
AMI Awards Best Producer Album (Piyu/Jan Djuhana untuk Save My Soul)
AMI Awards Best Album (Save My Soul)
Penghargaan MTV Indonesia Favorite Band or Duo
Clear Top 10 Awards Viewer Choice Song
2004
Indonesia Best Brand Awards 2004 SWA Magazine Best Brand Group
Sony Music Indonesia 5 Platinum (Save My Soul)
Anugerah Planet Muzik Album Terbaik
Anugerah Planet Muzik Duo/Kumpulan Terbaik
Marketing Celebrity Image Award The Most Popular Band
2005
Penghargaan MTV Indonesia Most Favorite Group/Band or Duo
AMI Awards Best Music Director – Pop Alternative
AMI Awards Best Arranger – Pop Alternative
AMI Awards Best Sound Engineer

Iklan

Referensi

Pranala luar