Tanda baca: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 123: Baris 123:


=== Tanda Kurung Siku ([...]) ===
=== Tanda Kurung Siku ([...]) ===

bangsat wikipedia


=== Tanda Garis Miring / ===
=== Tanda Garis Miring / ===

Revisi per 21 Juli 2021 09.22

Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Bisa juga dikatakan bahwa pungtuasi adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk memisahkan pelbagai bagian dari satuan bahasa tertulis.[1] Aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Jenis tanda baca

Berikut ini merupakan tanda baca yang penting dan contoh penggunaannya:[2]

Tanda Titik (.)

  • Tanda titik (.) digunakan pada akhir kalimat pernyataan.

Contoh:

Mereka duduk di sana.
Mereka akan datang ke pertemuan itu.
  • Tanda titik (.) digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Contoh:

a. 1. Patokan Umum
   1.1 Isi Karangan
   1.2 Ilustrasi
   1.2.1 Gambar Tangan
   1.2.2 Tabel
   1.2.3 Grafik
   2. Patokan Khusus
   ...
   ...
  • Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

pukul 03.25.10 (pukul 3 lewat dua puluh lima menit 10 detik atau pukul 3, 25 menit, 10 detik)
03.25.10 jam   (3 jam, 25 menit, 10 detik)
00.25.10       (25 menit, 10 detik)
00.00.10       (10 detik)
  • Tanda titik (.) digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhiran dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Contoh:

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh:

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 jiwa.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.

Tanda Koma (,)

  • Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.

Contoh:

Jika kamu bukan hewan, jin, atau setan, maka dengarkan apa yang gurumu katakan.

Tanda Titik Koma (;)

  • Titik koma (;) berfungsi untuk menggantikan kata hubung dan memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
  • Titik koma (;) digunakan pada akhir perincian yang berupa daftar klausa.

Contoh:

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah sarjana S-1;
3) berbadan sehat; dan
4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Titik koma (;) digunakan pada memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma (,).

Contoh:

Agenda rapat hari ini meliputi
1) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
2) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
3) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

Tanda Titik Dua (:)

  • Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.

Contoh:

Mereka memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Tanda Hubung (-)

  • Tanda (-) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.

Contoh:

              Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara kita semakin seru.

Tanda Pisah (--)

  • Tanda pisah (--) berfungsi untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh:

Keberhasilan itu--kita sependapat--dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
  • Tanda pisah (--) berfungsi untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.

Contoh:

Rangkaian temuan ini--evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom--telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Tanda Tanya (?)

  • Tanda (?) tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.

Contoh:

Siapa yang tadi mengetuk pintu?

Tanda Seru (!)

  • Tanda (!) seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh:

Mari kita dukung upaya pembebasan pengetahuan!

Tanda Elipsis (...)

  • Tanda elipsis (...) berfungsi untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.

Contoh:

Dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara adalah ...

Catatan:

1) Tanda elipsis didahului dan diikuti dengan spasi.

2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik, sehingga jumlah titik menjadi empat buah (....).

Tanda Petik ("...")

  • Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.

Contoh:

             Arie: "hey," 
             Ririn: "hey juga.Gimana kabarmu?"
             Arie: "saya baik! Kamu?"
             Ririn: "alhamdulillah, saya juga baik"
            (Contoh tanda petik yang di pakai dalam dialog)

Tanda Petik Tunggal ('...')

  • Tanda petik tunggal (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.

Contoh:

            Apakah kamu sudah membaca puisi Arie Musthofa. Yang berjudul 'inikah yang dinamakan cinta'

Tanda Kurung ((...))

  • Tanda kurung ((...)) berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui.

Contoh:

             Kamu jangan egois (mementingkan diri sendiri). 
             Karena di persahabatan itu satu untuk semuanya.

Tanda Kurung Siku ([...])

bangsat wikipedia

Tanda Garis Miring /

Tanda Penyingkatan atau Apostrof (')

Format penulisan

Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.

  • Cetak tebal, untuk menegaskan suatu kata atau kalimat yang sedang menjadi pembicaraan. Contoh: Buaya adalah reptil terbesar yang hidup di sungai dan rawa-rawa.
  • Cetak miring merupakan kata serapan di luar bahasa baku yang sedang digunakan. Contoh: Menjelang masa Pilkada, banyak calon yang sowan para kyai. Kata sowan diserap dari bahasa Jawa. Cetak miring juga digunakan untuk menuliskan judul lagu, buku, film, dan lain-lain. Contoh: Hantu Jeruk Purut adalah film bertema horor yang turut mewarnai perfilman nasional saat ini.
  • Garis bawah memiliki fungsi hampir sama seperti cetak tebal dan miring, ketika teknologi komputer belum sepesat sekarang. Seperti kita ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal dan miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas penggunaannya.

Referensi

  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-05-19. 
  2. ^ Kajian bahasa, sastra, dan budaya Jawa : teori dan pembelajarannya. Muhammad Rohmadi, Lili Hartono (edisi ke-Cet. 1). Mojosongo, Jebres, Surakarta: Pelangi Press. 2011. ISBN 978-979-15331-6-4. OCLC 746007965. 

Pranala luar