Amin Ahsan Islahi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49: Baris 49:
== Bibliografi ==
== Bibliografi ==


Karya tulis Islahi selain Tadabbur-i-Qur'an adalah sebagai berikut.{{sfn|Saleem(a)
Karya tulis Islahi selain Tadabbur-i-Qur'an adalah sebagai berikut.{{sfn|Saleem(a)}}
* ''Tazkiyah-i-Nafs'': Penyucian jiwa
* ''Tazkiyah-i-Nafs'': Penyucian jiwa
* ''Haqiqat-i-Shirk-u-Tawhid'': Intisari Kesyirikan dan Tauhid
* ''Haqiqat-i-Shirk-u-Tawhid'': Intisari Kesyirikan dan Tauhid

Revisi per 18 Mei 2021 04.00

Maulana

Amin Ahsan Islahi
أمين أحسن إصلاحي
Informasi pribadi
Lahir
Azamgarh, Uttar Pradesh, India
Meninggal15 Desember 1997(1997-12-15) (umur 92–93)
AgamaIslam
KebangsaanPakistan
Orang tua
  • Hafiz Muhammad Murtada (ayah)
DenominasiSunni
Karya terkenalTadabbur-i-Qur'an
AlmamaterMadrasah al-Islah
Dikenal sebagaiulama
Pemimpin Muslim
GuruHamiduddin Farahi

Amin Ahsan Islahi (190415 Desember 1997) adalah seorang ulama Pakistan, terkenal dengan tafsir Alquran berbahasa Urdunya Tadabbur-i-Qur'an ("Merenungkan Alquran").[1]

Amin Ahsan Islahi lahir di Bamhur, sebuah desa di Azamgarh, United Province (sekarang Uttar Pradesh), India. Ayahnya adalah Hafiz Muhammad Murtada. Setelah awalnya belajar di sekolah setempat, di kelas tiga dia diterima di Madrasah al-Islah, sekolah yang berada di Sarai-Mir, sebuah desa kecil dekat Bamhur. Di sana dia pertama kali bertemu dengan yang akan menjadi mentornya di masa depan, Hamiduddin Farahi. Pada 1922 Islahi lulus dari madrasah tersebut dan masuk ke dunia jurnalisme.[1]

Karier akademik

Islahi belajar dengan Farahi sejak 1925, meninggalkan karir jurnalistiknya, dan berlangsung sampai Farahi meninggal pada 1930. Dia mempelajari pemahaman yang mendalam tentang Alquran beserta prinsip-prinsip untuk memahami Alquran secara langsung. Sambil belajar dari Hamiduddin Farahi, Islahi mengajar Alquran dan sastra Arab di Madrasah al-Islah.[1]

Amin Ahsan Islahi adalah anggota pendiri Partai Jamaat-i-Islami yang didirikan oleh Abul A'la Maududi pada 1941. Setelah tujuh belas tahun menjadi anggota, Islahi meninggalkan partai tersebut pada 1958 karena perbedaan pendapat mengenai konstitusi partai tersebut.[1]

Karya tulisnya yang paling terkenal, Tadabbur-i-Qur'an, sebuah tafsir lengkap Alquran, mulai dia tulis setelah meninggalkan Jamaat-i-Islami.[1] Karya tafsirnya ini selesai 22 tahun setelahnya, 12 Agustus 1980, bertepatan dengan 29 Ramadan 1400 H.[1] Melalui Tadabbur-i-Qur'an, Islahi menjelaskan Alquran sebagai satu pembicaraan yang koheren.[2] Selain itu, Islahi menyusun Alquran menjadi tujuh bagian besar dan memasangkan surat-surat Alquran dengan pasangannya berdasarkan hubungan temanya.[2] Tujuh bagian itu adalah:

  1. Surah al-Fatihah (1) – al-Maidah (5)
    Tema: hukum Islam
  2. Surah al-An'am (6) – at-Taubah (9)
    Tema: akibat penolakan musyrikin Mekkah terhadap Nabi Muhammad
  3. Surah Yunus (10) – an-Nur (24)
    Tema: berita menggembirakan tentang kemenangan Nabi Muhammad di Arab
  4. Surah al-Furqan (25) – al-Ahzab (33)
    Tema: argumentasi tentang kenabian Muhammad dan keharusan beriman kepadanya
  5. Surah Saba' (34) – al-Hujurat (49)
    Tema: argumentasi tentang iman kepada tauhid dan keharusan meyakininya
  6. Surah Qaf (50) – at-Tahrim (66)
    Tema: argumentasi tentang iman kepada hari akhir dan keharusan meyakininya
  7. Surah al-Mulk (67) – an-Nas (114)
    Tema: peringatan keapda Quraisy tentang nasib mereka di dunia dan di akhirat jika mereka menolak Nabi Muhammad.[3]

Selain mendalami Alquran, Islahi juga mempelajari dan mengajarkan hadis. Di lingkaran studinya, Halqa-i-Tadabbur-i-Qur'an, yang berlangsung selama 1961-1965, dia mengajarkan Sahih Muslim. Di Idara-i-Tadabbur-i-Qur'an-u-Hadith yang dia dirikan pada 1981, dia mendalami prinsip-prinsip hadis dan mengajarkan Muwatta' karya Imam Malik dan sebagian Sahih Bukhari.[1]

Bibliografi

Karya tulis Islahi selain Tadabbur-i-Qur'an adalah sebagai berikut.[1]

  • Tazkiyah-i-Nafs: Penyucian jiwa
  • Haqiqat-i-Shirk-u-Tawhid: Intisari Kesyirikan dan Tauhid
  • Da‘wat-i-Din awr us ka Tariqah-i-Kar: Seruan Islam dan Moda Penyampaiannya
  • Islami Qanun ki Tadwin: Sistem Hukum Islam
  • Islami Riyasat: Negara Islam
  • Islami Mu'asharay mayn 'Awrat ka Muqam: Status Wanita dalam sebuah Masyarakat Islami
  • Haqiqat-i-Namaz: Intisari Salat
  • Haqiqat-i-Taqwah: Intisari Taqwa
  • Islami Riyasat mayn Fiqhi Ikhtilafat ka Hal: Solusi Perbedaan Fiqih dalam sebuah Negara islam
  • Mabadi Tadabbur-i-Qur'an: Prinsip-prinsip Memahami Alquran
  • Mabadi Tadabbur-i-Hadith: Prinsip-prinsip Memahami Hadis
  • Tanqidat: Kumpulan Makalah Kritis
  • Tawdihat: Kumpulan Makalah Penjelasan Umum
  • Maqalat-i-Islahi: Kumpulan artikel serba-serbi
  • Qur'an mayn Parday kay Ahkamat: Perintah Hijab di dalam Alquran
  • Tafhim-i-Din: Memahamai Islam
  • Falsafay kay Matha'il Qur'an ki Rawshani mayn: Masalah-masalah Filosofis dalam Terang Alquran

Catatan kaki dan referensi

  1. ^ a b c d e f g h Saleem(a).
  2. ^ a b "Islahi, Amin Ahsan". Oxford Islamic Studies Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  3. ^ Saleem(b).

Daftar pustaka