Stasiun Lawang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: clean up using AWB
Tag: Dikembalikan
k Suntingan Rizal Febri (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Karsono Puguh
Tag: Pengembalian
Baris 18: Baris 18:
| nomor = 5110
| nomor = 5110
| line = [[Kereta api Arjuno Ekspres|Arjuno Ekspres]], [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], [[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]], [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]], [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], dan [[Kereta api ketel|KA ketel/angkutan BBM]].<br>Semua kereta api yang ditarik lokomotif dari dan ke [[Stasiun Malang]] wajib melakukan pengecekan blok rem.
| line = [[Kereta api Arjuno Ekspres|Arjuno Ekspres]], [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], [[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]], [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]], [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], dan [[Kereta api ketel|KA ketel/angkutan BBM]].<br>Semua kereta api yang ditarik lokomotif dari dan ke [[Stasiun Malang]] wajib melakukan pengecekan blok rem.
| operator = [[Kereta Api Indonesia]]
| operator = [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
| class = I
| class = I
| ticketting = Sistem tiket daring, melayani pemesanan langsung di loket.
| ticketting = Sistem tiket daring, melayani pemesanan langsung di loket.
Baris 33: Baris 33:
}}
}}
[[Berkas:Halte Lawang (titel op object) Staatsspoorwegen op Java (serietitel), NG-1988-26-27.jpg|jmpl|kiri|Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh [[H. Salzwedel]]).]]
[[Berkas:Halte Lawang (titel op object) Staatsspoorwegen op Java (serietitel), NG-1988-26-27.jpg|jmpl|kiri|Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh [[H. Salzwedel]]).]]
'''Stasiun Lawang (LW)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Lawang, Lawang, Malang]]; pada ketinggian +491 m; termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]; dan merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di [[Kabupaten Malang]]. Stasiun Lawang terletak tepat di tepi jalan raya [[Kota Malang|Malang]]–[[Kota Surabaya|Surabaya]] dan di seberang [[pasar]]. Seperti [[Stasiun Cipeundeuy]], semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.
'''Stasiun Lawang (LW)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Lawang, Lawang, Malang]]; pada ketinggian +491 m; termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]; dan merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di [[Kabupaten Malang]]. Stasiun Lawang terletak tepat di tepi jalan raya [[Kota Malang|Malang]]–[[Kota Surabaya|Surabaya]] dan di seberang [[pasar]]. Seperti [[Stasiun Cipeundeuy]], semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.


Dengan letak ketinggian +491 m menjadikan stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi VIII Surabaya. Dari [[Stasiun Bangil]] ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah [[Stasiun Singosari]] relatif menurun.
Dengan letak ketinggian +491 m menjadikan stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi VIII Surabaya. Dari [[Stasiun Bangil]] ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah [[Stasiun Singosari]] relatif menurun.

Revisi per 11 Mei 2021 15.31

Stasiun Lawang

Tampak depan Stasiun Lawang, 2019
Lokasi
Koordinat7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694Koordinat: 7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694
Ketinggian+491 m
Operator
Letak
km 31+114 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 1: sepur lurus)
LayananArjuno Ekspres, Jayabaya, Tawang Alun, Penataran, Tumapel, dan KA ketel/angkutan BBM.
Semua kereta api yang ditarik lokomotif dari dan ke Stasiun Malang wajib melakukan pengecekan blok rem.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka20 Juli 1879
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Penataran".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Toilet Ruang menyusui 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh H. Salzwedel).

Stasiun Lawang (LW) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Lawang, Lawang, Malang; pada ketinggian +491 m; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya; dan merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di Kabupaten Malang. Stasiun Lawang terletak tepat di tepi jalan raya MalangSurabaya dan di seberang pasar. Seperti Stasiun Cipeundeuy, semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.

Dengan letak ketinggian +491 m menjadikan stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi VIII Surabaya. Dari Stasiun Bangil ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah Stasiun Singosari relatif menurun.

Stasiun ini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan jalur lintas Bangil–Malang pada 20 Juli 1879; menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di Lawang.[4]

Bangunan stasiun ini kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lokal

Barang

KA ketel/angkutan BBM, tujuan Malang dan tujuan Bangil-Surabaya

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Lawang per 20 Maret 2021 (sesuai Gapeka 2021).

  • Kereta api antarkota
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
106/107 Jayabaya Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Plus 05.56 06.06
94F Arjuno Ekspres* Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif 06.01 06.04
91F Malang Kotabaru (ML) 07.30 07.33
92F Surabaya Gubeng (SGU) 10.47 10.50
314/315 Tawang Alun* Malang Kotalama (MLK) Ekonomi 12.04 12.16
108/105 Jayabaya Surabaya Pasarturi (SBI) bersambung Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 12.11 12.14
93F Arjuno Ekspres* Malang Kotabaru (ML) Eksekutif 14.30 14.34
316/313 Tawang Alun* Bangil (BG) bersambung Banyuwangi Ketapang (KTG) Ekonomi 16.52 16.56

Keterangan: nama kereta api yang bertanda bintang (*) termasuk kereta api aglomerasi.

No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
Kereta api Penataran
Tujuan Blitar via Malang Tujuan Surabaya
(Gubeng atau Kota)
367 06.43 06.49 370 06.47 06.51
369 09.56 10.00 372 13.40 13.44
371 13.33 13.42 374 18.16 18.20
373 19.39 19.42 376 20.25 20.28
Kereta api Tumapel
Tujuan Malang Tujuan Surabaya Kota
375 22.54 22.57 368 04.44 04.47

Insiden

Pada tanggal 23 September 2009 pukul 13.05, rangkaian kereta api pengangkut BBM dalam keadaan kosong menabrak toko cat yang berada 200 meter di utara Stasiun Lawang karena rem blong. Akibat kejadian ini, satu orang tewas dan tujuh orang mengalami luka-luka.[5][6][7]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ PT Kereta Api Indonesia (Persero) (21 Januari 2020). "Selayang Pandang Daerah Operasi 8 Surabaya" (PDF). e-PPID PT. Kereta Api Indonesia. Diakses tanggal 5 Oktober 2020. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ "Kereta Bahan Bakar Minyak Keluar Jalur, Satu Tewas". Tempo. 2009-09-23. Diakses tanggal 2018-02-21. 
  6. ^ "Satu tewas terjepit gerbong KA BBM". Solopos.com. 2009-09-23. Diakses tanggal 2020-03-14. 
  7. ^ "Dugaan Awal Disebabkan Gangguan Rem". detiknews. Diakses tanggal 2020-03-14. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Singosari
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil Sengon
ke arah Bangil