Zaid bin Haritsah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
sumber meragukan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membalikkan revisi 18281007 oleh 202.80.215.148 (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 19: Baris 19:
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil) bin Ka'ab bin Abdil-Uzza bin Yazid bin Imri’il-Qais bin Amir bin an-Nu‘man.{{sfnp|Adz-Dzahabi|2006|p=140}}
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil) bin Ka'ab bin Abdil-Uzza bin Yazid bin Imri’il-Qais bin Amir bin an-Nu‘man.{{sfnp|Adz-Dzahabi|2006|p=140}}
Zaid bin Haritsah berasal dari [[Banu Kalb]] yang menghuni sebelah utara [[jazirah Arab]]. Pada masa kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya sebagai seorang [[budak]]. Kemudian ia dibeli oleh [[Hukaim bin Hisyam]] keponakan dari [[Khadijah]]. Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah. Ia adalah salah satu [[Pemeluk Islam pertama|orang yang pertama dalam memeluk agama Islam]].
Zaid bin Haritsah berasal dari [[Banu Kalb]] yang menghuni sebelah utara [[jazirah Arab]]. Pada masa kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya sebagai seorang [[budak]]. Kemudian ia dibeli oleh [[Hukaim bin Hisyam]] keponakan dari [[Khadijah]]. Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah. Ia adalah salah satu [[Pemeluk Islam pertama|orang yang pertama dalam memeluk agama Islam]].

Zaid ditugaskan oleh Muhammad untuk membunuh seorang wanita tua bernama [[Umm Qirfa|Ummu Qirfa]]. Kaki wanita itu diikat ke dua unta, dan unta bergerak sampai tubuhnya dilepas.<ref>{{cite book |title=The History of Al-Tabari: the Victory of Islam |others= trans. Michael Fishbein |publisher=SUNYP |year=1997 |pages=95–97}}</ref><ref>The Muslim Empire and the Land of Gold, p.287, Rodney J. Phillips, Strategic book publishing</ref> Kepalanya yang terpenggal kemudian diarak di jalan-jalan [[Madinah]].<ref>{{cite book |title=Al-Nass Al-Muasas wa Mujtamauhu |first=Khalkl Abd al-Karim Manshurat |last=Al-Jamal |page=174}}</ref>


Zaid menjadi sahabat serta pelayan yang setia Nabi Muhammad. Ia menikah dengan [[Barkah binti Tsa’labah|Ummi Ayman]] dan memiliki putra yang bernama [[Usamah bin Zaid bin Haritsah]]. Ia mengikuti hijrah ke Madinah serta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Dalam [[Pertempuran Mu'tah]], ia diangkat sebagai panglima perang dan dalam pertempuran inilah, ia mati.
Zaid menjadi sahabat serta pelayan yang setia Nabi Muhammad. Ia menikah dengan [[Barkah binti Tsa’labah|Ummi Ayman]] dan memiliki putra yang bernama [[Usamah bin Zaid bin Haritsah]]. Ia mengikuti hijrah ke Madinah serta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Dalam [[Pertempuran Mu'tah]], ia diangkat sebagai panglima perang dan dalam pertempuran inilah, ia mati.

Revisi per 23 April 2021 19.52

Zaid bin Haritsah
radhiyallahu anhu
Kaligrafi nama Zaid bin Haritsah
Nama asalزيد بن حارثة
Lahirc. 576 (47 sebelum hijrah)
Meninggal629 (8 H, usia 55)
Sebab meninggalSyahid di Pertempuran Mu'tah
KebangsaanSuku Quraisy
Banu Kalb
Dikenal atasDisebutkan dalam Alquran
AnakUsamah
Orang tuaHaritsah bin Syarahil

Zaid bin Haritsah (Arab: زيد بن حارثة, lahir tahun 47 sebelum hijrah (c. 576) - wafat 8 H (629, usia 55)) adalah sahabat Nabi Muhammad dan di antara pemeluk Islam yang paling awal dari kalangan bekas budak Nabi Muhammad.[1][2][3] Dia adalah satu-satunya sahabat Nabi yang disebutkan dalam Alquran secara eksplisit, yaitu di Surah al-Ahzab ayat 37.[4]

Biografi

Nama lengkapnya adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil) bin Ka'ab bin Abdil-Uzza bin Yazid bin Imri’il-Qais bin Amir bin an-Nu‘man.[2] Zaid bin Haritsah berasal dari Banu Kalb yang menghuni sebelah utara jazirah Arab. Pada masa kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya sebagai seorang budak. Kemudian ia dibeli oleh Hukaim bin Hisyam keponakan dari Khadijah. Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah. Ia adalah salah satu orang yang pertama dalam memeluk agama Islam.

Zaid ditugaskan oleh Muhammad untuk membunuh seorang wanita tua bernama Ummu Qirfa. Kaki wanita itu diikat ke dua unta, dan unta bergerak sampai tubuhnya dilepas.[5][6] Kepalanya yang terpenggal kemudian diarak di jalan-jalan Madinah.[7]

Zaid menjadi sahabat serta pelayan yang setia Nabi Muhammad. Ia menikah dengan Ummi Ayman dan memiliki putra yang bernama Usamah bin Zaid bin Haritsah. Ia mengikuti hijrah ke Madinah serta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Dalam Pertempuran Mu'tah, ia diangkat sebagai panglima perang dan dalam pertempuran inilah, ia mati.

Namanya dalam Alquran

Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَاهُ ۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا 
—QS al-Ahzab ayat 37. Terjemahan Departemen Agama RI.

Zaid pada awal Islam mendapat nisbah nama kepada Nabi, sehingga dia menamai dirinya Zaid bin Muhammad. Namun, Allah di kemudian hari menurunkan wahyu-Nya berupa Surah al-Ahzab ayat 5 yang menerangkan bahwa anak-anak angkat tetap harus dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkatnya. Setelah itu, Zaid mengatakan, "Aku adalah Zaid bin Haritsah." Hal ini dianggap menurunkan Zaid dari derajat mulia yang disandangnya sebelumnya. Oleh karena itu, Allah memuliakan Zaid dengan menurunkan ayat di atas yang secara eksplisit menyebutkan namanya.[8]

Lihat pula

Catatan dan referensi

Kutipan

  1. ^ Al-Mishri (2015), hlm. 337-339.
  2. ^ a b Adz-Dzahabi (2006), hlm. 140.
  3. ^ Ibn Sa'ad (1990), hlm. 34.
  4. ^ Adz-Dzahabi (2006), hlm. 141.
  5. ^ The History of Al-Tabari: the Victory of Islam. trans. Michael Fishbein. SUNYP. 1997. hlm. 95–97. 
  6. ^ The Muslim Empire and the Land of Gold, p.287, Rodney J. Phillips, Strategic book publishing
  7. ^ Al-Jamal, Khalkl Abd al-Karim Manshurat. Al-Nass Al-Muasas wa Mujtamauhu. hlm. 174. 
  8. ^ Al-Mishri 2015, hlm. 330.

Daftar ayat Alquran

Daftar pustaka