KRI Nanggala (402): Perbedaan antara revisi
Penambahan konten Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Perbaikan konten Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 63: | Baris 63: | ||
}} |
}} |
||
|} |
|} |
||
'''KRI Nanggala (402)''' merupakan [[kapal selam]] kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra yang berada di bawah kendali [[Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur]]. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL. Kapal yang mempunyai motto ''Tabah Sampai Akhir'' ini termasuk dalam armada pemukul [[TNI Angkatan Laut]]. Nama ''Nanggala'' berasal dari nama senjata pewayangan Nanggala. KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Selat Bali pada sekitar pukul 03. |
'''KRI Nanggala (402)''' merupakan [[kapal selam]] kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra yang berada di bawah kendali [[Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur]]. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL. Kapal yang mempunyai motto ''Tabah Sampai Akhir'' ini termasuk dalam armada pemukul [[TNI Angkatan Laut]]. Nama ''Nanggala'' berasal dari nama senjata pewayangan Nanggala. KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Selat Bali pada sekitar pukul 03.46 waktu setempat.<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Nicholas Ryan|date=2021-04-21|title=Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/17300641/dikabarkan-hilang-ini-spesifikasi-kapal-selam-kri-nanggala-402-milik-tni-al|website=Kompas|language=id|access-date=2021-04-21}}</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 22 April 2021 07.08
Artikel ini mungkin terdampak dengan peristiwa terkini: Hilangnya kontak KRI Nanggala. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat. Tanda ini diberikan pada April 2021 |
KRI Nanggala di Laut Jawa dalam sebuah latihan pada tahun 2015
| |
Sejarah | |
---|---|
Indonesia | |
Nama | KRI Nanggala |
Dipesan | 2 April 1977 |
Pembangun | Howaldtswerke-Deutsche Werft |
Pasang lunas | Maret 1978 |
Diluncurkan | 10 September 1980 |
Selesai | 6 Juli 1981 |
Mulai berlayar | 21 Oktober 1981 |
Identifikasi | 402 |
Status | Hilang kontak pada 21 April 2021[1] |
Lencana | |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal selam kelas Cakra |
Berat benaman | 1.395 ton |
Panjang | 59,5 meter |
Lebar | 6,3 meter |
Sarat air | 5,5 meter |
Kecepatan | 21,5 knot |
Awak | 53 orang[2] |
Senjata | Torpedo SUT |
KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra yang berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL. Kapal yang mempunyai motto Tabah Sampai Akhir ini termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Nama Nanggala berasal dari nama senjata pewayangan Nanggala. KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Selat Bali pada sekitar pukul 03.46 waktu setempat.[3]
Sejarah
KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 2 April 1977 dan didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.[4] Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978[5] dan kapal selam diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981.[6] KRI Nanggala diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada tanggal 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.[7]
Nanggala melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989.[8] Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam ini menjalani perbaikan penuh selama dua tahun di Korea Selatan dan selesai pada Februari 2012.[9] Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan.[10] Setelah perbaikan, Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 215 knot (398 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).[11]
Data teknis
Kapal selam ini mendapatkan tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga batere diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah terpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan AEG dan diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.[12]
KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[12] KRI Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.
Penugasan
Bagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
2002
KRI Nanggala terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei - 3 Juni 2002. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.
2004
Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Naggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 dengan torpedo SUT.
2015
KRI Nanggala-402 tergabung dalam Satuan Tugas Perisai Nusa-15 melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut meliputi pencegahan/penangkalan dan penindakan pelanggaran wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia kawasan Timur dalam rangka mendukung Tupok TNI. Sebagai unsur bawah air yang mempunyai efek tangkal yang sangat tinggi kehadiran KRI Nanggala-402 efektif dalam mendukung operasi siaga tempur di bawah Komando Utama Panglima TNI.
Hilang kontak
Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa Nanggala telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.[13][1] TNI AL menyatakan bahwa Nanggala meminta persetujuan pada 03.00 WIB untuk menyelam dan menembakkan Torpedo SUT. Setelah diberi izin, kapal selam hilang kontak dengan darat.[14] Tjahjanto mengatakan bahwa mereka hilang kontak dengan kapal selam tersebut pada pukul 04:30.[15] TNI AL kemudian mengirimkan distress call ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office untuk melaporkan kapal yang hilang dan terdapat kemungkinan tenggelam.[16] Kedalaman laut di lokasi hilangnya kapal selam dilaporkan mencapai 700 meter (2.300 ft).[17]
Dalam konferensi pers, juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengumumkan bahwa tiga kapal tempur (KRI Diponegoro 365, KRI Raden Eddy Martadinata-313, dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332) dan tim penyelam dikerahkan. Pemerintah juga meminta bantuan dari pemerintah Singapura, Australia, dan India.[2] Beberapa saat kemudian, kapal SSRV MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Republik Singapura dilaporkan dalam perjalanan menuju Laut Bali.[18][19][20]
Pemantauan udara menemukan tumpahan oli di sekitar lokasi terduga hilangnya kapal selam.[21]
Saat dilaporkan hilang, Nanggala membawa 53 awak,[2] dengan Kolonel Harry Setyawan sebagai awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.[2] Pada 22 April, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan bahwa cadangan oksigen di Nanggala masih cukup bagi 53 orang meskipun telah sehari hilang kontak.[22]
Komandan
- Mayor Laut (P) Muhammad Ali (2004-2006)
- Mayor Laut (P) Wirawan Ady Prasetya (2013-16 Mei 2014[23])
- Mayor Laut (P) Harry Setiawan, SE. (16 Mei 2014[23]-8 Desember 2015[24])
- Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu (8 Desember 2015[24]-29 September 2016[25])
- Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq, ST., M.Tr. Hanla (29 September 2016[25]-2 Desember 2016[26])
- Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal,S.H., M.Tr. Hanla. (2 Desember 2016[26]- 20 Februari 2019[27])
- Letkol Laut (P) Ansori, S.H., M.H. (20 Februari 2019[27]-3 April 2020[28])
- Letkol Laut (P) Heri Oktavian (3 April 2020[12] – sekarang)
Lihat pula
- KRI Cakra (401) - Kapal selam lain dalam kelas Cakra
- Daftar kapal perang TNI-AL
Referensi
- ^ a b Pattisina, Edna C; Puttranto, Angger (21 April 2021). "Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang di Utara Bali". kompas.id. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ a b c d Pratama, Aprilandika (21 April 2021). "Daftar 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala yang Tenggelam di Bali". Kumparan. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ Aditya, Nicholas Ryan (2021-04-21). "Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL". Kompas. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ Saunders, Stephen, ed. (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. hlm. 353. ISBN 9780710628886.
- ^ Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen, ed. (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947–1995. Annapolis, Maryland, USA: Naval Institute Press. hlm. 179. ISBN 1-55750-132-7.
- ^ ""Nanggala II" diserahkan *Kapal selam RI buatan Jerman Barat diserahkan pada pemerintah Indonesia". Kompas. 12 Juli 1981. hlm. 2. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Diresmikan Menhankam/Pangab: Tiga kapal perang baru dalam jajaran armada TNI-AL". Kompas. 22 Oktober 1981. hlm. 1. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Warship International: Volume 27 (dalam bahasa Inggris). International Naval Research Organization. 1990. hlm. 41.
- ^ Pattiasina, Edna C. (2012-02-06). "Kapal Selam KRI Nanggala Kembali Beroperasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ "Indonesia searches for missing submarine with 53 on board". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Boediwardhana, Wahyoe (2 June 2012). "RI submarines on par with neighbors after overhaul". Jakarta Post. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ a b c handr (2009-12-15). "Kapal Selam TNI-AL Diperbaiki di Korea Selatan". Antara News. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-04-21). "Sebelum Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diduga Sempat Alami Black Out Halaman 2". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Achmad Nasrudin Yahya, 'Sebelum Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diduga Sempat Alami Black Out' [Before Disappearing, Indonesian National Submarine Naggala-402 Believed to have had a Black Out], Kompas.com, 22 April 2021.
- ^ "Indonesian submarine KRI Nanggala goes missing during torpedo firing drill". Defense Brief (dalam bahasa Inggris). 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Lamb, Kate. "Indonesia searching for 53 crew aboard missing submarine, seeks Australia, Singapore help". Yahoo News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Search for missing Indonesian submarine finds oil spill | Reuters". archive.is. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-04-22). "TNI AL Pastikan Stok Oksigen Aman Bagi 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala-402". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. 19 Mei 2014. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Dua Kapal Selam TNI AL Berganti Komandan | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". Tentara Nasional Indonesia. 9 Desember 2015. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Komandan Kapal Selam Jajaran Koarmatim Berganti Tugas". Tentara Nasional Indonesia. 29 September 2016. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia (dalam bahasa Inggris). 5 Desember 2016. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Sertijab Komandan KRI Nanggala-402 - ANTARA News Jawa Timur". Antara News. 20 Februari 2019. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ "Tongkat Komando Komandan Sekolah Awak Kapal Selam Beralih". Tentara Nasional Indonesia. 3 April 2020. Diakses tanggal 2021-04-21.
Pranala luar
- (Indonesia) cvl Diarsipkan 2007-08-12 di Wayback Machine.
- (Inggris) hazegray
- (Indonesia) koarmatim[pranala nonaktif permanen]