Banjir rob: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
* [http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=4853&lang= Semarang Terancam Terendam Rob]
* [http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=4853&lang= Semarang Terancam Terendam Rob]


== Referensi ==
[[Kategori:Banjir]]
[[Kategori:Banjir]]

Revisi per 18 April 2021 13.33

Rob di Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, air sudah mulai naik kejalan disamping dermaga

Rob (bahasa Jawa) adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai. Banjir rob secara khusus diartikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh air laut yang menggenangi daratan yang lebih rendah, namun sebenarnya tidak terbatas pada banjir yang berakibat oleh air laut melainkan juga curah hujan tinggi di daratan yang menyebabkan air melambat mengalir ke laut yang hasilnya akan mengakibatkan air tertahan dalam waktu yang relatif lama di daratan pesisir pantai. Permasalahan banjir rob merupakan permasalahan serius yang dihadapi beberapa wilayah pesisir di Indonesia seperti pesisir utara Pulau Jawa, pesisir timur Sumatera Utara, pesisir pantai Kalimantan Barat dan Selatan.

Faktor utama yang mengakibatkan terjadinya banjir rob adalah kenaikan permukaan air laut, penurunan muka tanah dan abrasi pantai dalam hal ini di daratan pesisir.[1] Penurunan muka tanah merupakan faktor yang meningkatkan intensitas banjir rob di beberapa wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa terutama di DKI Jakarta, Bekasi, Karawang, Pekalongan, Semarang, Demak dan Gresik.[2]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Pantura Belum Selesai Tenggelam, diakses tanggal 2021-04-18 
  2. ^ Pesisir Indonesia tenggelam: 'Ini bukan bencana alam, ini bencana buatan manusia' - BBC Indonesia, diakses tanggal 2021-04-18