Stasiun Purwakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan nomor KA Ciremai, yang seharusnya 151/150.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Jadwal KA Argo Parahyangan kelas eksekutif
Baris 58: Baris 58:
Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus [[jalur ganda]] dari arah [[Jakarta]] serta jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Jakarta maupun [[jalur tunggal]] dari dan menuju [[Kota Bandung|Bandung]]. Jalur ganda parsial tersebut diinisiasi pada awal 2002 dan selesai tahun 2004.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/2434/rel-kereta-api-ganda-di-purwakarta-mulai-dibangun-maret-2002|title=Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002|date=2003-07-22|website=Tempo|language=en|access-date=2020-06-02}}</ref>
Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus [[jalur ganda]] dari arah [[Jakarta]] serta jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Jakarta maupun [[jalur tunggal]] dari dan menuju [[Kota Bandung|Bandung]]. Jalur ganda parsial tersebut diinisiasi pada awal 2002 dan selesai tahun 2004.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/2434/rel-kereta-api-ganda-di-purwakarta-mulai-dibangun-maret-2002|title=Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002|date=2003-07-22|website=Tempo|language=en|access-date=2020-06-02}}</ref>


Hingga pertengahan 1980-an saat kejayaan lokomotif uap meredup, Stasiun Purwakarta adalah tempat pergantian lokomotif bagi kereta api dari Jakarta menuju Bandung. Lokomotif lintas datar yang menarik kereta api tersebut dari Jakarta diganti dengan lokomotif mallet yang lebih cocok untuk daerah pegunungan.<ref name=":1" /> Oleh karena itu, Stasiun Purwakarta didukung depo lokomotif yang cukup besar meski bangunan utama stasiunnya relatif kecil. Depo lokomotif itu tidak beroperasi kemungkinan setelah pengafkiran massal lokomotif uap. Namun sehubungan dengan rencana pengoperasian kembali depo tersebut, bangunan depo sudah direnovasi.
Hingga pertengahan 1980-an saat kejayaan lokomotif uap meredup, Stasiun Purwakarta adalah tempat pergantian lokomotif bagi kereta api dari Jakarta menuju Bandung. Lokomotif lintas datar yang menarik kereta api tersebut dari Jakarta diganti dengan lokomotif mallet yang lebih cocok untuk daerah pegunungan.<ref name=":1" /> Oleh karena itu, Stasiun Purwakarta didukung depo lokomotif yang cukup besar meski bangunan utama stasiunnya relatif kecil. Depo lokomotif itu tidak beroperasi kemungkinan setelah pengafkiran massal lokomotif uap. Namun, sehubungan dengan rencana pengoperasian kembali depo tersebut, bangunan depo sudah direnovasi.


Stasiun ini menjadi "tempat peristirahatan terakhir" bagi seluruh [[kereta rel listrik]] ekonomi non-AC yang pernah beroperasi di lintas [[Jabodetabek]] sejak dihapuskannya KRL non-AC tanggal [[25 Juli]] [[2013]].<ref>{{Cite web|url=http://travel.tribunnews.com/2018/02/18/jauh-dari-kata-seram-begini-7-penampakan-kuburan-kereta-di-stasiun-purwakarta|title=Jauh dari Kata Seram, Begini 7 Penampakan Kuburan Kereta di Stasiun Purwakarta|website=Tribun Travel|language=id-ID|access-date=2019-03-01}}</ref> Di sini terdapat KRL Rheostatik, BN-Holec, dan Hitachi.<ref>{{Cite journal|last=Fadhli|first=Faris|date=Juni 2014|title=Djoko Lelono dan New Marcopolo: Tinggal Kenangan|url=|journal=Majalah KA|volume=95|issue=|pages=18-19|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Tidak ketinggalan, sisa gerbong KRL AC seri Tōyō Rapid 1000, Tokyo Metro 5000, lokomotif diesel hidraulis, dan rangkaian kereta api konservasi milik PT KAI juga dikirim ke sini. Sejumlah KRL yang dibesituakan ini dijual, dikilokan, atau dihancurkan dan kemudian dihapus dari daftar sarana yang dimiliki PT KAI/KCI.<ref>{{Cite web|url=http://industri.kontan.co.id/news/kai-akan-jual-143-gerbong-bekas-krl-di-purwakarta|title=KAI akan jual 143 gerbong bekas KRL di Purwakarta|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2018-10-04|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2019-03-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2018/12/selamat-tinggal-tumpukan-krl-ekonomi-di-purwakarta/|title=Selamat Tinggal Tumpukan KRL Ekonomi di Purwakarta|last=Sulistyo|first=Bayu Tri|date=2018-12-31|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2019-03-01}}</ref>
Stasiun ini menjadi "tempat peristirahatan terakhir" bagi seluruh [[kereta rel listrik]] ekonomi non-AC yang pernah beroperasi di lintas [[Jabodetabek]] sejak dihapuskannya KRL non-AC tanggal [[25 Juli]] [[2013]].<ref>{{Cite web|url=http://travel.tribunnews.com/2018/02/18/jauh-dari-kata-seram-begini-7-penampakan-kuburan-kereta-di-stasiun-purwakarta|title=Jauh dari Kata Seram, Begini 7 Penampakan Kuburan Kereta di Stasiun Purwakarta|website=Tribun Travel|language=id-ID|access-date=2019-03-01}}</ref> Di sini terdapat KRL Rheostatik, BN-Holec, dan Hitachi.<ref>{{Cite journal|last=Fadhli|first=Faris|date=Juni 2014|title=Djoko Lelono dan New Marcopolo: Tinggal Kenangan|url=|journal=Majalah KA|volume=95|issue=|pages=18-19|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Tidak ketinggalan, sisa gerbong KRL AC seri Tōyō Rapid 1000, Tokyo Metro 5000, lokomotif diesel hidraulis, dan rangkaian kereta api konservasi milik PT KAI juga dikirim ke sini. Sejumlah KRL yang dibesituakan ini dijual, dikilokan, atau dihancurkan dan kemudian dihapus dari daftar sarana yang dimiliki PT KAI/KCI.<ref>{{Cite web|url=http://industri.kontan.co.id/news/kai-akan-jual-143-gerbong-bekas-krl-di-purwakarta|title=KAI akan jual 143 gerbong bekas KRL di Purwakarta|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2018-10-04|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2019-03-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2018/12/selamat-tinggal-tumpukan-krl-ekonomi-di-purwakarta/|title=Selamat Tinggal Tumpukan KRL Ekonomi di Purwakarta|last=Sulistyo|first=Bayu Tri|date=2018-12-31|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2019-03-01}}</ref>
Baris 73: Baris 73:
=== Penumpang ===
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
==== Antarkota ====
===== Kelas eksekutif =====
[[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]], tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (hanya KA 43F)

===== Kelas campuran =====
===== Kelas campuran =====
* [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]], tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (eksekutif-ekonomi premium; hanya KA 43F)
* [[Kereta api Harina|Harina]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan tujuan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] bersambung [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] (eksekutif-ekonomi premium)
* [[Kereta api Harina|Harina]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan tujuan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] bersambung [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] (eksekutif-ekonomi premium)
* [[Kereta api Ciremai|Ciremai]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan tujuan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] bersambung [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]] (eksekutif-bisnis)
* [[Kereta api Ciremai|Ciremai]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan tujuan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] bersambung [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]] (eksekutif-bisnis)
Baris 108: Baris 110:
|308/305||[[Kereta api Serayu|Serayu]] || [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]] || Ekonomi ||01.37||01.41
|308/305||[[Kereta api Serayu|Serayu]] || [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]] || Ekonomi ||01.37||01.41
|-
|-
|123/126|| [[Kereta api Harina|Harina]] || [[Stasiun Bandung|Bandung Hall (BD)]] || rowspan="3" |Eksekutif & Ekonomi Premium
|123/126|| [[Kereta api Harina|Harina]] || [[Stasiun Bandung|Bandung Hall (BD)]] ||Eksekutif & Ekonomi Premium
|03.23||03.25
|03.23||03.25
|-
|-
Baris 114: Baris 116:
|[[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]]
|[[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]]
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
|Eksekutif
|07.34
|07.34
|07.38
|07.38
Baris 119: Baris 122:
|174F
|174F
|[[Kereta api Pangandaran|Pangandaran]]
|[[Kereta api Pangandaran|Pangandaran]]
|[[Stasiun Banjar|Banjar (BJR)]]|| 09.08 || 09.17
|[[Stasiun Banjar|Banjar (BJR)]]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
| 09.08 || 09.17
|-
|-
|147F/146F|| [[Kereta api Ciremai|Ciremai]]
|147F/146F|| [[Kereta api Ciremai|Ciremai]]

Revisi per 15 April 2021 02.05

Stasiun Purwakarta

Stasiun Purwakarta tampak depan, Februari 2021
Lokasi
Koordinat6°33′20″S 107°26′55″E / 6.55556°S 107.44861°E / -6.55556; 107.44861Koordinat: 6°33′20″S 107°26′55″E / 6.55556°S 107.44861°E / -6.55556; 107.44861
Ketinggian+84 m
Operator
Letak
km 103+070 lintas JakartaJatinegara
Cikampek–Purwakarta–Padalarang[1]
Jumlah peron3
Jumlah jalur6
  • jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Bandung
  • jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Jakarta serta jalur tunggal dari dan ke Bandung
LayananArgo Parahyangan (arah Jakarta: KA 43F), Harina, Ciremai, Pangandaran, Serayu, Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta, Lokal Bandung Raya (dari Cicalengka), dan Lokal Cibatu/Simandra
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka27 Desember 1902
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta".
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Purwakarta
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20100622.02.000822
Tanggal SK2010
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Purwakarta (PWK) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Nagritengah, Purwakarta, Purwakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +84 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini lokasinya sangat dekat dengan kantor bupati Purwakarta yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Sejarah

Stasiun Purwakarta, dengan sekelompok prajurit TNI, 10 Februari 1948

Jalur kereta api Cikampek–Purwakarta diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902, dan sampai di Padalarang pada tanggal 2 Mei 1906. Dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), jalur-jalur tersebut dibangun untuk memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api Jakarta–Bandung. SS sangat mengandalkan jalur ini untuk kereta-kereta api ekspres. Bila dibandingkan dengan lewat Cianjur, SS membangun jalur ini untuk pengguna jasa yang ingin cepat sampai di Bandung.[3]

Kereta api yang dijalankan di lintas tersebut diberi nama Vlugge Vier ("Cepat 4"), menggambarkan keandalan, ketangguhan, dan kecepatan kereta api ini menantang medan terjal di jalur tersebut. Stasiun ini menjadi salah satu titik pergantian lokomotif uap karena adanya peralihan medan terjal berkelok-kelok dengan medan datar. Titik pergantian lokomotif lainnya juga ada di Stasiun Padalarang.

Dulu terdapat percabangan menuju ke Depo Pertamina dan Bendungan Jatiluhur yang hanya digunakan ketika pembangunannya saja. Percabangan tersebut dikhususkan untuk membawa turbin air yang diturunkan dari kapal melalui Stasiun Tanjung Priok. Kini hanya menyisakan sebagian kecil saja, termasuk jembatan dan perlintasan sebidang. Kini jalurnya terbengkalai,[4]

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta serta jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Jakarta maupun jalur tunggal dari dan menuju Bandung. Jalur ganda parsial tersebut diinisiasi pada awal 2002 dan selesai tahun 2004.[5]

Hingga pertengahan 1980-an saat kejayaan lokomotif uap meredup, Stasiun Purwakarta adalah tempat pergantian lokomotif bagi kereta api dari Jakarta menuju Bandung. Lokomotif lintas datar yang menarik kereta api tersebut dari Jakarta diganti dengan lokomotif mallet yang lebih cocok untuk daerah pegunungan.[4] Oleh karena itu, Stasiun Purwakarta didukung depo lokomotif yang cukup besar meski bangunan utama stasiunnya relatif kecil. Depo lokomotif itu tidak beroperasi kemungkinan setelah pengafkiran massal lokomotif uap. Namun, sehubungan dengan rencana pengoperasian kembali depo tersebut, bangunan depo sudah direnovasi.

Stasiun ini menjadi "tempat peristirahatan terakhir" bagi seluruh kereta rel listrik ekonomi non-AC yang pernah beroperasi di lintas Jabodetabek sejak dihapuskannya KRL non-AC tanggal 25 Juli 2013.[6] Di sini terdapat KRL Rheostatik, BN-Holec, dan Hitachi.[7] Tidak ketinggalan, sisa gerbong KRL AC seri Tōyō Rapid 1000, Tokyo Metro 5000, lokomotif diesel hidraulis, dan rangkaian kereta api konservasi milik PT KAI juga dikirim ke sini. Sejumlah KRL yang dibesituakan ini dijual, dikilokan, atau dihancurkan dan kemudian dihapus dari daftar sarana yang dimiliki PT KAI/KCI.[8][9]

Tempat perucatan KRL lainnya ada di Stasiun Cikaum, yaitu tempat perucatan KRL Eksekutif AC milik PT KAI yang diimpor atau diproduksi sebelum tahun 2009 serta KRL milik PT KAI/KCI yang tidak diperpanjang masa pakainya.[10]

Pada budaya populer

Lokasi pengafkiran kereta di Stasiun Purwakarta menjadi lokasi syuting film Surat Cinta untuk Starla yang diadaptasi dari lagu berjudul sama karya Virgoun.[11]

Larangan dokumentasi

Dengan banyaknya foto beredar di Instagram, stasiun ini menjadi salah satu tempat yang cukup kontroversial bagi fotografer dan railfans yang masih baru atau berpengalaman karena peron stasun, emplasemen, beserta tempat pengafkiran kereta api merupakan area terlarang untuk dokumentasi seperti di Stasiun Tanjung Priuk.[12]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Kelas eksekutif

Argo Parahyangan, tujuan Jakarta (hanya KA 43F)

Kelas campuran
Kelas ekonomi

Serayu, tujuan Jakarta dan tujuan Kroya bersambung Purwokerto via Bandung-Tasikmalaya

Lokal

Persilangan, papasan, dan persusulan

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Purwakarta per 10 Februari 2021 (sesuai Gapeka 2021).

  • Kereta api antarkota
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
149/152 Ciremai Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 01.33 01.39
308/305 Serayu Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi 01.37 01.41
123/126 Harina Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 03.23 03.25
43F Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif 07.34 07.38
174F Pangandaran Banjar (BJR) Eksekutif & Ekonomi Premium 09.08 09.17
147F/146F Ciremai Cikampek (CKP) bersambung Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Bisnis 09.38 09.43
302/303 Serayu Kroya (KYA) bersambung Purwokerto (PWT) Ekonomi 11.13 11.16
145F/148F Ciremai Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 12.32 12.40
304/301 Serayu Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi 15.43 15.52
151/150 Ciremai Cikampek (CKP) bersambung Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Bisnis 18.56 18.59
125/124 Harina Cikampek (CKP) bersambung Surabaya Pasarturi (SBI) Eksekutif & Ekonomi Premium 22.01 22.10
306/307 Serayu Kroya (KYA) bersambung Purwokerto (PWT) Ekonomi 22.13 22.16
173F Pangandaran Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium 22.38 22.40

Keterangan:*) = Membawa gerbong kelas eksekutif priority yang berisi 30 tempat duduk

No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
Kereta api Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta
Tujuan Cikarang Tujuan Purwakarta
383 - 05.05 384 07.23 -
385 09.00 386 08.41
387 13.10 388 13.02
389 14.45 390 17.06
391 17.45 392 20.31
Kereta api Lokal Bandung Raya
Cicalengka–Purwakarta
477 01.02 -
Kereta api Lokal Cibatu/Simandra
Tujuan Purwakarta Tujuan Cibatu
441 16.44 - 448 - 03.55
442 17.30

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ a b Tim Telaga Bakti Nusantara.; Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  5. ^ "Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-07-22. Diakses tanggal 2020-06-02. 
  6. ^ "Jauh dari Kata Seram, Begini 7 Penampakan Kuburan Kereta di Stasiun Purwakarta". Tribun Travel. Diakses tanggal 2019-03-01. 
  7. ^ Fadhli, Faris (Juni 2014). "Djoko Lelono dan New Marcopolo: Tinggal Kenangan". Majalah KA. 95: 18–19. 
  8. ^ Mediatama, Grahanusa (2018-10-04). "KAI akan jual 143 gerbong bekas KRL di Purwakarta". kontan.co.id. Diakses tanggal 2019-03-01. 
  9. ^ Sulistyo, Bayu Tri (2018-12-31). "Selamat Tinggal Tumpukan KRL Ekonomi di Purwakarta". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2019-03-01. 
  10. ^ "Rangkaian KRL Tidak Terpakai Mulai Dibesituakan". www.re-digest.web.id. Diakses tanggal 2018-03-01. 
  11. ^ "Kuburan Kereta di Stasiun Purwakarta yang Instagrammable". Tribun Jabar. Diakses tanggal 2020-07-22. 
  12. ^ Ramdhani, G. (2019-11-13). "Spot Foto Unik dan Menarik di Stasiun Purwakarta yang Wajib Kamu Cobain". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-07-22. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Sadang
ke arah Cikampek
Cikampek–Padalarang Ciganea
ke arah Padalarang

Koordinat: 6°33′10″S 107°26′47″E / 6.5527886°S 107.4463964°E / -6.5527886; 107.4463964{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman