Yoseph Yapi Taum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Cover_Buku_Sastra_Politik.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh EugeneZelenko; alasan: c:Commons:Licensing: book cover.
Menghapus Ballada_Arakian_2.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh EugeneZelenko; alasan: c:Commons:Licensing: book cover.
Baris 16: Baris 16:





[[Berkas:Ballada Arakian 2.jpg|al=Antologi Puisi Ballada Arakian|jmpl|Ballada Arakian]]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 11 April 2021 16.07

Yoseph Yapi Taum
Yoseph Yapi Taum

Yoseph Yapi Taum (lahir 16 Desember 1964) adalah seorang sastrawan dan dosen di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pendidikan terakhir Doktor (S-3) Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013 dengan disertasi yang berjudul Representasi Tragedi 1965: Kajian New Historicism atas Teks-teks Sastra dan Nonsastra Tahun 1966-1988. Ia pernah memperoleh beasiswa Asia Fellows Awards, ARI (Asia Research Institure), dan Sandwich di Australian National University (ANU).[1]

Karya

Puisinya pernah dimuat dalam  Majalah  Basis  dan  berbagai antologi puisi,  seperti  Sauk  Seloka:  Bunga  Rampai  Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI (Dewan Kesenian Jambi, 2012); Antologi Puisi Sebab Cinta (Elmatera, Yogyakarta, 2013), Senja di Kota Kupang, Antologi Puisi Sastrawan NTT (Kupang: Balai Bahasa Propinsi NTT, 2012), Ratapan Laut Sawu: Antologi Puisi Penyair NTT (Sanata Dharma University Press, 2013), Nyanyian Gerimis: Antologi Puisi Penyair 14 Kota (Hiski Komisariat Aceh, Bandar Publishing, 2017), Negeri Bahari: 199 Penyair dari Negeri Poci 8 (Tegal, 2018), Epitaf Kota Hujan Padang Panjang dan Puisi-puisi Penyair Asia Tenggara (Padang, 2018), Senja Djiwa Pak Budi: Antologi Puisi Mengenang Almarhum Achmad Budi Cahyanto (Medan: Gerhana Publishing, 2018); Perjamuan Puisi (Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2018); Antologi Puisi Guru Musafir Ilmu (Jakarta: Rumah Seni Asnur, 2018); Antologi Puisi 1000 Guru ASEAN: Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu (Jakarta: Perkumpulan Rumah Seni Asnur, 2018); Bunga Rampai Santo Paulus: Padamu Aku Berguru (Depok: Paroki Santo Paulus). Pesisiran: Antologi Puisi Dari Negeri Poci 9 (Jakarta: Kosa Kata Kita, 2019). Penyair dan Rembulan: Antologi Puisi 60 Penyair (Yogyakarta: Tembi Rumah Budaya, 2019). Kepak Sayap Waktu: 100 Puisi Sastra Bulan Purnama 49 Penyair (Yogyakarta: Tembi Rumah Budaya, 2019); Gambang Semarang: Antologi Puisi Semarangan (Jakarta: KosaKataKita, 2020).

Yoseph Yapi Taum menjadi salah satu peserta Borobudur Writers & Cultural Festival 2014 yang menyajikan puisinya dalam Antologi Sesaji Puisi Ratu Adil. Puisi “Kuburan di Tanah Kami” memperoleh penghargaan dari Perkumpulan Rumah Seni Asnur sebagai Nominasi Puisi Pilihan Antologi Puisi 1000 Guru ASEAN: Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu yang diluncurkan dalam acara 1000 Guru Asean Menulis Puisi, 24 September 2018 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Kumpulan Puisi Ballada Arakian (2015) merupakan antologi puisinya yang pertama. Antologi ini mendapat anugerah Penghargaan Budaya 2015 dari Universitas Sanata Dharma. Antologi puisinya yang kedua berjudul Ballada Orang-orang Arfak (2019) banyak menyuarakan memoria passionis orang Papua.  


Karya yang ditulis dalam bentuk buku adalah Kisah Wato Wele-Lia Nurat dalam Tradisi Lisan (1977), Pengantar Teori Sastra: Strukturalisme, Postrukturalisme, Sosiologi, dan Teori Resepsi (1997), Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dun Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya (2011), Orang Ataili: Rekonstruksi lejak-jejak yang Tercecer (2014), Sastra dan Politik: Representasi Tragedi 1965 dalam Negara Orde Baru (2014).Tiga buah kumpulan puisinya, masing-masing berjudul "Ballada Arakian" (2014), Ballada Orang-Orang Arfak (2019), dan "Kabar dari Kampung" (2020).

Jurnal terpenting yang ditulis di antaranya adalah Pendekatan Filologi dan Ilmu Sastra dalam Studi Sastra Lisan (2000), Sastra Lisan sebagai Sumber Sastra Indonesia(2000), Masalah Klasiflkasi dan Penjenisan dalam Studi Sastra Lisan (2002), Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari sebagai Memori Kolektif dan Sarana Rekonsiliasi Bangsa (2003), Sastra Absurd dan Kritikus Adinan Budi Darma (2003), Hubungan Sejarahdan Sastra: sebuah Diskusi Teoretis (2004), Mistik dalam Kumpulan Puisi Godlob Karya Danarto (2005), Semiotika Riffaterre dalam ‘Bulan Ruwah’ Subagio Sastrowardoyo (2007), Pemaknaan Belenggu dengan Teori dan Metode Semiotik (2008), Wacana Multikulturalisme dalam Novel Durga Umayi (2010), Berbagai Mitos tentang Laut (2014), Tragedi 1965 dalam Katyakarya Umar Kayam (2015), Gairah untuk Hidup dan untuk Mati: Pembacaan Simptomatik atas Wasiat Kemuhar Katya Pion Ratuloly (2015), dan Sang Kritikus dalam Puisi Indonesia Modern (2016).[1]



Referensi

  1. ^ a b Ratna, Nyoman Kutha, 1944-,. Ensiklopedia : 2.000 entri istilah, biografi, karya, metode, dan teori sastra. Yogyakarta. ISBN 978-602-229-743-7. OCLC 1038709756.