Badai Tropis Vamei: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pengalihan
Tag: Pengalihan baru
RXerself (bicara | kontrib)
Badai Tropis dalam skala JMA di kawasan otoritas JMA
Tag: Menghapus pengalihan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Hurricane
#ALIH [[Topan Vamei]]
|Name=Badai Tropis Vamei
|Type=typhoon
|Year=2001
|Basin=WPac
|Image location=Typhoon Vamei 2001.jpg
|Image name=Badai Tropis Vamei dekat pendaratan di [[Malaysia]] pada 27 Desember
|Formed=26 Desember 2001
|Dissipated=1 Januari 2002
|1-min winds=65
|10-min winds=45
|Pressure=1006
|Damages=3.6
|Inflated=1
|Fatalities=5 direct
|Areas=[[Singapura]], [[Malaysia]], [[Indonesia]]
|Hurricane season=[[Musim topan Pasifik 2001]]<br />dan [[Musim siklon Samudera Hindia Utara 2001]]
}}

'''Topan Vamei''' adalah [[badai tropis]] yang melanda Singapura dan Indonesia dan meliputi [[siklon tropis]] [[topan Pasifik|Pasifik]] yang terbentuk lebih dekat ke [[khatulistiwa]] daripada catatan siklon tropis lainnya. Topan Vamei bermula dan berkembang dari badai tropis pada 26 Desember 2001 yang berlokasi di Laut China Selatan, 230 kilometer timur Singapura, dengan koordinat 1,4 derajat Lintang Utara (LU).<ref>{{cite web |url=https://sains.kompas.com/read/2013/11/12/1000348/Tak.Selamanya.Indonesia.Aman.dari.Badai.Tropis?page=all |title=Tak Selamanya Indonesia Aman dari Badai Tropis |publisher=kompas.com |date=12 November 2019 |accessdate=31 Desember 2019 }}</ref>

== Sejarah meteorologis ==
{{storm path|Vamei 2001 track.png}}
Pada 19 Desember, sirkulasi tingkat rendah yang kecil terletak di sepanjang garis pantai barat laut [[Kalimantan]]; pada saat yang sama gumpalan udara dingin berkembang ke selatan melalui [[Laut Cina Selatan]] di pinggiran tenggara [[punggungan (meteorologi)|punggungan]] di atas [[Timur Jauh]]. Pusaran itu melayang ke barat daya dan mencapai perairan terbuka pada 21 Desember. Lonjakan udara utara dibelokkan setelah ada interaksi dengan sirkulasi, dan pada saat yang sama sebagian lonjakan udara melintasi [[khatulistiwa]]. Arus badai selatan berbelok ke arah timur, lalu ke utara, dan dalam kombinasi dengan aliran ke utara berbelok ke dalam pusaran, menghasilkan [[siklogenesis tropis|pengembangan]] cepat dari sirkulasi tingkat rendah, hanya jarak pendek ke utara khatulistiwa.<ref name="nps">{{cite web|author1=C.P. Chang|author2=Ching-Hwang Liu|author3=Hung-Chi Kuo|year=2003|title=Typhoon Vamei: An Equatorial Tropical Cyclone Formation|publisher=Naval Postgraduate School Department of Meteorology|url=http://www.weather.nps.navy.mil/cpchang/papers/vamei/vamei.htm|accessdate=28 Desember 2019|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120723011520/http://www.weather.nps.navy.mil/cpchang/papers/vamei/vamei.htm|archivedate=23 Juli 2012}}</ref> Pada tanggal 25 Desember, sebuah area [[konveksi]] yang tersebar bertahan sekitar 370 km (230 mil) timur [[Singapura]] dalam area [[geser angin]] rendah, berkaitan dengan sirkulasi tingkat rendah. Ketika berlanjut perlahan ke barat, konveksi semakin dalam dan terorganisir lebih lanjut,<ref name="gp">{{cite web|author=Gary Padgett|year=2002|title=Desember 2001 Worldwide Tropical Weather Summary|url=http://www.australiasevereweather.com/cyclones/2002/summ0112.htm|accessdate=28 Desember 2019}}</ref> dan pada 26 Desember pukul 12:00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]] gangguan itu berkembang menjadi depresi tropis sekitar 230 km (145 mil) timur Singapura, atau 156 km (97 mil) utara garis katulistiwa.<ref name="jma">{{cite web|publisher=Japan Meteorological Agency|title=Typhoon Vamei Best Track for the 2001 Pacific typhoon season|url=http://www.data.jma.go.jp/fcd/yoho/data/typhoon/T0126.pdf|accessdate=28 Desember 2019|author=RSMC Tokyo — Typhoon Center|language=Jepang}}</ref> Ini adalah kejadian pertama yang dicatat dari siklon tropis di dekat khatulistiwa.<ref name="nps"/>

Depresi semakin menguat dan secara resmi mencapai status badai tropis pada tanggal 27 Desember pukul 00:00 UTC, berdasarkan analisis oleh [[Badan Meteorologi Jepang]] (JMA),<ref name="jma"/> meskipun [[Pusat Peringatan Topan Bersama]] (JTWC) secara tidak resmi mengklasifikasikannya sebagai badai tropis enam jam sebelumnya. Segera setelah itu, sebuah [[mata (siklon)|mata siklon]] dengan diameter 39 km (24 mil) terlihat jelas pada citra satelit, bersama dengan [[squall#siklon tropis|awan hujan]] yang memanjang ke selatan sisi khatulistiwa yang berlawanan. Pada pukul 06:00 UTC, JMA pertama kali mengklasifikasikan sistem sebagai Badai Tropis ''Vamei'', sekitar 65 km (40 mil) timur laut Singapura,<ref name="gp"/> dan badan tersebut memperkirakan badai mencapai angin puncak 85 km/jam (50 mph) pada saat yang sama.<ref name="jma"/> Namun, JTWC memutakhirkan Vamei menjadi status topan dengan angin kencang 120 km/jam (75 mph) (meskipun JTWC secara operasional menilai angin puncak badai adalah 140 km/jam (85 mph)), berdasarkan laporan pandangan mata kapal [[Angkatan Laut Amerika Serikat]]; sebuah kapal melaporkan hembusan angin 195 km/jam (120 mph) di bagian selatan dinding mata. Badai yang kecil dan padat itu membawa angin ribut yang membentang sekitar 45 km (30 mil) dari pusatnya. Sekitar pukul 08:30 UTC pada tanggal 27 Desember, Vamei membuat [[pendaratan (meteorologi)|pendaratan]] sekitar 60 km (35 mil) timur laut Singapura,<ref name="gp"/> di negara bagian [[Johor]], bagian tenggara [[Malaysia]].<ref name="kjc">{{cite web|author=Malaysian Meteorological Department|title=Tropical Storm Vamei causes widespread floods in Johor|url=http://www.kjc.gov.my/people/research/webpages/sigwx/dis2701_e.htm |accessdate=28 Desember 2019 |archiveurl = https://web.archive.org/web/20080525220235/http://www.kjc.gov.my/people/research/webpages/sigwx/dis2701_e.htm |archivedate=25 Mei 2008}}</ref> Awalnya, [[Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Malaysia)|Departemen Meteorologi Malaysia]] (MetMalaysia) mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis,<ref name="nst1220">{{cite news|author=Zahar|work=New Straits Times (Malaysia)|date=2006-12-20|title=Change Welcomed|url=http://www.highbeam.com/doc/1P1-132616471.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20150320155321/http://www.highbeam.com/doc/1P1-132616471.html|url-status=dead|archive-date=20 Maret 2015|accessdate=28 Desember 2019}}</ref> meskipun kemudian diubah kembali sebagai topan saat pendaratan.<ref name="nst1114">{{cite news|author=Leong Chow Peng|date=14 November 2006|title=Typhoon Vamei a unique experience|work=New Straits Times (Malaysia)|url=http://www.highbeam.com/doc/1P1-131107985.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20150320155626/http://www.highbeam.com/doc/1P1-131107985.html|url-status=dead|archive-date=20 Maret 2015|accessdate=28 Desember 2019}}</ref>

Vamei melemah dengan cepat ketika melintasi bagian selatan Semenanjung Melayu yang ekstrem, dan pada 27 Desember, JMA menurunkannya ke status depresi tropis sebelum topan muncul ke [[Selat Malaka]].<ref name="jma"/> JTWC awalnya mempertahankannya sebagai badai tropis minimal, meskipun badan tersebut menurunkan status badai menjadi depresi ketika pusat badai kembali mendekati daratan.<ref name="gp"/> Pada awal 28 Desember, Vamei pindah ke darat di timur laut [[Sumatra]], dan pada pukul 06:00 UTC, JMA menyatakan badai itu menghilang.<ref name="jma"/> Namun, konveksi bertahan dekat sirkulasi di atas tanah, dan diyakini disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai [[Deformasi (meteorologi)|perbedaan]] tingkat atas. Pada 29 Desember, apa yang semula diyakini sebagai sistem terpisah mencapai [[Teluk Benggala]] sebelah tenggara. Dalam evaluasi ulang pasca-musim, JTWC mengklasifikasikan sistem sebagai kelanjutan dari Vamei, berdasarkan analisis citra satelit yang menunjukkan sirkulasi Vamei melintasi Sumatera tanpa menghilang. Konveksi berkembang kembali, dan pada akhir 30 Desember, JTWC mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis sekitar 390 km (245 mil) barat-barat daya ujung barat laut Sumatera; awalnya, karena diperlakukan sebagai sistem yang terpisah, hingga kemudian badai tersebut diklasifikasikan sebagai Siklon Tropis 05B. Vamei dengan cepat mengembangkan [[aliran keluar (meteorologi)|arus keluar]] dan organisasi yang baik, meskipun peningkatan geser angin pada tanggal 31 Desember dengan cepat melemahkan badai; pada akhir hari itu, pusat badai itu terbuka, dan Vamei dengan cepat menghilang pada 1 Januari 2002.<ref name="gp"/>

=== Formasi tak biasa ===
[[Berkas:Vamei TRMM.JPG|ka|jmpl|Gambar Vamei oleh [[Misi Pengukuran Curah Hujan Tropis|TRMM]] di dekat daratan]]
Vamei terbentuk dan mencapai kekuatan badai tropis pada [[1 derajat lintang utara|1.5º&nbsp;LU]], hanya 156&nbsp;km (97&nbsp;mi) dari garis khatulistiwa.<ref name="jma"/> Ini memecahkan rekor Topan Sarah sebelumnya di [[musim topan Pasifik 1956]], yang mencapai kekuatan badai tropis pada [[2 derajat lintang utara|2.2º&nbsp;LU]].<ref name="gp"/> Karena kurangnya [[efek Coriolis]] di dekat khatulistiwa, pembentukan Vamei sebelumnya dianggap mustahil.<ref name="gp"/> Namun, sebuah studi oleh [[Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut]] menunjukkan bahwa probabilitas untuk pengembangan ekuatorial serupa setidaknya sekali setiap empat abad.<ref name="nps"/>

Vamei berkembang dalam pusaran yang muncul setiap musim dingin di sepanjang pantai barat laut [[Kalimantan]] dan dikelola oleh interaksi antara [[angin muson]] dan topografi lokal. Seringkali, pusaran itu tetap dekat garis pantai, dan dalam analisis 51 musim dingin, hanya enam yang melaporkan pusaran itu berada di atas perairan khatulistiwa selama empat hari atau lebih. Karena daerah di Laut Cina Selatan antara Kalimantan dan Singapura hanya memiliki lebar 665 km (415 mi), pusaran harus bergerak lambat untuk berkembang. Gelombang angin utara yang terus-menerus selama lebih dari lima hari, yang dibutuhkan untuk meningkatkan pusaran, hadir, rata-rata, sembilan hari setiap musim dingin. Probabilitas untuk gangguan tropis yang sudah ada sebelumnya untuk berkembang menjadi siklon tropis adalah antara 10-30 persen. Dengan demikian, kondisi yang menghasilkan pembentukan Vamei diyakini terjadi sekali setiap 100-400 tahun.<ref name="nps"/>

== Referensi ==
{{Reflist|30em}}

{{DEFAULTSORT:Vamei (2001)}}
[[Kategori:Musim topan Pasifik 2001]]
[[Kategori:Musim siklon Samudera Hindia Utara 2001]]
[[Kategori:Badai tropis Pasifik Barat]]
[[Kategori:Siklon tropis di Indonesia]]
[[Kategori:Siklon tropis di Malaysia]]

Revisi per 6 April 2021 06.05

Badai Tropis Vamei
Badai tropis (skala JMA)
Taifun kategori 1 (SSHWS)
Badai Tropis Vamei dekat pendaratan di Malaysia pada 27 Desember
Terbentuk pada26 Desember 2001
Mereda pada1 Januari 2002
Kecepatan angin
maksimal
10 menit:
85 km/jam
1 menit:
120 km/jam
Tekanan minimal1006 hPa (mbar)
Korban jiwa5 direct
Kerusakan3.6 juta (USD 2001)
Area terdampakSingapura, Malaysia, Indonesia
Bagian dari Musim topan Pasifik 2001
dan Musim siklon Samudera Hindia Utara 2001

Topan Vamei adalah badai tropis yang melanda Singapura dan Indonesia dan meliputi siklon tropis Pasifik yang terbentuk lebih dekat ke khatulistiwa daripada catatan siklon tropis lainnya. Topan Vamei bermula dan berkembang dari badai tropis pada 26 Desember 2001 yang berlokasi di Laut China Selatan, 230 kilometer timur Singapura, dengan koordinat 1,4 derajat Lintang Utara (LU).[1]

Sejarah meteorologis

Peta yang menggambarkan jalur dan kekuatan badai, menurut skala Saffir–Simpson
Legenda
  Depresi tropikal (≤38 mph, ≤62 km/h)
  Badai tropikal (39–73 mph, 63–118 km/h)
  Kategori 1 (74–95 mph, 119–153 km/h)
  Kategori 2 (96–110 mph, 154–177 km/h)
  Kategori 3 (111–129 mph, 178–208 km/h)
  Kategori 4 (130–156 mph, 209–251 km/h)
  Kategori 5 (≥157 mph, ≥252 km/h)
  Tidak diketahui
Tipe badai
▲ Siklon ekstratropikal / Sisa badai / Gangguan tropis / Depresi monsoon

Pada 19 Desember, sirkulasi tingkat rendah yang kecil terletak di sepanjang garis pantai barat laut Kalimantan; pada saat yang sama gumpalan udara dingin berkembang ke selatan melalui Laut Cina Selatan di pinggiran tenggara punggungan di atas Timur Jauh. Pusaran itu melayang ke barat daya dan mencapai perairan terbuka pada 21 Desember. Lonjakan udara utara dibelokkan setelah ada interaksi dengan sirkulasi, dan pada saat yang sama sebagian lonjakan udara melintasi khatulistiwa. Arus badai selatan berbelok ke arah timur, lalu ke utara, dan dalam kombinasi dengan aliran ke utara berbelok ke dalam pusaran, menghasilkan pengembangan cepat dari sirkulasi tingkat rendah, hanya jarak pendek ke utara khatulistiwa.[2] Pada tanggal 25 Desember, sebuah area konveksi yang tersebar bertahan sekitar 370 km (230 mil) timur Singapura dalam area geser angin rendah, berkaitan dengan sirkulasi tingkat rendah. Ketika berlanjut perlahan ke barat, konveksi semakin dalam dan terorganisir lebih lanjut,[3] dan pada 26 Desember pukul 12:00 UTC gangguan itu berkembang menjadi depresi tropis sekitar 230 km (145 mil) timur Singapura, atau 156 km (97 mil) utara garis katulistiwa.[4] Ini adalah kejadian pertama yang dicatat dari siklon tropis di dekat khatulistiwa.[2]

Depresi semakin menguat dan secara resmi mencapai status badai tropis pada tanggal 27 Desember pukul 00:00 UTC, berdasarkan analisis oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA),[4] meskipun Pusat Peringatan Topan Bersama (JTWC) secara tidak resmi mengklasifikasikannya sebagai badai tropis enam jam sebelumnya. Segera setelah itu, sebuah mata siklon dengan diameter 39 km (24 mil) terlihat jelas pada citra satelit, bersama dengan awan hujan yang memanjang ke selatan sisi khatulistiwa yang berlawanan. Pada pukul 06:00 UTC, JMA pertama kali mengklasifikasikan sistem sebagai Badai Tropis Vamei, sekitar 65 km (40 mil) timur laut Singapura,[3] dan badan tersebut memperkirakan badai mencapai angin puncak 85 km/jam (50 mph) pada saat yang sama.[4] Namun, JTWC memutakhirkan Vamei menjadi status topan dengan angin kencang 120 km/jam (75 mph) (meskipun JTWC secara operasional menilai angin puncak badai adalah 140 km/jam (85 mph)), berdasarkan laporan pandangan mata kapal Angkatan Laut Amerika Serikat; sebuah kapal melaporkan hembusan angin 195 km/jam (120 mph) di bagian selatan dinding mata. Badai yang kecil dan padat itu membawa angin ribut yang membentang sekitar 45 km (30 mil) dari pusatnya. Sekitar pukul 08:30 UTC pada tanggal 27 Desember, Vamei membuat pendaratan sekitar 60 km (35 mil) timur laut Singapura,[3] di negara bagian Johor, bagian tenggara Malaysia.[5] Awalnya, Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis,[6] meskipun kemudian diubah kembali sebagai topan saat pendaratan.[7]

Vamei melemah dengan cepat ketika melintasi bagian selatan Semenanjung Melayu yang ekstrem, dan pada 27 Desember, JMA menurunkannya ke status depresi tropis sebelum topan muncul ke Selat Malaka.[4] JTWC awalnya mempertahankannya sebagai badai tropis minimal, meskipun badan tersebut menurunkan status badai menjadi depresi ketika pusat badai kembali mendekati daratan.[3] Pada awal 28 Desember, Vamei pindah ke darat di timur laut Sumatra, dan pada pukul 06:00 UTC, JMA menyatakan badai itu menghilang.[4] Namun, konveksi bertahan dekat sirkulasi di atas tanah, dan diyakini disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai perbedaan tingkat atas. Pada 29 Desember, apa yang semula diyakini sebagai sistem terpisah mencapai Teluk Benggala sebelah tenggara. Dalam evaluasi ulang pasca-musim, JTWC mengklasifikasikan sistem sebagai kelanjutan dari Vamei, berdasarkan analisis citra satelit yang menunjukkan sirkulasi Vamei melintasi Sumatera tanpa menghilang. Konveksi berkembang kembali, dan pada akhir 30 Desember, JTWC mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis sekitar 390 km (245 mil) barat-barat daya ujung barat laut Sumatera; awalnya, karena diperlakukan sebagai sistem yang terpisah, hingga kemudian badai tersebut diklasifikasikan sebagai Siklon Tropis 05B. Vamei dengan cepat mengembangkan arus keluar dan organisasi yang baik, meskipun peningkatan geser angin pada tanggal 31 Desember dengan cepat melemahkan badai; pada akhir hari itu, pusat badai itu terbuka, dan Vamei dengan cepat menghilang pada 1 Januari 2002.[3]

Formasi tak biasa

Gambar Vamei oleh TRMM di dekat daratan

Vamei terbentuk dan mencapai kekuatan badai tropis pada 1.5º LU, hanya 156 km (97 mi) dari garis khatulistiwa.[4] Ini memecahkan rekor Topan Sarah sebelumnya di musim topan Pasifik 1956, yang mencapai kekuatan badai tropis pada 2.2º LU.[3] Karena kurangnya efek Coriolis di dekat khatulistiwa, pembentukan Vamei sebelumnya dianggap mustahil.[3] Namun, sebuah studi oleh Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut menunjukkan bahwa probabilitas untuk pengembangan ekuatorial serupa setidaknya sekali setiap empat abad.[2]

Vamei berkembang dalam pusaran yang muncul setiap musim dingin di sepanjang pantai barat laut Kalimantan dan dikelola oleh interaksi antara angin muson dan topografi lokal. Seringkali, pusaran itu tetap dekat garis pantai, dan dalam analisis 51 musim dingin, hanya enam yang melaporkan pusaran itu berada di atas perairan khatulistiwa selama empat hari atau lebih. Karena daerah di Laut Cina Selatan antara Kalimantan dan Singapura hanya memiliki lebar 665 km (415 mi), pusaran harus bergerak lambat untuk berkembang. Gelombang angin utara yang terus-menerus selama lebih dari lima hari, yang dibutuhkan untuk meningkatkan pusaran, hadir, rata-rata, sembilan hari setiap musim dingin. Probabilitas untuk gangguan tropis yang sudah ada sebelumnya untuk berkembang menjadi siklon tropis adalah antara 10-30 persen. Dengan demikian, kondisi yang menghasilkan pembentukan Vamei diyakini terjadi sekali setiap 100-400 tahun.[2]

Referensi

  1. ^ "Tak Selamanya Indonesia Aman dari Badai Tropis". kompas.com. 12 November 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  2. ^ a b c d C.P. Chang; Ching-Hwang Liu; Hung-Chi Kuo (2003). "Typhoon Vamei: An Equatorial Tropical Cyclone Formation". Naval Postgraduate School Department of Meteorology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2012. Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  3. ^ a b c d e f g Gary Padgett (2002). "Desember 2001 Worldwide Tropical Weather Summary". Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  4. ^ a b c d e f RSMC Tokyo — Typhoon Center. "Typhoon Vamei Best Track for the 2001 Pacific typhoon season" (PDF) (dalam bahasa Jepang). Japan Meteorological Agency. Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  5. ^ Malaysian Meteorological Department. "Tropical Storm Vamei causes widespread floods in Johor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2008. Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  6. ^ Zahar (2006-12-20). "Change Welcomed". New Straits Times (Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2015. Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  7. ^ Leong Chow Peng (14 November 2006). "Typhoon Vamei a unique experience". New Straits Times (Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2015. Diakses tanggal 28 Desember 2019.