Trans7: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AdhiOK (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 18192540 oleh SyauqiDunkers (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Cnegiehkj (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:
| slogan = Cerdas, Tajam, Menghibur dan Membumi (2006-2008)<br />Aktif, Cerdas dan Menghibur (2008-sekarang)<br />#IniBaruTrans7 (2019-sekarang, sekunder)
| slogan = Cerdas, Tajam, Menghibur dan Membumi (2006-2008)<br />Aktif, Cerdas dan Menghibur (2008-sekarang)<br />#IniBaruTrans7 (2019-sekarang, sekunder)
| availability note = Nasional
| availability note = Nasional
| terr serv 1 = [[Balikpapan]]
| terr serv 1 = [[Televisi analog|Analog]] dan [[televisi digital|digital]]
| terr chan 1 = 56 UHF (Analog)<br />44 UHF (Digital)
| terr chan 1 = ''lihat [[#Transmisi]]''
| terr serv 2 = [[Banda Aceh]]
| terr chan 2 = 42 UHF
| terr serv 3 = [[Bandung]]
| terr chan 3 = 44 UHF (Analog)<br />45 UHF (Digital)
| terr serv 4 = [[Banjarmasin]]
| terr chan 4 = 22 UHF (Analog)<br />37 UHF (Digital)
| terr serv 5 = [[Kota Batam|Batam]]
| terr chan 5 = 59 UHF (Analog)<br />46 UHF (Digital)
| terr serv 6 = [[Batusangkar]]
| terr chan 6 = 23 UHF
| terr serv 7 = [[Bengkulu]]
| terr chan 7 = 36 UHF
| terr serv 8 = [[Cirebon]]
| terr chan 8 = 50 UHF (Analog)<br />41 UHF (Digital)
| terr serv 9 = [[Denpasar]]
| terr chan 9 = 45 UHF
| terr serv 10 = [[Garut]]
| terr chan 10 = 44 UHF (Analog)<br />40 UHF (Digital)
| terr serv 11 = [[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
| terr chan 11 = 52 UHF
| terr serv 12 = [[Jakarta]]
| terr chan 12 = 49 UHF (Analog)<br />40 UHF (Digital)
| terr serv 13 = [[Jambi]]
| terr chan 13 = 41 UHF
| terr serv 14 = [[Jayapura]]
| terr chan 14 = 22 UHF
| terr serv 15 = [[Kediri]]
| terr chan 15 = 56 UHF (Analog)<br />48 UHF (Digital)
| terr serv 16 = [[Kupang]]
| terr chan 16 = 36 UHF
| terr serv 17 = [[Makassar]]
| terr chan 17 = 41 UHF
| terr serv 18 = [[Mamuju]]
| terr chan 18 = 22 UHF
| terr serv 19 = [[Medan]]
| terr chan 19 = 41 UHF (Analog)<br />30 UHF (Digital)
| terr serv 20 = [[Padang]]
| terr chan 20 = 23 UHF
| terr serv 21 = [[Palangkaraya]]
| terr chan 21 = 47 UHF
| terr serv 22 = [[Pangkal Pinang]]
| terr chan 22 = 58 UHF
| terr serv 23 = [[Pekanbaru]]
| terr chan 23 = 30 UHF
| terr serv 24 = [[Pontianak]]
| terr chan 24 = 31 UHF
| terr serv 25 = [[Purwokerto]]
| terr chan 25 = 23 UHF (Analog)<br />40 UHF (Digital)
| terr serv 26 = [[Samarinda]]
| terr chan 26 = 49 UHF (Analog)<br />31 UHF (Digital)
| terr serv 27 = [[Semarang]]
| terr chan 27 = 41 UHF (Analog)<br />42 UHF (Digital)
| terr serv 28 = [[Sukabumi]]
| terr chan 28 = 44 UHF (Analog)<br />45 UHF (Digital)
| terr serv 29 = [[Sumedang]]
| terr chan 29 = 35 UHF (Analog)<br />41 UHF (Digital)
| terr serv 30 = [[Surabaya]]
| terr chan 30 = 56 UHF
| terr serv 31 = [[Surakarta]]
| terr chan 31 = 46 UHF (Analog)<br />47 UHF (Digital)
| terr serv 32 = [[Tegal]]
| terr chan 32 = 41 UHF
| terr serv 33 = [[Yogyakarta]]
| terr chan 33 = 46 UHF
| sat serv 1 = [[Telkom-4]]
| sat serv 1 = [[Telkom-4]]
| sat chan 1 = 3904/H/3200 ([[MPEG-2]]/[[SDTV|SD]])<br>3908/H/3200 ([[MPEG-4]]/[[HDTV|HD]])
| sat chan 1 = 3904/H/3200 ([[MPEG-2]]/[[SDTV|SD]])<br>3908/H/3200 ([[MPEG-4]]/[[HDTV|HD]])

Revisi per 2 April 2021 16.51

Trans7
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
Logo Trans7 sejak 15 Desember 2013
Diluncurkan25 November 2001 (sebagai TV7)[1]
15 Desember 2006 (sebagai Trans7)
PemilikKompas Gramedia (2001-2006)
Trans Corp (2006-2013)
Trans Media (2013-sekarang)
SloganCerdas, Tajam, Menghibur dan Membumi (2006-2008)
Aktif, Cerdas dan Menghibur (2008-sekarang)
#IniBaruTrans7 (2019-sekarang, sekunder)
Kantor pusatGedung Trans Media, Jl. Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Indonesia
Saluran seindukTrans TV (2006-sekarang)
CNN Indonesia (2014-sekarang)
CNBC Indonesia (2018-sekarang)
Situs webwww.trans7.co.id
Televisi Internet
Live Streamingmelalui situs web Trans TV
UseeTVTrans7

Trans7 (sebelumnya bernama TV7) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Trans7 yang pada awalnya menggunakan nama TV7, melakukan siaran perdananya secara terestrial di Jakarta pada 25 November 2001 pukul 17:00 WIB. Pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans Corp menjajaki kerjasama strategis dengan mengakuisisi saham TV7 dan melakukan relaunch (peluncuran ulang) pada tanggal 15 Desember 2006 pukul 17:00 WIB menggunakan nama baru, menjadi Trans7. Pada tahun 2017, Trans7 memegang hak siar berlisensi dalam ajang Piala Dunia FIFA 2018 bersama Trans TV dan Transvision.[2]

Sejarah

Logo TV7 (25 November 2001 – 15 Desember 2006)

Awalnya, Trans7 tidak direncanakan "dilahirkan" dengan nama TV7, melainkan bernama Duta Visual Nusantara Televisi (atau disingkat DVN TV) yang lisensinya dikeluarkan pada 12 Oktober 1999 oleh Departemen Penerangan bersama 4 televisi swasta nasional lain (Trans TV, PRTV, Global TV dan MetroTV). TV baru ini dimiliki oleh H. Sukoyo, seorang pengusaha tambak udang dari Jawa Timur. Namun, kemudian Sukoyo memutuskan untuk menjual lisensi pendirian televisi miliknya kepada kelompok Kompas Gramedia sebesar 80%. Tercatat Kompas Gramedia menguasai TV ini lewat tiga perusahaan miliknya: PT Teletransmedia (48%), PT Transito Tatamedia (38,7%), dan PT Duta Panca Pesona (3,3%). Sementara itu, Sukoyo hanya menguasai sekitar 1% dan 9% sisanya dipegang oleh dua individu lain. Sukoyo sendiri rupaya kemudian mendapatkan keuntungan besar dari penjualan ini dan kemudian mendirikan TV swasta lisensi dari Uni Emirat Arab di tahun 2005, yaitu TV Anak Spacetoon[3][4][5][6]. Nama stasiun TV baru itu, yang awalnya direncanakan bernama DVN TV, kemudian diganti menjadi TV7 yang didirikan pada 2 Maret 2000 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 25 November 2001 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Logo TV7 sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama, pemilik TV7.

TV7 dan Al Jazeera

TV7 semakin dikenal masyarakat pada triwulan pertama 2003. TV7 merelai siaran Al Jazeera secara langsung setiap harinya selama invasi Amerika Serikat ke Irak berlangsung melalui tayangan berita bertajuk "Invasi ke Irak". Langkah TV7 ini diikuti oleh ANTV yang merelai siaran stasiun televisi yang berbasis di Dubai, Al Arabiya, ihwal invasi Amerika Serikat ke Irak[7].

Masyarakat Indonesia secara umum menyambut baik langkah TV7 ini, terutama bagi pihak yang kurang setuju dengan "kebenaran" media Barat[8]. Meski beredar kabar Megawati mendesak TV7 agar menghentikan relai siaran Al Jazeera, humas TV7 saat itu, Uni Lubis, membantah kabar itu. Bahkan, Uni menegaskan bahwa relai tetap diteruskan dan gangguan-gangguan dalam relai tersebut terus diatasi[9].

Logo pertama Trans7 (15 Desember 2006 – 15 Desember 2013).

Pada tanggal 15 Desember 2006 (bertepatan dengan ulang tahun Trans TV yang ke-5) pukul 19:00 WIB, TV7 mengubah logo dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh Trans Media pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan mengubah kata "TV" menjadi "Trans". Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama dengan Trans TV yang letak logonya selalu di sudut kanan atas. Layaknya logo Trans TV, logo Trans7 kali ini juga terinspirasi dari batu, yaitu safir persegi panjang berwarna biru, dengan makna ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi. Batu safir juga dianggap simbol keindahan yang tidak lekang oleh waktu.[10]

Menjadi Trans7

Berdasarkan kutipan dari buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong, pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 55% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Jakob Oetama sebagai Presiden Direktur Kompas Gramedia juga menyetujui kerjasama dengan Trans TV karena adanya kesamaan kultur yang dipegang oleh kedua belah pihak, yakni adanya kesamaan antara visi dan misinya. Proses kerjasama pun berlangsung dengan cepat yang diikuti oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada hari yang sama.

Kantor Trans Media di Jakarta.

Selain itu, melalui kerjasama dengan Trans TV. Manajemen pun secara langsung diganti. Agung Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas Gramedia pun ditunjuk sebagai Komisaris Trans7 hingga kini. Seiring dengan berjalannya waktu, redaksi dan kantor pun secara berangsur-angsur pindah dari Wisma Dharmala Sakti (sekarang Intiland Tower) di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di Cawang, Jakarta Timur ke Gedung Trans TV. Dengan dilaksanakannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, TV7 resmi berganti nama menjadi Trans7 sekaligus menjadikan hari jadi Trans7. Semua operasional dan teknisi juga digabung dengan Trans TV sebagai upaya mengurangi biaya operasional yang mencapai Rp 15 miliar per bulan.

Kesuksesan Trans7

Berbeda dengan saat menjadi TV7, terhitung mulai 2007, keuntungan yang dicapai Trans7 telah memasuki puncaknya. Bahkan, menurut buku Chairul Tanjung si Anak Singkong pun, keuntungan Trans7 mampu mengalahkan Trans TV sebagai saudaranya sendiri. Dan, berkat keuntungannya, Trans7 menyewa gedung sendiri meski sudah bergabung dengan Trans TV.

Pertengahan tahun 2011, Trans7 memiliki gedung sendiri yang lokasinya berada di seberang gedung Trans TV. Gedung yang ditempati Trans7 itu awalnya adalah bekas gedung Sampoerna. Di gedung berlantai lima itu, terdapat studio berita dan beberapa divisi yang memang terpisah dari Trans TV. Namun untuk meja direksi dan komisioner, serta beberapa divisi menetap satu gedung dengan Trans TV karena efisiensi dan juga mobilitas.[11]

Berkas:DSCN0247.JPG
Kantor Trans7 yang terpisah dari Gedung Trans TV

Pada bulan Agustus 2019, TVRI bersama dua televisi swasta nasional (MetroTV dan Trans7) dan Kemenkominfo secara resmi meluncurkan siaran televisi digital untuk wilayah-wilayah perbatasan Indonesia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dengan tujuan agar masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan acara terbaik dan berkualitas yang ditayangkan seluruh TV nasional dan lokal dengan gambar yang lebih tajam dan jernih dari televisi analog, tanpa membutuhkan biaya seperti televisi berlangganan (hanya sekali bayar untuk membeli antena dan dekoder). Yang paling utama dan terpenting masyarakat sudah siap untuk melakukan migrasi (peralihan) TV analog ke digital dalam rangka menghadapi ASO (Analog Switch Off) yang akan diberlakukan pemerintah Republik Indonesia dalam waktu dekat ini.[12]

Trans Media, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru.

Minggu, 15 Desember 2013 Trans7 meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun Trans Media yang ke-12. Logo dengan simbol "Diamond A" ditengah kata Trans7 merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat.

Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa.

Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru Trans7 ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.

Acara

Penyiar

Transmisi

Trans7 memiliki 36 stasiun transmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia. Berikut ini adalah transmisi Trans7 dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo.[13]

Nama Jaringan Daerah Frekuensi Analog (PAL) Frekuensi Digital (DVB-T2)[14]
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 49 UHF 40 UHF
PT Trans7 Padang Aceh Padang, Pariaman, Bukittinggi 23 UHF
Banda Aceh 42 UHF 39 UHF
PT Trans7 Tanah Datar Sukabumi Batusangkar, Tanah Datar 23 UHF
Sukabumi 44 UHF 45 UHF
PT Trans7 Palu Gorontalo Palu 29 UHF
Gorontalo 52 UHF
PT Trans7 Denpasar Banjarmasin Denpasar, Singaraja 45 UHF
Banjarmasin, Martapura, Marabahan 22 UHF 37 UHF
PT Trans7 Yogyakarta Bandung Yogyakarta, Wonosari, Solo, Sleman, Wates 46 UHF 47 UHF
Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Sukabumi 44 UHF 45 UHF
PT Trans7 Semarang Makassar Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus 41 UHF 42 UHF
Makassar, Maros, Sungguminasa, Pangkajene 41 UHF
PT Trans7 Pontianak Samarinda Pontianak 31 UHF
Samarinda 49 UHF 31 UHF
PT Trans7 Lampung Pekanbaru Tanjung Karang, Kota Metro 22 UHF
Pekanbaru 30 UHF
PT Trans7 Kupang Jayapura Kupang 36 UHF
Jayapura 22 UHF
PT Trans7 Surabaya Manado Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan 56 UHF 27 UHF
Manado 32 UHF
PT Trans7 Medan Palembang Medan 41 UHF 30 UHF
Palembang, Prabumulih 22 UHF
PT Trans7 Bengkulu Jambi Bengkulu 36 UHF
Jambi 41 UHF
PT Trans7 Sumedang Situbondo Sumedang 35 UHF 41 UHF
Situbondo
PT Trans7 Balikpapan Palangkaraya Balikpapan 56 UHF 44 UHF
Palangkaraya 47 UHF
PT Trans7 Pangkalpinang Mamuju Pangkal Pinang 58 UHF
Mamuju 22 UHF
PT Trans7 Ambon Ternate Ambon
Ternate
PT Trans7 Batam Mataram Batam, Tanjung Balai Karimun off air 46 UHF
Mataram 62 UHF
PT Trans7 Cirebon Kediri Cirebon off air 41 UHF
Kediri, Pare, Kertosono, Jombang, Blitar, Tulungagung 56 UHF 48 UHF
PT Trans7 Tegal Malang Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan 41 UHF 44 UHF
Malang, Kota Batu off air 27 UHF
PT Trans7 Madiun Garut Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo off air 30 UHF
Garut, Ciamis 44 UHF 40 UHF
PT Trans7 Kendari Manokwari Kendari
Manokwari
PT Trans7 Banten Kaltara Cilegon, Serang
Tarakan
PT Trans7 Purwokerto Jember Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Cilacap off air 40 UHF
Jember off air 45 UHF
Pematang Siantar 38 UHF
Nunukan 28 UHF
Tasikmalaya 42 UHF
Cilegon, Serang 30 UHF

Direksi dan komisaris

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1. August Parengkuan 2001 2003
2. Lanny Rahardja 2003 2006
3. Wishnutama 2006 2008
4. Atiek Nur Wahyuni 2008 sekarang

Direksi saat ini

No. Nama Jabatan
1. Atiek Nur Wahyuni Direktur Utama
2. Ch. Suswati Handayani Direktur Keuangan dan Sumber Daya
3. Andi Chairil Direktur Produksi

Komisaris saat ini

No. Nama Jabatan
1. Chairul Tanjung Komisaris Utama
2. Ishadi Soetopo Kartosapoetro Komisaris
3. Julius Ruslan Komisaris
4. Michelle Tjokrosaputro Komisaris

Lihat pula

Referensi

Pranala luar