Didi Chia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 40: Baris 40:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==


* {{id}} [http://jazz.sendagurau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=29 Biografi singkat]
* {{id}} [http://jazz.sendagurau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=29 Biografi singkat]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.wartajazz.com/news/news100507.html "PIANIS DIDI CHIA TUTUP USIA, DUNIA JAZZ INDONESIA BERDUKA"], ''Wartajazz.com''
* {{id}} [http://www.wartajazz.com/news/news100507.html "PIANIS DIDI CHIA TUTUP USIA, DUNIA JAZZ INDONESIA BERDUKA"], ''Wartajazz.com''
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/utama/3523072.htm "Pianis Jazz Didi Chia Meninggal Dunia"], ''Kompas''
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/utama/3523072.htm "Pianis Jazz Didi Chia Meninggal Dunia"], ''Kompas''

Revisi per 21 Maret 2021 14.01

Templat:Infobox artis indonesia Arthur Frederik Tjia (12 Agustus 1933 – 9 Mei 2007) di kalangan musisi akrab dipanggil dengan nama Didi Chia, adalah seorang musisi jazz Indonesia.

Biografi

Didi Chia belajar piano sejak berusia tujuh tahun pada seorang guru piano klasik yang bernama Ny. Stien de Vos, tetapi terpaksa berhenti ketika terjadi Perang Dunia ke II. Ia memiliki keistimewaan pendengaran yang tajam, untuk memainkan sebuah lagu ia hanya cukup satu kali saja mendengarkannya. Usai perang, orang tua Didi mencarikannya seorang guru piano baru namun ia tidak tertarik belajar musik klasik dan lebih suka memainkan boogie-woogie dan blues. Karena kemampuannya di jenis musik tersebut kelak ia dijuluki "raja" boogie-woogie Indonesia.[1]

Pada tahun 1954 oleh orang tuannya Didi Chia dikirim ke Jakarta untuk sekolah, tetapi ia tidak mau sekolah dan justru membeli sebuah sepeda kemudian berkeliling kota Jakarta menonton semua film yang sedang diputar di bioskop. Film berjudul The Glenn Miller Story ditontonnya sebanyak tujuh kali, demikian juga film The Benny Goodman Story. Pada awal tahun 1960-an Didi bertemu dengan Bill Saragih lalu mereka membentuk grup musik bersama Herman Tobing dan Ivo Nilakresna sebagai penyanyi.[1]

Didi Chia mulai berkiprah di dunia jazz Indonesia sejak tahun 1962 ketika itu Hotel Indonesia baru saja dibuka. Bersama Bill Saragih dan Jack Lesmana ia bermain tetap di hotel tersebut. Pada masa yang bersamaan Didi Chia dan Bill Saragih juga membentuk Jazz Riders. Anggota Jazz Riders ketika itu adalah Didi Chia, Hanny Joseph, Tess Lopis, John Apitule, dan Sutrisno. John Apitule kemudian pada akhirnya digantikan oleh Oele Pattiselanno dan Perry Pattiselanno. Dalam grup ini Bob Tutupoly tampil sebagai penyanyi lagu-lagu standar jazz, ditambah lagu-lagu Harry Belafonte.[1]

Pada awal 1970-an, Didi Chia bersama Jack Lesmana, Benny Mustapha, Benny Likumahuwa, dan Oele Pattiselanno bergabung untuk memainkan musik gaya dixieland di Hotel Borobudur Jakarta.

Chia pernah membuat rekaman yang berjudul "Rest & Rilex" dengan Produser Karim Suweileh. Selain itu, Chia juga pernah membentuk Mellow Tones bersama Oele Pattiselanno, Jeffrey Tahalele, Perry Pattiselanno dan Douglas Verga. Ia tampil dalam beberapa rekaman seperti Kiboud Maulana (Instrumental Hits, Musik Santai), Margie Segers (Semua Bisa Bilang), Mus Mualim (Mus Mualim Presents Swing Jazz), Rien Djamain (Api Asmara), Various Artist (From Indonesia With Love)

Chia menerima penghargaan "Lifetime Achievement" dari Java Jazz Festival pada Maret 2007. Ia meninggal dunia pada 9 Mei tahun 2007 pada usia 73 tahun, meninggalkan empat orang anak, Michael Tjia, Sandra Marisa Tjia, Ester Tjia, dan Samuel Tjia hasil dari pernikahan dengan Rng. Soebosini Arijati, serta 3 orang cucu, Korinta, Kika dan Mesya.

Referensi

  1. ^ a b c Biografi Didi Chia di Jakarta go.id, Jakarta go.id, diakses 4 April 2011

Pranala luar