Badai Pasti Berlalu (film 1977): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ah madsufi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Perbaikan, Perapihan Artikel
Baris 1: Baris 1:
:''Artikel ini mengenai [[film]] tahun [[1977]]. Untuk kegunaan lainnya, lihat [[Badai Pasti Berlalu]].''
:''Artikel ini mengenai [[film]] tahun [[1977]]. Untuk kegunaan lainnya, lihat [[Badai Pasti Berlalu]].''
{{Infobox Film
{{Infobox film
|movie_name = Badai Pasti Berlalu
| name = Badai Pasti Berlalu
|image = Badai Pasti Berlalu 1977.jpg
| image = Badai Pasti Berlalu 1977.jpg
|director = [[Teguh Karya]]
| caption =
|producer = PT Suptan Film
| alt =
|eproducer =
| director = [[Teguh Karya]]
|aproducer =
| producer =
|writer =
| writer =
| starring =
|starring = [[Slamet Rahardjo]]<br />[[Christine Hakim]]<br />[[Roy Marten]]<br />[[Mieke Widjaja]]
{{plainlist |
|music = [[Eros Djarot]]<br />[[Chrisye]]<br />[[Berlian Hutauruk]]
* [[Slamet Rahardjo]]
|cinematography = [[Lukman Hakim Nain]]
* [[Roy Marten]]
|editing = [[Tantra Surjadi]]
* [[Christine Hakim]]
|distributor =
* [[Mieke Widjaja]]
|release_date = [[1977]]
}}
|runtime = 112 menit
| music =
|country = [[Indonesia]]
{{plainlist |
|awards =
* [[Eros Djarot]]
|movie_language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
* [[Chrisye]]
|budget =
* [[Berlian Hutauruk]]
|gross =
* [[Debby Nasution]]
|preceded_by =
* [[Yockie Suryoprayogo]]
|followed_by =
}}
|imdb_id =
| cinematography = [[Lukman Hakim Nain]]
| editing = [[Tantra Surjadi]]
| studio = PT Suptan Film<ref name="Bintang">{{cite web |last=Irwansyah |first=Ade |url=http://www.tabloidbintang.com/extra/top-list/2752.html?start=5 |title=25 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120324014224/http://www.tabloidbintang.com/extra/top-list/2752.html?start=5 |archivedate=24 Maret 2012 |website=Tabloid Bintang |accessdate=23 April 2010}}</ref>
| distributor =
| released = {{film date|1977}}
| runtime = 115 menit<ref name="IMDB">[https://www.imdb.com/title/tt0335966/ When the Storm is Over]. [[IMDb]].</ref>
| country = Indonesia
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| budget =
| gross =
}}
}}
{{Penghargaan film
{{Penghargaan film
Baris 28: Baris 38:
|ket-award1=
|ket-award1=
* '''Sinematografi Terbaik''': [[Lukman Hakim Nain]]
* '''Sinematografi Terbaik''': [[Lukman Hakim Nain]]
* '''Penyuntingan Terbaik''': [[Tantra Surjadi]]
* '''Penyuntingan Terbaik''': Tantra Surjadi
* '''Tata Suara Terbaik''': [[Suparman Sidik]]
* '''Tata Suara Terbaik''': Suparman Sidik
* '''Tata Musik Terbaik''': [[Eros Djarot]]
* '''Tata Musik Terbaik''': [[Eros Djarot]]
}}
}}
'''Badai Pasti Berlalu''' adalah sebuah [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[1977]]. Film ini disutradarai oleh [[Teguh Karya]] yang diangkat dari [[novel]] [[Badai Pasti Berlalu (novel)|berjudul sama]] karangan [[Marga T]], terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat sebagai [[cerita bersambung]] di harian [[Kompas (surat kabar)|Kompas]] dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0408/06/Musik/1191895.htm "Magnum Opus" Bernama Badai Pasti Berlalu]], [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], dipublikasikan [[Jumat]], [[6 Agustus]] [[2004]], diakses [[Senin]], [[31 Desember]] [[2007]]</ref>.
'''Badai Pasti Berlalu''' ({{IPA-id|ˈbadai ˈpasti bərˈlalu|}}) adalah sebuah [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[1977]]. Film ini disutradarai oleh [[Teguh Karya]] yang diangkat dari [[novel]] [[Badai Pasti Berlalu (novel)|berjudul sama]] karangan [[Marga T]], terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat sebagai cerita bersambung di harian [[Kompas (surat kabar)|Kompas]] dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.<ref>{{cite web |url=http://www.kompas.com/kompas-cetak/0408/06/Musik/1191895.htm |title="Magnum Opus" Bernama Badai Pasti Berlalu |archiveurl=http://web.archive.org/web/20040911170614/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0408/06/Musik/1191895.htm |archivedate=11 September 2004 |website=[[Kompas.com]] |date=6 Agustus 2004 |accessdate=31 Desember 2007}}</ref> Film ini dibintangi oleh [[Christine Hakim]], [[Roy Marten]] dan [[Slamet Rahardjo]].<ref>{{cite web |url=https://koran.tempo.co/read/budaya/94341/badai-kini-badai-lalu |title=Badai Kini, Badai Lalu |date=15 Februari 2007 |accessdate=31 Desember 2007 |website=[[Tempo.co]]}}</ref>


Pada tahun [[2007]], film ini dibuat [[Badai Pasti Berlalu (film 2007)|versi daur ulangnya]] oleh sutradara [[Teddy Soeriaatmadja]] dan diproduksi oleh Astral Pictures.<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/film/indonesia/badai-pasti-berlalu-tatkala-hati-siska-kelabu.html |title='BADAI PASTI BERLALU', Tatkala Hati Siska Kelabu |date=14 Februari 2007 |accessdate=31 Desember 2007 |website=[[Kapanlagi.com]]}}</ref><ref>{{cite web|url=https://hot.detik.com/premiere/d-741270/badai-pasti-berlalu-tema-jadul-masih-cukup-memikat |title='Badai Pasti Berlalu': Tema Jadul Masih Cukup Memikat |website=detikHot |date=12 Februari 2007 |accessdate=31 Desember 2007}}</ref>
Pada tahun [[2007]] film ini dibuat [[Badai Pasti Berlalu (film 2007)|versi daur ulangnya]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain.
Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang [[patah hati]] karena [[tunangan]]nya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain.


Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang ’Don Yuan’ berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, tetapi ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.
Siska yang [[depresi|kehilangan semangat hidup]] memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang ’[[Don Juan]]’ berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, tetapi ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.


Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai niteclub, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska. Namun, memang badai akhirnya pasti berlalu.
Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai [[klub malam]], seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska. Namun, memang badai akhirnya pasti berlalu.


== Penghargaan ==
== Pemain ==
* [[Christine Hakim]] sebagai Siska<ref name="IMDB" />
* Piala Citra untuk sinematografi, editing, tata suara, dan tata musik terbaik pada [[Festival Film Indonesia 1978]] di [[Ujung Pandang]].
* [[Roy Marten]] sebagai Leo<ref name="IMDB" />
* Piala Antemas [[Festival Film Indonesia 1979]] sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di [[Jakarta]] dengan jumlah penonton 212.551 orang.
* [[Slamet Rahardjo]] sebagai Helmi<ref name="IMDB" />

== Produksi ==
[[Berkas:Teguh Karya, Festival Film Indonesia (1982), 1983, p14.jpg|jmpl|ki|175px|[[Teguh Karya]], sutradara film ''Badai Pasti Berlalu''.]]
[[Teguh Karya]] merasa terpaksa dalam pembuatan film ''Badai Pasti Berlalu''. Ia kemudian menceritakannya pada ''[[Pikiran Rakyat]]'' bahwa ia

<blockquote>
"''... ingin nafas, dan balas budi dari film-film terdahulu yang kurang laku. Selain saya ingin memvisualkan sebuah novel ke dalam bahasa visual.''"<ref name="Bintang" />
</blockquote>

Sempat terjadi konflik antara Teguh Karya dan komposer [[Eros Djarot]]. Teguh tidak menyetujui pilihan Eros terhadap [[Berlian Hutauruk]] untuk mengisi jalur suara film ini. Teguh menganggap suara Berlian melengking, dan ia bahkan berkata "''Suara apa ini... seperti suara Kuntilanak''"<ref>{{cite web |url=https://jayakartanews.com/berlian-hutauruk-sukses-berkat-suara-kuntilanak/|title=Berlian Hutauruk Sukses Berkat ‘Suara Kuntilanak’ |date=2 September 2019 |accessdate=25 Februari 2021 |website=Jayakarta News}}</ref> dan bersikeras bahwa [[Anna Mathovani]], dengan vokalnya yang lebih halus, lebih pas untuk menyanyi di film ini. Namun, saat Eros mengancam menarik diri dari semua proyek ilustrasi musik dalam film tersebut, Teguh akhirnya mengalah.<ref name="RSI">Sakrie, Denny. "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa: 3. Badai Pasti Berlalu." ''[[Rolling Stone Indonesia]]''. Desember 2009. hlm. 37.</ref>

== Jalur suara ==
{{main|Badai Pasti Berlalu (album)}}
[[Berkas:Chrisye, Jakarta Govt website.jpg|jmpl|ka|175px|[[Chrisye]], pengisi lagu tema film ''Badai Pasti Berlalu''.]]
[[Album jalur suara]] dengan [[Badai Pasti Berlalu (album)|nama sama]] direkam dan dirilis oleh Irama Mas pada tahun 1977. Album ini mempertemukan kembali Eros Djarot dengan [[Chrisye]], [[Berlian Hutauruk]], dan [[Yockie Suryoprayogo]]; [[Fariz Rustam Munaf]] bergabung untuk album tersebut juga. Rilis album tersebut menerima beragam pujian dan pengakuan dari masyarakat.<ref name="musisiku">''[https://books.google.com/books?id=ig3oH5TGv4oC&lpg=PA199&dq=%22Badai%20Pasti%20Berlalu%22%20album&pg=PA199#v=onepage&q=%22Badai%20Pasti%20Berlalu%22%20album&f=false Musisiku]'' [[Republika]]. hlm. 195–199.</ref>

Jalur suara versi daur ulang dirilis oleh [[Sony BMG Indonesia]] pada tahun 2007. Album jalur suara tersebut dibuat oleh [[pianis]] [[Andi Rianto]], dengan vokal yang diisi oleh banyak musisi, termasuk [[Ari Lasso]], [[Andy /rif]], [[Marshanda]], dan [[Glenn Fredly]].<ref name="musisiku" />

== Penerimaan dan penghargaan ==
''Badai Pasti Berlalu'' menerima sejumlah penghargaan. Pada [[Festival Film Indonesia 1977]] di [[Ujung Pandang]], film ini meraih empat penghargaan Piala Citra, yaitu pada kategori Sinematografi Terbaik ([[Lukman Hakim Nain]]), Penyunting Gambar Terbaik (Tantra Surjadi), Tata Suara Terbaik (Suparman Sidik), dan Tata Musik Terbaik (Eros Djarot). Film ini juga menerima penghargaan Piala Antemas [[Festival Film Indonesia 1979]] sebagai film Indonesia paling laris pada musim 1977–1978 dan film terlaris kedua di [[Jakarta]],<ref>{{cite web |url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/award/lf-b017-77-616129/badai-pasti-berlalu |title=Badai Pasti Berlalu |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110816093706/http://filmindonesia.or.id/movie/title/award/lf-b017-77-616129/badai-pasti-berlalu |archivedate=16 Agustus 2011 |website=FilmIndonesia.org |accessdate=22 Januari 2012}}</ref> dengan jumlah penonton 212.551 orang.<ref name="Bintang" />

''Tabloid Bintang'' menganggap ''Badai Pasti Berlalu'' sebagai film Indonesia terbaik kelima sepanjang masa,<ref name="Bintang" /> sementara ''[[Rolling Stone Indonesia]]'' memasukkan [[album jalur suara|album]] [[jalur suara]] film ini sebagai album Indonesia terbaik sepanjang masa.<ref name="RSI1">"150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". ''[[Rolling Stone Indonesia]]''. Desember 2007.</ref>


== Pembuatan ulang ==
== Pembuatan ulang ==
Film ini dibuat [[Badai Pasti Berlalu (film 2007)|versi daur ulangnya]] yang dirilis pada tahun 2007. Versi daur ulang ini disutradarai oleh [[Teddy Soeriaatmadja]] dan dibintangi [[Raihaanun]] dan [[Vino Bastian]].
Film ini dibuat [[Badai Pasti Berlalu (film 2007)|versi daur ulangnya]] yang dirilis pada tahun 2007. Versi daur ulang ini disutradarai oleh [[Teddy Soeriaatmadja]] serta dibintangi [[Raihaanun]] sebagai Siska, [[Vino Bastian]] sebagai Leo, dan [[Winky Wiryawan]] sebagai Helmi.<ref>{{cite web |url=http://www.21cineplex.com/badai-pasti-berlalu,movie,1604.htm |title=Badai Pasti Berlalu |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110418200910/http://www.21cineplex.com/badai-pasti-berlalu,movie,1604.htm |archivedate=18 April 2011 |website=[[21 Cineplex]] |accessdate=22 Januari 2012}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
{{Film-indo-stub}}
* {{IMDb title|0335966}}

{{Teguh Karya}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1977]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1977]]

Revisi per 24 Februari 2021 17.09

Artikel ini mengenai film tahun 1977. Untuk kegunaan lainnya, lihat Badai Pasti Berlalu.
Badai Pasti Berlalu
SutradaraTeguh Karya
Pemeran
Penata musik
SinematograferLukman Hakim Nain
PenyuntingTantra Surjadi
Perusahaan
produksi
PT Suptan Film[1]
Tanggal rilis
  • 1977 (1977)
Durasi115 menit[2]
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 1978
  • Sinematografi Terbaik: Lukman Hakim Nain
  • Penyuntingan Terbaik: Tantra Surjadi
  • Tata Suara Terbaik: Suparman Sidik
  • Tata Musik Terbaik: Eros Djarot

Badai Pasti Berlalu ([ˈbadai ˈpasti bərˈlalu]) adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat sebagai cerita bersambung di harian Kompas dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.[3] Film ini dibintangi oleh Christine Hakim, Roy Marten dan Slamet Rahardjo.[4]

Pada tahun 2007, film ini dibuat versi daur ulangnya oleh sutradara Teddy Soeriaatmadja dan diproduksi oleh Astral Pictures.[5][6]

Sinopsis

Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain.

Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang ’Don Juan’ berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, tetapi ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.

Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai klub malam, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska. Namun, memang badai akhirnya pasti berlalu.

Pemain

Produksi

Teguh Karya, sutradara film Badai Pasti Berlalu.

Teguh Karya merasa terpaksa dalam pembuatan film Badai Pasti Berlalu. Ia kemudian menceritakannya pada Pikiran Rakyat bahwa ia

"... ingin nafas, dan balas budi dari film-film terdahulu yang kurang laku. Selain saya ingin memvisualkan sebuah novel ke dalam bahasa visual."[1]

Sempat terjadi konflik antara Teguh Karya dan komposer Eros Djarot. Teguh tidak menyetujui pilihan Eros terhadap Berlian Hutauruk untuk mengisi jalur suara film ini. Teguh menganggap suara Berlian melengking, dan ia bahkan berkata "Suara apa ini... seperti suara Kuntilanak"[7] dan bersikeras bahwa Anna Mathovani, dengan vokalnya yang lebih halus, lebih pas untuk menyanyi di film ini. Namun, saat Eros mengancam menarik diri dari semua proyek ilustrasi musik dalam film tersebut, Teguh akhirnya mengalah.[8]

Jalur suara

Chrisye, pengisi lagu tema film Badai Pasti Berlalu.

Album jalur suara dengan nama sama direkam dan dirilis oleh Irama Mas pada tahun 1977. Album ini mempertemukan kembali Eros Djarot dengan Chrisye, Berlian Hutauruk, dan Yockie Suryoprayogo; Fariz Rustam Munaf bergabung untuk album tersebut juga. Rilis album tersebut menerima beragam pujian dan pengakuan dari masyarakat.[9]

Jalur suara versi daur ulang dirilis oleh Sony BMG Indonesia pada tahun 2007. Album jalur suara tersebut dibuat oleh pianis Andi Rianto, dengan vokal yang diisi oleh banyak musisi, termasuk Ari Lasso, Andy /rif, Marshanda, dan Glenn Fredly.[9]

Penerimaan dan penghargaan

Badai Pasti Berlalu menerima sejumlah penghargaan. Pada Festival Film Indonesia 1977 di Ujung Pandang, film ini meraih empat penghargaan Piala Citra, yaitu pada kategori Sinematografi Terbaik (Lukman Hakim Nain), Penyunting Gambar Terbaik (Tantra Surjadi), Tata Suara Terbaik (Suparman Sidik), dan Tata Musik Terbaik (Eros Djarot). Film ini juga menerima penghargaan Piala Antemas Festival Film Indonesia 1979 sebagai film Indonesia paling laris pada musim 1977–1978 dan film terlaris kedua di Jakarta,[10] dengan jumlah penonton 212.551 orang.[1]

Tabloid Bintang menganggap Badai Pasti Berlalu sebagai film Indonesia terbaik kelima sepanjang masa,[1] sementara Rolling Stone Indonesia memasukkan album jalur suara film ini sebagai album Indonesia terbaik sepanjang masa.[11]

Pembuatan ulang

Film ini dibuat versi daur ulangnya yang dirilis pada tahun 2007. Versi daur ulang ini disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja serta dibintangi Raihaanun sebagai Siska, Vino Bastian sebagai Leo, dan Winky Wiryawan sebagai Helmi.[12]

Referensi

  1. ^ a b c d Irwansyah, Ade. "25 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Tabloid Bintang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2012. Diakses tanggal 23 April 2010. 
  2. ^ a b c d When the Storm is Over. IMDb.
  3. ^ ""Magnum Opus" Bernama Badai Pasti Berlalu". Kompas.com. 6 Agustus 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2004. Diakses tanggal 31 Desember 2007. 
  4. ^ "Badai Kini, Badai Lalu". Tempo.co. 15 Februari 2007. Diakses tanggal 31 Desember 2007. 
  5. ^ "'BADAI PASTI BERLALU', Tatkala Hati Siska Kelabu". Kapanlagi.com. 14 Februari 2007. Diakses tanggal 31 Desember 2007. 
  6. ^ "'Badai Pasti Berlalu': Tema Jadul Masih Cukup Memikat". detikHot. 12 Februari 2007. Diakses tanggal 31 Desember 2007. 
  7. ^ "Berlian Hutauruk Sukses Berkat 'Suara Kuntilanak'". Jayakarta News. 2 September 2019. Diakses tanggal 25 Februari 2021. 
  8. ^ Sakrie, Denny. "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa: 3. Badai Pasti Berlalu." Rolling Stone Indonesia. Desember 2009. hlm. 37.
  9. ^ a b Musisiku Republika. hlm. 195–199.
  10. ^ "Badai Pasti Berlalu". FilmIndonesia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Agustus 2011. Diakses tanggal 22 Januari 2012. 
  11. ^ "150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Rolling Stone Indonesia. Desember 2007.
  12. ^ "Badai Pasti Berlalu". 21 Cineplex. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2011. Diakses tanggal 22 Januari 2012. 

Pranala luar