Nuri-bayan maluku: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alimadura (bicara | kontrib)
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 36.81.23.94 dan LaninBot) dan mengembalikan revisi 12912562 oleh JohnThorne
Ercé (bicara | kontrib)
file
Baris 18: Baris 18:
| binomial_authority = ([[Philipp Ludwig Statius Müller|Müller]], 1776)
| binomial_authority = ([[Philipp Ludwig Statius Müller|Müller]], 1776)
}}
}}
[[File:Eclectus roratus MHNT.ZOO.2010.11.148.27.jpg|thumb| ''Eclectus roratus'']]
'''Nuri bayan''' atau '''Bayan''' (''Eclectus roratus'') adalah [[burung]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok ''Eclectus''. Burung ini sangat berbeda dengan burung paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di [[Eropa]] mengira Nuri bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang mencolok antara jantan dan betina.
'''Nuri bayan''' atau '''Bayan''' (''Eclectus roratus'') adalah [[burung]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok ''Eclectus''. Burung ini sangat berbeda dengan burung paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di [[Eropa]] mengira Nuri bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang mencolok antara jantan dan betina.



Revisi per 31 Januari 2021 07.34

Nuri bayan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Eclectus

Wagler, 1832
Spesies:
E. roratus
Nama binomial
Eclectus roratus
(Müller, 1776)
Eclectus roratus

Nuri bayan atau Bayan (Eclectus roratus) adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok Eclectus. Burung ini sangat berbeda dengan burung paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di Eropa mengira Nuri bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang mencolok antara jantan dan betina.

Ciri-ciri

Nuri bayan jantan memiliki bulu hijau, bawah sayap dan sisi dada berwarna merah dan biru, dan kaki berwarna abu-abu kehitaman. Paruh atas berwarna jingga kemerahan dengan ujung kuning, paruh bagian bawah berwarna hitam. Burung betina memiliki bulu merah, dada dan punggung biru keunguan, dan paruh berwarna hitam. Umumnya, betina berukuran lebih kecil dari jantan.

Makanan burung ini adalah aneka buah-buahan, kacang, dan biji-bijian. Burung ini bersarang di dalam lubang pohon. Betina biasanya menetaskan dua butir telur berwarna putih.

Penyebaran

Daerah sebaran Nuri bayan adalah di hutan dataran rendah, savana, hutan bakau dan perkebunan kelapa di Maluku, kepulauan Sunda Kecil, Irian, Australia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ada sekitar sembilan subspesies Nuri bayan di alam liar, tersebar di pulau-pulau tersebut.

Ancaman

Nuri bayan masih banyak ditemui di habitatnya, namun hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, mengancam keberadaan burung ini dan spesies lainnya pada masa yang akan datang. Nuri bayan dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.

Nuri bayan telah dilindungi oleh undang-undang R.I no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan dimasukkannya sebagai daftar lampiran pada Peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar.

setiap tahunnya sekitar 10.000 ekor burung paruh bengkok ditangkap dari kawasan Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dan Papua untuk diperdagangkan. Burung paruh bengkok tersebut bukan hanya diperdagangkan di tingkat domestik, namun juga diselundupkan ke Philipina. Burung paruh bengkok yang ditangkap dari Halmahera Utara tersebut terdiri dari jenis kakatua putih(Cacatua alba), kasturi ternate (Lorius garrulus), nuri bayan (Eclectus roratus) dan nuri kalung ungu (Eos squamata).

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Eclectus roratus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 

Pranala luar