Ngandul, Sumberlawang, Sragen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15: Baris 15:
Selain itu, di Ngandul juga terdapat Pasar Hewan yang beroperasi setiap hari pasaran Pahing untuk Pasar Sapi dan pasaran Pon untuk Pasar Kambing.
Selain itu, di Ngandul juga terdapat Pasar Hewan yang beroperasi setiap hari pasaran Pahing untuk Pasar Sapi dan pasaran Pon untuk Pasar Kambing.
Di Ngandul terdapat juga berbagai sarana pendidikan dari SD hingga tingkatan SMK, yaitu 2 SD Negeri (SD Nganduk 1 & Ngandul 2), MI M Ngandul & SD Resoyudan. Untuk SMP, terdapat SMP Negeri 1 Sumberlawang dan SMP Saraswati, sedangkan tingkatan SMK terdapat SMK Pelita Bangsa.
Di Ngandul terdapat juga berbagai sarana pendidikan dari SD hingga tingkatan SMK, yaitu 2 SD Negeri (SD Nganduk 1 & Ngandul 2), MI M Ngandul & SD Resoyudan. Untuk SMP, terdapat SMP Negeri 1 Sumberlawang dan SMP Saraswati, sedangkan tingkatan SMK terdapat SMK Pelita Bangsa.
Ngandul terdiri dari beberapa kampung, diantaranya Ngengo, Nglaban, Ngandul, Nganti, Brumbung, Sidomulyo, Pacing Kerep dan Duwet.
Ngandul terdiri dari beberapa kampung, diantaranya Ngengo, Nglaban, Ngandul, Nganti, Brumbung, Sidomulyo, Pacing Kerep dan [[Duwet]].
Di Duwet inilah terdapat saluran Waduk Kedung Ombo, yang oleh sebagian warganya digunakan untuk Budidaya Ikan Karamba.
Di [[Duwet]] inilah terdapat saluran Waduk Kedung Ombo, yang oleh sebagian warganya digunakan untuk Budidaya Ikan Karamba.
Keindahan Alam Duwet, didukung dengan Saluran Waduk yang dapat digunakan untuk Wisata Perahu menjadikan Duwet sebagai Desa Wisata icon kelurahan Ngandul.
Keindahan Alam [[Duwet]], didukung dengan Saluran Waduk yang dapat digunakan untuk Wisata Perahu menjadikan [[Duwet]] sebagai Desa Wisata icon kelurahan Ngandul.
Di Ngandul Masyarakat mayoritas adalah petani dan pedagang, dengan penduduk beragam mulai dari Islam, Hindu, Kristen & Katolik, yang didukung dengan adanya Masjid di setiap Kampungnya, Pura Jowongso di Ngandul dan Gereja di Brumbung.
Di Ngandul Masyarakat mayoritas adalah petani dan pedagang, dengan penduduk beragam mulai dari Islam, Hindu, Kristen & Katolik, yang didukung dengan adanya Masjid di setiap Kampungnya, [[Pura]] Jowongso di Ngandul dan Gereja di Brumbung.
Keberagaman tersebut menjadikan penduduk Ngandul hidup rukun dan toleransi
Keberagaman tersebut menjadikan penduduk Ngandul hidup rukun dan toleransi



Revisi per 20 Januari 2021 16.30

Ngandul
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSragen
KecamatanSumberlawang
Kode pos
57272
Kode Kemendagri33.14.15.2006
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Ngandul adalah desa di kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Ngandul merupakan pusat dari Kecamatan Sumberlawang, dimana Kantor Camat Sumberlawang, Kantor Polsek, Pasar Kecamatan dan Terminal berada di Kelurahan ini. Selain itu, di Ngandul juga terdapat Pasar Hewan yang beroperasi setiap hari pasaran Pahing untuk Pasar Sapi dan pasaran Pon untuk Pasar Kambing. Di Ngandul terdapat juga berbagai sarana pendidikan dari SD hingga tingkatan SMK, yaitu 2 SD Negeri (SD Nganduk 1 & Ngandul 2), MI M Ngandul & SD Resoyudan. Untuk SMP, terdapat SMP Negeri 1 Sumberlawang dan SMP Saraswati, sedangkan tingkatan SMK terdapat SMK Pelita Bangsa. Ngandul terdiri dari beberapa kampung, diantaranya Ngengo, Nglaban, Ngandul, Nganti, Brumbung, Sidomulyo, Pacing Kerep dan Duwet. Di Duwet inilah terdapat saluran Waduk Kedung Ombo, yang oleh sebagian warganya digunakan untuk Budidaya Ikan Karamba. Keindahan Alam Duwet, didukung dengan Saluran Waduk yang dapat digunakan untuk Wisata Perahu menjadikan Duwet sebagai Desa Wisata icon kelurahan Ngandul. Di Ngandul Masyarakat mayoritas adalah petani dan pedagang, dengan penduduk beragam mulai dari Islam, Hindu, Kristen & Katolik, yang didukung dengan adanya Masjid di setiap Kampungnya, Pura Jowongso di Ngandul dan Gereja di Brumbung. Keberagaman tersebut menjadikan penduduk Ngandul hidup rukun dan toleransi