Astyages: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox monarch
{{Infobox royalty
|name = Astyages
| name = Astyages
|title =[[Raja]]
| title =
| image = King Astyages submitting to Cyrus.jpg
|image =|
| caption = Astyages dirantai dan menyerah pada Koresy (tapestri abad 18).
|caption = Lukisan modern Raja Astyages, bertemu dengan [[Koresh Agung]] (saat itu berusia 10 tahun)
|reign = [[585 SM]]- [[550 SM]](menurut [[Herodotus]])
| reign = 564–550 BC (menurut [[Herodotos]])
| succession = [[Daftar Penguasa Persia|Raja Diraja Iran]]<br />[[Bangsa Mede|Raja Media]]
|coronation =
| predecessor = Huwaksatra (Siyaksares)
|othertitles =
| successor = [[Koresy Agung]]
|grandfather =
| consort = [[Aryenis]] dari Lydia<br>Tigranuhi dari Armenia
|predecessor = [[Cyaxares|Cyaxares Agung]]
| spouse =
|successor = [[Koresh Agung]]
| issue = [[Mandana dari Media|Mandana]]<br />Amytis
|suc-type =
| father = Huwaksatra (Siyaksares)
|heir =
| religion = Agama Iran Kuno
|queen = [[Aryenis dari Lydia]]
| house = Dahayuku
|consort =
| dynasty = Media
|religion = [[Zoroastrianisme]]
| birth_place = [[Ekbatana]]
|royal house =
| place of burial =
|dynasty = Kerajaan [[Media (bangsa)|Media]]
|royal anthem =
|birth_place = [[Ecbatana]]
|place of burial =
}}
}}

'''Astyages''' (oleh [[Herodotus]] dieja sebagai ''Ἀστυάγης - Astyages''; oleh [[Ctesias]] sebagai ''Astyigas''; oleh [[Diodorus]] sebagai ''Aspadas''; bahasa Akkadia: ''Ištumegu'') adalah raja kerajaan [[Media (bangsa)|Media]] terakhir (memerintah tahun 585 SM-550 SM). Ayahnya bernama [[Cyaxares]]. Ia digulingkan dari tahta pada tahun 550 SM oleh raja [[Koresh Agung]]. Ini dicatat dalam [[Silinder Nabonidus]].
'''Astyages''' (oleh [[Herodotus]] dieja sebagai ''Ἀστυάγης - Astyages''; oleh [[Ctesias]] sebagai ''Astyigas''; oleh [[Diodorus]] sebagai ''Aspadas''; bahasa Akkadia: ''Ištumegu'') adalah raja kerajaan [[Media (bangsa)|Media]] terakhir (memerintah tahun 585 SM-550 SM). Ayahnya bernama Huwaksatra (Siyaksares). Ia digulingkan dari tahta pada tahun 550 SM oleh raja [[Koresh Agung]]. Ini dicatat dalam [[Silinder Nabonidus]].


Namanya diturunkan dari bahasa Iran kuno ''Rishti Vaiga'', artinya "melayangkan tombak"<ref>[http://www.iranica.com/articles/astyages-the-last-median-king Astyages], Encyclopaedia Iranica</ref>
Namanya diturunkan dari bahasa Iran kuno ''Rishti Vaiga'', artinya "melayangkan tombak"<ref>[http://www.iranica.com/articles/astyages-the-last-median-king Astyages], Encyclopaedia Iranica</ref>


== Reign ==
== Reign ==
[[Berkas:Median Empire.jpg|jmpl|200px|ka|Kerajaan [[Media (bangsa)|Media]] pada zaman pemerintahan [[Cyaxares|Cyaxares Agung]], dan Astyages.]]
[[Berkas:Median Empire.jpg|jmpl|200px|ka|Kerajaan [[Media (bangsa)|Media]] pada zaman pemerintahan Huwaksatra (Siyaksares) dan Astyages.]]
Astyages meneruskan tahta ayahnya pada tahun 585 SM, setelah [[Perang Halys]], yang mengakhiri perselisihan 5 tahun antara orang [[Lydian]] dan [[Media (bangsa)|Media]]. Ia mewarisi kerajaan yang luas, memerintah dengan sekutunya yaitu 2 orang saudara ipar laki-lakinya, [[Croesus]] dari [[Lydia]] (saudara istrinya, Aryenis), dan [[Nebukadnezar]] dari [[Babel]], di mana istrinya, Amytis, saudara perempuan Astyages, adalah ratu yang dibuatkan "Taman Gantung" oleh Nebukadnezar.
Astyages meneruskan tahta ayahnya pada tahun 585 SM, setelah [[Perang Halys]], yang mengakhiri perselisihan 5 tahun antara orang [[Lydian]] dan [[Media (bangsa)|Media]]. Ia mewarisi kerajaan yang luas, memerintah dengan sekutunya yaitu 2 orang saudara ipar laki-lakinya, [[Croesus]] dari [[Lydia]] (saudara istrinya, Aryenis), dan [[Nebukadnezar]] dari [[Babel]], di mana istrinya, Amytis, saudara perempuan Astyages, adalah ratu yang dibuatkan "Taman Gantung" oleh Nebukadnezar.


Perkawinan Astyages dengan [[Aryenis]], saudara perempuan [[Croesus]], raja [[Lydia]], membuat hubungan yang erat antara kedua kerajaan pada saat Astyages naik tahta setelah kematian ayahnya pada tahun yang sama beberapa waktu kemudian. Putri mereka, Amytis (namanya sama dengan Amytis yang menikah dengan Nebukadnezar) menikah dengan Koresh Agung.
Perkawinan Astyages dengan [[Aryenis]], saudari [[Kroisos]], raja [[Lydia]], membuat hubungan yang erat antara kedua kerajaan pada saat Astyages naik tahta setelah kematian ayahnya pada tahun yang sama beberapa waktu kemudian. Putri mereka, Amytis (namanya sama dengan Amytis yang menikah dengan Nebukadnezar) menikah dengan Koresy Agung.


Pemerintahan Astyages ditandai dengan kestabilan dan pertumbuhan agama [[Zoroastrianisme]] di seluruh wilayah kekuasaannya, bersamaan dengan Croesus yang memiliki filsuf-filsuf barat yang tersohor ([[Thales]], [[Solon]], [[Aesop]], dan lain-lain), serta Nebukadnezar yang sibuk menjadikan ibu kotanya, Babylon, menjadi kota metropolitan terbesar yang pernah ada di dunia saat itu.
Pemerintahan Astyages ditandai dengan kestabilan dan pertumbuhan agama [[Zoroastrianisme]] di seluruh wilayah kekuasaannya, bersamaan dengan Croesus yang memiliki filsuf-filsuf barat yang tersohor ([[Thales]], [[Solon]], [[Aesop]], dan lain-lain), serta Nebukadnezar yang sibuk menjadikan ibu kotanya, Babylon, menjadi kota metropolitan terbesar yang pernah ada di dunia saat itu.
Baris 37: Baris 35:
== Koresh dan Astyages dalam catatan Herodotus ==
== Koresh dan Astyages dalam catatan Herodotus ==
[[Berkas:Le songe d'Astyage.jpg|jmpl|ka|lurus|Mimpi Astyages (Prancis, abad ke-15 M).]]
[[Berkas:Le songe d'Astyage.jpg|jmpl|ka|lurus|Mimpi Astyages (Prancis, abad ke-15 M).]]
Sejarawan Yunani, [[Herodotus]], mengisahkan impian Astyages bahwa putrinya, [[Mandane]], melahirkan seorang putra yang akan menghancurkan kerajaannya. Karena takut akan mimpi ini, Astyages menikahkan putrinya dengan [[Cambyses I]] dari [[Anshan (Persia)|Anšan, Persia]], yang mempunyai reputasi sebagai "pangeran pendiam dan bijak" yang diyakini oleh Astyages tidak akan menjadi ancaman baginya.<ref>Herodotus mencatat dengan tepat nama kedua orang tua Koresh, meskipun ia tidak tahu bahwa Cambyses adalah raja, menurut: How, W. W., & Wells, J. (1991). A commentary on Herodotus with introduction and appendixes. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. i.107</ref> Ketika bermimpi kedua kalinya mengenai bahaya dari keturunan Mandane, Astyages mengirim jenderalnya, [[Harpagus]], untuk membunuh anak kecil itu, yaitu Koresh.<ref>Pakar modern umumnya menolak pendapat Herodotus bahwa Koresh adalah cucu Astyages, menurut: How and Wells i.107</ref> Harpagus tidak mau menumpahkan darah keturunan raja, karena itu ia memberikan bayi itu kepada seorang gembala, Mitridates, yang istrinya baru melahirkan anak yang mati dalam kandungan.<ref>Mitridates, atau [[Mithridates]], dihubungkan dengan [[Mithra]], yaitu [[Faustulus]], yang menemukan Romulus and Remus, dan hubungannya dengan [[Faunus]].</ref> Koresh dibesarkan oleh Mitridates sebagai anaknya sendiri, sedangkan Harpagus menunjukkan bayi yang mati dalam kandungan kepada Astyages sebagai Koresh yang mati. Ketika Koresh ditemukan hidup pada usia 10 tahun, Astyages tidak membunuhnya karena nasihat seorang majus (bijak), melainkan mengembalikannya ke orangtuanya di Anshan. Namun, Harpagus, tidak lepas dari hukuman, yaitu diberi makan daging mayat putranya sendiri dalam suatu pesta oleh Astyages. Koresh
Sejarawan Yunani, [[Herodotus]], mengisahkan impian Astyages bahwa putrinya, [[Mandane]], melahirkan seorang putra yang akan menghancurkan kerajaannya. Karena takut akan mimpi ini, Astyages menikahkan putrinya dengan [[Cambyses I]] dari [[Anshan (Persia)|Anšan, Persia]], yang mempunyai reputasi sebagai "pangeran pendiam dan bijak" yang diyakini oleh Astyages tidak akan menjadi ancaman baginya.<ref>Herodotus mencatat dengan tepat nama kedua orang tua Koresh, meskipun ia tidak tahu bahwa Cambyses adalah raja, menurut: How, W. W., & Wells, J. (1991). A commentary on Herodotus with introduction and appendixes. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. i.107</ref> Ketika bermimpi kedua kalinya mengenai bahaya dari keturunan Mandane, Astyages mengirim jenderalnya, [[Harpagus]], untuk membunuh anak kecil itu, yaitu Koresh.<ref>Pakar modern umumnya menolak pendapat Herodotus bahwa Koresh adalah cucu Astyages, menurut: How and Wells i.107</ref> Harpagus tidak mau menumpahkan darah keturunan raja, karena itu ia memberikan bayi itu kepada seorang gembala, Mitridates, yang istrinya baru melahirkan anak yang mati dalam kandungan.<ref>Mitridates, atau [[Mithridates]], dihubungkan dengan [[Mithra]], yaitu [[Faustulus]], yang menemukan Romulus and Remus, dan hubungannya dengan [[Faunus]].</ref> Koresh dibesarkan oleh Mitridates sebagai anaknya sendiri, sedangkan Harpagus menunjukkan bayi yang mati dalam kandungan kepada Astyages sebagai Koresh yang mati. Ketika Koresh ditemukan hidup pada usia 10 tahun, Astyages tidak membunuhnya karena nasihat seorang majus (bijak), melainkan mengembalikannya ke orangtuanya di Anshan. Namun, Harpagus, tidak lepas dari hukuman, yaitu diberi makan daging mayat putranya sendiri dalam suatu pesta oleh Astyages. Koresy meneruskan tahta ayahnya tahun 559 SM, dan pada tahun 553 SM, atas nasihat Harpagus, yang ingin membalas dendam kematian anaknya, Koresh memberontak terhadap Astyages. Setelah 3 tahun bertempur, tentara Astyages membelot pada perang [[Pasargadae]], sehingga Koresh dapat menguasai kerajaan Media. Astyages diampuni nyawanya oleh Koresh, dan meskipun diejek-ejek oleh Harpagus, Herodotus mengatakan Astyages diperlakukan dengan baik dan tetap tinggal di istana Koresh sampai matinya.
meneruskan tahta ayahnya tahun 559 SM, dan pada tahun 553 SM, atas nasihat Harpagus, yang ingin membalas dendam kematian anaknya, Koresh memberontak terhadap Astyages. Setelah 3 tahun bertempur, tentara Astyages membelot pada perang [[Pasargadae]], sehingga Koresh dapat menguasai kerajaan Media. Astyages diampuni nyawanya oleh Koresh, dan meskipun diejek-ejek oleh Harpagus, Herodotus mengatakan Astyages diperlakukan dengan baik dan tetap tinggal di istana Koresh sampai matinya.


Tidak mengikuti mitos populer bahwa Koresh disusui oleh seekor anjing,<ref>Anjing dianggap suci oleh orang Persia. bandingkan juga legenda Sargon, atau legenda Romulus dan Remus yang disusui oleh serigala betina. ({{lang-la|Lupa}})</ref> Herodotus menjelaskan bahwa gembala Mitridates tinggal dengan budak perempuan Astyages, 'Spaco,' yang dalam bahasa Media artinya "anjing."<ref>Herodotus i.110, [[:en:Justin (historian)|Justin]] (i.4) mencatat baik legenda maupun penjelasan Herodotus, menurut: How and Well, i.110</ref>
Tidak mengikuti mitos populer bahwa Koresy disusui oleh seekor anjing,<ref>Anjing dianggap suci oleh orang Persia. bandingkan juga legenda Sargon, atau legenda Romulus dan Remus yang disusui oleh serigala betina. ({{lang-la|Lupa}})</ref> Herodotus menjelaskan bahwa gembala Mitridates tinggal dengan budak perempuan Astyages, 'Spaco,' yang dalam bahasa Media artinya "anjing."<ref>Herodotus i.110, [[:en:Justin (historian)|Justin]] (i.4) mencatat baik legenda maupun penjelasan Herodotus, menurut: How and Well, i.110</ref>
<!--
<!--
== Kekalahan ==


== Kekalahan ==
The contemporary ''[[Nabonidus Chronicle|Chronicle of Nabonidus]]'' refers to the mutiny on the battlefield as the cause for Astyages' overthrow, but does not mention Harpagus by name. However, since Harpagus was Astyages' general at the battle of Pasargadae and his family were granted high positions in Cyrus' empire after the war, and since Harpagus went on to become Cyrus' most successful general, it is possible he had something to do with the mutiny against Astyages.<ref>[http://www.livius.org/ct-cz/cyrus_I/babylon02.html Cyrus takes Babylon (530 BCE)] (Livius.org)</ref> Cyrus then went on to pillage Astyages' capital of [[Ecbatana]].
The contemporary ''[[Nabonidus Chronicle|Chronicle of Nabonidus]]'' refers to the mutiny on the battlefield as the cause for Astyages' overthrow, but does not mention Harpagus by name. However, since Harpagus was Astyages' general at the battle of Pasargadae and his family were granted high positions in Cyrus' empire after the war, and since Harpagus went on to become Cyrus' most successful general, it is possible he had something to do with the mutiny against Astyages.<ref>[http://www.livius.org/ct-cz/cyrus_I/babylon02.html Cyrus takes Babylon (530 BCE)] (Livius.org)</ref> Cyrus then went on to pillage Astyages' capital of [[Ecbatana]].



Revisi per 16 Januari 2021 07.23

Astyages
Astyages dirantai dan menyerah pada Koresy (tapestri abad 18).
Raja Diraja Iran
Raja Media
Berkuasa564–550 BC (menurut Herodotos)
PendahuluHuwaksatra (Siyaksares)
PenerusKoresy Agung
Informasi pribadi
KelahiranEkbatana
WangsaDahayuku
AyahHuwaksatra (Siyaksares)
AnakMandana
Amytis
AgamaAgama Iran Kuno

Astyages (oleh Herodotus dieja sebagai Ἀστυάγης - Astyages; oleh Ctesias sebagai Astyigas; oleh Diodorus sebagai Aspadas; bahasa Akkadia: Ištumegu) adalah raja kerajaan Media terakhir (memerintah tahun 585 SM-550 SM). Ayahnya bernama Huwaksatra (Siyaksares). Ia digulingkan dari tahta pada tahun 550 SM oleh raja Koresh Agung. Ini dicatat dalam Silinder Nabonidus.

Namanya diturunkan dari bahasa Iran kuno Rishti Vaiga, artinya "melayangkan tombak"[1]

Reign

Kerajaan Media pada zaman pemerintahan Huwaksatra (Siyaksares) dan Astyages.

Astyages meneruskan tahta ayahnya pada tahun 585 SM, setelah Perang Halys, yang mengakhiri perselisihan 5 tahun antara orang Lydian dan Media. Ia mewarisi kerajaan yang luas, memerintah dengan sekutunya yaitu 2 orang saudara ipar laki-lakinya, Croesus dari Lydia (saudara istrinya, Aryenis), dan Nebukadnezar dari Babel, di mana istrinya, Amytis, saudara perempuan Astyages, adalah ratu yang dibuatkan "Taman Gantung" oleh Nebukadnezar.

Perkawinan Astyages dengan Aryenis, saudari Kroisos, raja Lydia, membuat hubungan yang erat antara kedua kerajaan pada saat Astyages naik tahta setelah kematian ayahnya pada tahun yang sama beberapa waktu kemudian. Putri mereka, Amytis (namanya sama dengan Amytis yang menikah dengan Nebukadnezar) menikah dengan Koresy Agung.

Pemerintahan Astyages ditandai dengan kestabilan dan pertumbuhan agama Zoroastrianisme di seluruh wilayah kekuasaannya, bersamaan dengan Croesus yang memiliki filsuf-filsuf barat yang tersohor (Thales, Solon, Aesop, dan lain-lain), serta Nebukadnezar yang sibuk menjadikan ibu kotanya, Babylon, menjadi kota metropolitan terbesar yang pernah ada di dunia saat itu.

Setelah 32 tahun memerintah dengan stabil, Astyages kehilangan dukungan para bangsawannya dalam perang melawan cucunya, Koresh, seperti yang dicatat panjang dalam buku Cyropaedia karya Xenophon, dan akibatnya muncul Kekaisaran Akhaemeniyah, yang dianggap penerus wangsa Media.

Koresh dan Astyages dalam catatan Herodotus

Mimpi Astyages (Prancis, abad ke-15 M).

Sejarawan Yunani, Herodotus, mengisahkan impian Astyages bahwa putrinya, Mandane, melahirkan seorang putra yang akan menghancurkan kerajaannya. Karena takut akan mimpi ini, Astyages menikahkan putrinya dengan Cambyses I dari Anšan, Persia, yang mempunyai reputasi sebagai "pangeran pendiam dan bijak" yang diyakini oleh Astyages tidak akan menjadi ancaman baginya.[2] Ketika bermimpi kedua kalinya mengenai bahaya dari keturunan Mandane, Astyages mengirim jenderalnya, Harpagus, untuk membunuh anak kecil itu, yaitu Koresh.[3] Harpagus tidak mau menumpahkan darah keturunan raja, karena itu ia memberikan bayi itu kepada seorang gembala, Mitridates, yang istrinya baru melahirkan anak yang mati dalam kandungan.[4] Koresh dibesarkan oleh Mitridates sebagai anaknya sendiri, sedangkan Harpagus menunjukkan bayi yang mati dalam kandungan kepada Astyages sebagai Koresh yang mati. Ketika Koresh ditemukan hidup pada usia 10 tahun, Astyages tidak membunuhnya karena nasihat seorang majus (bijak), melainkan mengembalikannya ke orangtuanya di Anshan. Namun, Harpagus, tidak lepas dari hukuman, yaitu diberi makan daging mayat putranya sendiri dalam suatu pesta oleh Astyages. Koresy meneruskan tahta ayahnya tahun 559 SM, dan pada tahun 553 SM, atas nasihat Harpagus, yang ingin membalas dendam kematian anaknya, Koresh memberontak terhadap Astyages. Setelah 3 tahun bertempur, tentara Astyages membelot pada perang Pasargadae, sehingga Koresh dapat menguasai kerajaan Media. Astyages diampuni nyawanya oleh Koresh, dan meskipun diejek-ejek oleh Harpagus, Herodotus mengatakan Astyages diperlakukan dengan baik dan tetap tinggal di istana Koresh sampai matinya.

Tidak mengikuti mitos populer bahwa Koresy disusui oleh seekor anjing,[5] Herodotus menjelaskan bahwa gembala Mitridates tinggal dengan budak perempuan Astyages, 'Spaco,' yang dalam bahasa Media artinya "anjing."[6] Setelah Astyages digulingkan, Croesus menyerang Koresh untuk membalaskan dendam Astyages. Koresh, dibantu oleh Harpagus, mengalahkan Croesus dan menguasai Lydia pada tahun 547 SM.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Astyages, Encyclopaedia Iranica
  2. ^ Herodotus mencatat dengan tepat nama kedua orang tua Koresh, meskipun ia tidak tahu bahwa Cambyses adalah raja, menurut: How, W. W., & Wells, J. (1991). A commentary on Herodotus with introduction and appendixes. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. i.107
  3. ^ Pakar modern umumnya menolak pendapat Herodotus bahwa Koresh adalah cucu Astyages, menurut: How and Wells i.107
  4. ^ Mitridates, atau Mithridates, dihubungkan dengan Mithra, yaitu Faustulus, yang menemukan Romulus and Remus, dan hubungannya dengan Faunus.
  5. ^ Anjing dianggap suci oleh orang Persia. bandingkan juga legenda Sargon, atau legenda Romulus dan Remus yang disusui oleh serigala betina. (bahasa Latin: Lupa)
  6. ^ Herodotus i.110, Justin (i.4) mencatat baik legenda maupun penjelasan Herodotus, menurut: How and Well, i.110