Tajuk rencana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:


== Ciri-ciri ==
== Ciri-ciri ==
* Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
* Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.
* Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
* Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
* Biasanya berskala [[nasional]], berita [[internasional]] dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
* Biasanya berskala [[nasional]], berita [[internasional]] dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional.
* Tertuang [[pikiran subjektif]] redaksi.<ref>{{Cite journal|last=Hojianto|first=|date=Oktober 2015|title=PENGGUNAAN GRAMATIKA DALAM TAJUK RENCANAPADA KORAN RADAR SULTENG|url=http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Bahasantodea/article/download/6335/5037|journal=Bahasantodea|volume=3|issue=4|pages=103|issn=2302-2000}}</ref>
* Tertuang [[pikiran subjektif]] redaksi

== Prinsip ==

* Tajuk rencana adalah sikap sebuah lembaga (penerbit) bukan sikap pribadi, pahami secara benar karakter, visi dan mini media yang bersangkutan.
* Tajuk rencana harus mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan menonjolkannya, hindari pemaparan bersifat menggurui, sok tahu, dan menganggap pembaca tidak memahami isu yang bergulir.
* Topik, arah, dan permasalahan yang akan diangkat harus dirembukkan dengan tim redaktur.
* Jangan menjadikan editorial hanya sekadar penghias atau pelengkap halaman; sajikan pendapat/pemaparan tentang berita yang sedang hangat.
* Gunakan pemakaian kalimat yang ringkas, padat, jelas, lugas, dan langsung ke pokok persoalan; jangan bertele-tele dan berputar-putar.
* Pada hakikatnya, editorial itu merupakan sebuah analisa singkat, diperlukan penggarapan yang serius berupa argumentasi yang solid dan valid dengan mcmperkaya mclalui refrensi yang ada melalui kepustakaan yang Iengkap dan representatif.
* Halaman yang tersedia sangat terbatas, oleh karena itu hindari penulisan latar belakang permasalahan secara berlebihan.
* Ukur dan kenalilah kemampuan serta keahlian Anda mengenai suatu bidang tertentu (menguasai permasalahan secara pasti).
* Pemaparan editorial harus berpijak pada kebenaran. <ref name=":0">{{Cite book|last=Muslimin|first=Khoirul|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=1SjGDwAAQBAJ&pg=PA146&dq=editorial+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjHjajgwOTtAhWDfH0KHVv8DjMQ6AEwAXoECAIQAg#v=onepage&q=editorial%20adalah&f=false|title=Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial|location=Yogyakarta|publisher=UNISNU PRESS|isbn=978-623-91115-2-6|pages=146-147|language=id|url-status=live}}</ref>

== Tujuan ==

* Menjelaskan berita (explaining the news). Berfungsi s  sebagai guru yang menerangkan bagaimana suatau kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor penyebab, serta solusi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat.
* Menjelaskan latar belakang (feeling in background). Menceritakan suatu peristiwa penting dengan menggambarkan suatu kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, hubungan sebab akibat, juga menganalisis keterkaitan suatu peristiwa sekarang dengan masalah seb elumnya.
* Meramalkan masa depan  (forecasting the future). Kadang-kadang m  menyajikan analisis yang  melewati batas berbagai peristiwa sekarang, dengan tujuan meramalkan  sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
* M enyampaikan pertimbangan moral (passing moral judgment). Penulisan tajuk haruslah mempertimbangkan moral atau nilai. Karena isi dari tajuk rencana ibarat ucapan penulis kepada pembaca tentang sesuatu yang benar dan salah. Penulis berjuang untuk sesuatu yang benar dan menyerang kebatilan.<ref name=":0" />


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 23 Desember 2020 16.49

Tajuk rencana atau Editorial adalah artikel pokok atau rubrik dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.[1] Kecenderungan isi tajuk tersebut dapat dilihat dari pembidangannya, bentuk isi pemberitaan, sasaran, skala dan ruang lingkup, serta ulasannya terhadap suatu permasalahan politik keamanan (polkam), pemerintahan, ekonomi dan industri (ekuin), sosial budaya (sosbud) serta kesejahteraan rakyat (kesra).[2] Tajuk rencana marupakan pandangan atau opini yang berupa dukungan, pujian, kritikan, bahkan cemoohan. Maka dari itu, untuk memperkuat opini dan memengaruhi  pembaca agar menerima dan membenarkan pendapat penulis terhadap suatu masalah penting harus disertai alasan, fakta, dan bukti-bukti yang meyakinkan.[3]   

Ciri-ciri

  • Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.
  • Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
  • Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional.
  • Tertuang pikiran subjektif redaksi.[4]

Prinsip

  • Tajuk rencana adalah sikap sebuah lembaga (penerbit) bukan sikap pribadi, pahami secara benar karakter, visi dan mini media yang bersangkutan.
  • Tajuk rencana harus mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan menonjolkannya, hindari pemaparan bersifat menggurui, sok tahu, dan menganggap pembaca tidak memahami isu yang bergulir.
  • Topik, arah, dan permasalahan yang akan diangkat harus dirembukkan dengan tim redaktur.
  • Jangan menjadikan editorial hanya sekadar penghias atau pelengkap halaman; sajikan pendapat/pemaparan tentang berita yang sedang hangat.
  • Gunakan pemakaian kalimat yang ringkas, padat, jelas, lugas, dan langsung ke pokok persoalan; jangan bertele-tele dan berputar-putar.
  • Pada hakikatnya, editorial itu merupakan sebuah analisa singkat, diperlukan penggarapan yang serius berupa argumentasi yang solid dan valid dengan mcmperkaya mclalui refrensi yang ada melalui kepustakaan yang Iengkap dan representatif.
  • Halaman yang tersedia sangat terbatas, oleh karena itu hindari penulisan latar belakang permasalahan secara berlebihan.
  • Ukur dan kenalilah kemampuan serta keahlian Anda mengenai suatu bidang tertentu (menguasai permasalahan secara pasti).
  • Pemaparan editorial harus berpijak pada kebenaran. [5]

Tujuan

  • Menjelaskan berita (explaining the news). Berfungsi s  sebagai guru yang menerangkan bagaimana suatau kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor penyebab, serta solusi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat.
  • Menjelaskan latar belakang (feeling in background). Menceritakan suatu peristiwa penting dengan menggambarkan suatu kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, hubungan sebab akibat, juga menganalisis keterkaitan suatu peristiwa sekarang dengan masalah seb elumnya.
  • Meramalkan masa depan  (forecasting the future). Kadang-kadang m  menyajikan analisis yang  melewati batas berbagai peristiwa sekarang, dengan tujuan meramalkan  sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
  • M enyampaikan pertimbangan moral (passing moral judgment). Penulisan tajuk haruslah mempertimbangkan moral atau nilai. Karena isi dari tajuk rencana ibarat ucapan penulis kepada pembaca tentang sesuatu yang benar dan salah. Penulis berjuang untuk sesuatu yang benar dan menyerang kebatilan.[5]

Rujukan

  1. ^ Wulandari, Yosi (2014). "TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: Analisis Perbandingan Stuktur Teks". Bahastra. 32 (1): 4. ISSN 2548-4583. 
  2. ^ Dollah, Baharuddin (April 2014). "Kecenderungan Isi Tajuk RencanaSurat Kabar: Media Indonesia, Fajar dan Tribun Timur Periode Desember 2013" (PDF). Jurnal Pekommas. 17 (1): 55–56. ISSN 2502-1907. 
  3. ^ Fatimah, Wa (Juli 2016). "KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKSTAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPASMA NEGERI 7 KENDARI". Jurnal Bastra FKIP UHO. 1 (2): 6. ISSN 2503-3875. 
  4. ^ Hojianto (Oktober 2015). "PENGGUNAAN GRAMATIKA DALAM TAJUK RENCANAPADA KORAN RADAR SULTENG". Bahasantodea. 3 (4): 103. ISSN 2302-2000. 
  5. ^ a b Muslimin, Khoirul (2020). Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial. Yogyakarta: UNISNU PRESS. hlm. 146–147. ISBN 978-623-91115-2-6.