Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
maap bgt nnti dgnti lgi
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26: Baris 26:
}}
}}


'''Rawa Buaya''' adalah salah satu [[kelurahan]] di [[Cengkareng, Jakarta Barat|kecamatan Cengkareng]], [[Jakarta Barat]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 5 Desember 2018}}</ref>
'''Rawa Buaya(Frid nak rawa buaya ganteng valid no debat)''' adalah salah satu [[kelurahan]] di [[Cengkareng, Jakarta Barat|kecamatan Cengkareng]], [[Jakarta Barat]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 5 Desember 2018}}</ref>


Rawa Buaya merupakan bekas [[tanah partikelir]] milik [[Tan Liok Tiauw Sia|Tan Liok Tiauw Sia, Landheer van Batoe-Tjepper]], seorang tuan tanah dan pelopor industri di [[Hindia Belanda]].<ref>Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië, Part 1, 1914 (The University of Wisconsin - Madison), p. 408</ref> Kelurahan ini berdekatan dengan [[Stasiun Rawa Buaya]] dan halte busway [[Rawa Buaya (Transjakarta)|Rawa Buaya]]. Kelurahan ini berbatasan dengan kelurahan [[Cengkareng Timur, Cengkareng]] di sebelah utara, kelurahan [[Duri Kosambi, Cengkareng]] di sebelah barat serta kelurahan [[Kembangan Utara, Kembangan]] di sebelah timur dan selatan.
Rawa Buaya merupakan bekas [[tanah partikelir]] milik [[Tan Liok Tiauw Sia|Tan Liok Tiauw Sia, Landheer van Batoe-Tjepper]], seorang tuan tanah dan pelopor industri di [[Hindia Belanda]].<ref>Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië, Part 1, 1914 (The University of Wisconsin - Madison), p. 408</ref> Kelurahan ini berdekatan dengan [[Stasiun Rawa Buaya]] dan halte busway [[Rawa Buaya (Transjakarta)|Rawa Buaya]]. Kelurahan ini berbatasan dengan kelurahan [[Cengkareng Timur, Cengkareng]] di sebelah utara, kelurahan [[Duri Kosambi, Cengkareng]] di sebelah barat serta kelurahan [[Kembangan Utara, Kembangan]] di sebelah timur dan selatan.

Revisi per 25 November 2020 16.07

Rawa Buaya
Negara Indonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Barat
KecamatanCengkareng
Kodepos
11740
Kode Kemendagri31.73.01.1003
Kode BPS3174070002
Luas4,07 km²[1]
Jumlah penduduk70.443 jiwa (2016)[1]
Kepadatan17.308 jiwa/km² (2016)[1]
Jumlah RT140[1]
Jumlah RW12[1]
Jumlah KK22.343 [1]


Rawa Buaya(Frid nak rawa buaya ganteng valid no debat) adalah salah satu kelurahan di kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Indonesia.[2]

Rawa Buaya merupakan bekas tanah partikelir milik Tan Liok Tiauw Sia, Landheer van Batoe-Tjepper, seorang tuan tanah dan pelopor industri di Hindia Belanda.[3] Kelurahan ini berdekatan dengan Stasiun Rawa Buaya dan halte busway Rawa Buaya. Kelurahan ini berbatasan dengan kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng di sebelah utara, kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng di sebelah barat serta kelurahan Kembangan Utara, Kembangan di sebelah timur dan selatan.

Demografi

Pada tahun 2016, Kelurahan ini dihuni oleh 70.443 penduduk yang terbagi dari 35.933 laki-laki dan 34.510 perempuan dengan seks rasio 104,12 dan 22.343 kepala keluarga.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Kecamatan Cengkareng dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Indonesia. 2017. Diakses tanggal 16-12-2018. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  3. ^ Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië, Part 1, 1914 (The University of Wisconsin - Madison), p. 408

Pranala luar