Kota Depok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pramesta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pramesta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 51: Baris 51:
Nama Depok adalah nama asli, bukan singkatan. Disebut asli karena pemberian nama Depok muncul dari orang pribumi asli. Jika dilihat pada masa [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], masyarakat menyebut wilayah Depok dengan deprok atau duduk santai ala [[Suku Melayu|Melayu]].
Nama Depok adalah nama asli, bukan singkatan. Disebut asli karena pemberian nama Depok muncul dari orang pribumi asli. Jika dilihat pada masa [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], masyarakat menyebut wilayah Depok dengan deprok atau duduk santai ala [[Suku Melayu|Melayu]].


Penamaan tersebut tidak terlepas dari perjalanan [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] yang singgah di kawasan [[Beji, Depok|Beji]]. Keindahan dan keasrian Depok pada saat itu membuat Prabu Siliwangi mendeprok di kawasan yang tak jauh dari [[Ci Liwung|Sungai Ciliwung]].
Penamaan tersebut tidak terlepas dari perjalanan [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] yang singgah di kawasan Beji. Keindahan dan keasrian Depok pada saat itu membuat Prabu Siliwangi mendeprok di kawasan yang tak jauh dari [[Ci Liwung|Sungai Ciliwung]].


Sementara itu, pada masa [[Kesultanan Banten]], [[Tirtayasa dari Banten|Sultan Ageng Tirtayasa]] dan [[Pangeran Purbaya|Pangeran Purba]] seringkali melakukan perjalanan ke Cirebon dan menggunakan jalur yang melintasi kawasan Depok dan sempat menetap di Beji. Salah satu pengikut Pangeran Purba yaitu Embah Raden Wujud memutuskan untuk tidak ikut melanjutkan perjalanan ke [[Kota Cirebon|Cirebon]] dan menetap dengan mendirikan Padepokan untuk menyebarkan agama [[Islam]].
Sementara itu, pada masa [[Kesultanan Banten]], [[Tirtayasa dari Banten|Sultan Ageng Tirtayasa]] dan [[Pangeran Purbaya|Pangeran Purba]] seringkali melakukan perjalanan ke Cirebon dan menggunakan jalur yang melintasi kawasan Depok dan sempat menetap di [[Beji, Depok|Beji]]. Salah satu pengikut Pangeran Purba yaitu Mbah Raden Wujud memutuskan untuk tidak ikut melanjutkan perjalanan ke [[Kota Cirebon|Cirebon]] dan menetap dengan mendirikan Padepokan untuk menyebarkan agama [[Islam]].


Padepokan yang dibangun Embah Raden Wujud berkembang menjadi sebuah [[Kampung|perkampungan]], sehingga Kesultanan Banten pada saat itu menyebut wilayah tersebut sebagai Depok atau Padepokan. Padepokan sendiri bisa diartikan sebagai tempat tinggal atau kampung halaman. Kata Padepokan pun bisa diartikan sebagai tempat pendidikan, seperti [[pesantren]].
Padepokan yang dibangun Mbah Raden Wujud berkembang menjadi sebuah [[Kampung|perkampungan]] yang bernama Kampung Keramat Beji. Kata Padepokan pun bisa diartikan sebagai tempat pendidikan, seperti [[pesantren]].


Dalam laporan ekspedisinya, [[Abraham van Riebeeck|Abraham van Riebeek]] menjelaskan bahwa kata Depok bukan berasal dari bahasa asing. Tetapi lebih mungkin bahasa [[Sunda]] atau [[Jawa]]. Dalam bahasa Sunda Depok berarti duduk.
Dalam laporan ekspedisinya, [[Abraham van Riebeeck|Abraham van Riebeek]] menjelaskan bahwa kata Depok bukan berasal dari bahasa asing. Tetapi lebih mungkin bahasa [[Sunda]] atau [[Jawa]]. Dalam bahasa Sunda Depok berarti duduk.

Revisi per 3 Oktober 2020 23.08

Koordinat: 6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E / -6.37250; 106.82750

Kota Depok
Daerah tingkat II
(Dari atas, kiri ke kanan): Universitas Indonesia, Masjid Ukhuwah Islamiyah, Crystal of Knowledge, Masjid Dian Al-Mahri dan Margo City
(Dari atas, kiri ke kanan): Universitas Indonesia, Masjid Ukhuwah Islamiyah, Crystal of Knowledge, Masjid Dian Al-Mahri dan Margo City
Lambang resmi Kota Depok
Julukan: 
Kota Petir
Motto: 
Paricara Dharma
Peta
Peta
Kota Depok di Indonesia
Kota Depok
Kota Depok
Peta
Koordinat: 6°23′24″S 106°49′48″E / 6.39000°S 106.83000°E / -6.39000; 106.83000
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri27 April 1999; 24 tahun lalu (1999-04-27)
Dasar hukumUU Nomor 12 Tahun 1999
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 11
  • Kelurahan: 63
Pemerintahan
 • Wali KotaDedi Supandi (Plt.)
 • Sekretaris DaerahHardiono
Luas
 • Total200,29 km2 (7,733 sq mi)
Peringkat22
Populasi
 (2020[1])
 • Total2.457.745
 • Peringkat13
 • Kepadatan120/km2 (320/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 92,99%
Kristen 6,44%
- Protestan 4,87%
- Katolik 1,57%
Buddha 0,28%
Hindu 0,17%
Konghucu 0,06%
Lainnya 0,06%[1]
 • BahasaIndonesia, Jawa, Betawi, Sunda
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3276
Kode area telepon021
- Kecamatan Pancoran Mas
- Kecamatan Beji
- Kecamatan Sukmajaya
- Kecamatan Cilodong
- Kecamatan Cimanggis
- Kecamatan Tapos
- Kecamatan Cipayung
- Kecamatan Limo
- Kecamatan Cinere
0251
- Kecamatan Sawangan
- Kecamatan Bojongsari
Pelat kendaraanB
Kode Kemendagri32.76
DAURp. 774.683.814.000.-
Situs webwww.depok.go.id

Kota Depok adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu, Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status Kota Administratif pada tahun 1982.

Sejak 27 April 1999, Depok ditetapkan menjadi Kota Madya yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Depok tahun 2020, Depok terdiri atas 11 kecamatan dan 63 kelurahan, dengan jumlah penduduk terdaftar sebanyak 2.457.745 jiwa.[1]

Etimologi

Nama Depok adalah nama asli, bukan singkatan. Disebut asli karena pemberian nama Depok muncul dari orang pribumi asli. Jika dilihat pada masa Kerajaan Pajajaran, masyarakat menyebut wilayah Depok dengan deprok atau duduk santai ala Melayu.

Penamaan tersebut tidak terlepas dari perjalanan Prabu Siliwangi yang singgah di kawasan Beji. Keindahan dan keasrian Depok pada saat itu membuat Prabu Siliwangi mendeprok di kawasan yang tak jauh dari Sungai Ciliwung.

Sementara itu, pada masa Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa dan Pangeran Purba seringkali melakukan perjalanan ke Cirebon dan menggunakan jalur yang melintasi kawasan Depok dan sempat menetap di Beji. Salah satu pengikut Pangeran Purba yaitu Mbah Raden Wujud memutuskan untuk tidak ikut melanjutkan perjalanan ke Cirebon dan menetap dengan mendirikan Padepokan untuk menyebarkan agama Islam.

Padepokan yang dibangun Mbah Raden Wujud berkembang menjadi sebuah perkampungan yang bernama Kampung Keramat Beji. Kata Padepokan pun bisa diartikan sebagai tempat pendidikan, seperti pesantren.

Dalam laporan ekspedisinya, Abraham van Riebeek menjelaskan bahwa kata Depok bukan berasal dari bahasa asing. Tetapi lebih mungkin bahasa Sunda atau Jawa. Dalam bahasa Sunda Depok berarti duduk.

Sejarah nama Depok tidak terlepas dari sejarah penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia. Berdasarkan dokumen Bataviaasch Nieuwsblad, seorang pejabat VOC yang bernama Cornelis Chastelein telah membeli lahan di Mampang dan Depok Lama yang dipergunakan untuk perkebunan.

Dalam menamakan wilayahnya, Chastelein menggunakan kata Depok yang sebenarnya sudah ada sejak masa Pajajaran. Namun Chastelein menjabarkannya menjadi De Earste Protestante Organisatie van Kristenen.

Baru pada sekitar tahun 1980-an, masyarakat modern Depok menjabarkan Depok menjadi Daerah Elit Pemukiman Orang Kaya. Banyak penjabaran terkait akronim kata Depok, namun jika melihat sejarah, Depok merupakan kata asli masyarakat asli Depok yang bermakna Kampung Halaman.[2]

Batas Wilayah

Kota Depok dibatasi oleh beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Berikut merupakan batas wilayah Kota Depok:

Utara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur
Timur Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
Selatan Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
Barat Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan

Keterangan:

Sejarah

Kecamatan Depok

Berawal pada akhir abad ke-17 seorang saudagar Belanda, bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km² (hanya 6,2% dari luas Kota Depok yang saat ini luasnya 200,29 km²) atau kurang dari 4 kali luas Kampus Universitas Indonesia.

Pusat titik KM 0 pada Depok zaman dahulu adalah Tugu Depok yang berlokasi di halaman RS. Harapan Depok. Dengan harga 700 Ringgit Malaysia, dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda.

Cornelis Chastelein menjadi tuan tanah, yang kemudian menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri. Daerah Otonomi Chastelein ini dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Selain itu, dulu Depok merupakan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor.

Kota Administratif Depok

Pada tahun 1981, Pemerintah Pusat membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 dengan mengajak 2 kecamatan lain dalam Kabupaten Bogor, diantaranya Kecamatan Beji dan Kecamatan Sukmajaya.

Pusat Kota Administratif Depok berada di Kecamatan Pancoran Mas. Setelah 2 kecamatan itu resmi gabung, Kota Administratif Depok terdiri dari 3 kecamatan dan 17 desa, yaitu:

  1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, yaitu Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, yaitu: Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 desa, yaitu: Desa Mekarjaya, Desa Sukmajaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya.

Selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang khususnya bidang pemerintahan, semua desa berganti menjadi kelurahan dan adanya pemekaran kelurahan. Sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 kecamatan dan 23 kelurahan, yaitu:

  1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Jatimulya, Kelurahan Tirtajaya.

Kota Madya Depok

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kota Madya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum.

Disisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut, dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, wilayah Kota Madya Depok terdiri dari 3 kecamatan dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yaitu:

  1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 kelurahan dan 12 desa, yaitu: Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Baru, Desa Curug, Desa Harjamukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Tapos, Desa Cijajar, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung.
  2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 desa, yaitu: Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojongsari, Desa Bojongsari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan, Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.
  3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 desa, yaitu: Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.
  4. Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu: Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.

Pemekaran Kecamatan

Pemekaran kecamatan di Kota Depok dari 6 menjadi 11 kecamatan merupakan implementasi dari Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan di Kota Depok, yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat.

Dengan bertambahnya jumlah kecamatan tersebut, akan semakin mendekatkan pelayanan sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluannya. Adapun selengkapnya nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran yang disahkan oleh DPRD Kota Depok, sebagai berikut:

  1. Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya, dan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan Kelurahan Tanah Baru.
  3. Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan Kelurahan Pondok Jaya.
  4. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya, dan Kelurahan Cisalak.
  5. Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cilodong, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, dan Kelurahan Jatimulya.
  6. Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan Grogol, dan Kelurahan Krukut.
  7. Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan Pangkalan Jati, dan Kelurahan Pangkalan Jati Baru.
  8. Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan Harjamukti, dan Kelurahan Curug.
  9. Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan Leuwinanggung, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan Jatijajar, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cimpaeun.
  10. Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan Lama, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Pasir Putih.
  11. Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari Lama, Kelurahan Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Duren Mekar, dan Kelurahan Duren Seribu.

Pemerintahan

Daftar Walikota

Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.

Nomor urut Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref.
  Badrul Kamal
(Penjabat Sementara)
(lahir 1945)
Independen 27 April 1999 15 Maret 2000 5 tahun, 322 hari Transisi Tidak ada
1 Badrul Kamal 15 Maret 2000 15 Maret 2005 I
(2000)
Yus Ruswandi
2000–2005
[3][4]
Warma Sutarman
(Pelaksana Tugas)
Nonpartisipan 15 Maret 2005 28 Agustus 2005 177 hari Transisi Tidak ada [5]
28 Agustus 2005 8 September 2005 [6]
Nu'man Abdul Hakim
(Pelaksana Tugas)
PPP 8 September 2005 21 September 2005 13 hari [7]
Warma Sutarman
(Penjabat)
Nonpartisipan 21 September 2005 26 Januari 2006 127 hari [8][9]
2 Nur Mahmudi Ismail
(lahir 1961)
PKS 26 Januari 2006 26 Januari 2011 10 tahun, 0 hari II
(2005)
Yuyun Wirasaputra
2006–2011
[10][11]
26 Januari 2011 26 Januari 2016 III
(2010)
Mohammad Idris
2011–2016
[12][13]
Arifin Harun Kertasaputra
(Penjabat)
(lahir 1958)
Nonpartisipan 26 Januari 2016 17 Februari 2016 22 hari Transisi Tidak ada [14]
3 Mohammad Idris
(lahir 1961)
PKS 17 Februari 2016 17 Februari 2021 5 tahun, 0 hari IV
(2015)
Pradi Supriatna
2016–2021
[15]
(3) Mohammad Idris
(lahir 1961)
PKS 26 Februari 2021 Petahana 3 tahun, 31 hari V
(2020)
Imam Budi Hartono
2021–sekarang
[16][17]
[18]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam enam periode terakhir.

Partai Perolehan kursi pascapemilu
1999–2004 2004–2009 2009–2014 2014–2019 2019–2024 2024–2029
Partai Keadilan Sejahtera
3 / 45
(sebagai Partai Keadilan)
12 / 45
11 / 50
6 / 50
12 / 50
13 / 50
Partai Gerakan Indonesia Raya n/a n/a
3 / 50
9 / 50
10 / 50
8 / 50
Partai Golongan Karya
6 / 45
8 / 45
7 / 50
5 / 50
5 / 50
7 / 50
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12 / 45
5 / 45
5 / 50
11 / 50
10 / 50
6 / 50
Partai Kebangkitan Bangsa
2 / 45
2 / 45
1 / 50
1 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Demokrat n/a
8 / 45
15 / 50
5 / 50
3 / 50
5 / 50
Partai Amanat Nasional
7 / 45
5 / 45
6 / 50
6 / 50
4 / 50
2 / 50
Partai Persatuan Pembangunan
7 / 45
4 / 45
1 / 50
4 / 50
2 / 50
2 / 50
Partai Nasional Demokrat n/a n/a n/a
1 / 50
0 / 50
1 / 50
Partai Solidaritas Indonesia n/a n/a n/a n/a
1 / 50
1 / 50
Partai Hati Nurani Rakyat n/a n/a
0 / 50
2 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Bulan Bintang
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
0 / 50
Partai Keadilan dan Persatuan
1 / 45
0 / 45
0 / 50
0 / 50
0 / 50
N/A
Partai Damai Sejahtera n/a
1 / 45
1 / 50
n/a n/a n/a
Partai Persatuan
1 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (fraksi)
5 / 45
n/a n/a n/a n/a n/a
Jumlah anggota 45 Steady 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah partai 10 Penurunan 8 Kenaikan 9 Kenaikan 10 Penurunan 9 Kenaikan 10


Daftar Kecamatan

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Ibu kota Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.76.06 Beji Beji 6
32.76.11 Bojongsari Bojongsari Lama 7
32.76.08 Cilodong Cilodong 5
32.76.02 Cimanggis Cisalak Pasar 6
32.76.09 Cinere Cinere 4
32.76.07 Cipayung Cipayung 5
32.76.04 Limo Limo 4
32.76.01 Pancoran Mas Depok 6
32.76.03 Sawangan Sawangan Lama 7
32.76.05 Sukmajaya Mekarjaya 6
32.76.10 Tapos Tapos 7
Jumlah 63


Ikon Kota

Belimbing terpilih sebagai ikon Kota Depok. Belimbing yang terkenal dari Kota Depok adalah belimbing dewa. Namun, seiring maraknya pengembangan perumahan serta properti lainnya di daerah utara Kota Depok atau berbatasan dengan Jakarta Selatan, pohon Belimbing hanya bisa ditemukan di daerah selatan atau ke arah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.

Julukan

  • Kota Belimbing

Belimbing yang terkenal dari Kota Depok adalah Belimbing Dewa. Belimbing sangat Prospektif dikembangkan di Kota Depok dan kini telah menjadi buah unggulan Kota Depok.

  • Kota Petir

Kota Depok dijuluki Kota Petir, dikarenakan Kota Depok adalah satu-satunya kota di dunia yang terdapat petir paling berbahaya di dunia dan paling sering terjadi.[19]

  • Kota Layangan

Kota Depok dijuluki Kota Layangan, karena di langit Kota Depok dipenuhi banyak layangan yang diterbangkan dari berbagai penjuru Kota Depok.

  • Kota Layak Anak

Kota Depok berhasil mempertahankan penghargaan Kota Layak Anak dengan predikat Nindya untuk 3 kali secara berturut-turut dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2019 sampai dengan sekarang.

Pendidikan

Kota Depok memiliki sekitar 1.793 sekolah, 362.366 siswa dan 41.577 guru.[20]

Perguruan Tinggi

Transportasi

Angkutan Kota

  • D01: Terminal Depok-Ridwan Rais-Depok Satu PP
  • D01-A: Terminal Depok-Nusantara-Depok Satu PP
  • D02: Terminal Depok-Tole Iskandar-Depok Dua PP
  • D02-A: Cilodong-Merdeka-Depok Dua PP
  • D03: Terminal Depok-Sawangan-Parung PP
  • D04: Terminal Depok-Kukusan-Srengseng Sawah PP
  • D05: Terminal Depok-Citayam-Stasiun Bojong Gede PP
  • D06: Terminal Depok-Simpang Depok-Terminal Jatijajar PP
  • D07: Terminal Depok-Pitara-Citayam PP
  • D07-A: Terminal Depok-Jembatan Serong-Rawa Denok PP
  • D08: Terminal Depok-Cilodong-Kampung Sawah PP
  • D09: Terminal Depok-Raden Saleh-Kampung Sawah PP
  • D10: Terminal Depok-Parung Serab-Kampung Sawah PP
  • D10-A: Terminal Depok-Grand Depok City-Terminal Jatijajar PP
  • D11: Terminal Depok-Akses UI-Menpor Palsigunung PP
  • D15: Terminal Depok-Rawa Jati-Simpang Limo PP
  • D17: Terminal Jatijajar-Banjaran Pucung-Cibubur PP
  • D21: Terminal Sawangan-Bedahan-Duren Seribu PP
  • D25: Terminal Sawangan-Abdul Wahab-Pondok Petir PP
  • D26: Terminal Sawangan-Rawa Denok-Pasar Citayam PP
  • D27: Kompleks Arco-Pengasinan-Abdul Wahab PP
  • D28: Terminal Sawangan-Abdul Wahab-Pasar Ciputat PP
  • D29: Parung-Cinangka-Pasar Ciputat PP
  • D37: Terminal Kampung Rambutan-Cisalak-Pasar Cibinong PP
  • D41: Gandaria-Cibinong-Citeureup PP
  • D61: Desa Limo-Pondok Labu-Pasar Minggu PP
  • D66: Pasar Cibinong-Cimpaeun-Gunung Putri PP
  • D68: Leuwinanggung-Cimpaeun-Pasar Cibinong PP
  • D69: Cisalak-Pekapuran-Leuwinanggung PP
  • D72: Kampung Sawah-Cikaret-Terminal Cibinong PP
  • D79: Cisalak-Radar Auri-Leuwinanggung PP
  • D83: Tanah Baru-Desa Putra-Pasar Lenteng Agung PP
  • D97: Simpang Cisalak-Putri Tunggal-Cibubur PP
  • D102: Parung Bingung-Meruyung-Pondok Labu PP
  • D105: Terminal Depok-Tanah Baru-Pondok Labu PP
  • D106: Parung-Cinangka-Lebak Bulus PP
  • D107: Cisalak-Gas Alam-Leuwinanggung PP
  • D110: Terminal Depok-Gandul-Cinere PP
  • D111: Stasiun Citayam-Kalisuren-Parung PP
  • D112: Terminal Depok-Ciracas-Terminal Kampung Rambutan PP
  • D114: Grogol-Pondok Labu-Ciputat PP
  • D117: Terminal Bojong Gede-Kalisuren-Parung PP
  • D121: Terminal Kampung Rambutan-Jambore-Cileungsi PP
  • D121-A: Terminal Kampung Rambutan-Jambore-Bumi Mutiara PP
  • D128: Terminal Depok-Desa Putra-Warung Sila PP
  • D129: Mekarsari-Tanjung Barat-Pasar Minggu PP
  • M03: Terminal Depok-Tanjung Barat-Pasar Minggu PP
  • M04: Depok Timur-Tanjung Barat-Pasar Minggu PP
  • P01: Cisalak-Cibubur-Cileungsi PP
  • S16: Terminal Depok-Gandul-Pasar Pondok Labu PP
  • T11: Mekarsari-Ciracas-Terminal Cililitan PP
  • T13: Taman Bunga-Bulak Sereh-Terminal Cililitan PP
  • T16: Jambore-Ciracas-Pasar Rebo PP
  • T19: Terminal Depok-Tanjung Barat-Terminal Pinang Ranti PP

Armada Bus

  • DAMRI: D'Mall Depok-Bandara Internasional Soekarno-Hatta PP
  • DAMRI: D'Mall Depok-Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma PP
  • Hiba Utama: Terminal Depok-Bandara Internasional Soekarno-Hatta PP
  • Hiba Utama: Terminal Jatijajar-Bandara Internasional Soekarno-Hatta PP
  • Maya Gapura Intan (MGI): Terminal Depok-Bandung PP
  • Metromini: Depok Timur-Terminal Baranangsiang PP
  • Metromini: Terminal Kampung Rambutan-Jatijajar-Terminal Baranangsiang PP
  • Transjakarta D11: Terminal Depok-Badan Kepegawaian Negara PP
  • Transjakarta D21: Universitas Indonesia-Lebak Bulus PP

KRL Commuter Line

Rute KRL yang melewati Kota Depok:

LRT Jabodebek

Rute LRT yang melewati Kota Depok:

Fasilitas

Perumahan

Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2020, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[21]

Tempat Ibadah

Depok memiliki 387 Masjid dan 83 Musholla, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik, 2 Pura, 1 Vihara dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[22]

Taman

Walikota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 63 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[23]

Jalan Tol

Terminal

Kota Depok memiliki 3 terminal, yang diantaranya ada 1 Terminal Utama, 1 Terminal Bus, 1 Terminal Cadangan:

Jl. Margonda Raya No.39, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431.

Jl. Raya Bogor No.12, Jatijajar, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16451.

Jl. Sawangan Permai No.36, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511.

Stasiun

Kota Depok memiliki 5 stasiun KRL dan 1 stasiun LRT yang masih beroperasi, diantaranya:

Selain itu, Kota Depok juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Tragedi Ratu Jaya, yaitu:

Halte Transjakarta

Kota Depok memiliki 14 Halte Bus Transjakarta. 4 Halte berada di Jalan Margonda Raya dan 10 Halte berada di Jalan Ir. H. Juanda.[24]

Pahlawan Depok

Lahir di Bogor, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kali Bata, Depok pada tanggal 16 November 1945. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Margonda Raya, Depok, Kec. Pancoran Mas.

Lahir di Depok, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran dengan sekutu di Perkebunan Cikasintu, Kabupaten Sukabumi pada tahun 1947. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Tole Iskandar, Sukamaju, Kec. Cilodong.

Arif Rahman Hakim adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama dibawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Arif Rahman Hakim, Depok, Kec. Pancoran Mas.

  • Muchtar

Nama Muchtar menurut cerita adalah nama seorang pejuang Depok. Namanya muncul bersamaan dengan Margonda dan Tole Iskandar ketika terjadi peristiwa perlawanan para pejuang kemerdekaan yang mempertahankan Depok dari tentara NICA Belanda yang menguasai Depok. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Muchtar Raya, Sawangan Baru, Kec. Sawangan.

Lahir di Baubau, Sulawesi Tenggara. Ia dikenal sebagai Bapak Brimob karena pengabdiannya kepada Kepolisian Republik Indonesia sebagai pelopor terbentuknya Korps Brigade Mobil yang dulu disebut dengan nama Polisi Istimewa. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Pasir Gunung Selatan, Kec. Cimanggis.

  • Pamoras

Lahir di Mandailing Natal, Sumatra Barat. Ia dikenal karena kegigihannya melawan tentara VOC sewaktu berada di kawasan Desa Cisalak Baru atau sekarang menjadi Kelurahan Cisalak Pasar. Nama ia diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Pamoras, Abadijaya, Kec. Sukmajaya.

Ekonomi

Perkembangan Kota Depok dari aspek geografis, demografis maupun sumber pendapatan begitu pesat, terutama di Bidang Administrator Pembangunan. Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:

Pertama, indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sisi daya beli terjadi peningkatan indeks daya beli dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 586,49 pada tahun 2009.

Kedua, capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok pada tahun tahun 2009: 6,22%. Kontribusi paling dominan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan LPE, dari subsektor perdagangan dan jasa.

Ketiga, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 52,77% pada tahun 2009. Indikasi tersebut menandakan bahwa masyarakat Depok sudah dapat memenuhi kebutuhan sektor primer maupun sektor sekunder.

Laju ekonomi yang meningkat tersebut, telah menjadikan Depok sebagai kota jasa dan perdagangan. Hal itu terlihat secara nyata dengan semakin banyaknya layanan sektor jasa dan perdagangan yang bermunculan di Kota Depok, seperti Restaurant, Mall, tempat-tempat usaha dan layanan jasa lainnya.[25]

Pusat Perbelanjaan

Mall:

  • City Plaza Depok
  • D'Mall
  • Margo City
  • ITC Depok
  • Depok Town Center
  • Cinere Bellevue Mall
  • Tip Top Depok
  • Transmart Dewi Sartika
  • Giant Ekstra Tole Iskandar
  • Giant Ekstra Cimanggis
  • Giant Ekstra Margo City
  • Giant Ekspres Bojongsari
  • Giant Ekspres Cinere Mall
  • Mall Cimanggis
  • Mall Cinere
  • Cimanggis Square
  • Depok Town Square
  • Cinere Square
  • Salladin Square
  • Pesona Square
  • The Park Sawangan

Pasar:

  • Pasar Cisalak
  • Pasar Simpang Curug
  • Pasar Windu
  • Pasar Sukatani
  • Pasar Tugu
  • Pasar Palsigunung
  • Pasar Sawangan
  • Pasar Agung
  • Pasar Segar Cinere
  • Pasar Musi
  • Pasar Musi Baru
  • Pasar Mini
  • Pasar Pucung
  • Pasar Citayam
  • Pasar Kemiri Muka
  • Pasar Reni Jaya
  • Pasar Anyelir
  • Pasar Muamalah
  • Pasar Depok Lama
  • Pasar Depok Jaya

Kesehatan

Rumah Sakit

  • RSUD Depok
  • RSUD Depok Timur
  • RS Hermina Depok
  • RS Bhayangkara Brimob
  • RS Permata Depok
  • RS Tugu Ibu
  • RS Sentra Medika
  • RS Puri Cinere
  • RS Simpangan Depok
  • RS Citra Medika Depok
  • RS Mitra Keluarga
  • RS Harapan Depok
  • RS Meilia
  • RS Universitas Indonesia
  • RS Jantung Diagram Cinere
  • RSIA Hasanah Graha Afiah
  • RSIA Tumbuh Kembang
  • RSIA Graha Permata Ibu
  • RSIA Citra Arafiq
  • RSIA Bunda Aliyah Depok
  • RSIA Setya Bhakti
  • RSIA Asyifa
  • RSIA Brawijaya Sawangan
  • RSU Bunda Margonda
  • RSU Bhakti Yudha

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

  • Puskesmas Pancoran Mas
  • Puskesmas Mampang
  • Puskesmas Rangkapan Jaya Baru
  • Puskesmas Depok Jaya
  • Puskesmas Beji
  • Puskesmas Kemiri Muka
  • Puskesmas Tanah Baru
  • Puskesmas Cipayung
  • Puskesmas Ratu Jaya
  • Puskesmas Bojong Pondok Terong
  • Puskesmas Sukmajaya
  • Puskesmas Abadijaya
  • Puskesmas Baktijaya
  • Puskesmas Pondok Sukmajaya Permai
  • Puskesmas Cilodong
  • Puskesmas Villa Pertiwi
  • Puskesmas Limo
  • Puskesmas Meruyung
  • Puskesmas Cinere
  • Puskesmas Gandul
  • Puskesmas Cimanggis
  • Puskesmas Cisalak Pasar
  • Puskesmas Pasir Gunung Selatan
  • Puskesmas Mekarsari
  • Puskesmas Harjamukti
  • Puskesmas Tugu
  • Puskesmas Tapos
  • Puskesmas Cilangkap
  • Puskesmas Cimpaeun
  • Puskesmas Jatijajar
  • Puskesmas Sukatani
  • Puskesmas Sukamaju Baru
  • Puskesmas Sawangan
  • Puskesmas Kedaung
  • Puskesmas Pasir Putih
  • Puskesmas Pengasinan
  • Puskesmas Cinangka
  • Puskesmas Bojongsari
  • Puskesmas Duren Seribu

Plat Kendaraan

B **** Z**
B **** E**

Lihat Pula

Keterangan

Catatan Kaki

  1. ^ a b c "Kota Depok Dalam Angka 2020". www.depokkota.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  2. ^ "Arti Kata Depok". www.mohammadidris.id. Diakses tanggal 2020-09-16. 
  3. ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022. Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok. 
  4. ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021. 
  5. ^ "30 Hari Tak Ada Pelantikan, Plt Walikota Depok Diperpanjang". detikcom. 9 Agustus 2005. Diakses tanggal 16 Maret 2020.  [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Mendagri Prihatin Pergantian Walikota Depok Molor Terus". detikcom. 2005-08-29. Diakses tanggal 2021-06-22. Terjadi krisis kepemimpinan di Kota Depok akibat sengketa pemilihan umum Wali Kota Depok 2005 yang menyebabkan penundaan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih. Masa jabatan Warma diperpanjang yang seharusnya selesai hingga 28 Agustus 2005. 
  7. ^ Administrator (2005-09-08). "Nu'man Abdul Hakim, Pelaksana Harian Wali Kota Depok". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  8. ^ "Badrul Kamal Datangi Kantor Kementerian Polhukam". detikcom. 2005-09-28. Diakses tanggal 2021-07-20. Diperpanjang masa jabatannya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-877 tanggal 21 September 2005. 
  9. ^ "Mendagri Perpanjang Jabatan Plt Walikota Depok". detikcom. 2005-09-23. Diakses tanggal 2020-03-16.  [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017. Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006. 
  11. ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021. 
  12. ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020. Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. 
  13. ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  14. ^ "Aher Lantik Pj Walikota Depok 2016 dan Wakil Bupati Ciamis Sisa Masa Jabatan 2014-2019". Berita, Portal Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-16. Diakses tanggal 26 Januari 2016. 
  15. ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  16. ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  17. ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com. 
  18. ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com. 
  19. ^ "Petir Terganas di Dunia Berada di Kota Depok, yang Terparah Terjadi Pada Bulan ini - Grid.ID". www.grid.id. Diakses tanggal 2019-12-25. 
  20. ^ "Badan Pusat Statistik Kota Depok". depokkota.bps.go.id. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  21. ^ "PSU Perumahan". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-02. 
  22. ^ "Portal - Kanwil Kemenag Jabar". jabar.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  23. ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. 2017-04-20. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  24. ^ Media, Kompas Cyber. "Depok Bangun 14 Halte Bus Transjakarta Tahun 2017". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  25. ^ Perkembangan Ekonomi Kota Depok

Pranala Luar