Gili Ketapang, Sumberasih, Probolinggo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25: Baris 25:
Menurut legenda setempat, pulau ini dulunya menyatu dengan daratan Desa Ketapang (Pulau [[Jawa]]), yang kemudian secara gaib bergerak lamban ke tengah laut, karena gempa yang dahsyat akibat letusan [[Gunung Semeru]]. Nama ''Gili Ketapang'' berasal dari [[bahasa Madura]], ''gili'' yang artinya ''mengalir'', dan ''Ketapang'' merupakan nama asal desa tersebut.
Menurut legenda setempat, pulau ini dulunya menyatu dengan daratan Desa Ketapang (Pulau [[Jawa]]), yang kemudian secara gaib bergerak lamban ke tengah laut, karena gempa yang dahsyat akibat letusan [[Gunung Semeru]]. Nama ''Gili Ketapang'' berasal dari [[bahasa Madura]], ''gili'' yang artinya ''mengalir'', dan ''Ketapang'' merupakan nama asal desa tersebut.


Masyarakat setempat memiliki tradisi petolekoran (disebut juga dengan [[bibibi]]), di mana masyarakat melakukan belanja secara bersama-sama pada hari ke-27 bulan puasa Ramadhan.
{{Sumberasih, Probolinggo}}

.
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Sumberasih, Probolinggo}}
{{Desa-stub}}
{{Desa-stub}}



Revisi per 21 September 2020 23.29

Gili Ketapang
Geografi
LokasiSelat Madura
Titik tertinggiGunung Kucing
Pemerintahan
NegaraIndonesia
DesaGili Ketapang
Kependudukan
Penduduk7.600 jiwa (2004)
Kelompok etnikSuku Madura dan Suku Jawa

Gili Ketapang adalah sebuah desa dan pulau kecil di Selat Madura, tepatnya 8 km di lepas pantai utara Probolinggo. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Luas wilayahnya sekitar 68 ha, dan jumlah penduduknya 7.600 jiwa (2004), yang sebagian besar adalah Suku Madura dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Penduduk pulau ini dikenal relatif makmur. Gili Ketapang merupakan salah satu tujuan wisata alam di Kabupaten Probolinggo. Pulau terebut dihubungkan dengan Pulau Jawa dengan perahu motor melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.[1]

Menurut legenda setempat, pulau ini dulunya menyatu dengan daratan Desa Ketapang (Pulau Jawa), yang kemudian secara gaib bergerak lamban ke tengah laut, karena gempa yang dahsyat akibat letusan Gunung Semeru. Nama Gili Ketapang berasal dari bahasa Madura, gili yang artinya mengalir, dan Ketapang merupakan nama asal desa tersebut.

Masyarakat setempat memiliki tradisi petolekoran (disebut juga dengan bibibi), di mana masyarakat melakukan belanja secara bersama-sama pada hari ke-27 bulan puasa Ramadhan.

Referensi

  1. ^ Muslim, Buhori (11-17-2017). "Gili Ketapang, Pulau kecil nan cantik di Probolinggo". GiliSnorkeling.com.