Plot Bubuk Mesiu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan konten
penambahan konten
Baris 22: Baris 22:


=== Rencana awal ===
=== Rencana awal ===
Pertemuan pertama dilakukan tanggal 20 Mei 1604, diperkirakan di [[Duck and Drake Inn]], tak jauh dari kediaman Thomas Wintour yang biasa ketika tinggal di [[Strand]], London. Catesby, Wintour, John Wright, Fawkes dan Percy ikut dalam rapat ini. <ref>{{Cite book|last=Parkinson|first=Cyril Northcote|date=1976|url=https://books.google.co.id/books/about/Gunpowder_Treason_and_Plot.html?id=6HIgAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Gunpowder Treason and Plot|location=|publisher=Weidenfeld & Nicolson|isbn=978-0-297-77224-8|pages=48|language=en|url-status=live}}</ref> Bersama di sebuah kamar pribadi, kelima anggota bersumpah di atas buku doa untuk menjaga kerahasiaan hal ini. Secara kebetulan, dan tidak peduli terhadap rencana tersebut, Pastor John Gerard (teman Catesby) merayakan Misa di ruangan lain, dan kelima pria itu kemudian ikut menerima Ekaristi. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=Antonia|date=1932|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=120|url-status=live}}</ref>
Pertemuan pertama dilakukan tanggal 20 Mei 1604, diperkirakan di [[Duck and Drake Inn]], tak jauh dari kediaman Thomas Wintour yang biasa ketika tinggal di [[Strand]], London. Catesby, Wintour, John Wright, Fawkes dan Percy ikut dalam rapat ini. <ref>{{Cite book|last=Parkinson|first=Cyril Northcote|date=1976|url=https://books.google.co.id/books/about/Gunpowder_Treason_and_Plot.html?id=6HIgAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Gunpowder Treason and Plot|location=|publisher=Weidenfeld & Nicolson|isbn=978-0-297-77224-8|pages=48|language=en|url-status=live}}</ref> Bersama di sebuah kamar pribadi, kelima anggota bersumpah di atas buku doa untuk menjaga kerahasiaan hal ini. Secara kebetulan, dan tidak peduli terhadap rencana tersebut, Pastor [[John Gerard]] (teman Catesby) merayakan Misa di ruangan lain, dan kelima pria itu kemudian ikut menerima Ekaristi. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=Antonia|date=1932|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=120|url-status=live}}</ref>


=== Perekrutan lanjutan ===
=== Perekrutan lanjutan ===
Baris 31: Baris 31:
Tanggal 24 Desember diumumkan bahwa pembukaan kembali Parlemen akan ditunda. Keprihatinan atas wabah tersebut berarti bahwa alih-alih kembali menjabat di bulan Februari, seperti yang semula direncanakan oleh para komplotan, Parlemen belum akan bekerja sampai 3 Oktober 1605. Catatan pemerintah menunjukkan bahwa penundaan ini kemudian dimanfaatkan oleh para konspirator untuk menggali terowongan di bawah Parlemen. Catatan ini diperkirakan palsu, karena tidak ada bukti keberadaan terowongan dan tidak ada jejak yang pernah ditemukan. Kisah terowongan datang langsung dari pengakuan Thomas Wintour, <ref name=":3" /> dan Guy Fawkes tidak mengakui adanya skema seperti itu sampai interogasi kelimanya. Secara logika, menggali terowongan terbukti sangat sulit, terutama karena tidak ada satupun anggota yang memiliki pengalaman menambang. <ref>{{Cite book|last=Freaser|first=Antonia|date=1932|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=132-133|url-status=live}}</ref> Jika ceritanya benar, pada 6 Desember para komisaris Skotlandia telah menyelesaikan pekerjaan mereka, dan para konspirator sibuk membuat terowongan dari kontrakan mereka ke House of Lords. Mereka menghentikan upaya mereka ketika, selama pembuatan terowongan, mereka mendengar suara dari atas. Suara itu ternyata adalah janda penyewa yang sedang membersihkan bagian bawah Gedung Parlemen — ruangan yang akhirnya digunakan untuk menyimpan mesiu. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=55-57|language=en|url-status=live}}</ref>
Tanggal 24 Desember diumumkan bahwa pembukaan kembali Parlemen akan ditunda. Keprihatinan atas wabah tersebut berarti bahwa alih-alih kembali menjabat di bulan Februari, seperti yang semula direncanakan oleh para komplotan, Parlemen belum akan bekerja sampai 3 Oktober 1605. Catatan pemerintah menunjukkan bahwa penundaan ini kemudian dimanfaatkan oleh para konspirator untuk menggali terowongan di bawah Parlemen. Catatan ini diperkirakan palsu, karena tidak ada bukti keberadaan terowongan dan tidak ada jejak yang pernah ditemukan. Kisah terowongan datang langsung dari pengakuan Thomas Wintour, <ref name=":3" /> dan Guy Fawkes tidak mengakui adanya skema seperti itu sampai interogasi kelimanya. Secara logika, menggali terowongan terbukti sangat sulit, terutama karena tidak ada satupun anggota yang memiliki pengalaman menambang. <ref>{{Cite book|last=Freaser|first=Antonia|date=1932|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=132-133|url-status=live}}</ref> Jika ceritanya benar, pada 6 Desember para komisaris Skotlandia telah menyelesaikan pekerjaan mereka, dan para konspirator sibuk membuat terowongan dari kontrakan mereka ke House of Lords. Mereka menghentikan upaya mereka ketika, selama pembuatan terowongan, mereka mendengar suara dari atas. Suara itu ternyata adalah janda penyewa yang sedang membersihkan bagian bawah Gedung Parlemen — ruangan yang akhirnya digunakan untuk menyimpan mesiu. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=55-57|language=en|url-status=live}}</ref>


Pada saat komplotan berkumpul kembali di awal tahun baru (menurut gaya lama) pada [[Lady Day]], 25 Maret, mereka merekrut tiga orang lagi, yakni: Robert Wintour, John Grant, dan Christopher Wright. Penambahan Wintour dan Wright adalah pilihan yang jelas. Robert Wintour mewarisi Huddington Court (tempat perlindungan bagi para pendeta) di dekat Worcester, dan dikenal sebagai pria yang murah hati dan disukai. <ref name=":2" /> Christopher Wright (1568–1605), saudara laki-laki John, juga mengambil bagian dalam pemberontakan Essex dan telah memindahkan keluarganya ke [[Twigmore]] di [[Lincolnshire]], yang kemudian dikenal sebagai surga bagi para imam. [58] [59] John Grant menikah dengan saudara perempuan Wintour, Dorothy, dan merupakan penguasa manor Norbrook dekat Stratford-upon-Avon. Dikenal sebagai orang yang cerdas, bijaksana, dia melindungi umat Katolik di rumahnya di Snitterfield, dan merupakan orang lain yang pernah terlibat dalam pemberontakan Essex tahun 1601. [60] [61]
Pada saat komplotan berkumpul kembali di awal tahun baru (menurut gaya lama) pada [[Lady Day]], 25 Maret, mereka merekrut tiga orang lagi, yakni: Robert Wintour, John Grant, dan Christopher Wright. Robert Wintour mewarisi [[Huddington Court]] (tempat perlindungan bagi para pendeta) di dekat [[Worcester, Inggris|Worcester]], dan dikenal sebagai pria yang murah hati dan disukai. <ref name=":2" /> Christopher Wright (1568–1605), saudara laki-laki John, juga mengambil bagian dalam pemberontakan Essex dan telah memindahkan keluarganya ke [[Twigmore]] di [[Lincolnshire]]. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=Antonia|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=55-56|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nelthorpe|first=Sutton|date=1935|title=Twigmore and the Gunpowder Plot|url=|journal=Lincolnshire Magazine|language=en|volume=2|issue=8|pages=229|doi=}}</ref> John Grant menikah dengan saudara perempuan Wintour, Dorothy, dan merupakan pemilik [[Norbrook]] dekat [[Stratford-upon-Avon]]. Dikenal sebagai orang yang cerdas, bijaksana, dia melindungi umat Katolik di rumahnya di [[Snitterfield]], dan juga terlibat dalam pemberontakan Essex tahun 1601. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=136-137|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=57|language=en|url-status=live}}</ref>

=== Runag bawah tanah ===
Selain merekrut anggota, di tanggal yang sama mereka juga menyewa suatu ruang bawah tanah milik Whynniard. Kompleks [[Istana Westminster]] pada awal abad ke-17 tersusun atas sekumpulan bangunan yang mengelilingi kapel, dan aula dari bekas istana kerajaan yang menampung Parlemen dan berbagai pengadilan hukum kerajaan. Pada masa itu, istana merupakan daerah yang mudah dijangkau oeh berbagai kalangan. Gedung Whynniard berada di sepanjang sudut kanan ke Gedung Parlemen, di sepanjang jalan yang disebut [[Parliament Place]], yang mengarah ke [[Tangga Parlemen]] dan [[Sungai Thames]]. Ruang bawah tanah umum pada saat itu, digunakan untuk menampung berbagai bahan termasuk makanan dan kayu bakar. Bagian bawah Whynniard, di lantai dasar, berada tepat di bawah Gedung Parlemen di lantai pertama, dan mungkin pernah menjadi bagian dari dapur abad pertengahan istana. Tidak terpakai dan kotor, lokasinya ideal untuk apa yang direncanakan kelompok itu. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=144-145|url-status=live}}</ref>

Pada minggu kedua bulan Juni Catesby bertemu dengan kepala Yesuit di Inggris, Pastor [[Henry Garnet]], di London dan bertanya kepadanya tentang nilai atas suatu usaha yang mungkin melibatkan nyawa orang yang tidak bersalah. Garnet menjawab bahwa menurutnya tindakan seperti itu sering kali bisa dimaafkan, tetapi kemudian ia menegur Catesby dalam pertemuan kedua pada bulan Juli di Essex, menunjukkan kepadanya surat dari paus yang melarang pemberontakan. Segera setelah itu, pendeta Yesuit [[Oswald Tesimond]] memberi tahu Garnet bahwa dia telah menerima pengakuan Catesby, yang selama ini dia telah mempelajari rencana tersebut. Garnet dan Catesby bertemu untuk ketiga kalinya pada 24 Juli 1605, di rumah [[Anne Vaux]] di Enfield Chase. <!-- Menurut kelompok tersebut, rumah Anne Vaux sering digunakan untuk menyembunyikan para pendeta. --> Garnet memutuskan bahwa laporan Tesimond telah dinyatakan di bawah segel pengakuan dosa, sehingga hukum kanon melarang dia untuk mengulangi apa yang telah dia dengar. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=62-65|language=en|url-status=live}}</ref> Tanpa mengakui bahwa dia menyadari hal dibalik rencana tersebut, Garnet berusaha untuk menghalangi Catesby, tetapi tidak berhasil. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=65-67|language=en|url-status=live}}</ref> Garnet menulis kepada seorang kolega di Roma, [[Claudio Acquaviva]], mengenai keprihatinannya terhadap pemberontakan di Inggris. Dia juga mengatakan, "ada kemungkinan bahwa terdapat beberapa usaha pengkhianatan atau kekerasan terhadap Raja," dan mendesak paus untuk mengeluarkan arahan publik yang melarang penggunaan kekerasan.

Menurut Fawkes, awalnya mereka membawa 20 barel bubuk mesiu, diikuti oleh 16 barel lainnya pada 20 Juli. Pasokan mesiu secara teoritis dikendalikan oleh pemerintah, tetapi dengan mudah diperoleh dari sumber-sumber terlarang. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=146-147|url-status=live}}</ref> <!-- Bubuk mesiu dapat dibeli di pasar gelap dari tentara, milisi, kapal dagang, dan pabrik bubuk --> Pada tanggal 28 Juli, ancaman wabah sampar kembali menunda pembukaan Parlemen, kali ini hingga 5 November. Fawkes meninggalkan negara itu untuk waktu yang singkat. Waktu tersebut juga dihabisakan oleh Raja, untuk berburu. Dia tinggal di manapun ia suka, termasuk di rumah orang Katolik terkemuka. Garnet yang yakin bahwa ancaman pemberontakan telah surut, berkeliling negeri untuk berziarah.<ref name=":4">{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=159-162|url-status=live}}</ref>

Tidak pasti kapan Fawkes kembali ke Inggris, tetapi dia kembali ke London pada akhir Agustus, ketika dia dan Wintour menemukan bahwa bubuk mesiu yang disimpan di bagian bawah telah rusak. Akhirnya mereka membawa lebih banyak bubuk mesiu dibawa ke dalam ruangan dan kayu bakar untuk menyembunyikannya. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=170|url-status=live}}</ref> Tiga konspirator terakhir direkrut pada akhir 1605. Di Michaelmas, Catesby membujuk [[Ambrose Rookwood]] untuk menyewa [[Clopton]] dekat Stratford-upon-Avon. Rookwood adalah seorang pemuda dengan koneksi yang beragam. Lokasi kandang kudanya di [[Coldham|Coldham Hall]] di [[Stanningfield]], [[Suffolk]] merupakan faktor penting dalam pendaftarannya. Selanjutnya Everard Digby adalah seorang pemuda yang secara umum disukai, dan tinggal di [[Gayhurst|Gayhurst House]], [[Buckinghamshire]]. Dia telah dianugerahi gelar bangsawan oleh Raja pada bulan April 1603, dan dibaptis katolik oleh Gerard. Digby dan istrinya, Mary Mulshaw, menemani pendeta itu dalam ziarahnya, dan kedua pria itu kabarnya adalah teman dekat. Digby diminta oleh Catesby untuk menyewa Pengadilan Coughton dekat [[Alcester]]. <ref name=":4" /> Digby juga dijanjikan £ 1.500 setelah Percy gagal membayar sewa untuk properti yang diambilnya di Westminster. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=80|language=en|url-status=live}}</ref> Terakhir, pada 14 Oktober Catesby mengundang [[Francis Tresham]] ke dalam konspirasi. Tresham adalah sepupu Robert Catesby — keduanya dibesarkan bersama.

=== Surat Monteagle ===
Rincian plot diselesaikan pada bulan Oktober, si suatu kedai minum di London dan [[Daventry]]. Dalam rencana ini, Fawkes akan dibiarkan menyalakan sekering dan kemudian melarikan diri melintasi Sungai Thames, sementara pemberontak di Midlands akan membantu memastikan penangkapan Elizabeth. Fawkes akan meninggalkan lokasi ini untuk menjelaskan peristiwa di Inggris kepada kekuatan Katolik Eropa. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The GUnpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=178-179|url-status=live}}</ref>

Para istri dan Anne Vaux menjadi semakin khawatir dengan dugaan mereka. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=78-79|language=en|url-status=live}}</ref> Beberapa anggota mengungkapkan kekhawatirannya tentang keselamatan sesama umat Katolik yang akan hadir di Parlemen pada hari ledakan yang direncanakan. Percy mengkhawatirkan pelindungnya, Northumberland. Catesby menyarankan bahwa luka kecil mungkin menghalanginya pada hari itu.

Pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober, Monteagle (saudara ipar Tresham) mengatur makan bersama di sebuah rumah di Hoxton. Tiba-tiba seorang pelayan muncul dan berkata bahwa dia telah menerima surat untuk Lord Monteagle dari orang asing di jalan. Monteagle memerintahkannya untuk dibacakan kepada perusahaan. "Dengan arahan ini Francis Tresham berusaha untuk mencegah Plot dan memperingatkan teman-temannya terlebih dahulu" (H Trevor-Roper).

Tidak yakin dengan arti surat itu, Monteagle segera pergi ke [[Whitehall]] dan menyerahkannya kepada Cecil (saat itu bergelar [[Earl of Salisbury]]). <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=89|language=en|url-status=live}}</ref>Salisbury memberi tahu [[Earl of Worcester]] dan [[Henry Howard]], tanpa memberitahukan tentang rencana tersebut pada Raja, yang sibuk berburu di Cambridgeshire dan diperkirakan tidak akan kembali selama beberapa hari. Pelayan Monteagle, Thomas Ward, memiliki hubungan keluarga dengan Wright bersaudara, dan mengirim pesan ke Catesby tentang pengkhianatan itu. Catesby, yang seharusnya pergi berburu dengan Raja, mencurigai bahwa Tresham yang bertanggung jawab atas surat tersebut, dan Thomas Wintour menemui konspirator yang baru saja direkrut tersebut. Tresham berhasil meyakinkan bahwa dia tidak menulis surat itu, tetapi mendesak mereka untuk meninggalkan plot tersebut. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=180-182|url-status=live}}</ref> Salisbury sudah mengetahui beberapa hal yang aneh sebelum dia menerima surat itu, tetapi belum mengetahui secara persis plotnya, atau siapa sebenarnya yang terlibat. Karena itu, dia memilih untuk menunggu, untuk melihat bagaimana peristiwa itu terjadi.

=== Penemuan ===
Hari Jumat 1 November, Raja kembali ke London dan menerima surat tersebut. Setelah membacanya, James segera menangkap kata "pukulan" dan merasa bahwa kata itu mengisyaratkan "beberapa rencana api dan bubuk", <ref>{{Cite book|last=Parkinson|first=Cyril Northcote|date=1976|url=https://books.google.co.id/books/about/Gunpowder_Treason_and_Plot.html?id=6HIgAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Gunpowder Treason and Plot|location=|publisher=Weidenfeld & Nicolson|isbn=978-0-297-77224-8|pages=70|language=en|url-status=live}}</ref> mungkin ledakan yang melebihi kekerasan yang membunuh ayahnya, [[Henry Stuart Darnley]], di [[Kirk o 'Field]] pada tahun 1567. Ingin tidak terlihat terlalu tertarik, Salisbury berpura-pura tidak tahu. Keesokan harinya anggota Dewan Penasihat mengunjungi Raja di Istana Whitehall dan memberitahunya bahwa, berdasarkan informasi yang diberikan Salisbury kepada mereka seminggu sebelumnya, pada hari Senin Tuan [[Chamberlain Thomas Howard]] akan melakukan pencarian dari Gedung Parlemen. Pada hari Minggu tanggal 3 November Percy, Catesby, dan Wintour mengadakan pertemuan terakhir, di mana Percy mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa mereka harus "menahan cobaan sepenuhnya", dan mengingatkan mereka tentang kapal mereka yang menunggu di Sungai Thames.<ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=92|language=en|url-status=live}}</ref> Pada tanggal 4 November Digby bersiap untuk"pesta berburu" di Dunchurch, untuk menculik Elizabeth. Pada hari yang sama, Percy mengunjungi Earl of Northumberland untuk melihat apakah dia bisa mengetahui rumor seputar surat kepada Monteagle. Percy kembali ke London dan meyakinkan Wintour, John Wright, dan Robert Keyes bahwa mereka tidak perlu khawatir, dan kembali ke penginapannya di Gray's Inn Road. Pada malam yang sama Catesby, kemungkinan besar ditemani oleh John Wright dan Bates, berangkat ke Midlands. Fawkes mengunjungi Keyes, dan diberi arloji saku yang ditinggalkan oleh Percy, untuk mengatur waktu sumbu, dan satu jam kemudian Rookwood menerima beberapa pedang terukir dari pembuat alat makan. <ref>{{Cite book|last=Fraser|first=|date=1996|url=|title=The Gunpowder Plot|location=|publisher=|isbn=|pages=199-201|url-status=live}}</ref>

Meskipun ada dua catatan tentang jumlah pencarian dan waktunya, menurut versi Raja, pencarian pertama gedung-gedung di dalam dan sekitar Parlemen dilakukan pada hari Senin 4 November oleh Suffolk, Monteagle , dan John Whynniard. Mereka menemukan tumpukan besar kayu bakar di bawah akar di bawah House of Lords, serta pernyataan dari sesorang yang mereka anggap sebagai seorang pelayan (Fawkes), yang memberi tahu mereka bahwa kayu bakar itu milik tuannya, Thomas Percy. Mereka pergi untuk melaporkan temuan mereka, pada saat itu Fawkes juga meninggalkan gedung. Penyebutan nama Percy ini menimbulkan kecurigaan lebih lanjut karena dia sudah dikenal oleh pihak berwenang sebagai agitator Katolik. Raja bersikeras untuk melakukan pencarian yang lebih menyeluruh. Malam itu, regu pencari, yang dipimpin oleh [[Thomas Knyvet]], kembali ke bagian bawah. Mereka kembali menemukan Fawkes, mengenakan jubah dan topi, dan mengenakan sepatu bot dan taji. Dia ditangkap, sebagai John Johnson. Dia membawa lentera yang sekarang disimpan di Ashmolean Museum, Oxford, bersama arloji saku, dan beberapa korek api lambat. <ref>{{Cite web|last=MacGregor|first=Arthur|date=2014-11-07|title=Ashmolean Museum: British Archaeology Collections - Guy Fawkes' Lantern|url=https://web.archive.org/web/20141107194310/http://britisharchaeology.ashmus.ox.ac.uk/highlights/guy-fawkes-lantern.html|website=web.archive.org|access-date=2020-08-30}}</ref> 36 barel mesiu ditemukan tersembunyi di bawah tumpukan kayu bakar dan batu bara. Atas hal ini Fawkes dibawa menghadap Raja pada pagi hari tanggal 5 November. <ref>{{Cite book|last=Haynes|first=Alan|date=1994-01-01|url=https://books.google.co.id/books/about/The_gunpowder_plot.html?id=rEw-AQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The gunpowder plot: faith in rebellion|location=|publisher=A. Sutton|isbn=978-0-7509-0332-5|pages=94-95|language=en|url-status=live}}</ref>

=== Pelarian ===
Saat berita tentang penangkapan "John Johnson" menyebar di antara komplotan yang masih di London, sebagian besar melarikan diri ke barat laut, di sepanjang Watling Street. Christopher Wright dan Thomas Percy pergi bersama. Rookwood pergi segera setelah itu, dan berhasil menempuh jarak 30 mil dalam dua jam dengan satu kuda. Dia menyusul Keyes, yang berangkat lebih awal, lalu Wright dan Percy di Little Brickhill, sebelum mengejar Catesby, John Wright, dan Bates di jalan yang sama. Bersatu kembali, kelompok itu melanjutkan perjalanan ke barat laut ke Dunchurch, menggunakan kuda yang disediakan oleh Digby. Keyes pergi ke rumah Mordaunt di Drayton. Sementara itu, Thomas Wintour tetap tinggal di London, dan bahkan pergi ke Westminster untuk melihat apa yang terjadi. Ketika dia menyadari bahwa plot telah ditemukan, dia mengambil kudanya dan dibuat untuk rumah saudara perempuannya di Norbrook, sebelum melanjutkan ke Pengadilan Huddington. [N] [100]

Pada tanggal 5 November kami memulai Parlemen kami, di mana Raja seharusnya datang sendiri, tetapi menahan diri melalui latihan tetapi pagi itu ketahuan. Rencananya adalah untuk meledakkan Raja pada saat yang seharusnya dia taruh di Tahta Kerajaannya, ditemani dengan semua Anak, Bangsawan dan Rakyat jelata dan dibantu dengan semua Uskup, Hakim dan Dokter; dalam sekejap dan ledakan telah menghancurkan seluruh Negara Bagian dan Kerajaan Inggris. Dan untuk melaksanakan ini, ditempatkan di bawah Gedung Parlemen, tempat raja harus duduk, sekitar 30 barel bubuk, dengan simpanan kayu, kayu bakar, potongan dan batang besi yang bagus.

Ekstrak surat dari Sir Edward Hoby (Gentleman of the Bedchamber) kepada Sir Thomas Edwards, Duta Besar di Brussells [sic] [101]

Kelompok enam konspirator berhenti di Ashby St Ledgers sekitar pukul 6 sore, di mana mereka bertemu Robert Wintour dan memperbaruinya tentang situasi mereka. Mereka kemudian melanjutkan ke Dunchurch, dan bertemu dengan Digby. Catesby meyakinkannya bahwa meskipun plot tersebut gagal, perjuangan bersenjata masih mungkin terjadi. Dia mengumumkan kepada "pesta berburu" Digby bahwa Raja dan Salisbury sudah mati, sebelum para buronan pindah ke barat ke Warwick. [100]

Di London, berita tentang komplotan itu menyebar, dan pihak berwenang memasang penjaga tambahan di gerbang kota, menutup pelabuhan, dan melindungi rumah Duta Besar Spanyol, yang dikelilingi oleh massa yang marah. Surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Thomas Percy, dan pelindungnya, Earl of Northumberland, ditempatkan di bawah tahanan rumah. [102] Dalam interogasi awal "John Johnson", dia tidak mengungkapkan apa pun selain nama ibunya, dan bahwa dia berasal dari Yorkshire. Sebuah surat kepada Guy Fawkes ditemukan pada orangnya, tetapi dia mengklaim bahwa nama itu adalah salah satu aliasnya. Jauh dari menyangkal niatnya, "Johnson" menyatakan bahwa itu adalah tujuannya untuk menghancurkan Raja dan Parlemen. [O] Namun demikian, dia mempertahankan ketenangannya dan bersikeras bahwa dia telah bertindak sendiri. Keengganannya untuk menyerah begitu mengesankan Raja sehingga dia menggambarkannya sebagai memiliki "resolusi Romawi". [104]


== Catatan ==
== Catatan ==

Revisi per 30 Agustus 2020 19.10

Parameter salah (harus 1 — 12) 5 November 1605 (5 November 1605-5 November 1605): "Plot Bubuk Mesiu" Location: (linkback://id.wikipedia.org/wiki/Plot_Bubuk_Mesiu)

Plot Bubuk Mesiu (bahasa Inggris:Gunpowder Plot) pada 1605 ialah rencana peledakan Gedung Parlemen di London, Inggris. Orang-orang yang merencanakannya ingin membunuh anggota parlemen, bersama dengan Raja James I. Orang-orang itu merasakan hal yang sama seperti kebanyakan orang di Inggris saat itu, membenci raja. Namun rencana ini terbongkar oleh raja dan orang-orang yang merencanakannya diadili dan digantung.

Plot ini dirancang untuk meledakkan Dewan Bangsawan Britania Raya pada Pembukaan Parlemen Negara pada tanggal 5 November 1605,[a] sebagai awal dari pemberontakan populer di Midlands di mana putri James yang berusia sembilan tahun, Elizabeth I, akan dilantik sebagai kepala negara Katolik. Robert Catesby diperkirakan telah memulai skema tersebut setelah harapan atas toleransi beragama di bawah Raja James memudar, membuat banyak umat Katolik Inggris kecewa. Di dalam persiapannya, Catesbuy bekerja sama dengan John dan Christopher Wright, Robert dan Thomas Wintour, Thomas Percy, Guy Fawkes, Robert Keyes, Thomas Bates, dan Francis Tresham. Fawkes, yang pernah mewakili Inggris dalam pertempuran terhadap Belanda Spanyol dalam Pemberontakan Belanda, bertanggung jawab atas bahan peledak.

Plot itu kemudian dilaporkan kepada pihak berwenang dalam sebuah surat tanpa nama yang dikirim ke William Parker, Adipati Monteagle keempat, pada 26 Oktober 1605. Selama pencarian Dewan Bangsawan pada malam hari tanggal 4 November 1605, Fawkes ditemukan menjaga 36 barel mesiu dan ditangkap. Setelah mereka mengetahui rencana mereka telah diketahui, sebagian besar konspirator melarikan diri dari London, mencoba mencari perlindungan di sepanjang jalan. Beberapa membuat sikap menentang pemburuan yang dilakukan oleh Kepala Polisi Worcester dan anak buahnya di Holbeche House; di mana Catesby ditemukan dan mati tertembak. Dalam persidangan pada 27 Januari 1606, delapan dari korban selamat, termasuk Fawkes, dihukum dan dijatuhi hukuman gantung.

Rincian percobaan peledakan tersebut diduga diketahui oleh kepala sekolah Yesuit Inggris, Pastor Henry Garnet. Meskipun dia dihukum atas pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati, banyak spekulasi muncul mengenai seberapa tahu dia mengenai plot tersebut. Karena ia mengetahui plot ini dari pengakuan seseorang, Garnet dilarang memberi tahu pihak berwenang berdasarkan aturan segel pengakuan dosa. dengan kerahasiaan mutlak dari pengakuan itu. Meskipun undang-undang anti-Katolik dikeluarkan segera setelah plot diketahui, banyak petinggi Katolik tetap menjabat selama pemerintahan Raja James I. Gagalnya Plot Bubuk Mesiu diperingati selama bertahun-tahun setelah itu dalam khotbah dan acara publik lainnya seperti pemukulan lonceng gereja, yang berkembang menjadi Malam Guy Fawkes.

Orang masih memperingati Plot Bubuk Mesiu dalam Malam Guy Fawkes tiap 5 November di Britania Raya dan Afrika Selatan. Mereka melemparkan bahan peledak dan mercon, dan membuat api unggun untuk memperingati terbongkarnya rencana itu.

Plot

Tujuan utama rencana ini adalah untuk membunuh Raja James, tetapi banyak target penting lainnya juga akan hadir di Pembukaan Parlemen, termasuk kerabat terdekat raja dan anggota Dewan Penasihat Inggris. Selain itu, para hakim senior, sebagian besar aristokrat Protestan, dan uskup Gereja Inggris juga akan hadir sebagai anggota parlemen bersama anggota Dewan Rakyat Britania Raya. [1]Tujuan lainnya adalah penculikan putri Raja, Elizabeth yang tinggal di Biara Coombe dekat Coventry, sekitar sepuluh mil di utara Warwick. Hal ini memudahkan komplotan tersebut, yang sebagian besar tinggal di Midlands. Apabila Raja dan Parlemennya mati, komplotan bermaksud untuk melantik Elizabeth sebagai Ratu. Nasib saudara laki-lakinya, Henry dan Charles, akan diimprovisasi; peran mereka dalam upacara kenegaraan masih belum pasti. Para komplotan berencana untuk menggunakan Henry Percy, sebagai wali Elizabeth, tetapi kemungkinan besar yang bersangkutan tidak mengetahui rencana ini. [2]

Pengumpulan anggota

Catesby, adalah otak di balik plot tersebut. Dia digambarkan oleh sebagai "pria yang tampan, tinggi sekitar enam kaki, atletis dan pendekar pedang yang baik". Bersama dengan beberapa konspirator lainnya, dia berperan dalam Pemberontakan Essex pada tahun 1601 dan ditangkap. Ratu Elizabeth mengizinkannya melarikan diri dengan denda sebesar 4.000 Mark (setara dengan lebih dari £ 6 juta pada tahun 2008), yang dibayar dengan menjual tanahnya di Chastleton. [3][4][5] Pada tahun 1603 Catesby membantu mengatur misi raja Spanyol, Felipe III, mendesaknya untuk melancarkan upaya invasi ke Inggris, yang dipercaya akan didukung dengan baik, terutama oleh Katolik Inggris. Thomas Wintour dipilih sebagai utusan, tetapi raja Spanyol, meskipun bersimpati pada penderitaan umat Katolik di Inggris, berniat untuk berdamai dengan James. [6] Wintour juga berusaha meyakinkan utusan Spanyol Don Juan de Tassis bahwa "3.000 umat Katolik" sudah siap dan menunggu untuk mendukung invasi semacam itu. [7]Paus Clement VIII merespon rencana tersebut dan berpendapat bahwa menggunakan kekerasan untuk mencapai pemulihan kekuasaan Katolik di Inggris akan mengakibatkan kehancuran. [8]

Menurut catatan kontemporer, [g] pada Februari 1604 Catesby mengundang Wintour ke rumahnya di Lambeth, di mana mereka membahas rencana Catesby untuk menegakkan kembali Katolik di Inggris dengan meledakkan Gedung Parlemen selama Pembukaan Parlemen Negara. [5] Wintour dikenal sebagai seorang sarjana yang kompeten, mampu berbicara beberapa bahasa, dan pernah bertempur dengan tentara Inggris di Belanda. [9] Pamannya, Francis Ingleby, telah dieksekusi karena menjadi pastor Katolik pada tahun 1586, dan setealhnya Wintour memeluk agama Katolik. [10] John Wright, seorang Katolik yang taat dan ikut bersama Catesby dalam Pemberontakan Essex tiga tahun sebelumnya, juga hadir dalam pertemuan tersebut. [11] Terlepas dari keberatannya atas kemungkinan akibatnya jika upaya itu gagal, Wintour setuju untuk bergabung dengan konspirasi tersebut, mungkin karena terbujuk oleh retorika Catesby berkata, "Mari kita coba rencana ini." [5]

Wintour pergi ke Flandria untuk menanyakan tentang dukungan Spanyol. Saat berada di sana ia menyempatkan diri mencari Fawkes . [12] Didampingi oleh Wright bersaudara, Fawkes pernah menjadi anggota delegasi 1603 ke pengadilan Spanyol yang memohon invasi ke Inggris. Wintour mengatakan kepada Fawkes, "Beberapa teman baiknya di Inggris mengharapkan bantuannya," dan bahwa beberapa pria "mendukung resolusi untuk melakukan sesuatu di Inggris jika Spanyol tidak dapat membantu kita." Kedua pria itu kembali ke Inggris pada akhir April 1604, memberi tahu Catesby bahwa dukungan Spanyol tidak dapat diharapkan. Thomas Percy, teman Catesby dan saudara ipar John Wright, ikut bergabung beberapa minggu kemudian. [13][1] Percy telah mendapatkan pekerjaan dengan kerabatnya Earl of Northumberland, dan pada tahun 1596 menjadi wakil mereka untuk perkebunan utara keluarga. Sekitar 1600–1601 dia melayani bersama pelindungnya di Negeri-negeri Rendah. Northumberland, meskipun bukan seorang Katolik sendiri, berencana untuk membangun hubungan yang kuat dengan James I untuk memperbaiki prospek umat Katolik Inggris, dan untuk mengurangi aib keluarga yang disebabkan oleh perceraiannya dengan istrinya Martha Wright, kerabat dekat Elizabeth I. Pertemuan Percy dengan James sepertinya berjalan lancar. Percy kembali dengan janji untuk mendukung umat Katolik, dan Northumberland percaya bahwa James akan mengizinkan Misa di rumah-rumah pribadi, agar tidak melukai perasaan masyarakat. Percy, yang ingin meningkatkan posisinya, mengklaim bahwa calon Raja akan menjamin keamanan umat Katolik Inggris. [14]

Rencana awal

Pertemuan pertama dilakukan tanggal 20 Mei 1604, diperkirakan di Duck and Drake Inn, tak jauh dari kediaman Thomas Wintour yang biasa ketika tinggal di Strand, London. Catesby, Wintour, John Wright, Fawkes dan Percy ikut dalam rapat ini. [15] Bersama di sebuah kamar pribadi, kelima anggota bersumpah di atas buku doa untuk menjaga kerahasiaan hal ini. Secara kebetulan, dan tidak peduli terhadap rencana tersebut, Pastor John Gerard (teman Catesby) merayakan Misa di ruangan lain, dan kelima pria itu kemudian ikut menerima Ekaristi. [16]

Perekrutan lanjutan

Mengikuti sumpah mereka, para komplotan meninggalkan London dan kembali ke rumah mereka. Penundaan Parlemen memberi mereka waktu hingga Februari 1605 untuk menyelesaikan rencana. Pada tanggal 9 Juni Earl of Northumberland, mengangkat Percy ke Honorable Corps of Gentlemen at Arms, sebuah pasukan yang terdiri dari 50 pengawal untuk Raja. Peran ini memberi Percy alasan untuk menelusuri markas di London dan sekitarnya, dan menemukan lokasi yang baik. Ia kemudian menyewa John Whynniard, sebuah properti kecil di dekat Kamar Pangeran. Fawkes, menggunakan nama samaran "John Johnson", menyamar sebagai pelayan Percy dan menggunakan lokasi tersebut. [17] Bangunan tersebut juga ditempati oleh komisaris Skotlandia yang ditunjuk oleh Raja untuk mempertimbangkan rencananya untuk penyatuan Inggris dan Skotlandia, sehingga para komplotan menyewa penginapan Catesby di Lambeth, di seberang tepi Sungai Thames, di mana bubuk mesiu dan persediaan lainnya dapat dibagi dengan sampan setiap malam. [18] Sementara itu, Raja James melanjutkan kebijakannya terhadap Katolik, dan Parlemen mendorong undang-undang anti-Katolik, namun kemudian pada 7 Juli ditunda.

Para anggota kembali ke London pada Oktober 1604, dan merekrut Robert Keyes. [19] Ia bertanggung jawab atas rumah Catesby di Lambeth, tempat penyimpanan mesiu dan persediaan lainnya. Keluarga Keyes memiliki koneksi penting; majikan istrinya adalah Catholic Lord Mordaunt. Jangkung, dengan janggut merah, dia dipandang dapat dipercaya dan, seperti Fawkes, mampu menjaga dirinya sendiri. Pada bulan Desember Catesby merekrut hambanya, Thomas Bates, ke dalam plot, [20] tanpa Bates menyadarinya. [19]

Tanggal 24 Desember diumumkan bahwa pembukaan kembali Parlemen akan ditunda. Keprihatinan atas wabah tersebut berarti bahwa alih-alih kembali menjabat di bulan Februari, seperti yang semula direncanakan oleh para komplotan, Parlemen belum akan bekerja sampai 3 Oktober 1605. Catatan pemerintah menunjukkan bahwa penundaan ini kemudian dimanfaatkan oleh para konspirator untuk menggali terowongan di bawah Parlemen. Catatan ini diperkirakan palsu, karena tidak ada bukti keberadaan terowongan dan tidak ada jejak yang pernah ditemukan. Kisah terowongan datang langsung dari pengakuan Thomas Wintour, [19] dan Guy Fawkes tidak mengakui adanya skema seperti itu sampai interogasi kelimanya. Secara logika, menggali terowongan terbukti sangat sulit, terutama karena tidak ada satupun anggota yang memiliki pengalaman menambang. [21] Jika ceritanya benar, pada 6 Desember para komisaris Skotlandia telah menyelesaikan pekerjaan mereka, dan para konspirator sibuk membuat terowongan dari kontrakan mereka ke House of Lords. Mereka menghentikan upaya mereka ketika, selama pembuatan terowongan, mereka mendengar suara dari atas. Suara itu ternyata adalah janda penyewa yang sedang membersihkan bagian bawah Gedung Parlemen — ruangan yang akhirnya digunakan untuk menyimpan mesiu. [22]

Pada saat komplotan berkumpul kembali di awal tahun baru (menurut gaya lama) pada Lady Day, 25 Maret, mereka merekrut tiga orang lagi, yakni: Robert Wintour, John Grant, dan Christopher Wright. Robert Wintour mewarisi Huddington Court (tempat perlindungan bagi para pendeta) di dekat Worcester, dan dikenal sebagai pria yang murah hati dan disukai. [10] Christopher Wright (1568–1605), saudara laki-laki John, juga mengambil bagian dalam pemberontakan Essex dan telah memindahkan keluarganya ke Twigmore di Lincolnshire. [23][24] John Grant menikah dengan saudara perempuan Wintour, Dorothy, dan merupakan pemilik Norbrook dekat Stratford-upon-Avon. Dikenal sebagai orang yang cerdas, bijaksana, dia melindungi umat Katolik di rumahnya di Snitterfield, dan juga terlibat dalam pemberontakan Essex tahun 1601. [25][26]

Runag bawah tanah

Selain merekrut anggota, di tanggal yang sama mereka juga menyewa suatu ruang bawah tanah milik Whynniard. Kompleks Istana Westminster pada awal abad ke-17 tersusun atas sekumpulan bangunan yang mengelilingi kapel, dan aula dari bekas istana kerajaan yang menampung Parlemen dan berbagai pengadilan hukum kerajaan. Pada masa itu, istana merupakan daerah yang mudah dijangkau oeh berbagai kalangan. Gedung Whynniard berada di sepanjang sudut kanan ke Gedung Parlemen, di sepanjang jalan yang disebut Parliament Place, yang mengarah ke Tangga Parlemen dan Sungai Thames. Ruang bawah tanah umum pada saat itu, digunakan untuk menampung berbagai bahan termasuk makanan dan kayu bakar. Bagian bawah Whynniard, di lantai dasar, berada tepat di bawah Gedung Parlemen di lantai pertama, dan mungkin pernah menjadi bagian dari dapur abad pertengahan istana. Tidak terpakai dan kotor, lokasinya ideal untuk apa yang direncanakan kelompok itu. [27]

Pada minggu kedua bulan Juni Catesby bertemu dengan kepala Yesuit di Inggris, Pastor Henry Garnet, di London dan bertanya kepadanya tentang nilai atas suatu usaha yang mungkin melibatkan nyawa orang yang tidak bersalah. Garnet menjawab bahwa menurutnya tindakan seperti itu sering kali bisa dimaafkan, tetapi kemudian ia menegur Catesby dalam pertemuan kedua pada bulan Juli di Essex, menunjukkan kepadanya surat dari paus yang melarang pemberontakan. Segera setelah itu, pendeta Yesuit Oswald Tesimond memberi tahu Garnet bahwa dia telah menerima pengakuan Catesby, yang selama ini dia telah mempelajari rencana tersebut. Garnet dan Catesby bertemu untuk ketiga kalinya pada 24 Juli 1605, di rumah Anne Vaux di Enfield Chase. Garnet memutuskan bahwa laporan Tesimond telah dinyatakan di bawah segel pengakuan dosa, sehingga hukum kanon melarang dia untuk mengulangi apa yang telah dia dengar. [28] Tanpa mengakui bahwa dia menyadari hal dibalik rencana tersebut, Garnet berusaha untuk menghalangi Catesby, tetapi tidak berhasil. [29] Garnet menulis kepada seorang kolega di Roma, Claudio Acquaviva, mengenai keprihatinannya terhadap pemberontakan di Inggris. Dia juga mengatakan, "ada kemungkinan bahwa terdapat beberapa usaha pengkhianatan atau kekerasan terhadap Raja," dan mendesak paus untuk mengeluarkan arahan publik yang melarang penggunaan kekerasan.

Menurut Fawkes, awalnya mereka membawa 20 barel bubuk mesiu, diikuti oleh 16 barel lainnya pada 20 Juli. Pasokan mesiu secara teoritis dikendalikan oleh pemerintah, tetapi dengan mudah diperoleh dari sumber-sumber terlarang. [30] Pada tanggal 28 Juli, ancaman wabah sampar kembali menunda pembukaan Parlemen, kali ini hingga 5 November. Fawkes meninggalkan negara itu untuk waktu yang singkat. Waktu tersebut juga dihabisakan oleh Raja, untuk berburu. Dia tinggal di manapun ia suka, termasuk di rumah orang Katolik terkemuka. Garnet yang yakin bahwa ancaman pemberontakan telah surut, berkeliling negeri untuk berziarah.[31]

Tidak pasti kapan Fawkes kembali ke Inggris, tetapi dia kembali ke London pada akhir Agustus, ketika dia dan Wintour menemukan bahwa bubuk mesiu yang disimpan di bagian bawah telah rusak. Akhirnya mereka membawa lebih banyak bubuk mesiu dibawa ke dalam ruangan dan kayu bakar untuk menyembunyikannya. [32] Tiga konspirator terakhir direkrut pada akhir 1605. Di Michaelmas, Catesby membujuk Ambrose Rookwood untuk menyewa Clopton dekat Stratford-upon-Avon. Rookwood adalah seorang pemuda dengan koneksi yang beragam. Lokasi kandang kudanya di Coldham Hall di Stanningfield, Suffolk merupakan faktor penting dalam pendaftarannya. Selanjutnya Everard Digby adalah seorang pemuda yang secara umum disukai, dan tinggal di Gayhurst House, Buckinghamshire. Dia telah dianugerahi gelar bangsawan oleh Raja pada bulan April 1603, dan dibaptis katolik oleh Gerard. Digby dan istrinya, Mary Mulshaw, menemani pendeta itu dalam ziarahnya, dan kedua pria itu kabarnya adalah teman dekat. Digby diminta oleh Catesby untuk menyewa Pengadilan Coughton dekat Alcester. [31] Digby juga dijanjikan £ 1.500 setelah Percy gagal membayar sewa untuk properti yang diambilnya di Westminster. [33] Terakhir, pada 14 Oktober Catesby mengundang Francis Tresham ke dalam konspirasi. Tresham adalah sepupu Robert Catesby — keduanya dibesarkan bersama.

Surat Monteagle

Rincian plot diselesaikan pada bulan Oktober, si suatu kedai minum di London dan Daventry. Dalam rencana ini, Fawkes akan dibiarkan menyalakan sekering dan kemudian melarikan diri melintasi Sungai Thames, sementara pemberontak di Midlands akan membantu memastikan penangkapan Elizabeth. Fawkes akan meninggalkan lokasi ini untuk menjelaskan peristiwa di Inggris kepada kekuatan Katolik Eropa. [34]

Para istri dan Anne Vaux menjadi semakin khawatir dengan dugaan mereka. [35] Beberapa anggota mengungkapkan kekhawatirannya tentang keselamatan sesama umat Katolik yang akan hadir di Parlemen pada hari ledakan yang direncanakan. Percy mengkhawatirkan pelindungnya, Northumberland. Catesby menyarankan bahwa luka kecil mungkin menghalanginya pada hari itu.

Pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober, Monteagle (saudara ipar Tresham) mengatur makan bersama di sebuah rumah di Hoxton. Tiba-tiba seorang pelayan muncul dan berkata bahwa dia telah menerima surat untuk Lord Monteagle dari orang asing di jalan. Monteagle memerintahkannya untuk dibacakan kepada perusahaan. "Dengan arahan ini Francis Tresham berusaha untuk mencegah Plot dan memperingatkan teman-temannya terlebih dahulu" (H Trevor-Roper).

Tidak yakin dengan arti surat itu, Monteagle segera pergi ke Whitehall dan menyerahkannya kepada Cecil (saat itu bergelar Earl of Salisbury). [36]Salisbury memberi tahu Earl of Worcester dan Henry Howard, tanpa memberitahukan tentang rencana tersebut pada Raja, yang sibuk berburu di Cambridgeshire dan diperkirakan tidak akan kembali selama beberapa hari. Pelayan Monteagle, Thomas Ward, memiliki hubungan keluarga dengan Wright bersaudara, dan mengirim pesan ke Catesby tentang pengkhianatan itu. Catesby, yang seharusnya pergi berburu dengan Raja, mencurigai bahwa Tresham yang bertanggung jawab atas surat tersebut, dan Thomas Wintour menemui konspirator yang baru saja direkrut tersebut. Tresham berhasil meyakinkan bahwa dia tidak menulis surat itu, tetapi mendesak mereka untuk meninggalkan plot tersebut. [37] Salisbury sudah mengetahui beberapa hal yang aneh sebelum dia menerima surat itu, tetapi belum mengetahui secara persis plotnya, atau siapa sebenarnya yang terlibat. Karena itu, dia memilih untuk menunggu, untuk melihat bagaimana peristiwa itu terjadi.

Penemuan

Hari Jumat 1 November, Raja kembali ke London dan menerima surat tersebut. Setelah membacanya, James segera menangkap kata "pukulan" dan merasa bahwa kata itu mengisyaratkan "beberapa rencana api dan bubuk", [38] mungkin ledakan yang melebihi kekerasan yang membunuh ayahnya, Henry Stuart Darnley, di Kirk o 'Field pada tahun 1567. Ingin tidak terlihat terlalu tertarik, Salisbury berpura-pura tidak tahu. Keesokan harinya anggota Dewan Penasihat mengunjungi Raja di Istana Whitehall dan memberitahunya bahwa, berdasarkan informasi yang diberikan Salisbury kepada mereka seminggu sebelumnya, pada hari Senin Tuan Chamberlain Thomas Howard akan melakukan pencarian dari Gedung Parlemen. Pada hari Minggu tanggal 3 November Percy, Catesby, dan Wintour mengadakan pertemuan terakhir, di mana Percy mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa mereka harus "menahan cobaan sepenuhnya", dan mengingatkan mereka tentang kapal mereka yang menunggu di Sungai Thames.[39] Pada tanggal 4 November Digby bersiap untuk"pesta berburu" di Dunchurch, untuk menculik Elizabeth. Pada hari yang sama, Percy mengunjungi Earl of Northumberland untuk melihat apakah dia bisa mengetahui rumor seputar surat kepada Monteagle. Percy kembali ke London dan meyakinkan Wintour, John Wright, dan Robert Keyes bahwa mereka tidak perlu khawatir, dan kembali ke penginapannya di Gray's Inn Road. Pada malam yang sama Catesby, kemungkinan besar ditemani oleh John Wright dan Bates, berangkat ke Midlands. Fawkes mengunjungi Keyes, dan diberi arloji saku yang ditinggalkan oleh Percy, untuk mengatur waktu sumbu, dan satu jam kemudian Rookwood menerima beberapa pedang terukir dari pembuat alat makan. [40]

Meskipun ada dua catatan tentang jumlah pencarian dan waktunya, menurut versi Raja, pencarian pertama gedung-gedung di dalam dan sekitar Parlemen dilakukan pada hari Senin 4 November oleh Suffolk, Monteagle , dan John Whynniard. Mereka menemukan tumpukan besar kayu bakar di bawah akar di bawah House of Lords, serta pernyataan dari sesorang yang mereka anggap sebagai seorang pelayan (Fawkes), yang memberi tahu mereka bahwa kayu bakar itu milik tuannya, Thomas Percy. Mereka pergi untuk melaporkan temuan mereka, pada saat itu Fawkes juga meninggalkan gedung. Penyebutan nama Percy ini menimbulkan kecurigaan lebih lanjut karena dia sudah dikenal oleh pihak berwenang sebagai agitator Katolik. Raja bersikeras untuk melakukan pencarian yang lebih menyeluruh. Malam itu, regu pencari, yang dipimpin oleh Thomas Knyvet, kembali ke bagian bawah. Mereka kembali menemukan Fawkes, mengenakan jubah dan topi, dan mengenakan sepatu bot dan taji. Dia ditangkap, sebagai John Johnson. Dia membawa lentera yang sekarang disimpan di Ashmolean Museum, Oxford, bersama arloji saku, dan beberapa korek api lambat. [41] 36 barel mesiu ditemukan tersembunyi di bawah tumpukan kayu bakar dan batu bara. Atas hal ini Fawkes dibawa menghadap Raja pada pagi hari tanggal 5 November. [42]

Pelarian

Saat berita tentang penangkapan "John Johnson" menyebar di antara komplotan yang masih di London, sebagian besar melarikan diri ke barat laut, di sepanjang Watling Street. Christopher Wright dan Thomas Percy pergi bersama. Rookwood pergi segera setelah itu, dan berhasil menempuh jarak 30 mil dalam dua jam dengan satu kuda. Dia menyusul Keyes, yang berangkat lebih awal, lalu Wright dan Percy di Little Brickhill, sebelum mengejar Catesby, John Wright, dan Bates di jalan yang sama. Bersatu kembali, kelompok itu melanjutkan perjalanan ke barat laut ke Dunchurch, menggunakan kuda yang disediakan oleh Digby. Keyes pergi ke rumah Mordaunt di Drayton. Sementara itu, Thomas Wintour tetap tinggal di London, dan bahkan pergi ke Westminster untuk melihat apa yang terjadi. Ketika dia menyadari bahwa plot telah ditemukan, dia mengambil kudanya dan dibuat untuk rumah saudara perempuannya di Norbrook, sebelum melanjutkan ke Pengadilan Huddington. [N] [100]

Pada tanggal 5 November kami memulai Parlemen kami, di mana Raja seharusnya datang sendiri, tetapi menahan diri melalui latihan tetapi pagi itu ketahuan. Rencananya adalah untuk meledakkan Raja pada saat yang seharusnya dia taruh di Tahta Kerajaannya, ditemani dengan semua Anak, Bangsawan dan Rakyat jelata dan dibantu dengan semua Uskup, Hakim dan Dokter; dalam sekejap dan ledakan telah menghancurkan seluruh Negara Bagian dan Kerajaan Inggris. Dan untuk melaksanakan ini, ditempatkan di bawah Gedung Parlemen, tempat raja harus duduk, sekitar 30 barel bubuk, dengan simpanan kayu, kayu bakar, potongan dan batang besi yang bagus.

Ekstrak surat dari Sir Edward Hoby (Gentleman of the Bedchamber) kepada Sir Thomas Edwards, Duta Besar di Brussells [sic] [101]

Kelompok enam konspirator berhenti di Ashby St Ledgers sekitar pukul 6 sore, di mana mereka bertemu Robert Wintour dan memperbaruinya tentang situasi mereka. Mereka kemudian melanjutkan ke Dunchurch, dan bertemu dengan Digby. Catesby meyakinkannya bahwa meskipun plot tersebut gagal, perjuangan bersenjata masih mungkin terjadi. Dia mengumumkan kepada "pesta berburu" Digby bahwa Raja dan Salisbury sudah mati, sebelum para buronan pindah ke barat ke Warwick. [100]

Di London, berita tentang komplotan itu menyebar, dan pihak berwenang memasang penjaga tambahan di gerbang kota, menutup pelabuhan, dan melindungi rumah Duta Besar Spanyol, yang dikelilingi oleh massa yang marah. Surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Thomas Percy, dan pelindungnya, Earl of Northumberland, ditempatkan di bawah tahanan rumah. [102] Dalam interogasi awal "John Johnson", dia tidak mengungkapkan apa pun selain nama ibunya, dan bahwa dia berasal dari Yorkshire. Sebuah surat kepada Guy Fawkes ditemukan pada orangnya, tetapi dia mengklaim bahwa nama itu adalah salah satu aliasnya. Jauh dari menyangkal niatnya, "Johnson" menyatakan bahwa itu adalah tujuannya untuk menghancurkan Raja dan Parlemen. [O] Namun demikian, dia mempertahankan ketenangannya dan bersikeras bahwa dia telah bertindak sendiri. Keengganannya untuk menyerah begitu mengesankan Raja sehingga dia menggambarkannya sebagai memiliki "resolusi Romawi". [104]

Catatan

  1. ^ Dalam artikel ini "Gaya Baru" berarti permulaan tahun disesuaikan ke 1 Januari. Peristiwa di daratan Eropa biasanya dinyatakan menggunakan kalender Gregorian, sementara peristiwa di Britania Raya dan Irlandia biasanya dinyatakan menggunakan kalender Julian dengan tahun disesuaikan ke 1 Januari. Tanggal tanpa catatan tambahan Julian atau Gregorian yang jelas akan menggunakan kalender yang sama sebagai tanggal terakhir dengan catatan tambahan yang jelas. Untuk penjelasan lebih lanjut ihat Penaggalan Gaya Lama dan Gaya Baru.

Referensi

  1. ^ a b Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 46. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  2. ^ Fraser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. London: Phoenix. hlm. 46. 
  3. ^ Officer, Lawrence H. (2009-11-24). "Measuring Worth - Purchasing Power of British Pound". web.archive.org. Diakses tanggal 2020-08-30. 
  4. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 47. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  5. ^ a b c Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 44–46. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  6. ^ Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 45–46. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  7. ^ Fraser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 93. 
  8. ^ Freaser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 90. 
  9. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 50. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  10. ^ a b Fraiser, Antonia. The Gunpowder Plot. hlm. 59–61. 
  11. ^ Fraser, Antonia. The Gunpowder Plot. hlm. 58. 
  12. ^ Fraser, Antonia. The Gunpowder Plot. hlm. 84–89. 
  13. ^ Nicholls, Mark (2004). "Winter [Wintour], Thomas (c. 1571–1606), conspirator". Oxford Dictionary of National Biography (dalam bahasa Inggris). doi:10.1093/ref:odnb/9780198614128.001.0001/odnb-9780198614128-e-29767;jsessionid=6e43d5d9b19a884dfb1f6232aa592c2c. Diakses tanggal 2020-08-30. 
  14. ^ Fraser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 50–52. 
  15. ^ Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 48. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  16. ^ Fraser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 120. 
  17. ^ Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 52. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  18. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 54–55. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  19. ^ a b c Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 96. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  20. ^ Freaser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 130–132. 
  21. ^ Freaser, Antonia (1932). The Gunpowder Plot. hlm. 132–133. 
  22. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 55–57. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  23. ^ Fraser, Antonia (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 55–56. 
  24. ^ Nelthorpe, Sutton (1935). "Twigmore and the Gunpowder Plot". Lincolnshire Magazine (dalam bahasa Inggris). 2 (8): 229. 
  25. ^ Fraser (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 136–137. 
  26. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 57. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  27. ^ Fraser (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 144–145. 
  28. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 62–65. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  29. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 65–67. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  30. ^ Fraser (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 146–147. 
  31. ^ a b Fraser (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 159–162. 
  32. ^ Fraser. The Gunpowder Plot. hlm. 170. 
  33. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 80. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  34. ^ Fraser (1996). The GUnpowder Plot. hlm. 178–179. 
  35. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 78–79. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  36. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 89. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  37. ^ Fraser. The Gunpowder Plot. hlm. 180–182. 
  38. ^ Parkinson, Cyril Northcote (1976). Gunpowder Treason and Plot (dalam bahasa Inggris). Weidenfeld & Nicolson. hlm. 70. ISBN 978-0-297-77224-8. 
  39. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 92. ISBN 978-0-7509-0332-5. 
  40. ^ Fraser (1996). The Gunpowder Plot. hlm. 199–201. 
  41. ^ MacGregor, Arthur (2014-11-07). "Ashmolean Museum: British Archaeology Collections - Guy Fawkes' Lantern". web.archive.org. Diakses tanggal 2020-08-30. 
  42. ^ Haynes, Alan (1994-01-01). The gunpowder plot: faith in rebellion (dalam bahasa Inggris). A. Sutton. hlm. 94–95. ISBN 978-0-7509-0332-5. 

Daftar Pustaka

Pranala luar