Pengguna:Rimapavadria/LGBT rights in Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "LGBT rights in Indonesia"
 
Murbaut (bicara | kontrib)
k Murbaut memindahkan halaman Pengguna:Ksuc/LGBT rights in Indonesia ke Pengguna:Rimapavadria/LGBT rights in Indonesia: Automatically moved page while renaming the user "Ksuc" to "Rimapavadria"
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 15 Agustus 2020 11.32

Lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia menghadapi tantangan hukum dan prasangka yang tidak dialami oleh warga non-LGBT. Adat istiadat tradisional kurang menyetujui homoseksualitas dan cross-dressing, yang dampak kebijakan publik. Pasangan sesama jenis atau rumah tangga yang dikepalai oleh pasangan sesama jenis tidak memenuhi syarat untuk perlindungan hukum yang tersedia untuk lawan jenis pasangan yang sudah menikah. Sebagian besar wilayah Indonesia tidak memiliki hukum sodomi dan saat ini tidak mengkriminalisasi perilaku homoseksual pribadi dan non-komersial di kalangan orang dewasa, namun hukum di Indonesia tidak melindungi komunitas LGBT terhadap diskriminasi dan kejahatan kebencian. Di Aceh, dan bagi umat Islam di kota Palembang, homoseksualitas adalah ilegal di bawah hukum Syariah Islam, dan diancam dengan hukuman cambuk. Saat ini, Indonesia tidak mengakui pernikahan sesama jenis. Pada Juli 2015, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa hal itu tidak dapat diterima di Indonesia, karena norma-norma agama berbicara keras menentang hal tersebut.[1] Pentingnya harmoni sosial di Indonesia menyebabkan penekanan kepada kewajiban daripada hak, yang berarti bahwa hak asasi manusia bersama dengan hak-hak LGBT tergolong sangat rapuh.[2] Namun, komunitas LGBT di Indonesia perlahan-lahan menjadi terus lebih terlihat dan aktif secara politik.

Melela ke keluarga dan teman-teman jarang dilakukan oleh orang-orang LGBT di Indonesia, karena mereka takut akan penolakan dan reaksi sosial. Namun demikian, ada beberapa contoh langka dari keluarga yang memahami dan menerima anggota keluarga dari orang LGBT.[3]

Berlainan dengan reputasi Indonesia sebagai negara dengan kelompok Muslim yang moderat, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok Muslim fundamentalis telah memperoleh lebih banyak dukungan. Akibatnya, orang-orang LGBT dan non-Muslim (termasuk umat beragama Kristen dan Budha) telah menghadapi intoleransi yang terus tumbuh, termasuk adanya serangan dan diskriminasi.[4] Pada awal tahun 2016, orang-orang dan aktivis LGBT di Indonesia menghadapi perlawanan yang sengit, serangan homofobia, dan ujaran kebencian, bahkan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.[5] Pada Februari 2016, Human Rights Watch mendesak Pemerintah Indonesia untuk membela hak-hak orang-orang LGBT dan secara terbuka mengutuk komentar-komentar pejabat yang dianggap diskriminatif.[6] Pada 2017, dua pria gay muda (usia 20 dan 23) dijatuhi hukuman dicambuk di depan publik di provinsi Aceh.[7][8] Pada 2017, polisi melancarkan beberapa serangan terhadap sebuah sauna gay dengan dalih pelanggaran UU pornografi. Pada Mei 2017, 141 orang ditangkap untuk "pesta seks gay" di ibukota Jakarta.[9] Serangan lain terjadi pada Oktober 2017, ketika kepolisian menggerebek sebuah sauna di Jakarta Pusat yang populer dengan komunitas gay, dan menangkap 51 orang. Interpretasi UU Pornografi yang terlalu luas, ditambah dengan kelambanan pemerintah, telah menjadi senjata bagi polisi untuk menggunakannya dalam menargetkan orang-orang LGBT.[10]

Catatan

  1. ^ "Difficult for Indonesia to legalize gay marriage: Minister". The Jakarta Post. Jakarta. 2 July 2015.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  2. ^ Offord, Baden; Cantrell, Leon (May 2001). "Homosexual Rights as Human Rights in Indonesia and Australia". Journal of Homosexuality. Routledge. 40 (3&4): 233–252. doi:10.1300/J082v40n03_12. ISSN 0091-8369. 
  3. ^ Liza Yosephine. "A portrait of a gay Indonesian". The Jakarta Post.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  4. ^ Jeffrey Hutton (15 February 2016). "Anti-Gay Actions in Indonesia Threaten a Fragile Population". The New York Times.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  5. ^ Alisa Tang (8 March 2016). "Under attack, Indonesian LGBT groups set up safehouses, live in fear". Reuters. 
  6. ^ "Indonesia: Flurry of Anti-Gay Statements by Officials, Condemn Bias; Pledge to Protect LGBT Groups". Human Rights Watch. 11 February 2016. 
  7. ^ "Indonesia's Aceh: Two gay men sentenced to 85 lashes". BBC News Online. 17 May 2017. 
  8. ^ "Two Men Publicly Caned in Indonesia for Having Gay Sex". Reuters. NBC News. 23 May 2017. Diakses tanggal 23 May 2017. 
  9. ^ "Indonesian police arrest 141 men over 'gay sex party'". BBC News Online. 22 May 2017. 
  10. ^ Andreas Harsono (8 October 2017). "Indonesian Police Raid 'Gay Party', Government Inaction Fosters Police Use of Pornography Law to Target LGBT People". Human Rights Watch. 

[[Kategori:Hukum di Indonesia]]