Monumen Bahari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
k Infobox
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox building
{{Infobox building
| building_name = Monumen Bahari
| building_name = Monumen Bahari
| image = Monuba.jpg
| image = Monumen Bahari Tegal.jpg
| caption = Monumen Bahari
| caption = Monumen Bahari
| map_type =
| map_type =

Revisi per 10 Agustus 2020 07.07

Monumen Bahari
Monumen Bahari
Informasi umum
LokasiKota Tegal, Indonesia
AlamatPantai Alam Indah
Mulai dibangun2008
RampungDesember 2008
Diresmikan20 Desember 2008
Tinggi10 meter

Monumen Bahari adalah tugu peringatan yang terletak di Kota Tegal, Jawa Tengah. Berada di area objek wisata Pantai Alam Indah, monumen ini diresmikan pada tanggal 20 Desember 2008 oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, SH, disaksikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, M.Si dan Wali kota Tegal, Adi Winarso S.Sos.[1][2][3][4]

Latar belakang

Kota Tegal dikenal sebagai Kota Bahari karena selain secara geografi terletak di pesisir Pantura Jawa Tengah, kota ini juga menjadi tempat didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut (BKR Laut) pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai cikal bakal dari pembentukan TNI Angkatan Laut saat ini.

Heroisme para pendahulu BKR yang berintikan pemuda-pemuda dari komponen bangsa saat itu antara lain mantan Kaigun Heiho, karyawan Jawa Unko Kaisha, dan siswa serta guru Sekolah Pelayaran Tinggi Tegal telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia hingga di kemudian hari menjadi TNI Angkatan Laut.

Selain perwujudan penghargaan terhadap pendahulu yang meletakkan dasar kebaharian di Tegal, pembangunan Monumen Bahari merupakan sarana mengenang peristiwa bersejarah sebagai upaya pewarisan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa kepada generasi muda dalam mengisi pembangunan nasional selanjutnya.

Bentuk bangunan

Monumen Bahari dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi, dengan luas bangunan 5.000 meter persegi. Bangunan fisik monumen menyerupai kapal perang, terdiri atas berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah tidak terpakai.

Alat-alat tersebut merupakan sumbangan dari TNI AL, antara lain berupa kendaraan tempur tank PT 76, kendaraan tempur Pintam BRDM, pesawat udara Nomad N-22, meriam darat, bouyance, lampu navigasi, jangkar dan rantai, ranjau tanduk, serta torpedo MK 44.

Referensi