Breaking Bad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sunnysidersz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sunnysidersz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50: Baris 50:
untuk pembaca yang belum pernah melihat drama Breaking Bad, hehehe tenang saja, saya nggak membocorkan cerita Breaking Bad alias spoiler serial ini secara gamblang kok, ya hanya mengulas garis besar dan karakter pemain di drama ini saja ^_^… alright let’s go
untuk pembaca yang belum pernah melihat drama Breaking Bad, hehehe tenang saja, saya nggak membocorkan cerita Breaking Bad alias spoiler serial ini secara gamblang kok, ya hanya mengulas garis besar dan karakter pemain di drama ini saja ^_^… alright let’s go


Pada awalnya sih saya sudah tahu jika drama ini merupakan drama dengan rating tertinggi yang tercatat dan termasuk serial yang cukup fenomenal dan sukses di banding serial drama lainnya, bahkan masuk dalam guness book of record sebagai serial dengan rating tertinggi yang prnah di ratinng, namun awalnya nggak tertarik saya hohoho, lagian judulnya aneh sih menurut saya Breaking Bad, tapi setelah nyoba beberapa episode waw waw waw yo man.
Pada awalnya sih saya sudah tahu jika drama ini merupakan drama dengan rating tertinggi yang tercatat dan termasuk serial yang cukup fenomenal dan sukses di banding serial drama lainnya, bahkan masuk dalam guness book of record sebagai serial dengan rating tertinggi yang prnah di ratinng, namun awalnya nggak tertarik saya hohoho, tapi setelah nyoba beberapa episode waw waw waw yo man.


'''''Walter White'''''
'''''Walter White'''''

Revisi per 27 Juli 2020 23.51

Breaking Bad
GenreDrama kejahatan
Cerita seru[1]
Kontemporer Barat[2][3]
Komedi hitam[4]
PembuatVince Gilligan
PemeranBryan Cranston
Anna Gunn
Aaron Paul
Dean Norris
Betsy Brandt
RJ Mitte
Bob Odenkirk
Giancarlo Esposito
Jonathan Banks
Laura Fraser
Jesse Plemons
Lagu pembuka"Tema Breaking Bad"
Penata musikDave Porter
Negara asalAmerika Serikat
Bahasa asliInggris
Jmlh. musim5
Jmlh. episode62 (daftar episode)
Produksi
Produser eksekutifVince Gilligan
Mark Johnson
Michelle MacLaren
Produser
Lokasi produksiAlbuquerque, New Mexico
Sinematografi
  • John Toll (episode pilot)
  • Michael Slovis
Penyunting
  • Kelley Dixon
  • Skip MacDonald
  • Lynne Willingham
Durasi47–55 menit
Rumah produksiHigh Bridge Entertainment
Gran Via Productions
Sony Pictures Television
Rilis asli
JaringanAMC
Format gambar16:9 HDTV
Rilis20 Januari 2008 (2008-01-20) –
29 September 2013 (2013-9-29)
Acara terkait
Better Call Saul
Metástasis

Breaking Bad adalah serial TV Amerika bertema drama kejahatan, ditulis dan diproduksi oleh Gilligan|Vince Gilligan. Acara ini disiarkan AMC selama 5 musim, dari 20 Januari 2008 sampai 29 September 2013. Breaking Bad menceritakan kisah seorang guru kimia SMA bernama White (Breaking Bad)|Walter White (Cranston|Bryan Cranston) yang didiagnosa kanker paru-paru, bersama mantan muridnya Pinkman|Jesse Pinkman (Paul|Aaron Paul), terjun ke dunia kejahatan dengan memproduksi dan menjual kristal metamfetamin untuk menjamin masa depan keuangan keluarganya sebelum ia meninggal. Breaking Bad berlokasi dan difilmkan di Albuquerque, New Mexico.

Pada saat episode terakhir Breaking Bad ditayangkan, seri ini merupakan salah satu acara tv kabel yang paling banyak ditonton dalam pertelevisian Amerika. Acara ini telah mendapat banyak penghargaan, termasuk 16 Penghargaan Emmy Primetime, 8 Penghargaan Satellite, 2 Penghargaan Golden Globe, 2 Penghargaan Peabody dan 1 People's Choice Awards. Bryan Cranston, pemeran tokoh utama, empat kali memenangkan Penghargaan Emmy Primetime untuk Penampilan Tokoh Utama Terbaik dalam Serial Drama. Pada tahun 2013, Breaking Bad masuk dalam Guinness World Records sebagai acara dengan rating tertinggi sepanjang sejarah.

Cerita

Breaking Bad bercerita tentang tentang seorang guru kimia SMA di Albuquerque, New Mexico, bernama Walter White (Bryan Cranston) yang miskin dan harus menambah pendapatan dengan bekerja sebagai tukang cuci mobil. Ia menikah dan memiliki satu anak. Ketika istrinya diketahui mengandung anak kedua, White tiba-tiba didiagnosa penyakit kanker paru-paru. Karena terpaksa, ia mencari uang dengan memasak dan menjual methamphetamine bersama salah seorang mantan muridnya, Jesse Pinkman. Disini (Aaron Paul).

Breaking Bad diciptakan oleh penulis serial The X-Files, Vince Gilligan. Ide ceritanya menurut saya cukup kreatif, yakni seorang pria paruh baya jenius di bidang kimia (namun karena satu dan lain hal, hanya menjadi guru SMA) yang divonis kanker paru-paru stadium lanjut, memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan memproduksi narkoba meth (atau yang di Indonesia dikenal dengan shabu-shabu) agar keluarganya mempunyai cukup uang untuk melangsungkan hidup tanpa dirinya. Sebenarnya ide ini serupa dengan serial yang pernah ada, yakni Weeds, dan ini diakui sendiri oleh Gilligan, yang berkata jika ia mengetahui lebih awal bahwa sudah ada serial dengan tema serupa, ia sebenarnya tidak akan melanjutkan ide Breaking Bad ini. Namun untungnya, Breaking Bad tetap berjalan. Dan memang setelah menyelesaikan keseluruhan episodenya, saya merasa serial ini memang layak menyandang pujian sebagai salah satu serial terbaik, atau bahkan yang terbaik yang pernah ada.

Walter White, sang tokoh utama, diperankan dengan luar biasa oleh Bryan Cranston. Dengan segala energi, kharisma, ekspresi yang ia miliki, Bryan menjelma menjadi (dan membentuk) Walter White, yang mungkin akan menjadi salah satu tokoh dalam dunia film yang dikenang terus karena begitu fenomenal. Sesuai judulnya, Breaking Bad, garis plot membawa evolusi Walter White dari ‘putih’ menjadi ‘hitam’, atau menurut istilah Gilligan, dari ‘Mr. Chips’ menjadi ‘Scarface’. Kompleksitas karakter ini sungguh mengesankan. Saya sendiri merasa sangat bersimpati kepada Walt, walau jelas-jelas ia memutuskan sendiri untuk ‘breaking bad’, untuk merengkuh sisi jahatnya, dan membuang cahaya kebaikan dalam dirinya. Meski saya tahu apa yang ia lakukan tidak benar, namun cerita film ini mampu mengaduk-aduk emosi saya dengan ampuh, sehingga tetap memperlihatkan Walt sebagai seorang manusia seperti kita, bahkan mungkin sebagai sang wira, sang protagonis yang harus kita dukung.

Sisi manusiawi memang ditampilkan sangat kental dalam serial ini. Semua tokoh diperankan dengan kekuatan akting yang hebat dari para aktornya. Tidak ada tokoh yang benar-benar putih, banyak tokoh yang abu-abu, dan hitam, namun pada akhirnya mereka semua terlihat sangat manusia. Serial ini tidak memunculkan terlalu banyak karakter, hanya ada beberapa karakter utama, namun kesemuanya tertampil dengan kuat dan mantap. Lapisan demi lapisan masing-masing karakter bisa kita kupas dan telaah.

Sebagai sebuah seni, serial ini memiliki nilai produksi yang sangat tinggi. Sinematografinya sangat impresif. Setiap adegannya terkesan dibuat dengan detil, dan sanggup berbicara kepada kita dengan kuat. Dialog-dialog yang dituturkan sangatlah berkesan. “I am the one who knocks” akan menjadi sebuah kutipan yang akan terus terngiang dalam otak saya, dan masih banyak lagi. Musik yang mengiringi film ini tidak terlalu bombastis, namun sangat efektif. Yang juga mengesankan adalah adegan pendek di setiap awal episode, yang disajikan sebelum musik tema pembuka (yang juga sangat memorable). Adegan pendek ini selalu kreatif, stylish dan memberi nuansa tersendiri kepada episode tersebut. Kadang ia berupa preview kejadian di episode-episode berikutnya, kadang berupa tambahan penguat jalinan cerita, kadang juga cabang dari plot yang sedang berjalan.

Namun yang paling tidak habis-habis untuk bisa dibahas adalah tema cerita serial ini sendiri. Saya melihat Breaking Bad sangat menunjukkan hukum sebab-akibat. Apa pun yang kita lakukan, pilihan yang kita buat, seberapa pun kecilnya, memiliki akibat. Selain itu, tema terjepitnya seseorang oleh ekonomi, kesehatan, sehingga membuat ia mampu melakukan hal-hal yang di luar dugaan, juga bisa menjadi bahan diskusi panjang. Juga nilai dan tujuan hidup, eksistensi kita, terwakili oleh motivasi Walt untuk memproduksi meth. Saya jadi teringat tentang makna hidup yang dikatakan oleh Viktor Frankl, bahwa manusia perlu makna hidup. Walt pada mulanya menggantungkan diri kepada keluarganya, keluarganya yang memberi makna bagi hidupnya. Namun seiring perubahan psikologis yang ia pilih, tampaknya makna hidupnya bergeser menjadi ambisi pribadi, mirip dengan aktualisasi diri seperti yang dikatakan Abraham Maslow. Kondisi hidup Walt sebelum ia terjun ke dalam dunia kelam memang terasa kosong, terasa tidak bermakna. Ia seakan kemudian menemukan jati dirinya, menemukan bahwa ia berarti, lewat jalan kejahatan yang ditempuhnya. Belum lagi masalah moralitas, apa yang baik dan apa yang buruk, yang jahat dan yang suci, dalam serial ini semuanya tertampil dengan tidak mengada-ada, tapi secara gamblang menyatakan begitulah manusia.

Breaking Bad meninggalkan kesan mendalam bagi saya, sekaligus rasa rindu. Rindu kepada masing-masing tokohnya, rindu kepada suasananya, rindu kepada dunia yang ditampilkannya.

Who are you talking to right now? Who is it you think you see? Do you know how much I make a year? I mean, even if I told you, you wouldn’t believe it. Do you know what would happen if I suddenly decided to stop going into work? A business big enough that it could be listed on the NASDAQ goes belly up. Disappears. It ceases to exist, without me. No, you clearly don’t know who you’re talking to, so let me clue you in. I am not in danger, Skyler. I AM the danger. A guy opens his door and gets shot, and you think that of me? No! I am the one who knocks!

untuk pembaca yang belum pernah melihat drama Breaking Bad, hehehe tenang saja, saya nggak membocorkan cerita Breaking Bad alias spoiler serial ini secara gamblang kok, ya hanya mengulas garis besar dan karakter pemain di drama ini saja ^_^… alright let’s go

Pada awalnya sih saya sudah tahu jika drama ini merupakan drama dengan rating tertinggi yang tercatat dan termasuk serial yang cukup fenomenal dan sukses di banding serial drama lainnya, bahkan masuk dalam guness book of record sebagai serial dengan rating tertinggi yang prnah di ratinng, namun awalnya nggak tertarik saya hohoho, tapi setelah nyoba beberapa episode waw waw waw yo man.

Walter White

Konsep cerita drama ini cukup unik menurut saya, di awal cerita kita disajikan kehidupan yang normal dari seorang guru kimia, umur 50 tahunan lah, namanya Walter White.  Sosok tokoh utama ini cukup tertutup dan pendiam, terlepas dulunya ia merupakan ahli fisika yang sangat mumpuni. Para koleganya dulu sudah menjadi orang-orang yang sukses jauh melebihi Walter White bahkan salah satunya mendirikan perusahaan kimia, yang sebenarnya Walter White memiliki andil yang cukup besar disana dengan penelitiannya tentang Gray matter, tapi itu dulu, sekarang keseharian Walter White terbilang lumayan sulit, bahkan ia bekerja sambilan di tempat cuci mobil selain menjadi guru kimia. Sampai suatu hari Walter pingsan dan ternyata ia di diagnosa mengidap kanker paru-paru. Dang ! semuanya berubah mulai dari titik ini.

Bagaimana ia menceritakan tentang hal ini ke keluarganya? Bagaimana ia bisa mencukupi biaya berobat , saat cicilan saja banyak yang belum terlunasi, bagaimana nanti jadinya kehidupan keluarga Walter  saat ia merupakan satu2nya tumpuan keluarganya, belum lagi ia akan memiliki seorang bayi beberapa bulan lagi. Sedangakan Walter diperkirakan hanya memiliki waktu 2 tahun untuk hidup.

Kemudian Walter secara tidak sengaja bertemu dengan bekas muridnya Jesse Pinkman, yang merupakan pengedar obat-obatan kelas kecil. Dan Walter mengutarakan ambisinya untuk memproduksi Metafetamin alias sabu-sabu paling murni yang pernah ada. Dan petualangan mereka pun dimulai, dibumbui dengan konflik konflik yang terus berdatangan, karena berbisnis di areal ini bukanlah hal mudah tentunya.

Jesse Pinkman

Nah terus masak cuma ini duank yang bikin serial ini digemari dan di rating sangat tinggi?. Hohoho tentu tidak, menurut saya yang membuat serial ini di gemari ialah karakter2 di serial ini. Sebagai contoh Walter White yang merupakan seorang guru kimia yang cukup pendiam, namun karena kondisi yang mendesak dirinya ia bisa menjadi sangat berambisius dan penuh semangat namun tetap mengutamakan keluarganya.

Dan juga Jesse Pinkman yang merupakan pengedar obat-obatan jalanan,  tidak digambarkan sekasar pengedar obat-obatan yang biasa kita lihat di televisi,  bahkan ada beberapa adegan Jesse Pinkman yang mengundang simpati kita. Tapi menurut saya nih Jesse lebih digambarkan berpikiran pendek dan ceroboh sedangkan Walter white berpikiran panjang dan penuh pertimbangan serta kehati-hatian. Karakter Jesse yang tidak statis ini kadang-kadang menyebabkan sebuah kendala baik itu kecil maupun besar, karena hal-hal inilah Jesse  nantinya harus menanggung konsekuensi dari pilihan maupun tindakan yang telah dilakukannya.

Hank

Juga ada tokoh Hank, yang merupakan anggota DEA ( Polisinya Narkotika) dan saudara ipar dari Walter, yang karakternya digambarkan sangat-sangat sok banget, sok kuat and sok berani, kadang-kadang pamer ke orang-orang tentang penangkapan yang telah ia lakukan.  Tapi sebenarnya tidak demikian, Hank sangat ketakutan dengan dunia Narkotika ini, memang benar kadang-kadang Hank sok ngerjain pengedar eceran, tapi untuk pengedar besar, wah itu hal yang lain menurut Hank.  Disamping itu semua, Hank memiliki keahlian penyelidikan yang sebenarnya jauh melebihi anggota DEA yang lain.

Banyak karakter di serial Breaking Bad ini yang digambarkan dengan dua sisi secara terbuka, sisi positif atau neagitif  masing-masing karakter, sehingga penonton bisa memiliki pandangan yang beragam.  Juga konflik yang dihadapi bermacam-macam pula, tidak selalu terkait dengan dunia yang gelap, dan dalam serial ini juga disajikan gambaran akan konsekuensi penggunaan narkoba maupun peredarannya yang bisa berakibat fatal.

Skinny Pete

Salah satu karakter pembantu yang cukup digemari penonton yaitu Skinny Pete, seperti namanya Pete sangat kurus sekali dan selalu mamakai penutup kepala yang sama, merupakan salah satu teman Jesse Pinkman selain Badger, yang menarik dari Pete ialah karakternya di Breaking Bad sangat pas sekali, ia berperan sebagai pengedar narkoba kelas teri, lho kok bisa kelas teri lho? Ya jelas sih menurut saya, masak pengedar narkoba kena palak saat menjual hehehe,  walau tampangnya agak serem ala gangster narkoba, di serial ini Pete tidak digambarkan sebagai tokoh dengan kekerasan, ataupun berambisius menjual narkotik. Karakternya kadang membawa suasana humor.

Misalnya saja saat Pete disuruh menjual narkotik di rehabilitasi narkoba, Pete mengatakan tidak bisa menjualnya karena suasana di rehabilitasi sangat positif sekali. Atau saat Jesse bertanya ke Badger dan Pete bagaimana perkembangan penjualan sabu-sabu kelas utama yang telah diproduksi, Badger mengatakan kesulitan menjualnya, dan hanya mampu menjual satu paket kecil.  Saat ditanyai Jesse ke siapa Badger menjual satu paket kecil itu, Badger menjawab ia menjualnya ke Pete. ^_^

Disamping penokohan karakter di drama ini yang menjiwai dan terlihat hidup, ada beberapa faktor lainnya yang membuat serial ini mendapatkan rating dan penonton yang tinggi jumlahnya, yaitu : kedetailan dalam drama, kompeksitas cerita, kualitas drama yang tetap dalam performa prima hingga serial ini berakhir dan juga visualisasinya yang sangat keren. Kedetailan serial Breaking Bad wah patut di acungi jempol, kadang nih kalau kita melihat sebuah serial,sinetron, atau drama sering kali sebuah hal yang telah terjadi tidak ada pengaruhnya di episode selanjutnya, kadang malah dilupakan begitu saja, dan kita sebagai penonton sering berpikir ” lho, yang kemaren itu terus apa maksudnya?” , tetapi di serial Breaking Bad hal itu tidak terjadi, dan inilah yang membuat Breaking Bad terbilang istimewa.

Kalau kompleksitas cerita Breaking Bad ini menurut saya sangat bagus sih, penonton seakan-akan di ajak berpikir seperti Walter, merasakan emosi tiap-tiap karakter, dan juga memecahkan masalah yang muncul, bahkan menebak-nebak arah cerita tiap episode yang sangat sulit ditebak dan juga kejutan-kejutan tak terduga yang membuat kita terdiam sejenak.

Serial Breaking Bad yang sudah saya lihat dari episode awal hingga akhir, saya akui kualitasnya tetap terjaga dengan baik, dengan suspensi-suspensi dan intrik yang bervariasi, sering sekali sebuah serial setelah melalui beberapa season tiba-tiba seakan-akan kehilangan arah tujuan cerita, penonton dibuat bimbang dengan arah cerita yang entah dibawa sampai kemana dan akhir yang tak jelas ujungnya, hingga penonton tak peduli lagi dengan serial tersebut. Dalam serial Breaking Bad ini penonton diajak berkeliling melintasi cerita yang menantang, dan kita sebagai penonton sejak awal sudah bisa menebak akhir tujuannya, tapi kita tidak bisa menebak sebagaimana berbahaya perjalanan dan hal-hal yang akan terjadi. Dan jangan lupa mengenai visualisasi Breaking Bad, jika anda mengamati dengan cermat kemana kamera menangkap sebuah moment, maka anda bisa menemukan sebuah korelasi yang terjadi di episode selanjutnya.

Yap.. itulah sekilas ulasan mengenai drama Breaking Bad ini, oh iya drama ini sangat tidak disarankan untuk dilihat oleh anak-anak di bawah umur karena banyak adegan di serial ini yang mengandung kekerasan, dan harus dengan pendampingan orang tua. Karena serial ini mengandung unsur-unsur  seperti : Violence and gore, Profanity,Alcohol/Drugs/Smoking, and Frightening/Intense Scenes, and strong language, dan lain-lain,

Referensi

  1. ^ Poniewozik, James (June 21, 2010). "Breaking Bad: TV's Best Thriller". TIME. Diakses tanggal November 5, 2013. 
  2. ^ Nevins, Bill (March 27, 2013). "Contemporary Western: An Interview with Vince Gilligan". Local IQ. Diakses tanggal May 31, 2013. 
  3. ^ "Breaking Bad Finale: Lost Interviews With Bryan Cranston & Vince Gilligan". The Daily Beast. September 29, 2013. Diakses tanggal March 6, 2014. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama black-comedy

Pranala luar