Hastinapura: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AlleborgoBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: pam:Hastinapur, su:Astinapura
VolkovBot (bicara | kontrib)
Baris 65: Baris 65:
[[su:Astinapura]]
[[su:Astinapura]]
[[ta:அஸ்தினாபுரம்]]
[[ta:அஸ்தினாபுரம்]]
[[th:หัสตินาปุระ]]
[[vi:Hastinapur]]
[[vi:Hastinapur]]

Revisi per 26 September 2008 22.13

Hastinapura (Sansekerta: हस्तिनापुर ) adalah sebuah kota dan Nagar Panchayat di distrik Meerut, Uttar Pradesh, negara bagian India. Hastinapura berasal dari kata Hasti (gajah) + Pura (kota). Banyak kejadian di kisah Mahabharata yang terjadi di Hastinapura. Pada masa kini, kota ini disebut Hastinapur, sebuah kota kecil yang terletak di Uttar Pradesh, jaraknya 120 km dari Delhi. Di sana terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Kuil Jain dan Taman Nasional Hastinapur.

Hastinapura dalam Mahabharata

Kota Hastinapura adalah pusat pemerintahan kerajaan para Kaurawa (keturunan Kuru, Dinasti Kuru) yang juga muncul dalam kisah epik Mahabharata.

Para Raja Hastinapura

Para Raja Hastinapura merupakan keturunan Raja Bharata dan Raja Kuru, maka disebut pula Wangsa Kaurawa (Kuruwangsa). Dalam kitab Mahābhārata, kisah sentral Para Raja Hastinapura dimulai dari keturunan Prabu Santanu. Prabu Santanu memiliki sepasang istri, yaitu Dewi Gangga dan Satyawati. Dari hasil perkawinannya, beliau memiliki tiga putera, yaitu: Bhisma, Chitrāngada, dan Wicitrawirya. Bhisma lahir dari Dewi Gangga sedangkan Chitrāngada dan Wicitrawirya lahir dari Dewi Satyawati.

Bhisma bersumpah untuk tidak kawin, sedangkan Chitrāngada gugur di usia muda karena bertarung dengan seorang Raja Gandharwa yang memiliki nama sama. Sementara itu Wicitrawirya dinikahkan dengan dua puteri dari Kerajaan Kasi, yaitu Ambika dan Ambalika. Namun Wicitrawirya meninggal tanpa memiliki keturunan. Agar tahta kerajaan dapat diwariskan, kedua janda Wicitrawirya diserahkan kepada Rsi Byasa yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga kerajaan.

Rsi Byasa menyelengarakan ritual untuk memohon anak. Beberapa waktu setelah menyelenggarakan ritual, kedua janda Wicitrawirya mengandung. Dari Ambika lahirlah Drestarastra yang buta. Dari Ambalika lahirlah Pandu yang berwajah pucat. Atas permohonan Dewi Satyawati, Rsi Byasa mau melanjutkan upacara dan Dewi Satyawati memanggil seorang pelayan yang bernama Sudri. Darinya, lahirlah Widura.




Para Raja Hastinapura dalam Mahabharata
Nama Keterangan
Santanu putera Pratipa
Chitrāngada putera sulung Santanu, wafat di usia muda dalam peperangan
Wicitrawirya putera bungsu Santanu, wafat di usia muda tanpa keturunan
Pandu putera Alm. Wicitrawirya dengan Ambalika (setelah melakukan upacara putrotpadana)
Dretarastra putera Alm. Wicitrawirya dengan Ambika (setelah melakukan upacara putrotpadana)
Yudistira putera sulung Pandu dengan Kunti
Parikesit putera Abimanyu (putera Arjuna, adik dari Yudistira) dengan Uttara
Janamejaya putera Parikesit

Hastinapura masa kini

Di masa kini, Hastinapura merupakan kota kecil di wilayah Doab di Uttar Pradesh, dan disebut Hatsinapur, 37 km dari Meerut 120 km dari Delhi. Populasi sekitar 20.000 jiwa. Perjalanan ke sana dapat ditempuh dengan bus dari Meerut yang siap sedia dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Jalanan bagus dan bersih dengan pemandangan hijau dan hamparan persawahan di kiri-kanan. Di sana terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Kuil Jain dan Taman Nasional Hastinapur.

Lihat pula