Kerajaan Kandis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Vedolique (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Menolak 7 perubahan teks terakhir (oleh 36.77.211.204, OrophinBot, 180.249.194.50, Numair Arsya Rodja dan Vedolique) dan mengembalikan revisi 13037425 oleh Ronniecoln Loudtiago
Baris 3: Baris 3:
|native_name =
|native_name =
|conventional_long_name = Kerajaan Kandis
|conventional_long_name = Kerajaan Kandis
|common_name = ?
|common_name = Kerajaan Kandis
|continent = Asia
|continent = Asia
|region = [[Asia Tenggara]]
|region = [[Asia Tenggara]]
|country = [[Indonesia]]
|country = [[Indonesia]]
|religion = [[Hindu]] / ? Agama Bukit Bakau
|religion =
|image_flag =
|image_flag =
|image_coat =
|image_coat =
Baris 13: Baris 13:
|p1 =
|p1 =
|p2 =
|p2 =
|s1 = Dharmasraya
|s1 = [[Dharmasraya]]
|s2 = Kerajaan Koto Alang|Koto Alang
|s2 = [[Kerajaan Koto Alang|Koto Alang]]
|flag_p1 =
|flag_p1 =
|flag_p2 =
|flag_p2 =
Baris 20: Baris 20:
|flag_s2 =
|flag_s2 =
|year_start = 1 SM
|year_start = 1 SM
|year_end = 230 M
|year_end = ?
|date_start =
|date_start =
|date_end =
|date_end =
|event_start =
|event_start =
|event_end =
|event_end =
|image_map =Kerajaan_Kandis.png
|image_map =
|capital = Bukit Bakau
|capital = Bukit Bakau
|common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
Baris 33: Baris 33:
|footnotes =
|footnotes =
}}
}}
'''Kerajaan Kandis''' adalah kerajaan tertua yang berdiri di '''Sumatra''', yang terletak di Koto Alang, masuk wilayah [[Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, Kuantan Singingi|Lubuk Jambi]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]], [[Riau]]. Diperkirakan berdiri pada tahun 1 SM.
'''Kerajaan Kandis''' adalah kerajaan tertua yang berdiri di '''Sumatera''', yang terletak di Koto Alang, masuk wilayah [[Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, Kuantan Singingi|Lubuk Jambi]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]], [[Riau]]. Diperkirakan berdiri pada tahun 1 SM.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau [[Dharmasraya]] di Sumatra Tengah. Dua tokoh yang sering disebut sebagai raja kerajaan ini adalah [[Patih]] dan [[Tumenggung]].
Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau [[Dharmasraya]] di Sumatera Tengah. Dua tokoh yang sering disebut sebagai raja kerajaan ini adalah [[Patih]] dan [[Tumenggung]].


Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini, sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan [[Istana Dhamna]]. Putra Maharaja Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal (lebih akrab dipanggil). Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata kebesaran yaitu keris berhulu kepala burung garuda yang sampai saat ini masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo. Datuk Rajo Tunggal menikah dengan putri yang cantik jelita yang bernama Bunda Pertiwi. Bunda Pertiwi bersaudara dengan Bunda Darah Putih. Bunda Darah Putih yang tua dan Bunda Pertiwi yang bungsu. Setelah Maharaja Diraja wafat, Datuk Rajo tunggal menjadi raja di kerajaan Kandis. Bunda Darah Putih dipersunting oleh Datuk Bandaro Hitam. Lambang kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya berwarna merah dan putih.
Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini, sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan [[Istana Dhamna]]. Putra Maharaja Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal (lebih akrab dipanggil). Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata kebesaran yaitu keris berhulu kepala burung garuda yang sampai saat ini masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo. Datuk Rajo Tunggal menikah dengan putri yang cantik jelita yang bernama Bunda Pertiwi. Bunda Pertiwi bersaudara dengan Bunda Darah Putih. Bunda Darah Putih yang tua dan Bunda Pertiwi yang bungsu. Setelah Maharaja Diraja wafat, Datuk Rajo tunggal menjadi raja di kerajaan Kandis. Bunda Darah Putih dipersunting oleh Datuk Bandaro Hitam. Lambang kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya berwarna merah dan putih.
Baris 52: Baris 52:
Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi [[kerajaan Kancil Putih]], setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi.
Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi [[kerajaan Kancil Putih]], setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi.


Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping [[kerajaan Koto Alang]] diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke [[Gunung Marapi]] ([[Sumatra Barat]]) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi [[Dt. Perpatih nan Sabatang]] dan Temenggung berganti nama menjadi [[Dt. Ketemenggungan]].
Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping [[kerajaan Koto Alang]] diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke [[Gunung Marapi]] ([[Sumatera Barat]]) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi [[Dt. Perpatih nan Sabatang]] dan Temenggung berganti nama menjadi [[Dt. Ketemenggungan]].


Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).
Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).
Baris 65: Baris 65:
=== Pranala luar ===
=== Pranala luar ===
* [http://melayuonline.com/ind/history/dig/350 Kerajaan Kandis] di Melayuonline.com
* [http://melayuonline.com/ind/history/dig/350 Kerajaan Kandis] di Melayuonline.com
* [http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/17/kerajaan-kandis-kerajaan-tertua-di-sumatera/ Kerajaan Kandis Kerajaan Tertua di Sumatra]
* [http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/17/kerajaan-kandis-kerajaan-tertua-di-sumatera/ Kerajaan Kandis Kerajaan Tertua di Sumatera]
* http://www.riaudailyphoto.com/2011/07/kerajaan-kandis-sebagai-awal-peradaban.html/ KERAJAAN KANDIS SEBAGAI AWAL PERADABAN DINUSANTARA]
* http://www.riaudailyphoto.com/2011/07/kerajaan-kandis-sebagai-awal-peradaban.html/ KERAJAAN KANDIS SEBAGAI AWAL PERADABAN DINUSANTARA]
* [http://www.sungaikuantan.com/2009/10/mitologi-lubuk-jambi.html Mitologi Lubuk Jambi]
* [http://www.sungaikuantan.com/2009/10/mitologi-lubuk-jambi.html Mitologi Lubuk Jambi]
Baris 71: Baris 71:
{{stub}}
{{stub}}
{{col|2; font-size:1%;}}<br/>{{EndDiv}}
{{col|2; font-size:1%;}}<br/>{{EndDiv}}
{{Kerajaan di Sumatra}}
{{Kerajaan di Sumatera}}


[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]

Revisi per 21 Juni 2020 10.45

Kerajaan Kandis

1 SM–?
Ibu kotaBukit Bakau
Bahasa yang umum digunakanMelayu
PemerintahanMonarki
Maharaja 
Sejarah 
• Didirikan
1 SM
• Dibubarkan
?
Digantikan oleh
[[Dharmasraya]]
[[Koto Alang]]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Kandis adalah kerajaan tertua yang berdiri di Sumatera, yang terletak di Koto Alang, masuk wilayah Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Diperkirakan berdiri pada tahun 1 SM.

Sejarah

Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau Dharmasraya di Sumatera Tengah. Dua tokoh yang sering disebut sebagai raja kerajaan ini adalah Patih dan Tumenggung.

Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini, sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan Istana Dhamna. Putra Maharaja Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal (lebih akrab dipanggil). Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata kebesaran yaitu keris berhulu kepala burung garuda yang sampai saat ini masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo. Datuk Rajo Tunggal menikah dengan putri yang cantik jelita yang bernama Bunda Pertiwi. Bunda Pertiwi bersaudara dengan Bunda Darah Putih. Bunda Darah Putih yang tua dan Bunda Pertiwi yang bungsu. Setelah Maharaja Diraja wafat, Datuk Rajo tunggal menjadi raja di kerajaan Kandis. Bunda Darah Putih dipersunting oleh Datuk Bandaro Hitam. Lambang kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya berwarna merah dan putih.

Ekonomi Kerajaan

Kehidupan ekonomi kerajaan Kandis ini adalah dari hasil hutan seperti damar, rotan, dan sarang burung layang-layang, dan dari hasil bumi seperti emas dan perak. Daerah kerajaan Kandis kaya akan emas, sehingga Rajo Tunggal memerintahkan untuk membuat tambang emas di kaki Bukit Bakar yang dikenal dengan tambang titah, artinya tambang emas yang dibuat berdasarkan titah raja. Sampai saat ini bekas peninggalan tambang ini masih dinamakan dengan tambang titah.

Hasil hutan dan hasil bumi Kandis diperdagangkan ke Semenanjung Melayu oleh Mentri Perdagangan Dt. Bandaro Hitam dengan memakai ojung atau kapal kayu. Dari Malaka ke Kandis membawa barang-barang kebutuhan kerajaan dan masyarakat. Demikianlah hubungan perdagangan antara Kandis dan Malaka sampai Kandis mencapai puncak kejayaannya. Mentri perdagangan Kerajaan Kandis yang bolak-balik ke Semenanjung Malaka membawa barang dagangan dan menikah dengan orang Malaka. Sebagai orang pertama yang menjalin hubungan perdagangan dengan Malaka dan meninggalkan cerita Kerajaan Kandis dengan Istana Dhamna kepada anak istrinya di Semenanjung Melayu.

Dt. Rajo Tunggal memerintah dengan adil dan bijaksana. Pada puncak kejayaannya terjadilah perebutan kekuasaan oleh bawahan Raja yang ingin berkuasa sehingga terjadi fitnah dan hasutan. Orang-orang yang merasa mampu dan berpengaruh berangsur-angsur pindah dari Bukit Bakar ke tempat lain di antaranya ke Bukit Selasih dan akhirnya berdirilah kerajaan Kancil Putih di Bukit Selasih tersebut.

Berdirinya Kerajaan Kancil Putih dan Kerajaan Koto Alang

Air laut semakin surut sehingga daerah Kuantan makin banyak yang timbul. Kemudian berdiri pula kerajaan Koto Alang di Botung (Desa Sangau sekarang) dengan Raja Aur Kuning sebagai Rajanya. Penyebaran penduduk Kandis ini ke berbagai tempat yang telah timbul dari permukaan laut, sehingga berdiri juga Kerajaan Puti Pinang Masak/Pinang Merah di daerah Pantai (Lubuk Ramo sekarang). Kemudian juga berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi dan kerajaan Imbang Jayo di Koto Baru (Singingi Hilir sekarang).

Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi kerajaan Kancil Putih, setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi.

Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping kerajaan Koto Alang diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke Gunung Marapi (Sumatera Barat) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi Dt. Perpatih nan Sabatang dan Temenggung berganti nama menjadi Dt. Ketemenggungan.

Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).

Referensi

Sumber


Lihat pula

Pranala luar