Partai Hati Nurani Rakyat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dikembalikan ke revisi 16552411 oleh Lord Yeager (bicara): Tanpa sumber. (🍔)
Tag: Pembatalan
Baris 10: Baris 10:
|parlemen=[[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]]
|parlemen=[[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]]
|kursidpr={{Infobox political party/seats|0|575|hex=#FFA500}}
|kursidpr={{Infobox political party/seats|0|575|hex=#FFA500}}
|Keanggotaan = 828.225 (2017)
|pemilu=[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
|pemilu=[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
|kursi_parlemen=575
|kursi_parlemen=575

Revisi per 13 Mei 2020 05.03

Partai Hati Nurani Rakyat
Ketua umumOesman Sapta Odang
Sekretaris JenderalGede Pasek Suardika
Dibentuk14 November 2006; 17 tahun lalu (2006-11-14)
Kantor pusatMenteng, Jakarta Pusat, Jakarta
IdeologiPancasila
Kursi di DPR
0 / 575
Situs web
[1]

Partai Hati Nurani Rakyat, atau Partai Hanura, adalah sebuah partai politik di Indonesia. Pada Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 1.[1] Hanura kembali lolos dalam Pemilu 2014, dan mendapat nomor urut 10.[2] Pada Pemilu 2019, Hanura hadir sebagai peserta pemilu dengan nomor urut 13.

Ketua Umum

# Nama Tahun Menjabat
1
Wiranto 2006–2016
2
Oesman Sapta Odang 2016–

Tokoh-Tokoh yang jadi Menteri di Kabinet Kerja

Nama Jabatan Tahun Menjabat
Wiranto Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 2016–2019
Saleh Husin Menteri Perindustrian 2014–2016
Yuddy Chrisnandi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2014–2016

Utusan di DPR-RI 2014–2019

  1. Nurdin Tampubolon
  2. Rufinus Hotmaulana Hutauruk
  3. Samsudin Siregar
  4. Fauzih H. Amro
  5. Frans Agung Mula Putra
  6. Moh. Arief S. Suditomo
  7. Dadang Rusdiana
  8. Djoni Rolindrawan
  9. Miryam S Haryani
  10. Dossy Iskandar Prasetyo
  11. M. Farid Al Fauzi
  12. Inas Nasrullah Zubir
  13. Lalu Gede Syamsul Mujahidin
  14. Ferry Kase
  15. Sarifuddin Sudding
  16. Dewie Yasin Limpouw

Sejarah

Partai Hanura dirintis oleh Wiranto bersama para tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13 November-2006. Para tokoh tersebut adalah:

Pemilu 2014

Persiapan Hanura menuju kontestasi Pemilihan Umum 2014 agak terganggu, setelah Akbar Faisal, yang dikenal sebagai vokalis Hanura di Senayan, mengundurkan diri.[3] Akbar mengaku ingin cari suasana politik baru dan merasa jenuh dengan tugas kedewanan yang diembannya. Namun pada akhirnya dia diumumkan sebagai Ketua DPP Bidang Politik Partai Nasdem[4] oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Meskipun demikian, pada 17 Februari 2013, Hanura mendapat tambahan kekuatan partai menyusul bergabungnya pengusaha sekaligus Bos MNC Group, Hary Tanoe.[5] Mantan politisi Nasdem itu dianggap mampu untuk membangun citra Partai Hanura[6] lewat kekuatan media[7] yang dimilikinya.

Pada tanggal 10 Maret 2013, sepuluh partai politik yang gagal dalam verifikasi administrasi menyatakan bergabung dengan Hanura, yaitu:[8]

  1. Partai Kedaulatan
  2. Partai Republika Nusantara (RepublikaN)
  3. Partai Nasional Republik (Nasrep)
  4. Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
  5. Partai Pemuda Indonesia (PPI)
  6. Partai Kongres
  7. Partai Damai Sejahtera (PDS)
  8. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
  9. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
  10. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)

Pencapaian pada Pemilu Legislatif

Pemilu 2009

Partai Hanura mendapat 18 kursi (3,21%) di DPR berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 3.922.870 suara (3,8%).

Pemilu 2014

Partai Hanura mendapat 16 kursi (2,9%) di DPR berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2014, setelah mendapat sebanyak 6.579.498 suara (5,26%).

Pemilu 2019

Partai Hanura gagal mendapatkan kursi di DPR berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2019, karena hanya mendapat sebanyak 2.161.507 suara (1,54%) yang tidak memenuhi ambang batas parlemen 4%.

Rekapitulasi
Pemilu Total kursi Total pemilihan Persentase Hasil Urutan
2009
18 / 560
3.922.870 3,8% Partai baru 9
2014
16 / 560
6.579.498 5,26% Penurunan2 kursi 10
2019
0 / 575
2.161.507 1,54% Penurunan16 kursi 13

Kepengurusan

Pada 24 Januari 2020, Partai Hanura mengukuhkan susunan kepengurusan partai periode 2019-2024.[9] Berikut ini susunan lengkap kepengurusan DPP Partai Hanura periode 2019-2024:

  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Aceh: Salimin Sulaiman
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Utara: Sally Nasution
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Barat dan Jambi: Eddy Rasyidin
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Riau dan Kepulauan Riau: Sayed Zunaidi Rizaldi
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Babel dan Sumatera Selatan: Tallie Gozalie
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bengkulu dan Lampung: Pranyoto Ateng
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jakarta dan Banten: Abdul Azis Khafia
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Barat: Wahab Talaohu
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Tengah dan DIY: Erwin Hadiyanto
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Timur: Gardi Gazari
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bali, NTB, NTT: Made Sudarta
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kalbar, Kalsel, Kalteng: Carrel Ticualu
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kaltim dan Kaltara: Aji Muhammad
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulbar, Sulsel, Sultra: Muhammad Thamsil
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulut, Sulteng, Gorontalo: Willy H. Rawung
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Maluku dan Maluku Utara: Suhaedi Samolo
  • Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Papua dan Papua Barat: Edison Lambe

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Partai-partai Pemilu 2009". Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. 9 Juli 2008. 
  2. ^ http://www.kabar24.com/index.php/pemilu-2014-nasdem-nomor-urut-1-hanura-nomor-10/
  3. ^ Sikumbang, Zul (8 Februari 2013). Ratna, Heppy, ed. "Akbar Faizal keluar dari Hanura". AntaraNews.com. Diakses tanggal 8 Februari 2013. 
  4. ^ Sitompul, Marlen (8 Februari 2013). YEH, ed. "Paloh: Akbar Faisal vitamin tambahan NasDem". Inilah.com. Diakses tanggal 8 Februari 2013. 
  5. ^ "Hari Tanoe: Gabung Hanura target 3 Besar". Fajar.co.id. 12 Maret 2013. Diakses tanggal 12 Maret 2013. 
  6. ^ Revianur, Aditya (18 Februari 2013). Margianto, Heru, ed. "Hary Tanoe Dapat Bangun Citra Hanura". Kompas.com. Diakses tanggal 18 Februari 2013. 
  7. ^ ARA (18 Februari 2013). "Punya Media, Harry Tanoe Bakal Untungkan Hanura". Jawa Post News Network. Diakses tanggal 18 Februari 2013. 
  8. ^ Maharani, Dian (10 Maret 2013). Auliani, Palupi Annisa, ed. "Sepuluh Parpol Tak Lolos Verifikasi Gabung ke Hanura". Kompas.com. Diakses tanggal 10 Maret 2013. 
  9. ^ Sari, Haryanti Puspa (24 Januari 2020). Galih, Bayu, ed. "Resmi Dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus DPP Partai Hanura 2019-2024". Kompas.com. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 

Pranala luar