Kereta ukur Galunggung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Waditya89 (bicara | kontrib)
Kereta Ukur Galunggung merupakan salah satu kereta ukur geometri jalan rel yang dimiliki Indonesia.
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Waditya89 (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
'''Kereta Ukur Galunggung''' merupakan salah satu kereta inspeksi yang dimiliki Indonesia yang khusus digunakan untuk melakukan pengukuran geometri jalan rel. Sebelum kereta ukur digunakan, pelaksanaan pengukuran dilakukan secara manual oleh seorang tenaga pemeriksa jalan rel yang melakukan pemeriksaan jalan rel pada lintas tertentu secara visual. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, peran kereta ukur dapat meringankan beban tenaga pemeriksa jalan rel, menghemat waktu pekerjaan dan memperluas wilayah pemeriksaan.
'''Kereta Ukur Galunggung''' merupakan salah satu kereta inspeksi yang dimiliki Indonesia yang khusus digunakan untuk melakukan pengukuran geometri jalan rel. Sebelum kereta ukur digunakan, pelaksanaan pengukuran dilakukan secara manual oleh seorang tenaga pemeriksa jalan rel yang melakukan pemeriksaan jalan rel pada lintas tertentu secara visual. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, peran kereta ukur dapat meringankan beban tenaga pemeriksa jalan rel, menghemat waktu pekerjaan dan memperluas wilayah pemeriksaan.
[[Berkas:KA Galunggung 1.jpg|al=Galunggung|jmpl|Kereta Ukur Galunggung yang dimiliki oleh [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementeria Perhubungan]].]]
[[Berkas:KA Galunggung 1.jpg|al=Galunggung|jmpl|Kereta Ukur Galunggung yang dimiliki oleh [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]].]]
Kereta Ukur Galunggung beroperasi pada tahun 2016 yang merupakan produksi dari PT.INKA (Persero) <sup>[1]</sup> dengan dilengkapi 2 (dua) teknologi alat ukur berupa sistem sensor untuk mengukur geometri jalan rel atau ''track geometry measurement system'' (TGMS) dari ENSCO <sup>[2]</sup>dan sistem untuk melakukan pengukuran jaringan listrik aliran atas atau ''overhead measurement system'' (OWMS) dari DB Systemtechnik <sup>[3]</sup>, OWMS digunakan pada lintasan kereta berpenggerak listrik yang saat ini hanya tersedia di lintas Jabodetabek. Dalam pengukuran alat ukur TGMS dilakukan terhadap tujuh parameter pengukuran yaitu Lebar jalan rel, Angkatan, Listringan, Crosslevel, Twist, Curvature dan Warp.
Kereta Ukur Galunggung beroperasi pada tahun 2016 yang merupakan produksi dari PT.INKA (Persero) <sup>[1]</sup> dengan dilengkapi 2 (dua) teknologi alat ukur berupa sistem sensor untuk mengukur geometri jalan rel atau ''track geometry measurement system'' (TGMS) dari ENSCO <sup>[2]</sup>dan sistem untuk melakukan pengukuran jaringan listrik aliran atas atau ''overhead measurement system'' (OWMS) dari DB Systemtechnik <sup>[3]</sup>, OWMS digunakan pada lintasan kereta berpenggerak listrik yang saat ini hanya tersedia di lintas Jabodetabek. Dalam pengukuran alat ukur TGMS dilakukan terhadap tujuh parameter pengukuran yaitu Lebar jalan rel, Angkatan, Listringan, Crosslevel, Twist, Curvature dan Warp.


Baris 9: Baris 9:
|Desain kecepatan maksimum    
|Desain kecepatan maksimum    
|:
|:
|  120 km/jam
|120 km/jam
|-
|-
|Kecepatan pengukuran minimum
|Kecepatan pengukuran minimum
Baris 17: Baris 17:
|Kecepatan maksimum  operasional
|Kecepatan maksimum  operasional
|:
|:
|  100 km/jam
|100 km/jam
|-
|-
|Lebar sepur
|Lebar sepur
|:
|:
|  1.067 mm
|1.067 mm
|-
|-
|Panjang ''carbody'' kereta
|Panjang ''carbody'' kereta
|:
|:
|  20.000 mm
|20.000 mm
|-
|-
|Lebar ''carbody'' kereta
|Lebar ''carbody'' kereta
|:
|:
|  2.990 mm
|2.990 mm
|-
|-
|Tinggi kereta dari atas rel
|Tinggi kereta dari atas rel
|:
|:
|  3.530 mm
|3.530 mm
|-
|-
|Berat kosong maks.
|Berat kosong maks.
|:
|:
|  46.000 kg
|46.000 kg
|-
|-
|Propulsi
|Propulsi
|:
|:
|  Mesin Diesel dan Transmisi Hidromekanik
|Mesin Diesel dan Transmisi Hidromekanik
|-
|-
|Kapasitas Penumpang
|Kapasitas Penumpang

Revisi per 11 Mei 2020 16.42

Kereta Ukur Galunggung merupakan salah satu kereta inspeksi yang dimiliki Indonesia yang khusus digunakan untuk melakukan pengukuran geometri jalan rel. Sebelum kereta ukur digunakan, pelaksanaan pengukuran dilakukan secara manual oleh seorang tenaga pemeriksa jalan rel yang melakukan pemeriksaan jalan rel pada lintas tertentu secara visual. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, peran kereta ukur dapat meringankan beban tenaga pemeriksa jalan rel, menghemat waktu pekerjaan dan memperluas wilayah pemeriksaan.

Galunggung
Kereta Ukur Galunggung yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan.

Kereta Ukur Galunggung beroperasi pada tahun 2016 yang merupakan produksi dari PT.INKA (Persero) [1] dengan dilengkapi 2 (dua) teknologi alat ukur berupa sistem sensor untuk mengukur geometri jalan rel atau track geometry measurement system (TGMS) dari ENSCO [2]dan sistem untuk melakukan pengukuran jaringan listrik aliran atas atau overhead measurement system (OWMS) dari DB Systemtechnik [3], OWMS digunakan pada lintasan kereta berpenggerak listrik yang saat ini hanya tersedia di lintas Jabodetabek. Dalam pengukuran alat ukur TGMS dilakukan terhadap tujuh parameter pengukuran yaitu Lebar jalan rel, Angkatan, Listringan, Crosslevel, Twist, Curvature dan Warp.

Selain itu, kereta ukur Galunggung dilengkapi juga dengan sebuah alat untuk mengukur profil rel atau rail profile measurement system (RPMS). Sedangkan alat ukur OWMS digunakan untuk mengukur ketinggian antara kop batang rel dengan kawat kontak listrik aliran atas, mengukur devisiasi kawat kontak dan ketebalan kawat kontak.

Data Teknis [4] [5]

Desain kecepatan maksimum     : 120 km/jam
Kecepatan pengukuran minimum : 27 Km/jam
Kecepatan maksimum  operasional : 100 km/jam
Lebar sepur : 1.067 mm
Panjang carbody kereta : 20.000 mm
Lebar carbody kereta : 2.990 mm
Tinggi kereta dari atas rel : 3.530 mm
Berat kosong maks. : 46.000 kg
Propulsi : Mesin Diesel dan Transmisi Hidromekanik
Kapasitas Penumpang : 20 Orang
Bogie : Bolsterles
Sistem Pengereman : Automatic Tight Lock coupler
Sistem Kelistrikan : Genset, 380 V, 31 KVA

Parameter Pengukuran

Alat ukur geometri jalan rel atau TGMS yang dimiliki kereta ukur Galunggung memiliki 7 parameter [6] pengukuran yaitu :

  • Lebar jalan rel merupakan jarak antar batang rel diukur 14mm kebawah dari kop kepala rel. Di Indonesia sendiri saat ini terdapat dua jenis lebar jalan rel yang digunakan yaitu 1067mm dan 1435mm..
  • Angkatan merupakan Perbedaan beda tinggi rel pada bentang rel tertentu "nilai vertikal dari beda tinggi rel".
  • Listringan adalah mencari beda nilai horizontal dari geometri jalan rel.
  • Crosslevel merupakan beda tinggi sisi kedua batang rel yang berlawanan atau biasa disebut juga cant. crosslevel dapat sangat berbahaya jika terjadi pada jalur lengkung.
  • Twist atau juga disebut skilu merupakan suatu kondisi ketika empat roda tidak mengalami sebidang dari suatu sumbu bogie. umumnya terjadi perbedaan tinggi pada 2 titik dalam jarak 3 meter.
  • Curvature merupakan derajat kelengkungan pada suatu jalur lengkung.
  • Warp serupa dengan twist namun kondisi warp secara berlanjut (continue) tidak sepanjang 3 meter.

Lihat Pula

Pranala Luar