Afiliasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.83.224.241 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Tag: Pengembalian
Pracara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
'''Afiliasi''' merupakan salah satu cara mengembangkan bisnis dengan cara memanfaatkan sosialisasi yang secara terarah dilakukan oleh individu, badan usaha atau organisasi dan kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan seperti yang sudah disepakati bersama.<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta|page=96}} </ref> Pembentukan [[kontak]] sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.<ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/afiliasi|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=3 Juni 2014}} </ref> Istilah ini disebut juga dengan istilah [[motif]] yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak [[kebutuhan]] yang ada pada manusia dan bersifat [[universal]].<ref name="hasan"/> Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.<ref name="hasan"/> Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.<ref name="hasan"/> Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.<ref name="hasan"/> Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.<ref name="hasan"/> Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah [[psikologi]].<ref name="hasan"/> Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.<ref name="hasan"/> Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.<ref name="hasan"/> Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.<ref name="hasan"/>
'''Afiliasi''' merupakan salah satu cara mengembangkan [[Proses bisnis|bisnis]] dengan cara memanfaatkan sosialisasi yang secara terarah dilakukan oleh individu, badan usaha atau organisasi dan kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan seperti yang sudah disepakati bersama.<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta|page=96}} </ref> Pembentukan [[kontak]] sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.<ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/afiliasi|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=3 Juni 2014}} </ref> Istilah ini disebut juga dengan istilah [[motif]] yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak [[kebutuhan]] yang ada pada manusia dan bersifat [[universal]].<ref name="hasan"/> Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.<ref name="hasan"/> Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.<ref name="hasan"/> Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.<ref name="hasan"/> Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.<ref name="hasan"/> Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah [[psikologi]].<ref name="hasan"/> Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.<ref name="hasan"/> Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.<ref name="hasan"/> Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.<ref name="hasan"/>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 10 Mei 2020 15.48

Afiliasi merupakan salah satu cara mengembangkan bisnis dengan cara memanfaatkan sosialisasi yang secara terarah dilakukan oleh individu, badan usaha atau organisasi dan kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan seperti yang sudah disepakati bersama.[1] Pembentukan kontak sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.[2] Istilah ini disebut juga dengan istilah motif yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak kebutuhan yang ada pada manusia dan bersifat universal.[1] Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.[1] Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.[1] Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.[1] Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.[1] Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah psikologi.[1] Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.[1] Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.[1] Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 96. 
  2. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 3 Juni 2014.