Alfabet Latin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
FreadyBulat (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k ←Suntingan FreadyBulat (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh MimihitamBot
Tag: Pengembalian
Baris 19: Baris 19:
'''Alfabet Latin''' atau '''Abjad Rumi''' (dari kata Romawi) adalah [[alfabet]] yang pertama kalinya dipakai oleh orang [[Romawi]] untuk menuliskan [[bahasa Latin]] kira-kira sejak abad ke-7 [[Sebelum Masehi]]. Mereka belajar menulis dari orang-orang [[bangsa Etruria|Etruria]], sedangkan orang [[Etruria]] belajar dari orang [[Yunani]]. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari [[alfabet Yunani]]. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari [[abjad Fenisia]], dan abjad Fenisia berasal dari [[hieroglif Mesir]].
'''Alfabet Latin''' atau '''Abjad Rumi''' (dari kata Romawi) adalah [[alfabet]] yang pertama kalinya dipakai oleh orang [[Romawi]] untuk menuliskan [[bahasa Latin]] kira-kira sejak abad ke-7 [[Sebelum Masehi]]. Mereka belajar menulis dari orang-orang [[bangsa Etruria|Etruria]], sedangkan orang [[Etruria]] belajar dari orang [[Yunani]]. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari [[alfabet Yunani]]. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari [[abjad Fenisia]], dan abjad Fenisia berasal dari [[hieroglif Mesir]].


Pada saat ini alfabet Latin adalah [[aksara]] yang paling banyak dipakai di [[dunia]] untuk menuliskan berbagai [[bahasa]]. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan [[fonologi]] bahasa mereka, karena tidak semua [[fonem]] dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: [[J]], [[W]]), penambahan diakritik (contoh: [[Ñ]], [[Ü]]), penggabungan huruf/[[ligatur]] (modifikasi bentuk, contoh: [[ß]], [[Æ]], [[Œ]]). Beberapa negara mengatur penggunaan [[dwihuruf]] dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, [[ᕙ[・]] "Th" (untuk bunyi {{IPA|/θ/}} dan {{IPA|/ð/}}), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi {{IPA|/ŋ/}}), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi {{IPA|/ʃ/}}), "Ph" (untuk bunyi {{IPA|/ɸ/}} dan {{IPA|/f/}}).
Pada saat ini alfabet Latin adalah [[aksara]] yang paling banyak dipakai di [[dunia]] untuk menuliskan berbagai [[bahasa]]. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan [[fonologi]] bahasa mereka, karena tidak semua [[fonem]] dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: [[J]], [[W]]), penambahan diakritik (contoh: [[Ñ]], [[Ü]]), penggabungan huruf/[[ligatur]] (modifikasi bentuk, contoh: [[ß]], [[Æ]], [[Œ]]). Beberapa negara mengatur penggunaan [[dwihuruf]] dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi {{IPA|/θ/}} dan {{IPA|/ð/}}), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi {{IPA|/ŋ/}}), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi {{IPA|/ʃ/}}), "Ph" (untuk bunyi {{IPA|/ɸ/}} dan {{IPA|/f/}}).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 80: Baris 80:
[[Berkas:Duenos inscription.jpg|jmpl|ka|[[Prasasti Duenos]], bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.]]
[[Berkas:Duenos inscription.jpg|jmpl|ka|[[Prasasti Duenos]], bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.]]


Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam [[alfabet Yunani]] (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semitik: [[abjad Fenisia|Fenisia]], [[abjad Ibrani|Ibrani]], [[abjad Suryani|Suryani]], [[abjad Arab|Arab]]). Untuk huruf-huruf yang melambangkan [[konsonan plosif]] (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi [[vokal]] {{IPA|/eː/}} dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang [[melambangkan]] konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi {{IPA|/e/}}. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" {{IPA|/hyː/}} seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama [[upsilon]] masih belum digunakan, tetapi kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal {{IPA|/y/}} dengan {{IPA|/i/}}. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, [[zeta]].
Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam [[alfabet Yunani]] (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semitik: [[abjad Fenisia|Fenisia]], [[abjad Ibrani|Ibrani]], [[abjad Suryani|Suryani]], [[abjad Arab|Arab]]). Untuk huruf-huruf yang melambangkan [[konsonan plosif]] (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi [[vokal]] {{IPA|/eː/}} dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang melambangkan konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi {{IPA|/e/}}. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" {{IPA|/hyː/}} seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama [[upsilon]] masih belum digunakan, tetapi kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal {{IPA|/y/}} dengan {{IPA|/i/}}. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, [[zeta]].


[[Huruf kursif Romawi Kuno]], juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh [[Kaisar Romawi]]. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada ''[[Capitalis Monumentalis]]'', sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, tetapi mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi [[huruf Unsial]], suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.
[[Huruf kursif Romawi Kuno]], juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh [[Kaisar Romawi]]. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada ''[[Capitalis Monumentalis]]'', sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, tetapi mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi [[huruf Unsial]], suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.
Baris 120: Baris 120:
</center>
</center>
-->
-->

== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|author=Jensen, Hans|year=1970|title=Sign Symbol and Script|location=London|publisher=George Allen and Unwin Ltd|isbn=0-04-400021-9}}. Transl. of {{cite book|author=Jensen, Hans|title=Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart|publisher=[[Deutscher Verlag der Wissenschaften]]|year=1958}}, as revised by the author
* {{cite book|author=Jensen, Hans|year=1970|title=Sign Symbol and Script|location=London|publisher=George Allen and Unwin Ltd|isbn=0-04-400021-9}}. Transl. of {{cite book|author=Jensen, Hans|title=Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart|publisher=[[Deutscher Verlag der Wissenschaften]]|year=1958}}, as revised by the author

Revisi per 8 Mei 2020 01.45

Alfabet Latin
Jenis aksara
Alfabet
BahasaLatin, Rumpun bahasa Roman, Rumpun bahasa Germanik, dan lain-lain.
Periode
sekitar sejak 700 SM hingga sekarang
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
Aksara turunan
Banyak: lihat Alfabet yang berasal dari aksara Latin
Aksara kerabat
Alfabet Sirilik
Alfabet Koptik
Alfabet Armenia
Alfabet Rune/Futhark
ISO 15924
ISO 15924Latn, 215 Sunting ini di Wikidata, ​Latin
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Latin
Lihat huruf Latin dalam Unicode
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Alfabet Latin atau Abjad Rumi (dari kata Romawi) adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi untuk menuliskan bahasa Latin kira-kira sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria, sedangkan orang Etruria belajar dari orang Yunani. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari alfabet Yunani. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari abjad Fenisia, dan abjad Fenisia berasal dari hieroglif Mesir.

Pada saat ini alfabet Latin adalah aksara yang paling banyak dipakai di dunia untuk menuliskan berbagai bahasa. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan fonologi bahasa mereka, karena tidak semua fonem dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: J, W), penambahan diakritik (contoh: Ñ, Ü), penggabungan huruf/ligatur (modifikasi bentuk, contoh: ß, Æ, Œ). Beberapa negara mengatur penggunaan dwihuruf dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi /θ/ dan /ð/), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi /ŋ/), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi /ʃ/), "Ph" (untuk bunyi /ɸ/ dan /f/).

Sejarah

Asal mula

Dipercaya bahwa bangsa Romawi Kuno mengadopsi sebuah varian dari alfabet Yunani di Cumae, sebuah koloni bangsa Yunani di Italia Selatan, pada abad ke-7 SM. (Gaius Julius Hyginus dalam Fab. 277 menyebutkan legenda bahwa Carmenta, seorang sibila Kimmeri, menyerap lima belas huruf Yunani menjadi alfabet Latin, yang diperkenalkan lewat Latium oleh putranya, Evander, sekitar 60 tahun sebelum perang Troya, tetapi tidak ada jejak sejarah mengenai kisah ini.) Alfabet Yunani Kuno sendiri pada mulanya berasal dari abjad Fenisia. Dari alfabet Yunani di Cumae, terciptalah alfabet Etruska dan selanjutnya bangsa Romawi mengadopsi 21 huruf dari 26 huruf dalam alfabet Etruska, sebagai berikut:

Alfabet Latin Kuno
𐌀 𐌁 𐌂 𐌃 𐌄 𐌅 𐌆 𐌇 𐌈 𐌉 𐌊 𐌋 𐌌 𐌍 𐌎 𐌏 𐌐 𐌑 𐌒 𐌓 𐌔 𐌕 𐌖 𐌗 𐌘 𐌙 𐌜 𐌚
A B C D E F Z H I K L M N O P Q R S T V X

Huruf ⟨C⟩ adalah varian bentuk gama di Yunani Barat, tetapi sama-sama dipakai untuk melambangkan bunyi /ɡ/ dan /k/, kemungkinan karena pengaruh bahasa Etruska, yang kurang memiliki konsonan plosif. Kemudian, sekitar abad ke-3 SM, huruf ⟨Z⟩ — yang tidak diperlukan untuk menuliskan bahasa Latin yang lazim — digantikan oleh huruf ⟨G⟩ yang baru, berasal dari bentuk ⟨C⟩ yang telah dimodifikasi dengan menambahkan garis vertikal kecil. Sejak saat itu, ⟨G⟩ melambangkan bunyi /ɡ/ (konsonan plosif bersuara), sementara ⟨C⟩ melambangkan /k/ (konsonan plosif nirsuara). Huruf ⟨K⟩ amat jarang digunakan, misalnya dalam beberapa kata seperti Kalendae, sering kali ejaannya tergantikan oleh ⟨C⟩.

Setelah penaklukkan Yunani oleh Romawi pada abad pertama SM, alfabet Latin memungut (atau mengadopsi kembali) huruf Yunani ⟨Y⟩ dan ⟨Z⟩ untuk menuliskan kata serapan dari bahasa Yunani, sehingga ditempatkan di akhir susunan alfabet. Sebuah usaha oleh Kaisar Claudius yang memperkenalkan tiga huruf tambahan tidak berhasil. Maka dari itu pada masa klasiknya, alfabet Latin hanya mengandung 23 huruf:

Alfabet Latin Klasik
Huruf A B C D E F G H
Nama Latin ā ē ef
Pelafalan Latin (AFI) /aː/ /beː/ /keː/ /deː/ /eː/ /ɛf/ /ɡeː/ /haː/
 
Huruf I K L M N O P Q
Nama Latin ī el em en ō
Pelafalan Latin (AFI) /iː/ /kaː/ /ɛl/ /ɛm/ /ɛn/ /oː/ /peː/ /kʷuː/
 
Huruf R S T V X Y Z  
Nama Latin er es ū ex ī Graeca zēta
Pelafalan Latin (AFI) /ɛr/ /ɛs/ /teː/ /uː/ /ɛks/ /iː ˈɡrajka/ /ˈzeːta/
Prasasti Duenos, bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.

Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam alfabet Yunani (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semitik: Fenisia, Ibrani, Suryani, Arab). Untuk huruf-huruf yang melambangkan konsonan plosif (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi vokal /eː/ dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang melambangkan konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi /e/. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" /hyː/ seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama upsilon masih belum digunakan, tetapi kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal /y/ dengan /i/. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, zeta.

Huruf kursif Romawi Kuno, juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh Kaisar Romawi. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada Capitalis Monumentalis, sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, tetapi mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi huruf Unsial, suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.

Huruf kursif Romawi Baru, juga dikenali sebagai huruf kursif kecil, digunakan sejak abad ke-3 hingga ke-7 M, dan menggunakan bentuk huruf yang lebih mudah dikenali pada masa kini; ⟨a⟩, ⟨b⟩, ⟨d⟩, dan ⟨e⟩ mengambil bentuk yang lebih familier, dan huruf lainnya proporsional antara satu sama lain. Huruf ini berkembang hingga Abad Pertengahan sebagai aksara Merovingian dan Carolingian.

Daftar pustaka

  • Jensen, Hans (1970). Sign Symbol and Script. London: George Allen and Unwin Ltd. ISBN 0-04-400021-9. . Transl. of Jensen, Hans (1958). Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart. Deutscher Verlag der Wissenschaften. , as revised by the author
  • Rix, Helmut (1993). "La scrittura e la lingua". Dalam Cristofani, Mauro (hrsg.). Gli etruschi - Una nuova immagine. Firenze: Giunti. hlm. S.199–227. 
  • Sampson, Geoffrey (1985). Writing systems. London (etc.): Hutchinson. 
  • Wachter, Rudolf (1987). Altlateinische Inschriften: sprachliche und epigraphische Untersuchungen zu den Dokumenten bis etwa 150 v.Chr. Bern (etc.). : Peter Lang.
  • W. Sidney Allen (1978). "The names of the letters of the Latin alphabet (Appendix C)". Vox Latina — a guide to the pronunciation of classical Latin. Cambridge University Press. ISBN 0-521-22049-1 (Second edition) Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  • Biktaş, Şamil (2003). Tuğan Tel.