Efek rumah kaca: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.76.250.110 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Tag: Pengembalian
Aɳɳaaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|grup musik dengan nama sama|Efek Rumah Kaca (grup musik)}}
{{no footnotes}}
[[Berkas:Greenhouse Effect id.png|jmpl|303px|ka|Penggambaran singkat tentang pertukaran energi antara matahari (sebagai sumber), permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan terjadinya efek rumah kaca.]]
{{untuk|grup musik bernama sama|Efek Rumah Kaca (grup musik)}}
'''Efek rumah kaca''', yang pertama kali diusulkan oleh [[Joseph Fourier]] pada tahun [[1824]], merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama [[planet]] atau [[satelit]]) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan [[atmosfer]]nya.


[[Mars]], [[Venus]], dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti [[satelit alam]]i [[Saturnus]], [[Titan]]) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya membahas pengaruh di [[Bumi]]. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikelnya.
[[Berkas:Greenhouse Effect id.png|jmpl|300px|ka|Penggambaran tentang pertukaran energi antara matahari (sumber), permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan efek rumah kaca.]]
'''Efek rumah kaca''', yang pertama kali diusulkan oleh [[Joseph Fourier]] pada tahun [[1824]], merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama [[planet]] atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan [[atmosfer]]nya.


Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal yang berbeda:
[[Mars]], [[Venus]], dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti [[satelit alam]]i [[Saturnus]], [[Titan]]) memiliki efek rumah kaca, hanya saja artikel ini hanya membahas pengaruh di [[Bumi]]. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.


* Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat kegiatan manusia (lihat juga [[pemanasan global]]). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
* Efek Rumah Kaca Ditingkatkan (meningkat) yang terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan [[pemanasan global]] {{efn|Kerusakan Atmosfer yang disebabkan dari Efek rumah kaca semakin meningkat dikarenakan adanya "Pemanasan Global"}}. Yang selama ini diterima oleh kebanyakan masyarakat awam; yang pertama diterima kebanyakan oleh [[ilmuwan]], meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.


== Penyebab ==
== Penyebab ==

Revisi per 6 Mei 2020 04.04

Penggambaran singkat tentang pertukaran energi antara matahari (sebagai sumber), permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan terjadinya efek rumah kaca.

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikelnya.

Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal yang berbeda:

  • Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi
  • Efek Rumah Kaca Ditingkatkan (meningkat) yang terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan pemanasan global [a]. Yang selama ini diterima oleh kebanyakan masyarakat awam; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Penyebab

Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Energi yang masuk ke Bumi:

  • 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
  • 25% diserap awan
  • 45% diserap permukaan bumi
  • 10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Akibat

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga berakibat kepada beberapa pulau kecil tenggelam di negara kepulauan, yang membawa dampak perubahan yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

Lihat pula

Referensi

  • Earth Radiation Budget, [1]
  • Fleagle, RG and Businger, JA: An introduction to atmospheric physics, 2nd edition, 1980
  • Fraser, Alistair B., Bad Greenhouse [2]
  • Giacomelli, Gene A. and William J. Roberts1, Greenhouse Covering Systems, Rutgers University, [3].
  • Henderson-Sellers, A and McGuffie, K: A climate modelling primer (quote: Greenhouse effect: the effect of the atmosphere in re-readiating longwave radiation back to the surface of the Earth. It has nothing to do with glasshouses, which trap warm air at the surface).
  • Idso, S.B.: Carbon Dioxide: friend or foe, 1982 (quote: ...the phraseology is somewhat in appropriate, since CO2 does not warm the planet in a manner analogous to the way in which a greenhouse keeps its interior warm).
  • Kiehl, J.T., and Trenberth, K. (1997). Earth's annual mean global energy budget, Bulletin of the American Meteorological Society 78 (2), 197–208.
  • Piexoto, JP and Oort, AH: Physics of Climate, American Institute of Physics, 1992 (quote: ...the name water vapor-greenhouse effect is actually a misnomer since heating in the usual greenhouse is due to the reduction of convection)
  • Wood, R.W. (1909). Note on the Theory of the Greenhouse, Philosophical Magazine 17, p319–320. [4]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan