Kabupaten Kendal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fahrurozi.86 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 54: Baris 54:
|selatan = [[Kabupaten Semarang]] dan [[Kabupaten Temanggung]]
|selatan = [[Kabupaten Semarang]] dan [[Kabupaten Temanggung]]
|barat = [[Kabupaten Batang]]
|barat = [[Kabupaten Batang]]
|timur = [[Kota Semarang]]
|timur = [[Kota Semarang]] dan [[Kabupaten Semarang]]
}}
}}



Revisi per 28 April 2020 12.15

Kabupaten Kendal
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Kendal
Motto: 
Ngesthi Widdhi
Peta
Peta
Kabupaten Kendal di Jawa
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal
Peta
Kabupaten Kendal di Indonesia
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal (Indonesia)
Koordinat: 7°01′32″S 110°10′07″E / 7.0256°S 110.1685°E / -7.0256; 110.1685
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri28 Juli 1605
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKota Kendal
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 285
Pemerintahan
 • BupatiDr. Mirna Anissa, M.si
Luas
 • Total1.002,23 km2 (38,696 sq mi)
Populasi
 ((SP2015))
 • Total1.176.176
 • Kepadatan1,864/km2 (4,830/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3324
Kode area telepon0294
Kode Kemendagri33.24
DAURp788.134.078.000.-
DAKRp46.741.000.000
Semboyan daerahKendal Beribadat
(Bersih, Indah, Barokah, Damai, Aman, dan Tertib)
Flora resmiKendal[1]
Fauna resmiAyam[2]
Situs webwww.kendalkab.go.id
Nyadran Tawang Laut di desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari

Kabupaten Kendal (Jawa: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀​ꦏꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀, translit. Kabupatèn Kendhal) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsapur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan, serta Kabupaten Batang di barat. Kendal juga dikenal dengan Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di Kecamatan Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.

Sejarah

Umum

Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tetapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.

Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.

Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.

Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal

Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.

Lambang lama Kabupaten Kendal

Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.

Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes), H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal), dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono, serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensif menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.

Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.

Geografi

Batas Wilayah

Kabupaten Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi:

Utara Laut Jawa
Timur Kota Semarang dan Kabupaten Semarang
Selatan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
Barat Kabupaten Batang

Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.

Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2, terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo, Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong), kemudian Kelurahan Banyutowo, Karangsari, Bandengan, Balok, Kalibuntu (Kecamatan Kendal), kemudian Desa Wonosari, Kartika Jaya, Pidodo Wetan, Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon), kemudian Desa Margorejo, Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Kalirandu Gede, Kali Ayu,Juwiring, Sidomulyo (Kecamatan Cepiring), selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi, Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung), serta Desa Sendang Sikucing, Gempol Sewu (Kecamatan Rowosari).

Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan:

  1. Weleri.
  2. Rowosari.
  3. Kangkung.
  4. Cepiring.
  5. Gemuh.
  6. Ringinarum.
  7. Pegandon.
  8. Ngampel.
  9. Patebon.
  10. Kendal, Kendal.
  11. Brangsong.
  12. Kaliwungu, Kendal.

Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan:

  1. Plantungan.
  2. Pageruyung.
  3. Sukorejo.
  4. Patean.
  5. Boja.
  6. Limbangan.
  7. Singorojo.
  8. Kaliwungu Selatan.

Iklim dan Curah Hujan

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C. Curah Hujan Rata-rata Tahunan 2.200 mm/Tahun.

Dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (RPSDA) Wilayah Sungai Bodri Kuto yang disahkan sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 40 Tahun 2012 tanggal 23 Agustus 2012, di Kabupaten Kendal ada 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai berikut:

No Daerah Aliran Luas DAS Luas Daerah
Sungai (Km2) Irigasi (Ha)
1 Kuto 390,05 4.353
2 Damar 92,50 1.835
3 Bulanan 39,05 1.835
4 Blukar 143,05 1.108
5 Bodri 552,45 7.705
6 Buntu 29,35 0
7 Kendal 372,00 1.155
8 Blorong 128,30 2.577
9 Waridin 21,15 0
10 Aji 53,65 0
11 Plumbon 38,70 174
Total 1.860,25 20.742

Daerah Irigasi di DAS Buntu sudah menjadi kawasan pemukiman Kota Kendal, demikian pula di DAS Waridin, DAS Aji dan DAS Plumbon telah alih fungsi menjadi Kawasan Industri

Pemerintahan

Daftar Bupati

      ABRI           GOLKAR           PDI-P           GERINDRA           INDEPENDENT
Bupati Kabupaten Kendal
No
Foto
Bupati
Masa Jabatan
Akhir Jabatan
Wakil Bupati
Keterangan
Masa Pemerintahan Kesultanan Mataram
1
Tumenggung Bahurekso
(?-1628)
28 Juli 1605 26 Agustus 1628 N/A Adipati Pertama
2
Raden Ngabehi Wiroseco 1629 1641 N/A
3
Raden Ngabehi Mertoyudo 1641 1649 N/A
4
Raden Ngabehi Wongsodiprojo 1649 1650 N/A
5
Raden Ngabehi Wongsowiroprojo 1650 1661 N/A
6
Raden Ngabehi Wongsowirosroyo 1661 1663 N/A
7
Tumenggung Singowijoyo 1663 1668 N/A
8
Tumenggung Mertowijoyo I 1668 1700 N/A
9
Tumenggung Mertowijoyo II
(Kyai Kendil Wesi)
1700 1725 N/A
Masa Kolonial Belanda
10
Tumenggung Mertowijoyo III 1725 1739 N/A
11
Tumenggung Singowijoyo II 1739 1754 N/A
12
Tumenggung Soemonegoro I 1755 1780 N/A
13
Tumenggung Soemonegoro II 1780 1785 N/A
14
Tumenggung Soerohadinegoro II 1785 1796 N/A
15
Pangeran Ario Prawirodiningrat I 1796 1813 N/A
16
Pangeran Ario Prawirodiningrat II 1813 1830 N/A
17
Raden Tumenggung Purbodiningrat 1832 1850 N/A
18
KRT. Soerohadiningrat 1850 1857 N/A Bupati Asal Gresik
19
Pangeran Ario Notohamiprojo 1857 1891 N/A
20
Raden Mas Kamal Notonegoro 1891 1911 N/A
21
Patih Raden Cokro Hadisastro
(?-1914)
1911 1914 N/A Ipar R.A Kartini
22
Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo
(?-1949)
1914 1938 N/A
23
Raden Patih Notomudigdo 1938 1939 N/A Bupati Sementara
24
Raden Mas Saddin Purbonegoro 1939 1942 N/A
Masa Kolonial Jepang
25
Patih Raden Mas Kusuma Hudoyo 1942 1945 N/A Bupati Pada Masa Pendudukan Jepang
Masa Pemerintahan Indonesia
26
Soekarmo Djojonegoro 1945 1949 N/A Anggota Sangiin
27
Raden Roeslam[3] 1949 1950 N/A Bupati Sementara
28
Raden Prajitno Partodidjojo 1950 1956 N/A Patih Pekalongan
29
Raden Soedjono 1957 1960 N/A Bupati Blora
30
Raden Salatoen 1960 1966 N/A Wedana Weleri
31
Mayor
Soenardi
1966 1967 N/A
32
Letkol
RM Soerjo Soeseno
1967 1972 N/A
33
Drs.
Abdoes Saleh Ronowidjojo
1972 1979 N/A Bupati asal Madura
34
Drs.
Herman Soemarmo
(? -2018)
1979 1984 N/A Sekwilda Kota Tegal
35
Soedono Jusuf,
BA
(? -2023)
21 Maret 1984 21 Maret 1989 N/A
36
Soemojo Hadiwinoto
SH
(1942-2012)
21 Maret 1989 21 Maret 1994 N/A
21 Maret 1994 21 April 1999 N/A
37
Drs
Djoemadi
21 April 1999 2000 N/A Bupati Sementara
38
H
Hendy Boedoro
SH. M.Si
(1957-2017)
2000 2002 Drs. H
Masduki Yusak
2002 2005 Lowong
22 Agustus 2005 22 Desember 2008 Dra. Hj
Siti Nurmarkesi
39
Dra Hj
Siti Nurmarkesi
(1961-)
22 Juli 2009 23 Agustus 2010 Lowong
40
dr Hj
Widya Kandi Susanti
(1964-)
23 Agustus 2010 23 Agustus 2015 KH
Mustamsikin
41
dr
Mirna Anissa
M.Si
(1981-)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Drs
Masrur Masykur
42
Dico Mahtado Ganinduto
B.Sc
(1990-)
26 Februari 2021 Petahana H
Windu Suko Basuki
SH
Bupati asal Jakarta

Dewan Perwakilan

DPRD Kabupaten Kendal hasil Pemilu legislatif 2019 tersusun dari sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut [4]:

Partai Kursi %
PKB 10 22,22
PDI-P 10 22,22
Partai Gerindra 6 13,33
PPP 5 11,11
Partai Golkar 3 6,67
PAN 3 6,67
Partai Demokrat 3 6,67
PKS 2 4,44
Partai NasDem 2 4,44
Partai Perindo 1 2,22
Total 45 100,0

Kecamatan

Kabupaten Kendal terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 265 desa dan 20 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal.

Di samping Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan Weleri.

Kaliwungu (Basis Keagamaan)
Kota ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren dengan santri dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini selalu khas dengan berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim, dengan sarung dan penutup kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran dan atau kitab-kitab tertentu di tangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci Al Quran senantiasa menggema sepanjang hari di hampir setiap sudut kotanya.

Weleri (Basis Perdagangan)
Kota paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan. Kota ini menjadi transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh penjuru Kabupaten bahkan Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas transportasi (adanya 2 terminal dan 1 Stasiun KA) dan fasilitas komunikasi yang lebih lengkap daripada kecamatan lainnya, Weleri berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk diakses. Selain itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo yang membentuk suatu perkampungan khusus (Kampung Solo), perkampungan tersebut terletak di dukuh Kedonsari Kelurahan Penyangkringan. Dari pengaruh perubahan sosial inilah menjadikan Weleri sebagai kecamatan yang perkembangan perdagangan semakin pesat dengan ditandai banyaknya pasar tradisonal, sampai saat ini terdapat 3 pasar besar yang terletak di jantung Kecamatan Weleri

Rencana Pembangunan Daerah

  • Taman Patung Barongan Kendal

Membangun Taman Kota pada bagian tengah taman tersebut dibangun Patung Barongan khas Kendal yaitu Barong Loreng Gonteng, seperti Kota Semarang memiliki Taman Pandanaran yang terdapat Patung Warak ngendok (sejenis barongan Khas Kota Semarang) yang dihiasi tanaman bunga dan pohon hias.

Pendidikan

Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam. Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan pendidikan formalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang sederajat. Demikian pula dengan pendidikan menengah. Di Kabupaten kendal pada awal tahun 2008 memiliki 30 SMA yang terdiri dari 14 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta. Berdasarkan program yang dibuka dari 30 sekolah terdapat 4 sekolah yang memiliki program lengkap IPA, IPS dan Bahasa adalah: (1) SMA 1 Kendal, (2) SMA 1 Boja, (3) SMA 1 Weleri, dan (4) SMA 1 Sukorejo. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan (SMK) memiliki 22 SMK yang terdiri dari 7 SMK Negeri dan 13 SMK Swasta dan 2 SMK kelas jauh di Pondok pesantren.

Untuk tingkat sekolah menengah pertama di kabupaten Kendal memililik SMP yang berstatus RSBI yaitu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. SMP RSBI di kabupaten Kendal ada dua yaitu: (1) SMP Negeri 1 Weleri dan (2) SMP Negeri 2 Kendal

SMA Negeri & Swasta

SMK Negeri/Swasta

MA/MAS Negeri/Swasta

Perguruan Tinggi

Kabupaten Kendal juga memiliki beberapa universitas atau perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta antara lain:

Demografi

Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.

Ekonomi

Kesehatan

  • RSUD Dr.H Soewondo Kendal Jl.Laut No.21 Kendal
  • Rumah Sakit Umum Haji Jl.Soekarno Hatta No.40 Kendal
  • RSI Weleri Kendal Jl.Ar Rahmah No.17A Weleri Kendal
  • RS Baitul Hikmah

Transportasi

Berkas:Welcm.jpg
pintu gerbang kota Kendal.

Kendal berada di jalur pantura yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (Weleri, Kalibodri dan Kaliwungu) dengan stasiun terbesarnya Weleri. Beberapa kereta api jarak jauh singgah di stasiun Weleri, sementara Stasiun Kalibodri dan Kaliwungu hanya berfungsi sebagai tempat persilangan dan persusulan KA saja.

Olahraga

Kabupaten Kendal memiliki klub sepak bola yaitu Persik Kendal yang bermarkas di Stadion Bahurekso dan beberapa club bola voli di Sasana Krida Bahurekso
Lambang PERSIK Kendal

Seni dan Budaya

Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamais seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir di seluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Di samping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam di antaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kiai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kiai Seapu di Kecamatan Boja. Di Cepiring juga ada pasar Cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.

Pakaian Adat Kendal

Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus ke bawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan di samping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.

Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.

Tari Rodhat

Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Selawatan dan Kasidahan.

Opak Abang

Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan kemanusiaan. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini di samping iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kostumnya yang khas berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan di sekitarnya.

Simthud Dhuror

Simthud Dhuror, merupakan selawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad. Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.

Kuliner Khas

Makanan

  • Momoh
  • Sate Bumbon
  • Rica Rica Menthog
  • Bebek Ijo
  • Soto Kendal
  • Pecel Kembang Turi
  • Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
  • Mangut Lele
  • Brongkos
  • Telur Ikan Mimi
  • Panggang Ikan Klayar
  • Mangut Kepala Ikan Manyung

Minuman

  • Bir Jawa
  • Kopi Cacaban

Oleh oleh

  • Kerupuk Petis
  • Kerupuk Rambak
  • Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
  • Spesial Gulali Khas Kendal
  • Olahan Jambu Getas Merah
  • Emping Bandeng
  • Abon Bandeng Cabut Duri
  • Stik Balado Pedas
  • Kerupuk Duri Bandeng
  • Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
  • Sumpil
  • Ondal Andil

Pariwisata

Salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).

Wisata Alam

Beberapa objek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:

  • Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
  • Pantai Muara Kencan di Kecamatan Patebon
  • Pantai Ngebum di Kecamatan Kaliwungu
  • Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
  • Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, di mana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
  • Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang Mahesa Sura dan Lembu Sura serta Sugriwa dan Subali
  • Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam renang ukuran olimpiade dan kolam untuk anak anak. Wisata ini berada di pusat Kecamatan Boja.
  • Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.
  • Srendeng Agrowisata. Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian, Outbound, Mebel dan village tour.
  • Curug Semawur di Desa Blumah Kecamatan Plantungan
  • Curug Penglebur Gongso di Desa Gondang Limbangan
  • Agrowisata Ngebruk Patean Surga Buah Unggul di Sidokumpul Patean
  • Pantai Cahaya/The Sea. Penangkaran Satwa Langka sejenis mamalia air, juga ada Dolphin Therapy yaitu pengobatan dengan media lumba-lumba
  • Desa Wisata Cacaban. Terletak di desa Cacaban Singorojo Kendal
  • Curug Jeglong. Terletak di Desa Bendosari Kecamatan Plantungan

Wisata Religi

Beberapa objek wisata religi di Kabupaten Kendal:

  • Makam Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
  • Makam Kiai Mandurorejo (bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
  • Makam Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
  • Makam Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
  • Makam Tumenggung Mertowijoyo (bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
  • Makam Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
  • Makam Kiai Asy'ari di Kaliwungu
  • Makam Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
  • Makam Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal
  • Peziarahan Gua Bunda Maria Ratu Besokor di Kecamatan Weleri

Event

Tokoh Terkenal

Referensi

Pranala luar