Spiritual tetapi tidak beragama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k M. Adiputra memindahkan halaman Spiritual namun tidak relijius ke Spiritual tetapi tidak religius: ejaan & pemilihan kata yang tepat
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
"'''Spiritual namun tidak relijius'''" ("'''''Spiritual but not religious'''''"; '''SBNR'''), juga dikenal sebagai "'''Spiritual namun tidak berafiliasi'''" ("'''''Spiritual but not affiliated'''''"; '''SBNA'''), adalah sebuah frase populer dan inisial yang dipakai untuk menyebut [[pendirian kehidupan]] dari [[spiritualitas]] yang tak memegang [[agama terorganisir]] sebagai alat tunggal atau paling penting dalam menambah [[pertumbuhan spiritual]]. Pada masa lalu, kata ''relijius'' dan ''spiritual'' dipakai sebagai sinonim untuk menyebut semua aspek dari konsep agama.{{sfn|Mercandante|2014}} Namun, dalam pemakaian kontemporer '''spiritualitas''' sering dikaitkan dengan kehidupan dalam dari seseorang,<ref>Carette and King, Selling Spirituality, 41.</ref>{{sfn|Mercandante|2014}} menempatkan sebuah tujuan dengan [[kehendak baik]] terhadap "[[pikiran, raga, jiwa]]",<ref name="Heelas2009">
"'''Spiritual tetapi tidak religius'''" ("'''''Spiritual but not religious'''''"; '''SBNR'''), juga dikenal sebagai "'''Spiritual tetapi tidak berafiliasi'''" ("'''''Spiritual but not affiliated'''''"; '''SBNA'''), adalah sebuah frase populer dan inisial yang dipakai untuk menyebut [[pendirian kehidupan]] dari [[spiritualitas]] yang tak memegang [[agama terorganisir]] sebagai alat tunggal atau paling penting dalam menambah [[pertumbuhan spiritual]]. Pada masa lalu, kata ''religius'' dan ''spiritual'' dipakai sebagai sinonim untuk menyebut semua aspek dari konsep agama.{{sfn|Mercandante|2014}} Namun, dalam pemakaian kontemporer '''spiritualitas''' sering dikaitkan dengan kehidupan dalam dari seseorang,<ref>Carette and King, Selling Spirituality, 41.</ref>{{sfn|Mercandante|2014}} menempatkan sebuah tujuan dengan [[kehendak baik]] terhadap "[[pikiran, raga, jiwa]]",<ref name="Heelas2009">
{{cite book
{{cite book
|author= Paul Heelas
|author= Paul Heelas

Revisi per 10 April 2020 03.47

"Spiritual tetapi tidak religius" ("Spiritual but not religious"; SBNR), juga dikenal sebagai "Spiritual tetapi tidak berafiliasi" ("Spiritual but not affiliated"; SBNA), adalah sebuah frase populer dan inisial yang dipakai untuk menyebut pendirian kehidupan dari spiritualitas yang tak memegang agama terorganisir sebagai alat tunggal atau paling penting dalam menambah pertumbuhan spiritual. Pada masa lalu, kata religius dan spiritual dipakai sebagai sinonim untuk menyebut semua aspek dari konsep agama.[1] Namun, dalam pemakaian kontemporer spiritualitas sering dikaitkan dengan kehidupan dalam dari seseorang,[2][1] menempatkan sebuah tujuan dengan kehendak baik terhadap "pikiran, raga, jiwa",[3]:63 sementara agama merujuk kepada dimensi komunal atau organisasional.[1]

Catatan

Referensi

  1. ^ a b c Mercandante 2014.
  2. ^ Carette and King, Selling Spirituality, 41.
  3. ^ Paul Heelas (21 January 2009). Spiritualities of Life: New Age Romanticism and Consumptive Capitalism. John Wiley & Sons. ISBN 978-1-4443-0111-3. 

Sumber

  • Chandler, Siobhan (2013), "The Way of the Spiritual Seeker", dalam Bryant, M. Darrol, Ways of the Spirit: Celebrating Dialogue, Diversity and Spirituality, Pandora Press 
  • Fuller, Robert C. (2001), "Exotic Messages, Familiar Themes." Spiritual, but Not Religious: Understanding Unchurched America, Oxford University Press 
  • Kenneson, Philip D. (2015), "What's in a Name? A Brief Introduction to the "Spiritual But Not Religious"", Liturgy, 12 May 2015, Volume 30, Issue 3, 30 (3): 3–13, doi:10.1080/0458063X.2015.1019259 
  • Mercandante, Linda A. (2014), Belief without borders: inside the minds of the spiritual but not religious, New York, NY: Oxford University Press, ISBN 978-0199931002 
  • Wuthnow, Robert (2007), After the baby boomers how twenty- and thirty-somethings are shaping the future of American religion, Princeton: Princeton University Press, ISBN 9781400831227